Proposal Metopen Bab 2
Proposal Metopen Bab 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Prestasi Belajar Matematika
a. Belajar
Belajar merupakan faktor yang penting dalam proses seseorang
memperoleh ilmu pengetahuan.Setiap manusia dituntut untuk terus belajar
agar dapat meningkatkan kualitas di dalam dirinya dan juga lingkungan
sekitarnya.
Menurut W.S. Winkel (1991:36) dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Pengajaran.Menurutnya,pengertian belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,pemahaman,
keterampilan,dan nilai-nilai sikap.Perubahan itu bersifat secara relatif
konstan dan berbekas.
Sementara menurut Slameto,Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya(2010:2).
Sementara itu Witherington (1952) mengatakan bahwa belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai
pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan dan kecakapan.
Dari beberapa pendapat di atas,disimpulkan bahwa Belajar
merupakan usaha seseorang untuk memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman.
b. Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata,yaitu prestasi dan
belajar.Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio,2005:
467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai.Noehi Nasution (1998: 4)
menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu
proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku
sebagai hasil dari terbentuknya respon utama,dengan syarat bahwa
perubahan atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya
kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,bahwa yang dimaksud dengan
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran,lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau
usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional,dan dapat diukur dengan
alat atau tes tertentu.
c. Hakekat Matematika
Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein dan
mathenem yang berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat
hubungannya dengan kata sansekerta, medha atau widya yang artinya
kepandaian, ketahuan atau intelegensi. (Nasution, 1980: 2).
Hudoyo (1979:96) mengemukakan bahwa hakikat matematika
berkenan dengan ide-ide,struktur- struktur dan hubungan-hubungannya yang
diatur menurut urutan yang logis.Jadi matematika berkenaan dengan konsepkonsep yang abstrak.Selanjutnya dikemukakan bahwa apabila matematika
dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan maka simbol- simbol
formal diperlukan untuk membantu memanipulasi aturan-aturan yang
beroperasi di dalam struktur-struktur.Sedangkan Soedjadi (1985:13)
peserta
didik,bukti
prestasi,ketrampilan
dan
sikap
peserta
diupayakan
dapat
maupun
budaya
sehingga
mampu
membangun
pemahaman
dan
tinggi
memperhatikan
keadilan,menerapkan
keragaman
peserta
persamaan
didik.Di
dalam
2) Pembelajaran dimulai dengan hal- hal yang sudah diketahui dan dipahami
peserta didik
3) Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan
membuat materi pelajaran sebagai sesuatu hal yang menari dan berguna
bagi kehidupan peserta didik
4) Segera mengenali materi atau metode pembelajaran yang membuat peserta
didik bosan dan segera bisa menanggulanginya.
d. Model Pembelajaran Langsung (Direct Learning)
Model Pembelajaran Langsung adalah model pembelajaran yang
menggunakan pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari
keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah
model pengajaran langsung (direct intruction).Arends (2001) mengatakan A
teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge
that can be taught in a step-by-step fashion. or our purposes here,the model is
labeled the direct instruction.
Model pengajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh teori
belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman
termasuk pemberian umpan balik.Satu penerapan teori perilaku dalam belajar
adalah pemberian penguatan.Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran
merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar
dengan mengamati secara selektif,mengingat dan menirukan apa yang
dimodelkan gurunya.Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam
menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan
pengetahuan yang terlalu kompleks.Di samping itu,model pengajaran langsung
mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar
konsep dan keterampilan motorik,sehingga menciptakan suasana pembelajaran
yang lebih terstruktur.Guru yang menggunakan model pengajaran langsung
tersebut bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan.
10
11
bersifat
kompleks,
rinci
atau
abstrak,
model
pembelajaran
dengan
Kurikulum
2013
dilaksanakan
sikap,pengetahuan,dan keterampilan.
12
mengamati
mengutamakan
kebermaknaan
proses
dan
pengetahuannya.Pada
mengembangkan
saat
guru
ranah
bertanya,pada
sikap,keterampilan,dan
saat
itu
pula
dia
13
dan
menemukan
pola.Hasil
tersebut
15
disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta
didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Pada tahapan mengkomunikasikan kewenangan guru lebih bersifat
direktif atau manajer belajar,sebaliknya,peserta didiklah yang harus lebih
aktif. Dalam situasi itu, peserta didik berinteraksi dengan empati,saling
menghormati,dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.
Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman,sehingga memungkin
peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara
bersama-sama.
f. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Togeter)
dengan Pendekatan Saintifik
Berdasarkan kajian teori tentang Numbered Heads Together dan
pendekatan saintifik, maka yang dimaksud dengan Numbered Heads Together
dengan pendekatan saintifik adalah model pembelajaran hasil gabungan antara
Numbered Heads Together dan pendekatan saintifik. Misalnya pada langkah
kedua dari kegiatan inti mencakup kegiatan mengamati.Pada langkah ketiga
mencakup kegiatan menanya.Pada langkah keempat mencakup kegiatan
mengumpulkan informasi. Pada langkah kelima mencakup kegiatan menalar dan
pada langkah keenam mencakup kegiatan mengkomunikasikan. Hubungan antara
model pembelajaran NHT dengan pendekatan saintifik tersebut dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Hubungan antara Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan
Saintifik
Kegiatan Pembelajaran Model NHT
a. Langkah pertama (Penomoran): siswa berkelompok
Pendekatan Saintifik
16
Mengamati
nyata dan berhubungan dengan kehidupan seharihari kepada siswa untuk diamati.
c. Langkah ketiga: Siswa merumuskan pertanyaan
Menanya
Mengumpulkan
Menalar
Mengamati
diskusi
dalam
penyelesaian soal.
Mengumpulkan
6. Hasil kerja tiap kelompok berbentuk bendel yang
informasi,menalar
menunjukkan hasil kerja kelompok yaitu proses
kerja siswa dalam menyelesaikan soal.
7. Hasil kerja tiap kelompok diakhir kegiatan berupa
satu bendel dan diserahkan kepada guru.
8. Setelah semua terkumpul, tiap kelompok
mempresentasikan hasil kerja mereka di depan
kelas.
Mengkomunikasikan
Menanya
Mengumpulkan
informasi,menalar.
menyelesaikan soal.
19
Klasifikasi
Jenius
Sangat cerdas
Cerdas
Di atas normal
Nomral
Di bawah normal
Bodoh
Terbelakang (Moron/Debil)
20
49 ke bawah
21
2).
2x y
7x 4 y
10 dan
3
2
3
4
Syarifah
Hafidhah
(2015).
Penelitian
ini
mengkaji
tentang
23
D. Perumusan Hipotesis
25
26