Anda di halaman 1dari 2

ABC system dimanfaatkan untuk memperbaiki kecermatan perhitungan kos (product cost)

dalam perusahaan-perusahaan manufaktur yang menghasilkan banyak jenis produk.


ABC system tidak lagi terbatas pemanfaatannya hanya untuk menghasilkan informasi harga
pokok produksi yang akurat, namun meluas sebagai sistem informasi untuk memotivasi
personel dalam melakukan improvement terhadap proses yang digunakan oleh perusahaan
untuk menghasilkan produk atau jasa bagi customer.
Semua jenis perusahaan (manufaktur, jasa dan dagang) sekarang dapat memanfaatkan ABC
system sebagai sistem akuntansi biaya, baik untuk tujuan pengurangan biaya (cost reduction)
maupun untuk perhitungan harga pokok produk/jasa yang akurat.
Activity Based Costing (ABC)
Sistem akuntansi yang berfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan
produk dan jasa.
Tujuan untuk mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam
suatu organisasi, dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk
sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk.
1. Better profitability measures.
ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informative, yang menuju pada
pengukuran kemampuan perolehan laba atas produk yang lebih akurat dan keputusankeputusan strategis yang diinformasikan dengan lebih baik mengenai harga jual, lini
produk, pasar pelanggan dan pengeluaran modal.
2. Better decision making.
ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat dari biaya kegiatan-mengemudi,
membantu manajer untuk meningkatkan produk dan nilai proses dengan membuat
keputusan desain produk yang lebih baik, keputusan dukungan pelanggan yang lebih
baik, dan mendorong proyek-nilai tambahan.
3. Process improvement.
Sistem ABC menyediakan informasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah di mana
proses perbaikan yang dibutuhkan.
4. Cost estimation.
Peningkatan biaya produk menyebabkan perkiraan yang lebih baik dari biaya pekerjaan
untuk keputusan harga, penganggaran, dan perencanaan.

Keuntungan
ABC menyediakan perkiraan tentang biaya produksi yang lebih akurat dan lebih
informatif, yang pada akhirnya akan menuju pengukuran profitabilitas produk
yang lebih akurat dan kemampuan yang lebih baik untuk mengambil keputusan
strategis dalam hal penentuan harga,lini produk, pelanggan, dan pengeluaran
kapital.
ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat mengenai aktifitas yang
menimbulkan biaya, sehingga para manager akan terbantu untuk meningkatkan
kualitas produk dan peningkatan nilai proses sehingga dapat dihasilkan
keputusan produk yang lebih baik, kemampuan mengontrol biaya.
ABC mempermudah manager dalam mengakses informasi biaya yang relevan
untuk dapat mengambil kmeputusan bisnis sehingga produknya menjadi lebih
kompetitif.

Ada 3 (tiga) tahap dalam melaksanakan sistem Activity Based Costing yaitu:
1. Mengidentifikasi Biaya Sumber Daya dan Aktifitas.
Langkah pertama ini berupa pelaksanaan analisa aktifitas untuk mengidentifikasikan
biaya sumber daya, dimana bisa muncul dalam berbagai bentuk aktifitas.
Analisa aktifitas mengidentifikasikan dan memaparkan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh suatu organisasi dimana termasuk didalamnya kegiatan pengumpulan data dari

dokumen yang ada dan dapat juga menggunakan survey kuesioner, observasi langsung
dan wawancara dengan pelaku kunci.
Proses manufaktur memiliki 4 (empat) level aktifitas:
Unit-level activity, dilakukan untuk setiap unit produksi setiap kali unit produksi
tersebut melaksanakan proses prduksi.
Batch-level acativity, dilakukan untuk setiap batch atau grup produk dari setiap unit
produk yang diproduksi.
Product-sustaining activity, dilakukan untuk mendukung produksi dari suatu produk
yang spesifik.
Facilities-sustaining activity, dilakukan untuk mendukung proses produksi dari produkproduk yang ada secara umum.
2. Mengalokasikan Biaya Sumber Daya ke Aktifitas.
kriteria penting untuk memilih resources cost drivers yang baik adalah dengan
menggunakan hubungan sebab-akibat.
Contoh-contoh resources cost drivers adalah sebagai berikut:
(1) pengukuran kegunaan utilitas,
(2) karyawan dalam hal pembayaran gaji,
(3) setup untuk aktifitas mesin,
(4) kegiatan pemindahan dalam kaifitas material handling,
(5) jam mesin untuk kegiatan pengoperasian mesin,
(6) luas dalam ukuran meter persegi untuk kegiatan pembersihan ruangan.
Biaya dari sumber daya dapat dialokasikan terhadap aktifitas dengan cara penelusuran
langsung ataupun dengan cara estimasi. Penelusuran langsung membutuhkan data
aktual mengenai sumber daya yang digunakan dalam aktifitas. Jka penelusuran
langsung tidak bisa dilaksanakan, manager ataupun supervisor akan diminta untuk
mengestimasi persentasi dari waktu atau usaha yang dikeluarkan karyawan untuk
menggunakan suatu aktifitas.
3. Mengalokasikan Biaya Aktifitas ke Biaya Objek.
Setelah biaya aktifitas diketahui, biaya perunit aktifitas harus diukur, hal ini dapat
dilakukan denga cara mengukur biaya per unit output yang diproduksi oleh suatu
aktifitas.
Output adalah biaya objek untuk setiap aktifitas yang dilaksanakan dimana dapat
berupa sistem biaya untuk produk, jasa, pelanggan ataupun unit bisnis.
Activity cost drivers digunakan untuk mengalokasikan biaya aktifitas ke biaya objek
dalam hal ini dapat berupa pesanan pembelian, laporan penerimaan, laporan inspeksi,
jumlah sumber daya yang disimpan, pembayaran, jam kerja langsung, jam mesin,
waktu setup dan waktu siklus manufaktur. Pada akhirnya activity cost drivers harus
dapat menjelaskan mengapa biaya aktifitas dapat naik ataupun turun. Setelah biaya
dari masing-masing aktifitas dan penyebabnya diketahui activity cost drivers dapat
digunakan untuk menentukan produk yang mana mengkonsumsi aktifitas.

Anda mungkin juga menyukai