OLEH
ABSTRAK
ini merupakan
jenis penelitian
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Kapuas di Kuala Kapuas. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan studi dokumentasi.
deskriptif
yang digunakan untuk mengukur pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Pegawai Pada kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas di Kuala
Kapuas
Berdasarkan uji F diperoleh hasil F-hitung lebih besar daripada F-tabel (28,903 >
3,37) motivasi pegawai dan disiplin kerja pegawai secara bersama-sama berpengaruh
positive terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan Uji T Motivasi (X1) berpengaruh
secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai, tetapi Disiplin kerja (X2)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Disiplin kerja
adalah variabel yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai pada kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas di Kuala Kapuas. Melalui pengujian Koefisien
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan ijin dan kasih sayang
yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang
berjudul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas di Kuala Kapuas. Penulis telah banyak mendapatkan
petunjuk jalan dan restu selama penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini diakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua
tercinta, Istri beserta anak-anak untuk segala doa, kasih sayang dan pengorbanannya yang
selalu mendukung penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja (X1) ............ 63
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X2)............... 69
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y) ........................... 72
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan orang yang biasa
berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan semangat tinggi
dalam menghadapi kemajuan zaman. Berbagai organisasi, berusaha meningkatkan
kinerja dari seluruh elemen yang ada dalam organisasi dengan tujuan mencapai
kelangsungan hidup organisasi.
Sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah para pegawai pada sebuah
organisasi, tentunya berusaha bekerja dengan kemampuan yang mereka miliki agar
dapat mencapai kinerja yang diinginkan organisasi tersebut.
kenyamanan akan suasana kerja mampu mendorong pegawai untuk lebih berdedikasi
pegawai mencapai
terdapat kerjasama dan hubungan yang baik antara pimpinan dan pegawainnya.
Secara teori
Disiplin kerja merupakan salah satu aspek dalam sistem kerja yang harus
diperhatikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja atau
produktivitas sebuah organisasi. Sehingga baik atau tidaknya disiplin kerja yang
dimiliki pegawai tersebut dipengaruhi oleh baik atau tidaknya sistem pendisiplinan
yang dijalankan oleh sebuah organisasi. Bila karyawan memiliki disiplin kerja yang
tinggi, diharapkan akan mampu menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat sehingga
kinerja yang dihasilkan akan baik.
Namun, masih cukup banyak terjadi kesenjangan yang kurang sesuai dengan
idealisme.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Binjai (UPTD Binjai ) merupakan salah satu
Kantor Cabang dari Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) Provinsi Sumatera Utara.
kendaraan peribadi yang selanjutnya warga negara tersebut disebut dengan wajib
pajak. Dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan pelayanan jasa masyarakat
Binjai, DIPENDA mendirikan kantor cabang di Binjai yang bekerja sama dengan
Polres setempat yang kemudian disebut dengan SAMSAT (Sistem Administrasi Satu
Atap) Binjai.
Pegawai Negri sipil (PNS) dan tenaga ahli pembantu staff yang
bertugas di UPT.D Binjai merupakan salah satu aset yang memegang peranan penting
dalam perkembangan Visi dan Misi DIPENDA Sumatera Utara, Karena dengan
semua pegawai , kegiatan instansi dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu para
PNS dan Tenaga ahli pembantu staff dituntut untuk mengikuti semua peraturan yang
ada,bekerja secara disiplin, dan bekerja giat untuk mendapatkan target yang sudah
ditentukan disetiap awal tahun. DIPENDA Sumatera Utara membuat beberapa
kebijaksanaan yang harus diikuti seluruh pegawai kantor yaitu seperti upacara dipagi
hari setiap hari senin,jadwal absensi yang ketat dengan mengunakan finger print dan
absensi tulis tangan,jam masuk jam 09.00 am, dan diharapkan pegawai tidak
menyepelekan absensi dan tidak melakukan kesalahan dalam bekerja.
Apabila
untuk melakukan
kewajibannya sebagai warga Negara yang baik dengan membayar pajak langsung
tanpa mengunakan jasa-jasa calo yang menawarkan diri untuk menyelesaikan semua
urusan pembayaran pajak kendaraan.
Tabel 1.1
DIPENDA
membuat kantor tersebut kekurangan tenaga untuk melayani para wajib pajak,
sehingga pelayanan yang diberikan tidak maksimal.
Selain data absensi pegawai, dapat diketahui data mengenai kedisiplinan para
pegawai akan kesadaran jam kerja mereka. Data tersebut dapat terlihat dari Tabel
dibawah ini :
Tabel 1.2
Mereka
membuka waktu pelayanan adalah pukul 09.00 am, namun dengan jumlah pegawai
yang sedikit datang
Ketidak disiplinan pegawai dalam masuk kantor yang tidak on time berdampak pada
kinerja, seperti pelayanan yang tdak maksimal sehingga tidak begitu memuaskan
wajib pajak, dan akibatnya target yang telah ditetapkan tidak tercapai. Pegawai yang
datang terlambat, tidak akan melayani jumlah wajib pajak yang banyak. Karena
apabila dia datang tepat waktu dan memulai pelayanan pada waktu yang ditentukan,
maka ia akan melayani wajib pajak dalam jumlah yang besar. Tentu, semakin banyak
wajib pajak yang menerima pelayanan, maka semakin banyak pendapatan yang
masuk ke kantor dan akan meningkatkan kinerja DIPENDA Prov. SU UPT. Binjai
tersebut.
berapa para pegawai pulang dari kantor, data tersebut dapat terlihat dari Tabel 1.3 :
Tabel 1.3
Dari Tabel 1.3 dapat terlihat jumlah pegawai yang pulang tepat waktunya. 7
orang pegawai yang pulang tidak tepat pada waktunya pastinya membuat pekerjaan
tidak selesai pada waktunya, karena pekerjaan yang ke tujuh orang tersebut harus
selesaikan harus dilimpahkan kepegawai yang belum pulang pada saat itu, hal
tersebut membuat menumpuknya pekerjaan.para pegawai tersebut. Adapun mereka
yang lembur adalah merupakan pegawai yang bertugas merekap dan memback up
hasil kerja dalam sehari-hari.
Tabel 1.4
(Rp.000.000,-)
Table 1.4 terlihat target setiap tahunnya berfluktuasi dalam pencapaian target.
Pada tahun 2009 target tercapai hingga 104,41% karena pada tahun itu Kepala Dinas
pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara menetapkan suatu kebijakan yaitu
penghapusan BBN dan Denda bagi Wajib Pajak yang telah memiliki tunggakan
pajak. Dampak dari kebijakan tersebut adalah meningkatnya pembayaran sumbangan
pihak ke tiga.
kembali.
tahun 2011 tercapainya target sampai 107,45% karena banyak yang membayar PKB
dan BBN-KB sehingga target tercapai. Sedangkan pada tahun 2012 tidak tercapainya
target karena pembayaran SP3 dan ABT-APU tidak sebanyak jumlah yang menjadi
target instansi. Di lihat dari Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 jumlah pegawai yang tidak hadir
dan jumlah pegawai yang sering datang terlambat juga membuat tim kerja mereka
kurang maksimal dalam melayani wajib pajak, dikarenakan kurangnya tenaga untuk
melayani banyaknya jumlah wajib pajak yang datang.
Kurangnya motivasi kerja yang terlihat didalam diri pegawai UPT. Binjai juga
bersumber dari penetapan target pendapatan pajak yang dikumpul setiap tahunnya.
Pegawai merasa target yang ditetapkan terlalu tinggi, karena jumlah yang di dapat
setiap tahunnya bersumber dari para wajib pajak yang sadar akan kewajibannya
sebagai wajib pajak.
fasilitas yang disediakan. Mereka merasa dengan target yang begitu tinggi sangat
kecil kemungkina dapat mencapai target dengan kekurangan yang ada di kantor
tersebut.
1.2
Perumusan Masalah
Apakah motivasi
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Sumatera Utara UPT. Binjai ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.4
Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Motivasi
kinerja individual.
penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang
menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivasi adalah faktor yang
mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.
Menurut Hasibuan (2003 : 92) motivasi berasal dari kata lain movere yang
berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia,
khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan
motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias
untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
mengatakan motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang
merangsang untuk melakukan tindakan (Winardi, 2000 : 312).
Berbagai pendapat
dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
setiap indidvidu, tanpa ada paksaan dari siapapun untuk melakukan sutau pekerjaan.
2.1.2
Tujuan Motivasi
2.1.3
pemimpin.
2. Prinsip Komunikasi
2.1.4
dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang terutama
dari organisasi tempatnya bekerja.
Berikut teori motivasi dua faktor menurut Hezberg yang dapat dijadikan
sebagai acuan guna mengukur motivasi yang dikutip dari siagian (2004 164) adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1
akan menyenangi
ekstrinsik cenderung melihat kepada apa yang diberikan oleh organisasi kepada
mereka dan kinerjanya diarahkan kepada perolehan halhal yang diinginkan dari
organisasi. Menurut Hezberg faktor ekstrinsik tidak akan mendorong para pegawai
untuk berforma baik, akan tetapi jika faktor faktor ini dianggap tidak memuaskan
dalam berbagai hal seperti gaji tidak memadai, kondisi kerja tidak menyenangkan, hal
tersebut dapat menjadi sumber ketidakpuasan potensial. Jadi Hezberg berpendapat
bahwa apabila pimpinan ingin member motivasi pada para bawahannya yang perlu
ditekankan adalah faktor faktor yang menimbulkan rasa puas yaitu dengan
mengutamakan faktor faktor motivasional yang sifatnya intrinsik yaitu :
1. Keberhasilan
Pengakuan
menantang, tidak hanya jenis pekerjaan yang berbeda tetapi juga posisi yang
lebih baik.
2.2
Disiplin Kerja
2.2.2
hari ini maupun hari esok. Menurut Sastrohadiwiryo (2003:292) secara khusus tujuan
disiplin kerja para karyawan, antara lain :
Ketepatan pegawai datang dan pulang sesuai dengan aturan dapat dijadikan
ukuran disiplin kerja. Dengan selalu datang dan pulang tepat dengan waktunya,
atau
sudah
sesuai
mengindikasikan
dengan
baik
aturan
tidaknya
yang
telah
kedisiplinan
ditetapkan
dalam
maka
organisasi
dapat
tersebut.
dengan
kemampuan
karyawan,
balas
jasa dan
hubungan
kemanusiaan.
3) Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma norma yang berlaku
Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma norma yang berlaku
merupakan salah satu sikap disiplin pegawai sehingga apabila pegawai tersebut
tidak mematuhi aturan dan melanggar norma norma yang berlaku maka itu
menunjukkan sikap tidak disiplin. Merupakan dimensi yang berhubungan dengan
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)
yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan
bersangkutan,
agar
dia
bekerja
sungguh-sungguh
dan
disiplin
dalam
mengerjakannya.
2. Teladan pimpinan
Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus
memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan
perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan
ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan
pun akan kurang disiplin.
3. Balas jasa
4. Keadilan
Waskat (pengawasan melekat) berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi
perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Waskat
efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa
tingkatan yang indisipliner, bersifat mendidik, dan menjadi alat motivasi untuk
memelihara kedisiplinan dalam perusahaan.
7. Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan
yang indisipliner sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan. Pimpinan yang
berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner
akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan.
8. Hubungan kemanusiaan
2.3
Kinerja Pegawai
2.3.1
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut.
Mangkunegara
(2011 : 67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah. Pegawai inilah
yang mengerjakan
pemerintahan.
segala pekerjaan
atau kegiatan-kegiatan
penyelenggaraan
dalam suatu organisasi. Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai
suatu organisasi. kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang
sangat erat, tercapainya tujuan organisasi. Kinerja pegawai tidak dapat dilepaskan
dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi, sumber daya yang digerakan atau
dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
organisasi tersebut.
Kusriyanto, dalam Mangkunegara (2005: 9), mendefenisikan kinerja sebagai
perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu
(lazimnya per jam). Menurut Wibowo (2007:7) Kinerja adalah tentang apa yang
dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
Oleh karena itu dapat penulis simpulkan bahwa kinerja merupakan hasil
pencapaian yang dapat dilaksanakan oleh seseorang baik kualitas maupun kuantitas
yang akan dicapai pegawai persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas
kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.3.2 Dimensi Kinerja
Dimensi kinerja atau kriteria kinerja adalah berbagai elemen dalam pekerjaan
yang dianggap memiliki andil dalam keberhasilan pelaksanaan pekerjaan tersebut
secara keseluruhan. Dengan mengetahui dimensi-dimensi kinerja dari suatu
pekerjaan, kita bisa mengembangkan standar-standar untuk mempermudah proses
penilaian kinerja.
Menurut Bangun (2012:233) berbagai dimensi atau kriteria kinerja yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi kinerja adalah :
1. Jumlah pekerjaan
Suatu
jenis
pekerjaan
tertentu
menuntut
kehadiran
karyawan
dalam
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja. Untuk
jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang atau lebih,
sehingga membutuhkan kerja sama antarkaryawan sangat dibutuhkan. Kinerja
1. Kuantitas hasil kerja, yaitu jumlah produksi kegiatan yang dihasilkan atau
diselesaikan. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari
proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang
dihasilkan.
2. Kualitas hasil kerja, yaitu
2.4.
Penelitian Terdahulu
statistik yang menggunakan alat analisis regresi berganda dan data diolah dengan
program SPSS versi 17.00 yang terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja (X1) dan Komitmen
Kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi karyawan (Y)
pegawai pada PT. Tonga Tiur Medan, artinya semakin baik disiplin kerja dan
komitmen karyawan, maka prestasi kerja juga semakin tinggi. Koefisien determinan
dari hasil analisis sebesar 22% sedangkan sisanya sebesar 78% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar kontribusi penelitian ini.
sesuai dengan pengujian hipotesis bahwa jika nilai thitung ttabel maka pengujian
hipotesis Ho ditolak, dan nilai korelasi berganda sebesar (0,464), kemudian hasil uji F
bahwa nilai Fhitung (3,472) > Ftabel (3,340) sesuai dengan pengujian hipotesis bahwa
jika Fhitung Ftabel maka pengujian hipotesis Ho ditolak, dengan demikian Ho ditolak
yang menandakan bahwa variabel motivasi dan kepuasan kerja secara simultan dan
signifikan
berpengaruh
terhadap
variabel
kinerja
karyawan.
Hasil
analisis
menggunakan koefisien determinasi diketahui bahwa 21,5 persen hasil variasi dari
kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang diteliti dalam penelitian
ini dan 78,5 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas pada
penelitian ini.
metode analisis diskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear
sederhana. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang
diperoleh
melalui
studi
dokumentasi
dan
kuesioner
yang
pengukurannya
menggunakan skala likert dan dioleh secara statistik dengan program SPSS 16.0 for
windows, yaitu Uji t dan koefisien determinan (R2).
individual (uji-t) dapat dilihat bahwa variabel yang secara parsial berpengaruh secara
positif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Cab. Medan Putri Hijau. . Koefisien determinan (R) yaitu dengan nilai 0,
505 artinya variabel disiplin kerja mampu menjelaskan prestasi kerja karyawan
sebesar 50,5 % dan sisanya sebesar 49,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian.
Jaman Hadi (2012) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh
Motivasi Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pusat PT. Bank Sumut
Medan. Metode pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, dari 228 populasi
diperoleh sampel sebanyak 70 orang. Pengujian hipotesis menggunakan analisis
regresi linear berganda, dengan uji serempak (uji F) dan secara parsial (uji t) yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen pada tingkat kepercayaan 95% atau = 0,05. Hasil analisis menunjukkan
bahwa motivasi dan pelatihan secara serempak mempunyai pengaruh yan signifikan
terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat PT. Bank Sumut Medan dengan tingkat
signifikan sebesar 0,000. Nilai dari R Square sebesar 73,0 % menunjukkan bahwa
variasi dari variabel dependen (kinerja) dapat diterangkan oleh kedua variabel
independen (motivasi dan pelatihan) dan sisanya 27% dipengaruhi variabel
independen lainnya seperti pendidikan, disiplin dll yang tidak diikutkan dalam
penelitian ini. Hasil penelitian dengan uji t (secara parsial) menunjukkan bahwa
motivasi dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Kantor Pusat PT. Bank Sumut Medan. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel
motivasi yang dominan pengaruhnya terhadap variabel kinerja pegawai Kantor Pusat
PT. Bank Sumut Medan.
2.5
Kerangka Konseptual
Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia dalam hal ini adalah para
karyawan yang bekerja, dan mereka harus bekerja dengan motivasi yang tinggi.
Pegawai dapat mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
untuk lebih berperan dalam organisasi.
mendukung, baik dari dalam diri pegawai tersebut maupun dari pihak organisasi
tersebut.
Faktor lain yang juga turut mempengaruhi kinerja adalah disiplin kerja.
Organisasi membuat peraturan intinya untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh
pegawai dengan tujuan agar para pegawai melakukan pekerjaan dengan baik sesuai
dengan keahliannya masing masing.
Tugas
termotivasi dalam bekerja, maka kinerjanya akan turun, begitu juga sebaliknya,
ketika seorang pegawai termotivasi dengan baik, maka kinerjanya akan meningkat
dan hal tersebut akan memberikan imbas positif bagi organisasi, karena kinerja
seorang pegawai mempengaruhi kinerja organisasi. Oleh sebab itu motivasi sangat
mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja pegawai.
kinerja pegawai. Dengan kesadaran disiplin yang tinggi, sangat mungkin pegawai
dan organisasi menghasilkan kinerja yang baik dan mendapatkan harapan yang
direncanakan diawal. Semakin tinggi disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja
yang dapat dicapai. Pada umumnya disiplin yang baik apabila pegawai selalu datang
dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik dan
mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Maka
pegawai tersebut akan menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan (kinerja) yang
memuaskan.
Secara sederhana bersumber dari Siagian (2004 : 164), Hasibuan (2001 : 193),
dan Robbins (2001 : 155) kerangka konseptual yang dapat digunakan adalah yang
terlihat dihalaman berikutnya :
Motivasi (X1)
Kinerja (Y)
Sumber : Siagian (2004 : 164), Hasibuan (2001 : 193), dan Robbins (2001 : 155)
data diolah.
2.6
Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
3.2
3.3
Batasan Operasional
yang
3.4
Defenisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
- Intrinsik
1. Keberhasilan
2. Pengakuan
- Ekstrinsik
1. Gaji
2. Kondisi Pekerjaan
3. Keaman Pekerjaan
1. Datang dan
1. On Time
2. Mengerjakan
1. Pemanfaatan sarana
kantor
pekerjaan
dengan baik.
3. Mematuhi
2. Tepat waktu
1. Berpakaian sopan
dan rapi.
peraturan
kantor
2. Memakai seragam
yang ditetapkan
1. Ketepatan waktu
2. Kualitas Kerja
1. Prestasi kerja
1.Kehadiran
1.Kerjasama
dalam menyelesaikan
Sumber : Hasibuan (2009 : 194), Ivancevich (2006:151) dan Sutrisno (2011:80) data diolah
3.5
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei.
Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu
bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu
pernyataan.
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat
persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan
yang tersedia. Dalam penelitian ini untuk keperluan mengolah data kuantitatif maka
setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk sekali. Skala likert
menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari Tabel 3.2
Tabel 3.2
3.6.1
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah pegawai negeri sipil yang berjumlah 30
orang pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPT. Binjai.
Total seluruh tenaga kerja di kantor tersebut adalah 30 orang.
3.6.2
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang di miliki oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh atau
sensus. Sangadji ( 2010 : 189) sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini
adalah semua pegawai kantor DIPENDA PROV. SU UPTD Binjai yang berjumlah 30
orang.
3.7
Jenis Data
Guna mendukung penelitian maka jenis data yang digunakan sebagai berikut :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan
kuesioner atau daftar pertanyaan dan wawancara langsung kepada pegawai
kantor DIPENDA Prov.SU UPT. D Binjai
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen, laporanlaporan tertulis, dan literatur-literatur yang ada di kantor DIPENDA Prov.SU
UPT. D Binjai dan tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang
diteliti.
3.8
3.9
Uji Validitas Item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan
seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji Validitas
Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Setiap item
akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masingmasing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor
total variabel tersebut. Jumlah sample validitas yang diambil 30 orang. Uji validitas
akan dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsis Sumatera Utara UPTD.
Salak, karena dalam penelitian ini menggunakan sample jenuh yang berjumlah 30
orang di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPTD. Binjai.
2.
Jika nilai r hitung < r tabel pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
3.
Corrected Total
Corrected Total
rtabel
(0,361). Dengan
demikian semua butir pertanyaan dinyatakan valid dan kuesioner dapat dilanjutkan
pada tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2
Uji Realibilitas
Reliabilitas
merupakan
tingkat keandalan
suatu instrumen
penelitian.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2006:110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawabanjawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji
validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Tabel pengujian
reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 :
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas
Pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,963.
Apabila nilai reliabilitas instrumen Cronbach's Alpha di atas 0,8 atau sama dengan
0,8 maka instrumen dinyatakan reliabel (Kuncoro, 2009: 175). Nilai Cronbach's
Alpha sebesar 0,925 > 0,8 yang berarti bahwa instrumen tersebut reliabel.
3.10
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + e
Dimana :
= kinerja karyawan
= konstanta
b1,b2
X1
= kepuasan kerja
X2
= disiplin kerja
= standart error
menurut Ghozali (2001) meliputi uji Multikolinieritai, uji Heteroskedasitas dan uji
Normalitas.
3.10.1.1. Uji Multikolinieritas
Batas dari
tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi problem
multikolinearitas.
berikut :
1. Standar error koefisien regresi yang diperoleh menjadi besar. Semakin
besarnya standar error maka semakin erat kolinearitas antara variabel
bebas.
Metode yang
Deteksi ada
tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara ZPRED adan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang
terletak di Studentized. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedasitas.
3.10.1.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat
dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode
yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain : analisis grafik dan analisis statistik.
Uji Normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal regresi memenuhi asumsi
normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak. memenuhi asumsi normalitas.
3.10.2
Pengujian Hipotesis
Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat
2
pegawai (Sugiyono, 2005 : 186). Sebaliknya jika (R ) makin mendekati 0 (nol) maka
semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
apakah
masing-masing
variabel
secara
sendiri-sendiri
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Dimana Ttabel > Thitung,
H0 diterima. Dan jika Ttabel < Thitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig >
(0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < (0,05), maka H0 ditolak H1
diterima.
BAB IV
Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. tanggal 7 Nopember 1974 Nomor Finmat
7/15/3/74), sehingga sejak tanggal 1 April 1975 , Sub Direktorat Pendapatan Daerah
ditingkatkan statusnya menjadi Direktorat Pendapatan Daerah. Selanjutnya, melalui
SK Mendagri
No. KUPD
3/12/43
tertanggal
1 September
1975 tentang
Daerah
berubah
menjadi
Dinas
Pendapatan
Daerah
. Semula
Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai berlaku tanggal 31 Maret 1976).
tugas
desentralisasi,
dekonsentrasi
dan
tugas
pembantuan
Salah satunya adalah UPTD. Binjai yang menjadi salah satu anak
Begitu juga
4.1.2.1 Visi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Uatara UPTD. Binjai
Sumatera
Utara,
dengan
berpedoman
pada
prinsip
akuntabilitas,
transparansi, efisien dan efektif . Dengan peran yang strategis ini, Dispenda
memiliki visi :
4.1.2.2 Misi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPTD. Binjai
Adapun misi dari Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah :
Utara
Unit Pelaksana Teknis Daerah Binjai yang merupakan salah satu cabang dari
Dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara.
bekerja di kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPTD. Binjai
bertugas memberikan pelayanan jasa pada setiap wajib pajak berupa penerimaan dari
pembayaran :
4. Retribusi
2.Jasa Raharja
Bersumber dari kerja sama antara Polri, UPTD. Binjai, dan Jasa Raharja,
akhirnya ketiga pihak tersbut bersatu dalam satu system, yaitu sistem administrasi
menunggal satu atap
(SAMSAT).
mendapatkan apa yang menjadi target bagi masing masing pihak namun pada
akhirnya ketiga pihak tersebut mendukung Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).
Dengan kata lain 3 intansi pemerintahan bekerja sama dalam meningkatkan otonomi
daerah
UPTD. Binjai
KEPALA
CABANG
KEPALA SEKSI
BID. PKB
KEPALA SEKSI
RETRIBUSI
STAF
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang
terdapat dalam kantor. UPTD. Binjai dipimpin oleh Kepala UPT yang bertanggung
jawab untuk memimpin dan mengatur semua kegiatan yang ada, menjamin pelayanan
yang cepat, baik dan efisien serta ramah kepada wajib pajak dan menjamin bahwa
semua transaksi dibidang operasional cabang telah dicatat dengan benar. Tugas-tugas
Pimpinan Cabang dapat berupa
berdasarkan prosedur operasional cabang dan dalam batas kewenangan yang berlaku,
menetapkan kebutuhan pegawai cabang, membagi tugas sesuai dengan jabatan
masing-masing, menunjuk pegawai untuk tugas-tugas khusus bila diperlukan,
memantau pelayanan wajib pajak, dan sebagainya.
PKB)
Sehari harinya Kasi. PLL dan retribusi bertanggung jawab atas transaksi.
4. Bendahara
Pengurus barang bertanggung jawab dalam hal alat tulis kantor (ATK),
yang tentunya mendukung kinerj para pegawai.
4.2
4.2.1
Hasil Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner, yang
terdiri dari 13 butir pertanyaan untuk variabel motivasi kerja (X1), 7 butir pertanyaan
untuk disiplin kerja (X2), dan 9 butir pertanyaan untuk variabel kinerja pegawai (Y),
dengan jumlah seluruh responden penelitian sebanyak 30 orang pegawai pada kantor
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPTD. Binjai.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur
Jumlah
Responden
Responden
yaitu berusia 25 tahun s.d 45 tahun. Karyawan pada usia 46 tahun keatas termasuk
dalam tahap kemapanan dan kemajuan. Karakteristik pegawai pada tahap kemapanan
dan kemajuan ini cenderung menyukai pekerjaan yang menantang, mengembangkan
kompetensi dalam tugas-tugas tertentu (spesialisasi) dan mengembangkan inovasi dan
kreativitas.
Tabel 4.2
Jumlah
Pendidikan
Responden
(Orang)
Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan S-1
sebanyak 28 orang (93%), dan responden yang berpendidikan S-2 sebanyak 2 orang
(7%). Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Utara UPTD. Binjai lebih banyak mempekerjakan pegawai yang berlatar belakang S1 daripada pegawai yang berlatar belakang pendidikan S-2. pegawai yang memiliki
tingkat pendidikan S-1 umumnya lebih dibekali ilmu ekonomi dibanding dengan
pegawai yang berlatar belakang lulusan Teknik dan hukum, memiliki kemampuan
dan keterampilan yang lebih baik dalam hal pemasaran dapat menunjang kinerja
pegawai.
Tabel 4.3
Lama Bekerja
Jumlah Responden
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa berdasarkan lama bekerja pegawai, 5
orang responden (17%) bekerja selama 1-3 tahun, 18 orang responden (60%) bekerja
selama 4-6 tahun, dan 4 orang responden (13%) bekerja lebih dari 7 - 9 tahun, dan 3
orang responden (10%) bekerja 10 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPTD. Binjai bekerja
berdasarkan perintah mutasi dari Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
yang tidak dapat diganggu gugat, sehingga ada beberapa pegawai yang cukup lama
harus tetap bertahan dibinjai. Tanpa mendapatkan promosi untuk mengembangkan
karir.
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Motivasi Kerja (X1)
Sangat
Tidak
3) Pada pernyataan butir 3 (saya berani mengambil resiko untuk memperoleh hasil
kerja yang terbaik), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju,
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, terdapat 7 orang (23%)
menyatakan ragu - ragu, terdapat 17 orang (57%) menyatakan setuju, dan
terdapat 6 orang (20%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara
UPTD. Binjai memiliki keberanian besar untuk memgambil resiko besar demi
mencapai kinerja yang lebih baik.
4) Pada pernyataan butir 4 (Saya akan berpikir keras untuk mendapatkan ide yang
terbaik untuk hasil kerja yang terbaik), tidak ada responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Terdapat 1 orang (3%) meyatakan dan tidak setuju. Terdapat
6 orang (20%) menyatakan ragu - ragu, 17 orang (57%) menyatakan setuju, dan
6 orang (20%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD.
Binjai akan bekerja keras dalam menyelesaikan setiap masalah ayang ada
dikantor tersebut.
5) Pada pernyataan butir 5 (Saya tidak akan malu untuk bertanya jika saya kurang
tau akan suatu hal baru), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju dan tidak setuju.
6) Pada pernyataan butir 6 (Gaji pokok yang saya terima sesuai dengan tanggung
jawab yang saya miliki), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju dan tidak setuju. Terdapat 3 orang (10%) menyatakan ragu - ragu,
terdapat 14 orang (47%) menyatakan setuju, dan terdapat 13 orang (43%) yang
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai
kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai merasa
hak yang mereka dapat telah sesuai dengan kewajiaban yang mereka lakukan.
7) Pada pernyataan butir 7 (Dalam bekerja kepala seksi mendampingi staf stafnya
bekerj agar menghindari kecacatan dalam bekerja), tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Terdapat 3 orang (10%)
menyatakan ragu-ragu, terdapat 10 orang (33%) menyatakan setuju, dan terdapat
17 orang (57%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar staf pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara
UPTD. Binjai merasa sangat setuju untuk didampingi atasan saat bekerja,
menghindari kesalahan dalam bekerja
8) Pada pernyataan butir 8 (Tenaga ahli pembantu staf agar pekerjaan lebih ringan
dan cepat selesai), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju. Terdapat 1 orang (3%) menyatakan ragu - ragu, terdapat 10 orang
(33%) menyatakan setuju, terdapat 19 orang (63%) menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar staf pegawai kantor dinas pendapatan
daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai merasa sangat terbantu pekerjaan
mereka oleh
dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai bekerja sama,
saling membantu dalam sehari harinya.
12) Pada pernyataan butir 12 (Tanggung jawab dan wewenang yang saya dapat
sesuai dengan hak yang saya terima), tidak ada responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Terdapat 1 orang (3%) yang menyatakan tidak setuju,
terdapat 1 orang (3%) yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 22 orang (73%) yang
menyatakan setuju dan terdapat 6 orang (20%) menyatakan sangat setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian pegawai kantor dinas pendapatan daerah
provinsi sumatera utara UPTD. Binjai
seimbang, tidak ada ketimpangan dalam pemberian hak atas kewajiban yang
dilaksanakan.
13) Pada pernyataan butir 13 (Kepala cabang selalu berdampingan bekerja sama
dengan KTU untuk mengawasi kerja pegawai setiap harinya), tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Terdapat 1
orang (3%) yang menyatakan ragu-ragu,
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Disiplin Kerja (X2)
Sangat
Tidak
1) Pada pernyataan butir 14 (saya selalu masuk kantor tepat waktu), tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Terdapat 1 orang (3%)
menyatakan tidak setuju, 13 orang (43%) menyatakan raguragu, terdapat 10
orang (33%) dan 6 orang (20%).
pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai
tidak datang tepat pada waktunya.
sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara
UPTD. Binjai memiliki kesadaran besar untuk menyelesakan pekerjaan tepat
pada waktnya.
3) Pada pernyataan butir 16 (Saya akan selalu membuka pelayanan dan meutup
pelayanan tepat pada waktunya), tidak ada responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Terdapat 2 orang (7%) menyatakan tidak setuju, 9 orang (30%)
menyatakan raguragu, 12 orang (40%) menyatakan setuju, dan 7 orang (23%)
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai
kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai merasa
bahwa pelayanan sangat penting bagi instansi dan masyarakat, maka dari itu
mereka berusaha membuka pelayanan tepat waktu demi pelayanan yang prima.
4) Pada pernyataan butir 17 (dalam bekerja saya menggunakan peralatan kantor
dengan baik), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju. Terdapat 11 orang (37%) menyatakan ragu-ragu, terdapat 10 orang (33%)
menyatakan setuju, dan 9 orang (30%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah
provinsi sumatera utara UPTD. Binjai merasa sangat bertanggung jawab atas
besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD.
Binjai setuju dengan keputusan pimpina untuk menegur dan sekaligus
memberikan sanksi terhadap para pegawai yang lalai dalam bertugas.
c. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Sangat
Tidak
tidak setuju. Terdapat 1 orang (3%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (7%)
menyatakan raguragu, 16 orang (53%) menyatakan setuju, dan 11 orang (37)
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai
kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai merasa
berkewajiban untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
2) Pada pernyataan butir 22 (Dalam bekerja, saya jarang melakukan kesalahan),
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Terdapat 1 orang (3%)
yang menyatakan tidak setuju, 8 orang (27%) menyatakan ragu-ragu, 17 orang
(57) menyatakan setuju, dan 4 orang (13%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah
provinsi sumatera utara UPTD. Binjai selalu berhatihati dan cermat dalam
melaksanakan tugas mereka setiap harinya.
3) Pada pernyataan butir 23 (Saya mengetahui sejelasjelasnya tugas yang harus
saya lakukan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju. Terdapat 2 orang (7%) menyatakan ragu-ragu, terdapat 18 orang
(60%) menyatakan setuju, dan 10 orang (33%) menyatakan sangat setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah
provinsi sumatera utara UPTD. Binjai mendapatkan informasi yang sangat jelas
tentang tugas mereka masingmasing, dan ini menunjukan job description yang
benar.
4) Pada pernyataan butir 24 (saya menguasai tugas pokok saya), tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Terdapat 2
orang (7%) menyatakan ragu-ragu, terdapat 19 orang (63%) menyatakan setuju,
dan 9 orang (30%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara
UPTD. Binjai sangat cocok engan tugas pokok mereka masing masing
sehingga sangat menguasai tugas mereka.
5) Pada pernyataan butir 25 (saya mampu bekerja sama dengan baik dengan sesama
rekan dikantor), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak
setuju dan ragu-ragu. Terdapat 22 orang (73%) menyatakan setuju, dan terdapat
8 orang (22%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD.
Binjai tidak memiliki masalah dengan rekan kerja kantor, sehingga mereka
mampu bekerja sama sebaik baiknya.
6) Pada pernyataan butir 26 (pekerjaan yang saya tekunin dapat memunculkan
gagasan baru untuk meningkatkan kinerja saya), tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Terdapat
2 orang (7%)
pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai
merasa apa yang selalu mereka kerjakan setiap harinya memberikan ideide baru
untuk meningktakan kinerja.
7) Pada pernyataan butir 27 (saya mampu bekerja sesuai standart kantor), tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Terdapat 3
orang (10%) menyatakan kurang setuju, terdapat 18 orang (60%) menyatakan
setuju, dan 9 orang (30%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera
utara UPTD. Binjai akan berusaha bekerja sesuai standart kantor yang sudah
ditetapkan diawa.
8) Pada pernyataan butir 28 (hasil kerja laporan saya selalu selesai tepat waktu
sesuai permintaan atasan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, dan tidak setuju. Terdapat Terdapat 7 orang (23%) menyatakan raguragu,
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai
kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara UPTD. Binjai berusaha
keras untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan permintaan
pimpinan.
9) Pada pernyataan butir 29 (saya tidak pernah menundanunda untuk membuat
laporan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Terdapat 1
orang (3%) menyatakan
menyatakan ragu-ragu,
tidak setuju.
orang (33%) yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar pegawai kantor dinas pendapatan daerah provinsi sumatera utara
UPTD. Binjai berusaha untuk tidak pernah menundanunda pekerjaan yang hsrus
diselesaikan.
4.2.2
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Tujuan normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng.
Ada dua cara untuk mendekati apakah data berdistribusi normal atau tidak,
a. Grafik Histogram
Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini
ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri
atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data
sepanjang garis normal, hal ini berarti residual data berdistribusi normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
5%
heterokedastisitas.
dapat
disimpulkan
model
regresi
tidak
mengarah
pada
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas,
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Pada Gambar 4.4 Normal P-P Plot terlihat titik-titi Grafik Scatter Plot terlihat
titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas,
serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel motivasi
kerja dan disiplin kerja.
3. Uji Multikolinieritas
tidak
terjadi
korelasi
diantara
variabel
independen.
Adanya
multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah apabila tolerance value < 0,1
sedangkan VIF > 5 maka terjadi multikolinieritas.
Berikut ini disajikan perhitungan nilai tolerance dan variance inflation factor
(VIF).
Tabel 4.7
Model
Unstandardized
(Constant)
RataMK
Standardized
Collinearity
menunjukan hal yang sama, tidak ada satu pun variable independent
yang memiliki nilai VIF lebih dari 1. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikonieritas antar variabel independent dalam model
regresi.
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS versi 18,0 for
windows dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
yang terdiri dari Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
sebagai variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah : Y
= a + b1 X 1 + b2 X 2 + e
Dimana :
= Kinerja Karyawan
= Konstanta
X1
X2
= Standar error
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS versi 18,0 for windows, maka hasil
persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11
Tabel 4.8
Coefficientsa
Model
Unstandardized
(Constant)
X1
Standardized
Collinearity
4.3.1
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujian adalah :
1. H0: b1, b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. H0: b1, b2 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan
derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut :
df (pembilang) = k-1
df (penyebut) = n-k
Keterangan :
n
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 30 dan jumlah keseluruhan variabel
Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS versi 18,0 for
windows kemudian akan dibandingkan dengan F
=3,34. Dengan kriteria uji sebagai berikut :
H0 diterima jika F hitung < F tabel pada = 5%
tabel
Tabel 4.9
Hasil Uji F Signifikan Simultan (Uji F) ANOVA
Model
1
Sum of
Squares
Mean
Square
Df
Regression
5.553
2.776
Residual
2.594
27
.096
Total
8.147
29
F
28.903
Sig.
.000
sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians yang tidak
dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 2.594.
4.3.2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
(Constant)
X1
Collinearity
1. Motivasi Kerja (X1) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja pegawai, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,703 lebih besar dari 0,05.
Nilai t
hitung
(0,385) < t
tabel
motivasi sebesar satu satuan maka kinerja pegawai (Y) tidak akan meningkat
sebesar 0,114 satuan.
2. Disiplin kerja (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,004 lebih kecil dari 0,05. Nilai t
hitung
(3,177) > t tabel (2,042) artinya jika ditingkatkan variabel disiplin kerja sebesar
satu satuan maka kinerja pegawai (Y) akan meningkat sebesar 0,635 satuan.
3. Konstanta sebesar 1,123, artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka
kinerja pegawai tetap sebesar 1,123.
4. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 1.123 + 0,114 X1 + 0,635 X2
Koefisien determinasi berkisar nol sampai satu (0 R 1). Jika R semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1) yaitu
kepuasan kerja, (X2) yaitu disiplin kerja adalah besar terhadap variabel terikat (Y)
yaitu kinerja pegawai. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian
sebaliknya.
Tabel 4.11
2
1. Nilai R sebesar 0,826, berarti hubungan antara motivasi kerja (X1) dan disiplin
kerja (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y), pada kantor Dinas Pendapatan
Daerah
Provinsi
Sumatera
Utara
UPT.D
Binjai
sebesar
82,6%
artinya
dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
sikap kerja, tingkat keahlian, iklim kerja, kepuasan dan sebagainya.
3. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai
yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar
0.30994.
4.4
Pembahasan
4.4.1
yang timbul dari dalam dan luar diri para pegawai kantor untuk melakukan suatu hal.
Namun tidak ada hal yang dapat memotivasi para pegawai tersebut untuk
meningkatkan kinerja mereka.
Ada atau tidak adanya motivasi, tingkat kinerja para pegawai tetap. Dapat
terlihat di tahun 2012 tidak tercapainya targetnya kantor. Walaupun motivasi kerja
tidak
berpengaruh
signifikan,
pihak
instansi
selalu
mengupayakan
untuk
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Teruna (2012) yang berjudul Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Aplikasinusa Lintasarta Medan yang menyatakan
variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap variabel
kinerja karyawan.
lebih besar dibanding tahun sebelumnya sehingga para pegawai harus tetap teliti dan
cermat serta disiplin yang ketat dalam kerjanya agar mendapat hasil yang maksimal.
Namun kenyataannya target pada tahun 2012 tidak tercapai, karena longgarnya
disiplin dikantor tersebut.
ditanamkan
kepada
setiap
pegawai
disiplin
yang
sebaik-baiknya.
Kenyataannya, masih banyak para pegawai yang datang terlambat. Masih banyak
para pegawai yang membua pelayanan tidak sesuai waktu yang ditetapkan.
5.1
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan disiplin
kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai kantor
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPTD. Binjai. Berdasarkan hasil
uji signifikan secara parsial yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai kantor
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPTD. Binjai adalah variabel
disiplin kerja. Dari hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Adjusted
2
Square (R ) sebesar 0,658 hal ini berarti 65,.8 % variabel kinerja dapat dijelaskan
oleh variabel motivasi kerja dan variabel disiplin kerja, sedangkan sisanya sebesar
34,2 % dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan
hasil penelitian
dan pembahasan,
maka penulis
dapat
perlu meningkatkan
pegawai yang terlambat akan membayar denda dalam bentuk uang, dan
diakhir bulan uang denda yang terkumpul dapat digunakan seperlunya untuk
keperluan kantor atau mungkin diberikan kepada pegawai yang selalu datang
tepat waktu.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hasibuan, Malayu S.P, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,PT
Bumi Aksara, Jakarta.
Siagian, 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya, PT. Rineke Cipta, Jakarta
Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2011. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen
dan Bisnis, USU Press, Medan.
Wibowo dan M.Phil, 2007. Manajemen Kinerja, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Skripsi:
Ginting, Eva Flora, 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Putri Hijau.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Devi Adniaty
1. Mohon memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda anggap paling benar.
=5
Setuju (S)
=4
=3
=2
=1
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden
No. Responden
Usia
Status
Jabatan
Bidang Kerja
Lama Bekerja
Pendidikan terakhir
a.
Tahun / Bulan
Pernyataan
1
Pimpinan
akan
memberikan
pujian
Saya
akan
berpikir
keras
untuk
SS
RR
TS
STS
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
karyawan
dalam
mengerjakan
10
11
12
13
SS
RR
TS
STS
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
c.
NO
Pernyataan
Dalam melaksanakan tugas, saya akan
berhati-hati agar tidak melakukan
Dalam bekerja, saya jarang melakukan
Saya mengetahui sejelas- jelasnya tugas
SS
RR
TS
STS
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
~Terima
Kasih~
Lampiran 2
Cases
Valid
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Item Statistics
Std. Deviation
MK1
4.45
.572
29
MK2
3.97
.906
29
MK3
3.97
.680
29
MK4
3.97
.731
29
MK5
4.07
.753
29
MK6
4.31
.660
29
MK7
4.45
.686
29
MK8
4.62
.561
29
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
MK1
115.72
188.064
.330
.964
MK2
116.21
176.813
.662
.962
MK3
116.21
180.599
.684
.961
MK4
116.21
179.384
.697
.961
MK5
116.10
177.882
.754
.961
MK6
115.86
180.766
.697
.961
MK7
115.72
183.921
.494
.963
MK8
115.55
187.470
.377
.963
MK9
115.69
186.865
.464
.963
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Mean
120.17
Variance
193.576
Std. Deviation
13.913
N of Items
29
Lampiran 3
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN
PROVINSI SUMATERA UTARA UPT. BINJAI
KEPALA
CABANG
KEPALA SEKSI
KTU
KEPALA SEKSI
RETRIBUSI
BID. PKB
STAF
(PEGAWAI NON JABATAN)
Lampiran 4
Sangat
Tidak
Sangat
Sangat
No.
Tidak
Sangat
Tidak
DISTRIBUSI
JAWABAN PERTANYAAN VARIABEL Y (KINERJA
PEGAWAI)
Item
Setuju
Ragu ragu
Setuju
Setuju
Setuju
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Total
F
11
37%
16
53%
7%
3%
0%
30
100%
13%
17
57%
27%
3%
0%
30
100%
10
33%
18
60%
7%
0%
0%
30
100%
30%
19
63%
7%
0%
0%
30
100%
27%
22
73%
0%
0%
0%
30
100%
23%
21
70%
7%
0%
0%
30
100%
30%
18
60%
10%
0%
0%
30
100%
27%
15
50%
23%
0%
0%
30
100%
10
33%
13
43%
20%
3%
0%
30
100%