BD. Perwali No.23 Th.2013 TTG Petunjuk Pelaks Ret Pengendalian Menara Telkom PDF
BD. Perwali No.23 Th.2013 TTG Petunjuk Pelaks Ret Pengendalian Menara Telkom PDF
SALINAN
Mengingat
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Samarinda.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Walikota adalah Walikota Samarinda .
4. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi
adalah Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi Daerah Kota Samarinda.
5. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang perpajakan daerah
dan retribusi daerah sesuai peraturan perundang-undangan.
6. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan.
7. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi yang selanjutnya disebut
retribusi adalah pembayaran atas pemanfaatan ruang untuk menara
telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan
kepentingan umum.
8. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan/atau penerimaan
dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara
dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik
lainnya.
9. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan
telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi.
10. Menara Telekomunikasi yang selanjutnya disebut menara adalah bangunan
khusus untuk kepentingan umum yang didirikan di atas tanah, atau bangunan
yang merupakan satu kesatuan konstruksi dengan bangunan gedung yang
dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa
rangka baja yang diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa
simpul, dimana fungsi desain dan konstruksinya disesuaikan dengan sarana
penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi.
11. Penyedia Menara adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah,
badan usaha milik negara, badan usaha swasta yang memiliki dan mengelola
menara yang digunakan bersama oleh penyelenggaran telekomunikasi.
12. Ketinggi Menara yang selanjutnya disingkat KM adalah tinggi konstruksi
menara yang dihitung dari atas tanah.
13. Letak Menara yang selanjutnya disingkat LM adalah kawasan dimana menara
ditempatkan/berada.
14. Pengguna Menara yang selanjutnya disingkat PM adalah penyelenggara
telekomunikasi baik perorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Swasta, Instansi Pemerintah dan Instansi
Pertahanan Keamanan yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi, jaringan
telekomunikasi dan telekomunikasi khusus dengan menggunakan menara baik
Tarif retribusi ditetapkan sebesar 2 % (dua perseratus) dari Nilai jual Objek
Pajak (NJOP) PBB Menara Telekomunikasi per tahun.
(2)
NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah NJOP sebagaimana yang
berlaku pada penerapan PBB dan NJOP Pendirian Bangunan Khusus.
(3)
(4)
(5)
Nilai Indeks sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan sebagai berikut :
a. Berdasarkan ketinggian bangunan menara telekomunikasi.
Parameter
Nilai Indeks
0 25 M
26 50 M
1,5
51 M ke atas
Nilai Indeks
1,5
2
Nilai Indeks
(6)
1,5
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
NJOP Menara
Telekomunikasi
Retribusi Menara
Telekomunikasi
2%
CRN
NJOP Menara
Telekomunikasi
10
BAB V
TATA CARA PENETAPAN RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 7
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(2)
11
(3)
Format Bend 17 dan STTS sebagaimana ayat (2) terdapat dalam Lampiran
Peraturan Walikota ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Pasal 11
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
Dalam hal retribusi terutang tidak dibayarkan atau disetor sampai dengan
jatuh tempo pembayaran sebagaimana tercantum dalam SKRD, penagihan
dapat dilakukan dengan STRD.
Keterlambatan pembayaran retribusi terutang dikenakan sanksi administratif
berupa denda sebesar 2% (dua persen) perbulan dari pokok retribusi terutang.
Denda keterlambatan pembayaran atau penyetoran retribusi terutang paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan atau setinggi-tingginya 48% (empat puluh
delapan persen).
Dalam hal jatuh tempo pembayaran retribusi terutang tidak dibayarkan atau
tidak disetor sebagaimana tercantum dalam STRD, maka Kepala Dinas wajib
menyampaikan himbauan dan/atau teguran, minimal 3 (tiga) kali dalam
tenggang waktu 15 (lima belas) hari kalender.
12
(5)
(6)
(7)
13
BAB XII
PENUTUP
Pasal 18
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam dalam Berita Daerah Kota Samarinda.
Ditetapkan di Samarinda
pada tanggal 27 Mei 2013
WALIKOTA SAMARINDA,
ttd
H. SYAHARIE JAANG
Diundangkan di Samarinda
pada tanggal 27 Mei 2013
SEKRETARIS DAERAH KOTA SAMARINDA,
ttd
H. ZULFAKAR NOOR
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2013 NOMOR 23.