Anda di halaman 1dari 63

PANDUAN PENGGUNAAN

Pengolah Data Sumber Daya Air Pengelolaan Aset Irigasi

Panduan Penggunaan
PDSDA -PAI versi1.0

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 1
I. Pengantar .................................................................................................................................. 2
I.1. Efektivitas Biaya ............................................................................................................... 2
I.2. Kehandalan Sistem (Reliability) ...................................................................................... 5
II. Spesifikasi Hardware dan Software ..................................................................................... 6
III. Instalasi PDSDA - PAI ....................................................................................................... 6
3.1 Instalasi Firebird Interbase Database Server .............................................................. 7
3.2 Instalasi PAI Database Server (PAI.FDB) .................................................................. 9
3.3 Firebird/Interbase ODBC .......................................................................................... 10
3.4 Runtime PDSDA .......................................................................................................... 10
3.5 Aplikasi PDSDA PAI .................................................................................................. 10
3.6 Adobe Acrobat Reader ................................................................................................ 11
3.7 Setup Font Irigasi ......................................................................................................... 11
3.8 Setup ODBC ................................................................................................................. 12
3.9 Setup Firewall ................................................................................................................ 13
3.10 Setup Regional ............................................................................................................ 14
3.11 Tambahan Setup untuk Windows Vista / 2003 atau lebih tinggi........................ 15
IV. Menjalankan Aplikasi ......................................................................................................... 16
V. Editing Data Tabular ........................................................................................................... 16
VI. Struktur Menu ..................................................................................................................... 17
VII. Strategi Implementasi ....................................................................................................... 37
7.1. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi ..................................................... 37
7.2. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi tetapi memiliki hardcopy sketsa
skema irigasi ........................................................................................................................... 38
7.3. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi tetapi belum berdasarkan titik
koordinat bumi ...................................................................................................................... 39
7.4. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi yang sudah berdasarkan titik koordinat
bumi ........................................................................................................................................ 41
7.5. Rekomendasi .................................................................................................................. 42
VIII. Membuat Skema Irigasi .................................................................................................. 42
IX. Google Earth ...................................................................................................................... 51
X. Lampiran Kodifikasi Aset Irigasi ....................................................................................... 55
XI. Daftar Simbol font irigasi ................................................................................................. 61

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 1 dari 52

I. Pengantar
PDSDAPAI adalah salah satu submodul dari program aplikasi PDSDA (Pengolah Data
Sumber Daya Air). PDSDA-PAI memadukan antara penggunaan data tabular dan spasial
(peta untuk jaringan irigasi / skema irigasi). Berdasarkan hal tersebut, maka PDSDA-PAI
dibangun dengan mengintegrasikan perangkat lunak berbasis tekstual dengan sistem
informasi geografis.
Filosofi dari pengembangan PDSDA-PAI digambarkan sebagai berikut :

Sustain (keberlanjutan) dari sistem adalah tujuan utama dari dibangunnya PDSDA-PAI.
Fakta empiris menunjukkan bahwa pembangunan suatu sistem informasi di instansi
pemerintahan (Departemen, Dinas, BUMN, dll) di Indonesia seringkali hanya bersifat parsial
dan sporadis. Hal ini dikarenakan seringkali suatu sistem dibangun hanya untuk memenuhi
persyaratan administrasi pekerjaan suatu proyek (project based) tanpa memikirkan aspek-aspek
pendukung lainnya, misalnya : kelembagaan, prosedur operasional, aspek legal, sumberdaya
manusia, dan lain-lain. Akibatnya, sistem tidak pernah bisa direplikasikan dan
operasionalisasinya hanya sebatas kurun waktu proyek tersebut. Hal ini berimplikasi pada
mubazirnya biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan hal tersebut, PDSDA-PAI berusaha untuk
memenuhi kebutuhan semua persyaratan berlanjutnya sistem melalui tahapan-tahapan
pengembangan yang konkrit, terstruktur, dan terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut.
Kajian-kajian khusus mengenai kelembagaan, penyusunan perundangan, peningkatan
kapasitas sumberdaya manusia dan prosedur operasional standar, telah dilakukan sebagai
acuan bagi PDSDA-PAI dan selanjutnya dituangkan ke dalam arsitektur pengembangan
PDSDA-PAI yang komprehensif.
Ada dua hal mendasar yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan PDSDA-PAI,
yaitu aspek yang terkait dengan biaya pengembangan dan implementasi (efektivitas biaya),
dan aspek reliabilitas dari sistem aplikasi yang dikembangkan (kehandalan sistem).

I.1. Efektivitas Biaya


Terhadap aspek biaya pengembangan dan implementasi, pengembangan PDSDA-PAI
menekankan pada keefektifan biaya (cost effective), yaitu dengan berusaha untuk menggunakan
biaya yang optimal. Pengertian optimal disini adalah bahwa sulit untuk dipungkiri bahwa
suatu pengembangan sistem informasi memerlukan biaya yang tidak sedikit, namun
beberapa hal yang bisa dilakukan penghematan terhadap biaya adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource)
2. Fleksibilitas dalam implementasi
3. User friendly
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 2 dari 52

4. Integrasi dengan aplikasi lain


I.1.1. Penggunaan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource)
Penggunaan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource) adalah filosofi
mendasar pengembangan PDSDA-PAI, sehingga diharapkan bahwa pada saat sistem
diimplementasikan tidak memerlukan biaya-biaya yang terkait dengan instalasi, lisensi
pemakaian perangkat lunak lainnya, dan biaya distribusi aplikasi (deployment). Berdasarkan hal
tersebut, maka perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Database server yang digunakan dalam pengembangan PDSDA-PAI menggunakan
Firebird Interbase SQL Server. Perangkat lunak ini bebas untuk digunakan dan
kehandalannya sudah teruji di program aplikasi lain (PDSDA yang juga sudah
dikembangkan oleh Ditjen Sumberdaya Air), mampu untuk mengolah data-data
yang besar1 (angka, tekstual, foto, video dan object), memungkinkan untuk
diinstalkan di lingkungan komputer baik yang standalone maupun terhubung dalam
jaringan LAN, WAN, Intranet dan Extranet
2. Perangkat lunak Geographical Information System (GIS) menggunakan ESRI
Mapobject versi 2.0. Lisensi dari perangkat lunak ini dimiliki oleh Ditjen SDA, dan
runtime dari perangkat lunak ini bebas untuk digunakan pada saat program aplikasi
didistribusikan
3. Perangkat lunak untuk pembuatan sistem aplikasi menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi (berbasis Object Pascal) versi 5.0. Lisensi dari
perangkat lunak ini dimiliki oleh Ditjen SDA, dan runtime dari perangkat lunak ini
bebas untuk digunakan pada saat program aplikasi didistribusikan. Keuntungan dari
penggunaan perangkat lunak Borland Delphi versi 5.0 bahwa sistem aplikasi yang
dihasilkan sangat stabil (tidak terganggu dengan performansi dari sistem operasi
Windows, jika sistem operasi Windows mengalami masalah dengan beberapa
komponen librarynya). Hal ini sangat berbeda jika kita menggunakan perangkan
lunak pengembangan keluarga Windows yang sangat tergantung dengan kestabilan
sistem operasi Windows. Keuntungan lainnya adalah bahwa kompatibilitas Borland
Delphi versi 5.0 dengan Lazarus (bahasa pemrograman berbasis Object Pascal di
Linux dan MacOS/IGOS), sehingga pada saat kita akan mengkonversi sistem
aplikasi ini ke sistem operasi Linux dan MacOS/IGOS, maka cukup dengan
melakukan konversinya di Lazarus kemudian dicompile ulang tanpa harus melakukan
kodifikasi ulang
4. Google Earth dan Google Maps (freeware). Perangkat lunak ini untuk
mengintegrasikan dengan aplikasi PDSDA-PAI, jika peta jaringan irigasi yang dibuat
sudah menggunakan koordinat titik lokasi bumi (georeferensi), sehingga akan
mampu menyajikan foto satelit sebagai background dari jaringan irigasi
5. Perangkat lunak spreadsheet, untuk menampilkan laporan dalam format BIFF (file Ms
Excel). Jika, client tidak mempunyai lisensi Microsoft Office, maka bisa
menggunakan perangkat lunak spreadsheet lainnya yang gratis seperti misalnya Star
Office, Open Office, dan lain-lain. Aplikasi PDSDA-PAI menstandarkan laporan
dalam format BIFF dengan alasan bahwa agar data dari sistem aplikasi bisa
digunakan oleh pengguna lain untuk keperluannya yang khusus dan spesifik.
6. Perangkat lunak untuk pembuatan font (font creator) freeware. Perangkat lunak ini
digunakan untuk menampilkan legenda dari bangunan irigasi sesuai dengan standar
keirigasian
1

Firebird Interbase SQL Server saat ini sudah mencapai versi 2.0, mampu untuk melakukan ekspansi
media penyimpanan (harddisk) hingga mencapai 2 7 (128) buah harddisk yang terpasang dan
digunakan pada saat yang bersamaan.
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 3 dari 52

I.1.2. Fleksibilitas dalam implementasi


Pengembangan PDSDA-PAI menekankan pada fleksibilitas dalam implementasi. Hal ini
dimaksudkan agar program aplikasi akan bisa diinstalasikan pada lingkungan perangkat keras
yang bervariasi sesuai dengan yang dimiliki oleh instansi setempat (propinsi, kabupaten atau
balai). PDSDA-PAI akan bisa dijalankan pada berbagai jenis lingkungan perangkat keras dari
mulai yang paling sederhana (standalone) sampai yang paling kompleks (centralized database),
tergantung dari kompleksitas aktivitas yang dilakukan. PDSDA-PAI juga bisa diintegrasikan
dengan Google Earth / Google Maps jika terhubung dengan international networking (internet).
Program aplikasi PDSDA-PAI tidak mensyaratkan spesifikasi perangkat keras yang eksklusif,
sehingga bisa mengoptimalkan penggunaan komputer sesuai dengan yang dimiliki. Dengan
fleksibilitas ini memungkinkan terjadinya penghematan biaya.

I.1.3. User Friendly


PDSDA-PAI dibangun sehingga mudah untuk digunakan oleh pengguna. Adapun
penghematan biaya yang bisa digenerate adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan program aplikasi PDSDA-PAI sangat mudah, sehingga tidak
mensyaratkan sumberdaya manusia dengan kualitas pemahaman terhadap komputer
yang tinggi
2. Penggunaannya yang mudah sehingga hanya memerlukan waktu pelatihan yang
singkat terhadap pengguna. Meskipun PDSDA-PAI berbasis sistem informasi
geografis, namun tidak diperlukan pengetahuan khusus mengenai GIS, karena pada
saat pengoperasiannya sudah dipandu oleh menu-menu secara transparan
menggantikan istilah-istilah GIS kedalam pemahaman keirigasian. Sebagai contoh :
yang terlihat di tampilan adalah tombol saluran dan tombol bangunan, namun pada
hakekatnya menggantikan fungsi dari pembuatan polyline dan point pada GIS.
Selain itu, proses topologi yang memerlukan pemahaman yang cukup sulit di GIS,
secara otomatis sudah dilakukan oleh program secara otomatis tanpa perlu diketahui
oleh pengguna (misal : atribut suatu bangunan sudah secara otomatis mengetahui
saluran di hulu dan hilirnya, demikian juga dengan saluran sudah secara otomatis
mengetahui bangunan di hulu, hilir dan pada saluran tersebut).
I.1.4. Integrasi dengan aplikasi lain
Proses pengintegrasian memerlukan biaya yang tidak sedikit, karena diperlukan suatu
program aplikasi tambahan untuk merelasikan antara suatu program aplikasi dengan
program aplikasi lain. Pengembangan PDSDA-PAI sudah memasukkan proses untuk
melakukan pengintegrasian dengan PDSDA (sistem yang sampai saat ini sudah berjalan
dengan baik di Ditjen SDA dan menjadi acuan untuk pengembangan sistem informasi yang
terkait dengan sumber daya air di Indonesia).
Salah satu prasyarat utama untuk bisa dilakukan pengintegrasian adalah adanya standarisasi
kodifikasi. PDSDA-PAI telah mengacu pada standarisasi kodifikasi sebagai berikut :
1. Wilayah administrasi : propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa menggunakan
standarisasi yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS)
2. Wilayah sungai, daerah aliran sungai, status wilayah sungai mengacu ke Peraturan
Menteri nomor 11A/KPTS/2006 tentang wilayah sungai sebagai berikut :
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 4 dari 52

Wilayah sungai menggunakan nomenklatur PP.UU.SS PP=Kode pulau,


UU=nomor urut wilayah sungai pada pulau tersebut, SS=Status wilayah
sungai
Daerah aliran sungai menggunakan nomenklatur PP.UU PP=Kode
pulau, UU=nomor urut daerah aliran sungai pada pulau tersebut
3. Status daerah irigasi (DI) menggunakan Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2006
tentang irigasi
4. Standarisasi daerah irigasi menggunakan nomenklatur PPKKUUUU dimana
PP=Kode Propinsi sesuai BPS, KK=Kode Kabupaten/Kota sesuai BPS, dan
UUUU=nomor urut daerah irigasi pada propinsi dan kabupaten/kota tersebut.
Adapun pengisian nomenklatur berdasarkan status daerah irigasi adalah sebagai
berikut :
DI dalam kabupaten PPKKUUUU
DI lintas kabupaten/kota PP00UUUU (kode kabupaten/kota diisi
dengan 00)
DI lintas propinsi 0000UUUU (kode propinsi dan kabupaten/kota diisi
dengan 00)

I.2. Kehandalan Sistem (Reliability)


Kehandalan dari suatu sistem bukan diukur dari seberapa banyak fitur yang disiapkan oleh
sistem tersebut (misal : penggunaan GIS hanya sebagai aksesoris), melainkan sistem harus
mampu menerjemahkan dan mengakomodasi keinginan pengguna dalam pengelolaan sistem
tersebut.
PDSDA-PAI menggunakan formulir survey yang telah disepakati oleh semua pihak dan
dibakukan sebagai acuan terhadap data yang akan dimasukkan, diolah dan dibuatkan
informasinya. Tentunya bahwa formulir survey tersebut telah pula mengkaji hal-hal yang
terkait dengan kelembagaan, perundangan, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan
prosedur operasional standar. Selain berfungsi sebagai tools yang bisa dimanfaatkan oleh
pengguna operasional, PDSDA-PAI juga bisa mengeluarkan informasi untuk konsumsi
pengambilan keputusan atau manajerial, sebagai berikut :

Prioritas investasi perbaikan aset


Kondisi aset
Fungsi aset
Tingkat kekritisan aset
Sisa Umur aset
Level of Services (Tingkat Pelayanan) dengan index pertanaman
Ketersediaan Air
dll

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 5 dari 52

II. Spesifikasi Hardware dan Software


Spesifikasi perangkat keras minimum (minimum requirement) untuk menjalankan aplikasi adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

CPU (Central Processing Unit) Pentium III


Monitor 14 inch dengan resolusi 800 x 600
RAM 64 MB
Ruang Hard disk Tersisa 500 MB (disarankan untuk kapasitas yang lebih besar jika
data aset irigasinya sangat besar)
5. Mouse
6. Keyboard
7. Printer grafik untuk pencetakan
Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Sistem operasi berbasis Windows 32 bit (Windows 95/98/NT/2000 atau yang lebih
tinggi)
2. Software Database Server (Firebird Opensource)
3. Runtime ESRI Mapobject untuk menjalankan aplikasi peta. Software ini adalah versi
deployment sehingga tidak diperlukan lisensi pada saat diinstalasi.
4. Software Spreadsheet (bisa menggunakan Microsoft Excel yang berlisensi atau
menggunakan software yang opensource/freeware seperti Star Office for Windows,
Open Office for Windows, dan lain-lain) untuk melakukan pencetakan data tabular
5. Adobe Acrobat Reader (freeware) untuk membaca panduan
6. Run-time aplikasi sistem aplikasi pengolah data sumber daya air

III. Instalasi PDSDA - PAI


Prosedur instalasi menggunakan CD ROM Instalasi PDSDA yang sudah berisi semua
perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini, kecuali untuk software
untuk menjalankan spreadsheet.
1. Masukkan CD Instalasi
Secara otomatis akan muncul tampilan sebagai berikut :

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 6 dari 52

2. Pilih komponen yang akan diinstalkan.


PDSDA PAI bisa dijalankan pada lingkungan komputer baik standalone, LAN, WAN,
Intranet dan Extranet.
Komponen yang harus diinstalkan pada lingkungan komputer :
1. Standalone, instalkan semua komponen diatas
2. Jaringan
a. Komputer Server, instalkan komponen firebird database server freeware
dan PAI database server
b. Komputer client, instalkan komponen firebird/interbase ODBC, runtime
PDSDA, aplikasi PDSDA PAI dan Adobe Acrobat Reader (opsional)

3.1 Instalasi Firebird Interbase Database Server


1. Pilih komponen Firebird Interbase Database Server. Ikuti instruksi yang
ditampilkan. Pada saat muncul tampilan seperti dibawah ini pilih Super Server binary
dan Full Installation of Super Server and Development Tools. Super Server
memungkinkan ukuran data yang disimpan mencapai 8 Giga Byte (GB) untuk satu
file. Pada saat kebutuhan melebihi 8 GB bisa dibuatkan file baru yang akan secara
otomatis seolah-olah adalah lanjutan dari file pertama dengan maksimum ukuran
data 8 GB. Demikian seterusnya hingga mencapai 2 pangkat 8 file dan masingmasing file sebesar 8 GB.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 7 dari 52

2. Pada saat muncul tampilan Select Additional Task, beri check (V) pada Copy
Firebird Client library to <system> directory.

3. Selanjutnya anda cukup menekan tombol next dan install untuk menjalankan proses
instalasi
4. Jika komputer anda menggunakan sistem operasi Windows bukan server (Windows
95/98, dll). Instalasi Firebird Interbase berjalan dengan baik jika muncul ikon
pada pojok kanan bawah. Untuk mengaktifkan, klik Firebird
Guardian pada Program Files Firebird Firebird Guardian. (Menu Firebird
Guardian ini tidak muncul jika menggunakan sistem operasi berbasis server)

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 8 dari 52

5. Jika komputer anda menggunakan sistem operasi Windows server atau Windows
XP. Restart komputer dan cek ke Servicenya untuk memastikan bahwa Firebird
Guardian started (klik Start Control Panel Administrative Tools Service untuk
Windows 2000 atau lebih tinggi). Pada Windows NT Service bisa dijangkau di Start
Control Panel Service.

3.2 Instalasi PAI Database Server (PAI.FDB)


PAI database server adalah database yang digunakan untuk menyimpan semua data yang
terkait dengan aset irigasi yang mencakup data tabular dan image (foto). Sementara itu, data
spasial akan secara otomatis terbentuk di subdirektori pai_peta pada direktori dimana
PDSDA-PAI diinstalkan.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 9 dari 52

Masukkan direktori dan klik instalasi.

3.3 Firebird/Interbase ODBC


Firebird/Interbase ODBC digunakan untuk menghubungkan program aplikasi dengan
database.

3.4 Runtime PDSDA


Runtime aplikasi PDSDA adalah runtime library yang harus diinstalkan agar program dapat
berjalan dengan sempurna. Library ini digunakan untuk menjalankan aplikasi berbasis peta
dan konektivitas dengan data eksternal selain database firebird. Library ini juga digunakan
dan akan digunakan oleh semua aplikasi yang dikembangkan oleh DitJen Sumberdaya Air
(misal : PDSDA).
Komponen ini cukup diinstalkan satu kali. Jika sebelumnya anda telah melakukan instalasi
runtime PDSDA untuk PDSDA 2.5, maka tidak diperlukan lagi untuk melakukan instalasi
ulang. Catatan : instalasi bisa dilakukan berulang tanpa mengganggu performansi dari sistem.

3.5 Aplikasi PDSDA PAI


Aplikasi PDSDA PAI digunakan untuk menjalankan sistem aplikasi PDSDA PAI. Pilih
direktori dimana aplikasi tersebut akan diletakkan.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 10 dari 52

3.6 Adobe Acrobat Reader


Instalkan Adobe Acrobat Reader untuk membaca panduan dan dokumentasi teknis lainnya
yang dibuat dalam file format pdf.

3.7 Setup Font Irigasi


Setup font irigasi dilakukan dengan meregistrasi font irigasi agar font tersebut dikenali oleh
sistem windows. Font irigasi digunakan untuk menampilkan simbol-simbol aset irigasi sesuai
dengan simbol-simbol standar yang telah baku (Standar Pengelolaan Irigasi). Klik Control
Panel Fonts.

Klik File Install New Font dan pilih Irigasi (True Type) dan klik OK.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 11 dari 52

3.8 Setup ODBC


ODBC (Open Database Connectivity) digunakan untuk menghubungkan sistem aplikasi
dengan database. Klik Start Control Panel Performance and Maintenance Administrative Tools ODBC (Datasource). Masuk pada tab System DSN dan klik tombol
Add. Selanjutnya pilih Firebird/Interbase(r) driver, sehingga akan muncul tampilan sebagai
berikut

Isi :

Data Source Name dengan pdsda_pai


Database dengan nomenklatur sebagai berikut SSS:DDD (SSS=nama
server atau IP address, titik dua (:), DDD=nama file database lengkap
dengan direktorinya). Sebagai contoh : SERVER:E:\pisp3\distribusi1\data\PAI.FDB. Jika diinstalkan pada standalone komputer cukup
dengan menunjukkan datanya tanpa perlu mengisi nama server. Contoh :
E:\pisp3\distribusi-1\data\PAI.FDB
Isi Database account : SYSDBA dan Password : MASTERKEY (default).
Jika database administrator melakukan perubahan, maka isi dengan account
dan password yang sesuai.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 12 dari 52

Selanjutnya klik tombol Test Connection. Jika gagal, maka silahkan dicek
keterhubungan komputer dengan server (gunakan perintah ping pada
command line) pada lingkungan jaringan atau cek keberadaan file PAI.FDB
pada komputer standalone. Catatan : Lakukan proses ini sampai
berhasil.

3.9 Setup Firewall


Jika PDSDA_PAI dijalankan pada lingkungan client/server, maka database PAI.FDB akan
disimpan di komputer server sehingga bisa diakses oleh satu atau lebih komputer client.
Permasalahan biasanya timbul karena sistem operasi dari komputer server menutup portport yang tidak digunakan oleh sistem operasi melalui windows firewall. Agar data bisa
diakses, maka port ini perlu dibuka terlebih dahulu di windows firewallnya. Firebird
menggunakan port tcp 3050 untuk data konektivitasnya. Untuk membuka port windows
firewall (contoh pada sistem operasi Window XP SP2), lakukan setup firewall melalui Start Control Panel - Windows Firewall

Klik Tab Exceptions dan klik Tombol Add Port sehingga muncul tampilan sebagai berikut :

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 13 dari 52

Isi Name dengan firebird (bisa dengan nama lain) dan port number dengan 3050.
Selanjutnya klik tombol OK.

3.10 Setup Regional


Setup ini dilakukan hanya jika program tidak bisa berjalan dengan baik dikarenakan
fungsi aritmetik decimal point atau fungsi tanggal (date). Lakukan hal-hal sebagai
berikut untuk mengganti setting regional :
1. Klik Control Panel
2. Pilih Date Time, Language, and Regional Option
3. Pilih Regional and Language Option

4. Gunakan English (United States) and Location diisi oleh United States.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 14 dari 52

3.11 Tambahan Setup untuk Windows Vista / 2003 atau lebih tinggi
Windows Vista / 2003 atau yang lebih tinggi biasanya memproteksi root directory di
drive C, sehingga kita tidak bisa melakukan penyimpanan di c:\. Lakukan hal-hal
sebagai berikut jika anda mengalami kegagalan pada saat akan dilakukan pencetakan :
1. Klik Control Panel
2. Klik Switch to Classic View

3. Klik pada BDE Administrator

4. Pilih tab configuration, klik pada configuration drivers - native paradox.


Ganti NET DIR dengan direktori lain selain c:\. Klik tombol elipsis () untuk
memilih direktorinya

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 15 dari 52

5. Selanjutnya klik Object Apply


6. Jika sudah selesai, klik exit dan jalankan ulang aplikasinya

IV. Menjalankan Aplikasi


Untuk menjalankan aplikasi PDSDA-PAI versi 1.0, Gunakan Windows Explorer dan
masuk ke direktori dimana aplikasi ini diinstalkan. Anda bisa membuat shortcut di desktop
sehingga tidak perlu setiap saat membuka dengan Windows Explorer dengan cara klik kanan
pada PDSDA_PAI.EXE dan klik send to desktop (create shortcut). Klik ganda pada
PDSDA_PAI..EXE. Selanjutnya akan muncul menu sebagai berikut :

Klik menu Arsip Login, untuk masuk ke sistem sebagai pengguna sesuai dengan otorisasi
yang diberikan. Pada saat pertama kali sistem digunakan, default nama pengguna :
pdsda_pai dan kata kunci : supervisor dan klik tombol login. Selanjutnya, silahkan ganti
kata kunci untuk pengguna karena kata kunci tersebut akan digunakan sebagai supervisor
sistem aplikasi ini.

V. Editing Data Tabular


Tombol navigasi berikut ini akan dijumpai dalam pemeliharaan data tabular

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 16 dari 52

Tombol
Awal
Sebelum
Berikut
Akhir
Tambah
Hapus
Simpan
Batal

Keterangan
Menuju ke record pertama dari tabel yang aktif
Menuju ke satu record sebelumnya dari tabel yang aktif
Menuju ke satu record berikutnya dari tabel yang aktif
Menuju ke record terakhir dari tabel yang aktif
Menambahkan data
Menghapus data
Menyimpan data
Membatalkan perubahan

VI. Struktur Menu


Struktur menu utama PDSDA PAI adalah sebagai berikut :

Menu utama dari PDSDA-PAI terdiri dari :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Arsip
Data
Laporan
Supervisor
Peta
Skin
Windows
Panduan

Arsip
Menu arsip terdiri dari submenu :

Menu arsip terdiri dari submenu :


1) Login
Digunakan untuk masuk ke sistem aplikasi.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 17 dari 52

Masukkan nama pengguna dan kata kunci anda. Jika anda belum terdaftar, maka hubungi
supervisor sistem anda.
2) Logout
Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi.
3) Ganti Kata Kunci
Digunakan untuk mengganti kata kunci pengguna yang aktif.

4) Setup Printer
Digunakan untuk memilih printer yang akan digunakan untuk pencetakan.

5) Keluar
Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi. Ini juga bisa dilakukan dengan mengklik
tombol

pada kanan atas.

Data
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 18 dari 52

Menu data terdiri dari submenu :

Menu data terdiri dari submenu :


1) Tabel Referensi
Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data terhadap tabel-tabel referensi yang akan
dijadikan acuan agar konsistensi data terjaga.

Tabel referensi mencakup :


1. Administrasi kewilayahan yang terdiri dari propinsi dan kabupaten. Kodifikasi tabel
propinsi dan kabupaten yang telah dimasukkan menggunakan standarisasi yang
digunakan oleh Biro Pusat Statistik
2. Wilayah Sungai dan DAS berdasarkan PerMen 11A/KPTS/2006 Tentang Wilayah
Sungai
Standarisasi untuk Wilayah Sungai PP.UU.SS PP=Kode Pulau, UU=
No.Urut, SS=Status WS
Standarisasi untuk DAS PP.UU PP=Kode Pulau, UU= No.Urut
3. Status WS dan Status Daerah Irigasi
4. Tabel Kode Aset

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 19 dari 52

Informasi yang harus diisikan terdiri dari :


Kode aset (berdasarkan standarisasi kodifikasi aset pada inventarisasi jaringan
irigasi)
Dummy : diisi Y(a) atau T(idak). Dummy digunakan untuk aset bangunan yang
secara kenyataan di lapangan tidak ada, kebutuhannya hanyalah sebatas untuk
pembuatan skema irigasi.
Warna adalah warna pada simbol yang akan ditampilkan pada aset tersebut
Ukuran adalah ukuran pada simbol yang akan ditampilkan pada aset tersebut
Indeks huruf digunakan untuk aset bangunan
2) Daerah Irigasi

Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data aset jaringan irigasi. Sebelum dilakukan
pengisian data, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Kode dan Nama Daerah Irigasi harus dimasukkan. Klik tombol cetak untuk
melakukan pencetakan

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 20 dari 52

Untuk pengisian data ketersediaan air harus diisikan terlebih dahulu nama
sumber airnya, dan selanjutnya klik tombol pada bagian kanan

Sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Isi tahun data dan data debit dalam 10 harian. Klik tombol cetak untuk
mencetak laporan ketersediaan air.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 21 dari 52

Untuk mengganti kode daerah irigasi, klik tombol


dan masukkan kode
irigasi baru
Pengisian aset jaringan irigasi dimulai dengan pengisian skema irigasi. Klik
tombol
untuk melakukan pengisian skema irigasi secara manual.
o Jika skema irigasi belum ada, maka akan muncul pertanyaan apakah
skema irigasi akan dibuat.
o Skema irigasi terdiri dari dua file spasial yaitu bangunan dan saluran.
Format dari file tersebut adalah shapefile dan disimpan di subdirektori
pai_peta. Standarisasi penamaannya adalah B_XXXXXXXXXXXX
dan B_XXXXXXXXXXXX. Dimana B=Bangunan, S=Saluran dan
X=Kode Daerah Irigasi
o Topologi secara otomatis dilakukan oleh sistem aplikasi, yaitu dengan
menambahkan kode bangunan hulu dan hilir pada saluran, dan
menambahkan kode saluran pada bangunan pelengkap
o Pembuatan skema irigasi dimulai dengan urutan sebagai berikut :
Bangunan Pengambilan / Bangunan Irigasi
Bangunan Pertemuan, dengan terlebih dahulu memilih
bangunan hulunya
Bangunan Pelengkap dengan mengklik pada saluran dimana
bangunan pelengkap itu berada
o Saluran akan secara otomatis terbentuk
o Editing atribut dilakukan dengan mengklik bangunan atau saluran pada
skema irigasi
Pengisian dan pemeliharaan data aset pendukung dengan mengklik tombol
, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 22 dari 52

Pemeliharaan data aset pendukung terdiri dari komponen-komponen sebagai


berikut :
1. Kelembagaan, yang terdiri dari operator jaringan, petani pemakai air, dan
pengguna jaringan
2. Sumber daya manusia yang mencakup pegawai negeri sipil dan non pegawai
negeri sipil
3. Gedung
4. Peralatan
5. Lahan
Klik tombol cetak untuk mencetak laporan aset pendukung

Klik pada sheet laporan untuk menuju ke aset pendukung lainnya.


Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 23 dari 52

Tombol
digunakan untuk melakukan cleaning data peta. Cleaning
dimaksudkan untuk menyesuaikan peta saluran dan bangunan irigasi yang sudah
dimiliki ke standar yang bisa digunakan oleh aplikasi PDSDA_PAI. File peta
yang akan dilakukan cleaning harus menggunakan format shapefile (.shp) dan
terdiri dari dua layer yaitu layer bangunan dan layer saluran. Sumber dari file peta
ini bisa dari hasil survai GPS, hasil dijitasi, atau peta-peta yang sudah dimiliki.
Pada saat diklik tombol clean peta, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Isi shapefile bangunan dan saluran, selanjurnya klik tombol cleaning, maka akan
muncul tampilan sebagai berikut :

Otomatis akan terbentuk dua buah shapefile di subdirektori pai_peta sebagai


berikut:
o Layer bangunan menggunakan nomenklatur B_xxxxxxxxx (x=Kode
DI)
o Layer saluran menggunakan nomenklatur S_xxxxxxxxx (x=Kode DI)
Untuk melakukan cleaning data layer bangunan, lakukan hal-hal sebagai berikut :
o Klik pada tombol edit dan pilih layer aktif bangunan, dan klik bangunan
pada peta
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 24 dari 52

o Isi jenis bangunan (harus dipilih) dan isian yang lainnya. Catatan :
nomor record saluran hanya diisi jika bangunan tersebut adalah
bangunan pelengkap, yaitu dengan melihat pada peta nomor
record saluran dimana bangunan tersebut berada
Untuk melakukan cleaning data layer saluran, lakukan hal-hal sebagai berikut :
o Klik pada tombol edit dan pilih layer aktif saluran, dan klik saluran pada
peta
o Isi jenis saluran (harus dipilih), nomor record bangunan hulu dan hilir
(harus diisi), dan isian lainnya. Sebagai contoh : saluran nomor 2, maka
nomor record bangunan hulunya adalah 1, dan nomor record bangunan
hilirnya adalah 2
Untuk penghapusan data, lakukan hal yang sama dengan pengeditan data.
Penambahan data bangunan pengambilan, bangunan pertemuan dan bangunan
dilakukan dengan mengklik terlebih dahulu ikon-ikonnya. Catatan: Untuk
penambahan bangunan pertemuan dan bangunan pelengkap harus diklik pada
salurannya. Khusus untuk bangunan pertemuan, saluran otomatis akan displit
menjadi dua saluran, yang menjadi saluran hilir dan saluran hulu dari bangunan
pertemuan yang baru tersebut.
Lakukan cleaning untuk semua bangunan dan saluran. Jika sudah selesai, maka klik
tombol posting. Jika masih terdapat obyek yang belum clean (baik bangunan atau
saluran), maka akan ditampilkan obyek-obyek tersebut.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 25 dari 52

Klik ganda pada baris yang akan dilakukan cleaning data dan peta akan secara
otomatis menuju ke lokasi tersebut dan memberi tanda blink pada lokasi tersebut.
Pilih edit bangunan atau edit saluran untuk melakukan cleaning data.
Jika sudah tidak ada lagi obyek yang belum clean, maka akan muncul konfirmasi

, jika diklik Yes, maka peta tersebut telah selesai


diclean. Selanjutnya jika ingin melakukan pengisian data, gunakan edit skema.
Transfer data peta ke Google Map, dimaksudkan agar peta bisa diintegrasikan
dengan peta satelit yang diproduksi oleh google earth. Klik pada tombol
maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Isi nama file KML yang akan digunakan untuk menampung data peta dari jaringan
irigasi. Selanjutnya klik tombol generate. Catatan: ekstensi dari file harus kml
agar bisa dibaca oleh Google Earth.
Laporan
Menu laporan terdiri dari submenu daerah irigasi :
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 26 dari 52

Klik pada daerah irigasi sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Ada 2 jenis laporan daerah irigasi, yaitu :


1. Detail aset irigasi
Detail aset irigasi akan menghasilkan laporan keseluruhan aset irigasi yang ada di
suatu daerah irigasi tertentu. Klik direktori output, untuk menyimpan file output
dalam format xls.

Misalkan direktori output disimpan pada e:\PDSDA-PAI-output, maka di direktori


tersebut akan secara otomatis terbentuk file dengan struktur sebagai berikut :

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 27 dari 52

Kode dan nama daerah irigasi Kelompok aset Nama Aset Tahun survey
aset. Klik pada salah satu file maka akan muncul inventarisasi aset irigasi pada tahun
survey tersebut.
2. Summary aset irigasi.
Digunakan untuk menampilkan summary aset dari suatu daerah irigasi.

Supervisor

Pemeliharaan Pengguna, digunakan untuk melakukan pemeliharaan data pengguna. Ada dua
jenis level pengguna, yaitu supervisor dan operator. Hanya pengguna dengan level
supervisorlah yang bisa menjalankan menu supervisor, sementara pengguna dengan level
operator berhak untuk melakukan pemeliharaan data.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 28 dari 52

Upgrade Database, digunakan mengupgrade database PDSDA-PAI yang lama jika ada
perubahan versi dari sistem aplikasi PDSDA-PAI.

Peta
Klik pada menu peta sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Area
toolbar
Area
Indeks Peta

Area
Legenda

Area Peta

Area pada peta dibagi atas :


Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 29 dari 52

1. Area toolbar, adalah area yang berisi tombol-tombol yang akan difungsikan untuk
menjalankan aplikasi peta.

Cetak Peta
Cari Lokasi
Tampilan Utuh
Properti
Informasi
Geser
Perkecil
Perbesar
Simpan ke file citra
Simpan sebagai proyek baru
Simpan Proyek
Buka Proyek
Proyek Baru

Fungsi dari tombol-tombol tersebut adalah sebagai berikut :

Proyek baru, digunakan untuk membuat proyek baru. Definisi proyek adalah
kumpulan dari file peta, atribut, kustomisasi legenda, dan lain-lain. Proyek sama
dengan Project (di ArcView) dan workspace (di MapInfo)
Buka proyek, digunakan untuk membuka proyek yang telah ada (disimpan)
Simpan proyek, digunakan untuk menyimpan proyek
Simpan sebagai proyek baru, digunakan untuk menyimpan proyek dengan nama
baru
Simpan ke file citra, digunakan untuk menyimpan tampilan peta ke file citra
Perbesar, digunakan untuk memperbesar tampilan peta (Zoom-in)
Perkecil, digunakan untuk memperkecil tampilan peta (Zoom-out)
Geser, digunakan untuk menggeser tampilan peta (Pan)
Informasi, digunakan untuk mendapatkan informasi dari layer yang aktif
Properti, digunakan untuk mengatur tampilan dan fitur-fitur peta
Tampilan utuh, digunakan untuk menampilkan keseluruhan peta
Cari lokasi, digunakan untuk melakukan pencarian lokasi
Cetak peta, digunakan untuk melakukan pencetakan peta

2. Area indeks peta, adalah area yang digunakan untuk menampilkan indeks peta
3. Area legenda, adalah area yang digunakan untuk menampilkan legenda peta
4. Area peta, adalah area yang digunakan untuk menampilkan peta
Menjalankan aplikasi peta
Pada saat awal akan muncul tampilan peta kosong. Jika anda sudah pernah membuat suatu
proyek, maka proyek tersebut bisa dipanggil dengan mengklik tombol
Panduan PDSDA-PAI 1.0

(buka peta) pada

Hal : 30 dari 52

area toolbar. Selanjutnya bisa dilakukan proses-proses dibawah ini. Catatan : proses-proses
ini bukan merupatan urutan sekuensial.
1. Klik tombol
(properti), untuk masuk ke properti peta sehingga akan muncul
tampilan sebagai berikut

Klik tutup untuk menutup properti peta


Properti peta terdiri dari : Scrollbar (untuk menampilkan moda gulung), 3D (3
Dimensi), dan background (untuk mengganti background) dari area peta
Layer adalah daftar layer yang akan ditampilkan. Gunakan tombol-tombol sebagai
berikut :
Tombol
Fungsi
Menaikkan urutan dari layer yang dipilih
Menurunkan urutan dari layer yang dipilih
Menambah layer
Mengedit layer
Menghapus layer

Klik pada tab peta indeks, maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 31 dari 52

Seperti pada tab peta utama, maka properti peta terdiri dari : Scrollbar (untuk
menampilkan moda gulung), 3D (3 Dimensi), dan background (untuk mengganti
background) dari area peta indeks. Klik pada propereti layer untuk menampilkan
peta indeks yang akan ditampilkan. Catatan : peta indeks yang biasanya digunakan
adalah lokasi administrasi (kabupaten, propinsi atau indonesia).
Pada saat diklik tombol penambahan layer , pengeditan layer pada peta utama atau
properti layer pada peta indeks, maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Pilih nama file peta (layer) yang akan ditampilkan. Isian yang bisa dikustomisasi
o Legenda, yaitu tampilan teks yang akan ditampilkan di legenda
o Warna obyek (bisa diklik pada warna)
o Tampilkan label, adalah untuk menampilkan label pada peta dan field peta
adalah label yang akan ditampilkan
o Huruf, ukuran huruf dan warna huruf dari legenda
o Tinggi label pada peta, derajat rotasi, skala zoom, posisi horisontal, dan
posisi vertikal (pada saat awal, gunakan defaultnya)
o Selanjutnya klik tombol apply, jika kustomisasi sudah selesai dilakukan
o Jika akan diedit, maka klik ganda pada nama layernya atau gunakan tombol
edit

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 32 dari 52

Klik Kriteria Tema pada property layer untuk membuat peta tema

sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Klik

(buat tema)

Pilih pada field yang akan dibuatkan tema dan klik ganda pada field tersebut,
selanjutnya klik tombol Apply.
Untuk mengganti property tema, sorot kriteria tema yang akan diganti propertinya
kemudian diklik ganda atau klik tombol
muncul tampilan

(ganti properti tema), maka akan

Ganti warna dan label sesuai kriteria tema yang ditetapkan, selanjutnya klik apply,
sehingga akan muncul tampilan peta tematik sebagai berikut
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 33 dari 52

Untuk menyimpan perubahan klik simpan proyek.


2. Untuk memperbesar tampilan skala peta, maka klik tombol

(perbesar)

Pada saat perbesaran atau perkecilan skala peta, maka peta indeks pada pojok kiri
atas memberi tanda lokasi daerah pada area peta tersebut dengan warna kotak
merah.
3. Untuk memperkecil tampilan skala peta, maka klik tombol
pada area peta

(perkecil) dan klik

4. Untuk menggeser tampilan peta, maka klik tombol


(geser), dan drag pada area
peta. Menggeser peta bisa pula dilakukan dengan menggeser kotak warna merah
pada indeks peta
5. Untuk mengetahui informasi dari obyek peta, maka klik tombol
(informasi), dan
klik pada area peta. Catatan : Informasi yang ditampilkan sesuai dengan layer
aktifnya. Jika layer aktifnya adalah irigasi, maka yang akan ditampilkan adalah data
irigasi.
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 34 dari 52

6. Tombol
peta

(tampilan utuh) digunakan untuk menampilkan keseluruhan tampilan

7. Klik tombol

(cari), untuk mencari lokasi pada peta.

Pilih layer dan isi nama obyeknya, jika nama obyek ditemukan, klik ganda pada
obyek atau klik cari lokasi peta, maka tampilan akan menuju ke lokasi obyek dan
obyek tersebut dikedip-kedipkan.
8. Untuk mencetak peta, klik tombol
sebagai berikut

(cetak peta), sehingga akan muncul tampilan

Isi judul 1 dan judul 2, dan klik tombol cetak

Catatan :
Agar peta bangunan dan saluran terhubung dengan database PDSDA-PAI, maka
lakukan hal-hal sebagai berikut :
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 35 dari 52

1. Layer bangunan harus dirubah nama layernya menjadi Bangunan Irigasi

2. Layer saluran harus dirubah nama layernya menjadi Saluran Irigasi

Skin

Terdiri dari dua submenu, yaitu :

Tanpa Skin / Dengan Skin, yaitu pilihan untuk menggunakan skin atau tidak
Ganti skin, yaitu untuk mengganti skin yang aktif

Windows
Menu windows terdiri dari dua submenu, yaitu :

Tile, yaitu posisi ubin untuk child windows


Cascade, yaitu posisi bertumpuk untuk child windows

Panduan
Menu tentang terdiri dari dua submenu, yaitu :
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 36 dari 52

Tentang, yaitu berisi informasi mengenai PDSDA-PAI


Panduan, yaitu menampilkan panduan penggunaan PDSDA-PAI

VII. Strategi Implementasi


Strategi implementasi PDSDA-PAI disesuaikan dengan kondisi di lokasi dimana
PDSDA-PAI akan diimplementasikan. Strategi ini dikelompokkan sebagai berikut :
1. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi
2. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi tetapi sudah ada hardcopy
sketsa jaringan irigasi
3. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi tetapi belum berdasarkan titik
koordinat bumi
4. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi yang sudah berdasarkan titik
koordinat bumi.

7.1. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi


Strategi implementasi PDSDA-PAInya digambarkan sebagai berikut :
Walkthrough

Back end

Menuju ke bangunan dan


saluran

GPS ?

Tidak

Ya

Buat Skema Irigasi


(Tidak Georeferensi)

Sketsa Skema Irigasi

Download File
GPS

Ambil Koordinat Bangunan dan


Saluran

Konversi ke
Shapefile

Skema Irigasi
(Tidak
Georeferensi)

Cleaning Shapefile

Skema Irigasi
(Georeferensi)

Isi Atribut Bangunan /


Saluran

Isi Formulir Survey

Ambil Foto

Download File Foto

Input File Foto

Ambil Video

Download File Video

Input File Video

Gambar diatas memperlihatkan alur pemrosesan data di lokasi yang belum memiliki file digital
jaringan irigasi :
1. Survey walkthrough (penelusuran), dengan menelusuri jaringan irigasi mulai dari
bangunan pengambilan (bendung, bendungan, pompa, freeintake, dll) sampai dengan
bangunan akhir
Jika survey diperlengkapi dengan GPS, maka ambil titik koordinat bangunan
dan saluran. Pada saat pengambilan titik lokasi untuk bangunan gunakan
point, sedangkan untuk saluran gunakan tracking
Jika tidak diperlengkapi dengan GPS, maka buat sketsa skema irigasi
Lakukan pengisian formulir PAI untuk setiap jenis bangunan atau saluran
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 37 dari 52

Ambil foto
Ambil video, jika dirasakan perlu
2. Proses backend, dilakukan dengan menggunakan program aplikasi PDSDA-PAI,
sebagai berikut: :
a) Jika survey diperlengkapi dengan GPS
Download file GPS
Konversi file GPS ke shapefile (layer bangunan dan saluran)
Cleaning shapefile (memberikan atribut topologi) dengan
menggunakan PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai sehingga terbentuk skema irigasi yang
memiliki georeferensi untuk layer bangunan dan saluran
b) Jika survey tidak diperlengkapi dengan GPS
Buat skema irigasi (tanpa georeferensi) dengan menggunakan
PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai untuk semua bangunan dan saluran sehingga
terbentuk skema irigasi yang tidak memiliki georeferensi
c) Isi atribut bangunan atau saluran berdasarkan isian formulir survey PAI
pada PDSDA-PAI
d) Download file foto dan inputkan pada PDSDA-PAI
e) Download file video dan inputkan pada PDSDA-PAI

7.2. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi tetapi


memiliki hardcopy sketsa skema irigasi
Strategi implementasi PDSDA-PAInya digambarkan sebagai berikut :
Walkthrough

Back end

Menuju ke bangunan dan


saluran

GPS ?

Tidak

Ya

Pencocokan Sketsa Skema


Irigasi

Buat Skema Irigasi


(Tidak Georeferensi)

Download File
GPS

Ambil Koordinat Bangunan dan


Saluran

Konversi ke
Shapefile

Skema Irigasi
(Tidak
Georeferensi)

Cleaning Shapefile

Skema Irigasi
(Georeferensi)

Isi Atribut Bangunan /


Saluran

Isi Formulir Survey

Ambil Foto

Download File Foto

Input File Foto

Ambil Video

Download File Video

Input File Video

Gambar diatas memperlihatkan alur pemrosesan data di lokasi yang belum memiliki file digital
jaringan irigasi, tetapi sudah mempunyai hardcopy sketsa jaringan irigasi :
1. Survey walkthrough (penelusuran), dengan menelusuri jaringan irigasi mulai dari
bangunan pengambilan (bendung, bendungan, pompa, freeintake, dll) sampai dengan
bangunan akhir
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 38 dari 52

Jika survey diperlengkapi dengan GPS, maka ambil titik koordinat bangunan
dan saluran. Pada saat pengambilan titik lokasi untuk bangunan gunakan
point, sedangkan untuk saluran gunakan tracking
Jika tidak diperlengkapi dengan GPS, maka cocokkan hardcopy sketsa skema
irigasi dengan kondisi riil di lapangan. Jika ada perbedaan, maka perbaiki sketsa
skema irigasi
Lakukan pengisian formulir PAI untuk setiap jenis bangunan atau saluran
Ambil foto
Ambil video, jika dirasakan perlu
2. Proses backend, dilakukan dengan menggunakan program aplikasi PDSDA-PAI,
sebagai berikut: :
a) Jika survey diperlengkapi dengan GPS
Download file GPS
Konversi file GPS ke shapefile (layer bangunan dan saluran)
Cleaning shapefile (memberikan atribut topologi) dengan
menggunakan PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai sehingga terbentuk skema irigasi yang
memiliki georeferensi untuk layer bangunan dan saluran
b) Jika survey tidak diperlengkapi dengan GPS
Buat skema irigasi (tanpa georeferensi) dengan menggunakan
PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai untuk semua bangunan dan saluran sehingga
terbentuk skema irigasi yang tidak memiliki georeferensi
c) Isi atribut bangunan atau saluran berdasarkan isian formulir survey PAI
pada PDSDA-PAI
d) Download file foto dan inputkan pada PDSDA-PAI
e) Download file video dan inputkan pada PDSDA-PAI

7.3. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi tetapi belum


berdasarkan titik koordinat bumi
Strategi implementasi PDSDA-PAInya digambarkan sebagai berikut :

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 39 dari 52

Walkthrough

Back end

Cetak hardcopy skema irigasi


eksisting

Menuju ke bangunan dan


saluran

GPS ?

Perbaiki file Skema


Irigasi yang tidak
sesuai (Tidak
Georeferensi)

Tidak

Ya

Konversi ke
Shapefile

Cleaning Shapefile

Skema Irigasi
(Tidak
Georeferensi)

Pencocokan Sketsa Skema


Irigasi

Download File
GPS

Ambil Koordinat Bangunan dan


Saluran

Konversi ke
Shapefile

Cleaning Shapefile

Skema Irigasi
(Georeferensi)

Isi Atribut Bangunan /


Saluran

Isi Formulir Survey

Ambil Foto

Download File Foto

Input File Foto

Ambil Video

Download File Video

Input File Video

Gambar diatas memperlihatkan alur pemrosesan data di lokasi yang memiliki file digital
jaringan irigasi, tetapi layer jaringan irigasinya (bangunan dan saluran) belum berdasarkan pada
titik koordinat titik bumi :
1. Cetak skema irigasi eksisting, untuk panduan dalam melaksanakan survey
2. Survey walkthrough (penelusuran), dengan menelusuri jaringan irigasi mulai dari
bangunan pengambilan (bendung, bendungan, pompa, freeintake, dll) sampai dengan
bangunan akhir
Jika survey diperlengkapi dengan GPS, maka ambil titik koordinat bangunan
dan saluran. Pada saat pengambilan titik lokasi untuk bangunan gunakan
point, sedangkan untuk saluran gunakan tracking
Jika tidak diperlengkapi dengan GPS, maka cocokkan hardcopy skema irigasi
yang dicetak dengan kondisi riil di lapangan. Jika ada perbedaan, maka perbaiki
skema irigasi
Lakukan pengisian formulir PAI untuk setiap jenis bangunan atau saluran
Ambil foto
Ambil video, jika dirasakan perlu
3. Proses backend, dilakukan dengan menggunakan program aplikasi PDSDA-PAI,
sebagai berikut: :
a) Jika survey diperlengkapi dengan GPS
Download file GPS
Konversi file GPS ke shapefile (layer bangunan dan saluran)
Cleaning shapefile (memberikan atribut topologi) dengan menggunakan
PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai sehingga terbentuk skema irigasi yang memiliki
georeferensi untuk layer bangunan dan saluran
b) Jika survey tidak diperlengkapi dengan GPS
Perbaiki skema irigasi (tanpa georeferensi) dengan menggunakan
software yang sesuai
Konversi file tersebut ke shapefile (layer bangunan dan saluran)
Cleaning shapefile (memberikan atribut topologi) dengan
menggunakan PDSDA-PAI
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 40 dari 52

Lakukan sampai selesai untuk semua bangunan dan saluran sehingga


terbentuk skema irigasi yang tidak memiliki georeferensi
c) Isi atribut bangunan atau saluran berdasarkan isian formulir survey PAI
pada PDSDA-PAI
d) Download file foto dan inputkan pada PDSDA-PAI
e) Download file video dan inputkan pada PDSDA-PAI

7.4. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi yang sudah


berdasarkan titik koordinat bumi
Strategi implementasi PDSDA-PAInya digambarkan sebagai berikut :
Walkthrough

Back end

Cetak hardcopy skema irigasi


eksisting

Menuju ke bangunan dan


saluran

GPS ?

Perbaiki file Skema


Irigasi yang tidak
sesuai (Georeferensi)

Tidak

Ya

Konversi ke
Shapefile

Pencocokan Sketsa Skema


Irigasi

Cleaning Shapefile

Skema Irigasi
(Georeferensi)

Download File
GPS

Ambil Koordinat Bangunan dan


Saluran

Konversi ke
Shapefile

Cleaning Shapefile

Skema Irigasi
(Georeferensi)

Isi Atribut Bangunan /


Saluran

Isi Formulir Survey

Ambil Foto

Download File Foto

Input File Foto

Ambil Video

Download File Video

Input File Video

Gambar diatas memperlihatkan alur pemrosesan data di lokasi yang memiliki file digital
jaringan irigasi dan layer jaringan irigasinya (bangunan dan saluran) sudah berdasarkan pada
titik koordinat titik bumi :
1. Cetak skema irigasi eksisting, untuk panduan dalam melaksanakan survey
2. Survey walkthrough (penelusuran), dengan menelusuri jaringan irigasi mulai dari
bangunan pengambilan (bendung, bendungan, pompa, freeintake, dll) sampai dengan
bangunan akhir
Jika survey diperlengkapi dengan GPS2, maka ambil titik koordinat bangunan
dan saluran. Pada saat pengambilan titik lokasi untuk bangunan gunakan
point, sedangkan untuk saluran gunakan tracking
Jika tidak diperlengkapi dengan GPS, maka cocokkan hardcopy skema irigasi
yang dicetak dengan kondisi riil di lapangan. Jika ada perbedaan, maka perbaiki
skema irigasi
2

GPS tidak diperlukan jika kita yakin bahwa skema irigasi hasil pekerjaan sebelumnya valid dan
tidak ada perubahan dalam struktur bangunan dan saluran. Selain itu, skema jaringan irigasi juga
harus sesuai pada saat dioverlay dengan Google Earth.
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 41 dari 52

Lakukan pengisian formulir PAI untuk setiap jenis bangunan atau saluran
Ambil foto
Ambil video, jika dirasakan perlu
3. Proses backend, dilakukan dengan menggunakan program aplikasi PDSDA-PAI,
sebagai berikut: :
a) Jika survey diperlengkapi dengan GPS
Download file GPS
Konversi file GPS ke shapefile (layer bangunan dan saluran)
Cleaning shapefile (memberikan atribut topologi) dengan menggunakan
PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai sehingga terbentuk skema irigasi yang memiliki
georeferensi untuk layer bangunan dan saluran
b) Jika survey tidak diperlengkapi dengan GPS
Perbaiki skema irigasi (georeferensi) dengan menggunakan software
yang sesuai
Konversi file tersebut ke shapefile (layer bangunan dan saluran)
Cleaning shapefile (memberikan atribut topologi) dengan
menggunakan PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai untuk semua bangunan dan saluran sehingga
terbentuk skema irigasi yang memiliki georeferensi
c) Isi atribut bangunan atau saluran berdasarkan isian formulir survey PAI
pada PDSDA-PAI
d) Download file foto dan inputkan pada PDSDA-PAI
e) Download file video dan inputkan pada PDSDA-PAI

7.5. Rekomendasi
Jika lokasi dimana PDSDA-PAI dijalankan memiliki GPS untuk survey, maka
direkomendasikan untuk melakukan identifikasi titik-titik koordinat bumi dari bangunan
dan saluran dengan menggunakan GPS, meskipun sudah memiliki skema irigasi yang
mempunyai georeferensi. Hal ini dikarenakan alasan antara lain :
a. Georeferensi dari skema irigasi eksisting seringkali bukan didapat dari survey
GPS melainkan melalui proses digitasi yang keakuratannya bervariasi sesuai
dengan skala petanya. Biasanya yang paling sering terjadi adalah bahwa
georeferensinya mengacu ke peta rupa bumi Indonesia.
b. Jika terdapat bangunan atau saluran baru, sementara georeferensi dari skema
irigasi eksisting berbeda dengan hasil GPS, maka bangunan atau saluran
baru tersebut akan bergeser dari skema irigasi eksistingnya
c. Menggunakan Google Earth sebagai sarana untuk mengkalibrasi keakuratan
peta yang dihasilkan. Titik-titik koordinat yang didapat dari GPS sudah
sesuai dengan sistem proyeksi yang digunakan oleh Google Earth.

VIII. Membuat Skema Irigasi


Pemeliharaan data aset jaringan irigasi dilakukan dengan menglik tombol
pada
pemeliharaan data irigasi. Bagian ini hanya akan menjelaskan pembuatan skema irigasi dari
awal dan tidak bergeoreferensi.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 42 dari 52

Tombol Fungsi

Area Skema Irigasi

Tombol-tombol fungsi dalam pembuatan skema irigasi adalah sebagai berikut :

Tombol

Keterangan

Perbesar
Perkecil
Geser
Editing
In/Drain

Untuk memperbesar tampilan skema irigasi (Zoom-in)


Untuk memperkecil tampilan skema irigasi (Zoom-out)
Untuk menggeser tampilan peta (Pan)
Untuk melakukan editing data aset irigasi (bangunan/saluran) yang dipilih
Untuk membuat bangunan pengambilan (pada saluran pembawa) atau
bangunan drainase (pada bangunan drainase)
Untuk membuat bangunan pembagi (pada saluran pembawa) atau
bangunan pertemuan (pada saluran drainase)
Untuk menentukan bangunan hulu dari suatu saluran
Untuk membuat bangunan pelengkap pada suatu saluran
Untuk menyisipkan bangunan pertemuan diantara dua bangunan pertemuan
atau bangunan pertemuan dengan bangunan pengambilan/drainase
Untuk memindahkan lokasi dari aset bangunan
Untuk melakukan modifikasi terhadap gambar saluran
Untuk menghapus suatu bangunan pertemuan. Saluran akan dire-route ke
bangunan hulu dan bangunan hilirnya
Untuk menghapus suatu bangunan dan bangunan-bangunan serta saluransaluran dibawahnya
Untuk mencari aset jaringan irigasi
Untuk menampilkan keseluruhan peta
Untuk mencetak tampilan skema irigasi yang sedang aktif ke printer

Pertemuan
Pilih
Pelengkap
Sisip
Pindah
Saluran
Hapus Temu
Hapus Bgn
Cari
Penuh
Cetak

Contoh pembuatan skema irigasi untuk saluran pembawa/drainase :


Bangunan
In/Drain

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Bangunan
Pertemuan

Bangunan
Pelengkap

Editing
Atribut
Aset

Hal : 43 dari 52

1. Klik pada tombol in/drain, kemudian klik pada area skema irigasi. Selanjutnya akan
muncul tampilaan konfirmasi untuk memilih jenis bangunan (bangunan pengambilan
atau bangunan drainase). Jenis bangunan pengambilan terdiri dari bendungan, bendung,
Pompa Elektrik, Pompa Hidrolik dan Tanpa Bangunan. Sedangkan jenis bangunan
drainase adalah Tanpa Bangunan. Definisi tanpa Bangunan adalah bahwa tidak ada
bangunan pada aset tersebut. Tanpa Bangunan diperlukan karena filosofi
pengembangan PDSDA-PAI hanya menggambar titik posisi dari bangunan,
sementara saluran akan otomatis terbentuk dari dua buah titik aset bangunan.
Tampilan berikut akan muncul :

Sebagai contoh : isi nomenklatur dengan B01, rotasi simbol dengan 0 dan nama
dengan 1. Catatan : rotasi simbol digunakan untuk merotasi bentuk simbol
pada skema irigasi.
2. Untuk membuat bangunan pertemuan, maka harus diidentifikasi terlebih dahulu
bangunan hulunya. Klik tombol pilih dan klik pada bangunan sehingga bangunan
hulunya akan diberikan lingkaran

3. Klik pada bangunan pertemuan dan klik lokasi bangunan pertemuan tersebut di area
skema irigasi.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 44 dari 52

Isi informasi mengenai bangunan pertemuan dan saluran yang akan terbentuk secara
otomatis. Klik simpan jika sudah selesai.

Lakukan hal yang sama untuk beberapa bangunan pertemuan di saluran pembawa.
Jika bangunan hulu akan dipindahkan, maka klik Pilih dan klik pada bangunan yang
akan dijadikan sebagai bangunan hulu.
4. Untuk mengisi bangunan pelengkap, klik pada tombol pelengkap dan klik pada saluran
di skema irigasi. Bangunan pelengkap adalah bangunan yang berada pada saluran irigasi,
sehingga pada saat klik di skema irigasi, haruslah mengenai salurannya.

Pilih jenis bangunan pertemuan, nomenklatur, rotasi simbol dan nama bangunan
pertemuan.
5. Klik Editing untuk melakukan editing data tabular aset bangunan atau aset sungai. Pilih
layer aktifnya (bangunan atau saluran).

Klik pada skema irigasi sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 45 dari 52

Klik pada data bangunan untuk mengisi data tabular bangunan tersebut.

Data Statis adalah data yang relatif tetap dan tidak berubah, sedangkan data dinamis
adalah digunakan untuk mengukur kondisi dan kinerja dari aset.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 46 dari 52

Klik pada foto untuk memasukkan data foto aset pada tahun survey tersebut :

Klik cetak untuk membuat laporan mengenai data survey aset.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 47 dari 52

Lakukan hal yang sama untuk aset saluran dan bangunan yang lainnya.
6. Tombol sisip digunakan untuk menyisipkan bangunan pertemuan diantara dua
bangunan
pertemuan
atau
bangunan
pertemuan
dengan
bangunan
pengambilan/drainase. Klik tombol sisip dan klik pada saluran sehingga akan muncul
konfirmasi untuk menambahkan bangunan pertemuan

Jika diklik Yes maka akan terbentuk bangunan pertemuan baru.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 48 dari 52

7. Tombol pindah digunakan untuk memindahkan lokasi dari aset bangunan. Saluran akan
secara otomatis mengikuti perpindahan dari aset bangunan tersebut.

8. Tombol saluran digunakan untuk memodifikasi gambar saluran dengan menggunakan


vertex (ruas) dari saluran tersebut. Klik pada tombol saluran , maka akan muncul pilihanpilihan sebagai berikut :
a. Pilih saluran, digunakan untuk memilih saluran yang akan dimodifikasi
b. Geser vertex, digunakan untuk menggeser vertex dari saluran yang dipilih (a)
c. Tambah vertex, digunakan untuk menambah vertex dari saluran yang dipilih (a)
d. Hapus vertex, digunakan untuk menghapus vertex dari saluran yang dipilih (a)

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 49 dari 52

9. Tombol Hapus Temu, digunakan untuk menghapus suatu bangunan pertemuan. Saluran
akan dire-route ke bangunan hulu dan bangunan hilirnya.

10. Tombol Hapus Bgn digunakan untuk menghapus suatu bangunan dan bangunanbangunan serta saluran-saluran dibawahnya. Hati-hati penghapusan apabila sudah
dilakukan tidak bisa dibatalkan !!!
11. Tombol cari digunakan untuk mencari aset jaringan irigasi
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 50 dari 52

Klik pada layer dan masukkan nama obyek yang akan dicari, selanjutnya klik cari
obyek. Klik tombol cari lokasi di peta untuk menuju ke lokasi yang dimaksud.
12. Tombol Penuh digunakan untuk menampilkan keseluruhan skema irigasi
13. Tombol Cetak digunakan untuk mencetak tampilan skema irigasi yang sedang aktif ke
printer default

IX. Google Earth


Adalah Google yang menawarkan fasilitas yang memungkinkan kita bisa menjelajah dunia
melalui apa yang disebut dengan Google Earth. Lokasi-lokasi di dunia bisa kita saksikan dari
ketinggian di angkasa. Jika ingin lebih jelas terhadap suatu objek, kita bisa memperbesar
(zoom-in) sampai ketinggian tertentu hingga objek yang kita lihat tampak jelas. Namun
demikian, beberapa lokasi di Indonesia masih rendah resolusinya sehingga belum terlihat
detil lokasinya. Ini sebenarnya bisa diatasi jika kita berlangganan ke Google dan membayar
per kilometer persegi lokasi yang kita inginkan dengan resolusi tinggi.
Google server adalah server yang dimiliki oleh google yang diperuntukkan untuk melihat dan
menampilkan peta dunia. Dengan berbekal gambar citra satelit, software ini menampilkan
rangkaian foto-foto di berbagai belahan bumi dan menyusunnya menjadi satu bola dunia.
Citra peta ini didapat dari satelit pencitraan, fotografi aerial, dan Global Information System
(GIS). Semuanya dihadirkan dalam gambar tiga dimensi (3D). Sebenarnya, mode Google
Earth yang disajikan Google bukanlah layanan baru. Hanya, pada awal kehadirannya dikenal
dengan nama Earth Viewer. Namun, kemudian perusahaan Keyhole mengembangkannya
lagi, sampai kemudian Google mengakuisisi program ini pada 2004 dan meleburkannya
dengan fitur layanan Google Maps. Dengan berbagai fitur tambahan dan perubahan pada
2005, akhirnya diberi nama baru yaitu Google Earth (GE). Fasilitas ini hanya mampu
dioperasikan pada komputer dengan sistem operasi Windows Vista, Windows XP dan
Windows 2000 dengan spesifikasi RAM minimal 128 MB, ruang hardisk kosong 200 MB,
memori video 32 MB, dan monitor dengan risiko minimal 1028 x 768. Cara
mendapatkannya relatif mudah, tinggal download di website Google Earth yang saat ini
sudah sampai pada versi Beta 4.
Ketika menjalankan Google Earth, sosok pertama yang ditampilkan adalah bola dunia
dengan tampilan tiga dimensi. Bola dunia pada GE ini dapat diputar dan di-zoom untuk
melihat lebih dekat atau lebih jauh dengan pandangan tidak hanya secara vertikal seperti peta
Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 51 dari 52

pada Google Maps, tapi juga melalui perspektif pandangan mata burung. Pengguna Google
Earth juga dapat mengakses citra dan informasi ihwal kota-kota besar dunia beserta
bangunan terkenalnya, sampai ke detail terkecil hingga mobil dan lalu lintasnya. Pengguna
bahkan dapat mencari alamat dengan memasukkan data koordinat dibantu dengan mouse.
Hanya, untuk sementara, layanan pencarian alamat ini masih terbatas bagi pengguna di
Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Inggris. Pencitraan dihasilkan oleh Shuttle Radar
Topography Mission milik NASA.
Saat pertama kali menjalankan software ini, kita bisa berkeliling dunia dengan cara menekan
tombol play tour pada fitur frame kedua di sisi kiri layar. Secara otomatis Google akan
membawa kita melihat berbagai lokasi yang terkenal di seluruh dunia. Kemudian untuk
mencari lokasi, di sudut kiri atas terdapat tiga fitur model pencarian, yakni fly to, local
search, dan direction. Selain itu, terdapat juga fitur lain yang tak kalah menarik, sebagai
berikut :
Pertama, fitur penandaan lokasi. Selain mencari lokasi yang kita inginkan, kita juga bisa
menandai lokasi yang sering kita kunjungi dengan cara meng-klik gambar paku pada panel
navigasi. Posisikan gambar paku pada titik yang Anda inginkan, lalu isi informasi mengenai
lokasi tersebut pada kotak dialog yang muncul (ubah namanya, pilih folder tujuannya, dan
tambahkan deskripsi).
Kedua, fitur pencarian jalan. Jika suatu saat kita perlu mencari arah dari satu titik ke titik lain,
Google Earth dapat membantu menunjukkan jalan atau rute yang harus dilewati. Caranya,
klik direction di sisi kiri atas, lalu ketikkan alamat titik awal di bawah kotak start, dan
ketikkan alamat titik tujuan di kotak end.
Ketiga, fitur navigasi. Untuk menavigasi kita dapat mengandalkan mouse dan perangkat
navigasi di jendela Google Earth. Roda mouse digunakan untuk zoom-in atau zoom-out,
atau memutar bola bumi dengan mengklik dan menggesernya. Memutar roda sambil
menekan shift berguna untuk merotasi tampilan secara horizontal, sementara menekan
alt akan merotasi secara vertikal.

Instalasi Google Earth


Google earth menggunakan filosofi freeware software, sehingga bisa didownload secara
cuma-cuma tanpa harus membayar lisensinya. Prosedur instalasi google earth adalah sebagai
berikut :
1. Untuk melakukan instalasi, klik GoogleEarthWin.exe pada subdirektori google di
CD

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 52 dari 52

Anda cukup mengklik next setiap kali menemui tampilan untuk konfirmasi. Lakukan
sampai dengan proses instalasi selesai.
2. Jika sudah selesai, maka jalankan google earth untuk pertama kalinya
3. Jika komputer anda terhubung dengan internet, maka saat pertama kali google earth
dijalankan akan secara otomatis google earth meregisterkan komputer anda ke
authentication server milik google. Setelah itu google earth bisa berjalan dengan baik.
4. Jika komputer anda tidak terhubung dengan internet, maka jalankan file
4.2.0205.5730 .reg pada CD (Versi google earth yang kita install adalah
4.2.0205.5730, tambahkan pada registry sebagai berikut :
REGEDIT4
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Google\Google Earth Plus]
"Key"="000000000000"
"VID"="AAAADTQuMi4wMjA1LjU3MzA="

5. Pada saat komputer yang terhubung ke internet menjelajahi lokasi-lokasi, maka


jejaknya akan disimpan di file dbcache.dat pada direktori C:\Documents and
Settings\******\Local Settings\Application Data\Google\Google Earth (*****
nama account saat kita logged in)
6. Copykan file tersebut ke direktori yang sama pada komputer yang tidak terhubung
dengan internet
7. Jalankan kembali google earth
8. Buka file KML hasil transfer data dari aplikasi PDSDA_PAI. Klik file open dan
pilih file KML

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 53 dari 52

Klik open maka akan muncul tampilan berikut :

Klik pada bangunan untuk menampilkan informasi bangunan, sedangkan untuk saluran
tekan kunci control dan klik pada saluran untuk menampilkan informasi dari saluran.

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 54 dari 52

X. Lampiran Kodifikasi Aset Irigasi


KODE ASET IRIGASI
Digit I : ASET
IRIGASI

Digit II : KELOMPOK
ASET

Uraian

Kode

Aset Irigasi

Uraian
Aset Jaringan

Kode
1

Digit III:SUB KELOMPOK ASET


Uraian
Jaringan Pembawa

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET

Kode
1

Uraian
Bangunan Utama

Bangunan Pelengkap

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 55 dari 52

Digit V :JENIS ASET

Kode
1

Uraian

Digit VI s/d VIII: Nomor Urut


Kode

tiap jenis 001 s/d 999

Bendungan

1-1-1-1-01-xxx

Bendung

1-1-1-1-02-xxx

Pompa Elektrik

1-1-1-1-03-xxx

Pompa Hidrolik

1-1-1-1-04-xxx

Bagi Sadap

1-1-1-1-05-xxx

Bagi

1-1-1-1-06-xxx

Sadap

1-1-1-1-07-xxx

Sadap Langsung

1-1-1-1-08-xxx

Bangunan Ukur

1-1-1-2-01-xxx

Kantong Lumpur

1-1-1-2-02-xxx

Terjunan

1-1-1-2-03-xxx

Got Miring

1-1-1-2-04-xxx

Siphon

1-1-1-2-05-xxx

Talang

1-1-1-2-06-xxx

Gorong-Gorong

1-1-1-2-07-xxx

Gorong-Gorong Silang

1-1-1-2-08-xxx

Pelimpah Samping

1-1-1-2-09-xxx

Pelimpah Corong

10

1-1-1-2-10-xxx

Pintu Pembuang

11

1-1-1-2-11-xxx

Jembatan Orang

12

1-1-1-2-12-xxx

Jembatan Desa

13

1-1-1-2-13-xxx

Tempat Cuci

14

1-1-1-2-14-xxx

KODE ASET IRIGASI


Digit I : ASET
IRIGASI
Uraian

Digit II : KELOMPOK
ASET

Kode

Uraian

Kode

Digit III:SUB KELOMPOK ASET


Uraian

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET

Kode

Uraian

Saluran Pembawa

Jaringan Drainase

Saluran Drainase

Bangunan Drainase

Aset Pendukung

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Kelembagaan

Operator Jaringan

Hal : 56 dari 52

Digit V :JENIS ASET

Kode

Uraian

Digit VI s/d VIII: Nomor Urut


Kode

tiap jenis 001 s/d 999

Tempat Mandi Hewan

15

1-1-1-2-15-xxx

Sal. Primer Pembawa

1-1-1-3-01-xxx

Sal. Sekunder Pembawa

1-1-1-3-02-xxx

Sal. Suplesi

1-1-1-3-03-xxx

Sal. Muka

1-1-1-3-04-xxx

Jalan Inspeksi Sal. Pembawa

1-1-1-3-05-xxx

Jalan Akses

1-1-1-3-06-xxx

Terowongan

1-1-1-3-07-xxx

Tanggul Bendung

1-1-1-3-08-xxx

Tanggul Penutup

1-1-1-3-09-xxx

Sal. Primer Drainase

1-1-2-1-01-xxx

Sal. Sekunder Drainase

1-1-2-1-02-xxx

Sal. Pengelak Banjir

1-1-2-1-03-xxx

Jalan Inspeksi Drainase

1-1-2-1-04-xxx

Tanggul Banjir

1-1-2-1-05-xxx

Bangunan Pintu Klep

1-1-2-2-01-xxx

Outlet

1-1-2-2-02-xxx

Terjunan Drainase

1-1-2-2-03-xxx

Got Miring Drainse

1-1-2-2-04-xxx

Gorong-Gorong Drainase

1-1-2-2-05-xxx

Jembatan Orang Drainase

1-1-2-2-06-xxx

Jembatan Desa Drainase

1-1-2-2-07-xxx

Bang. Pertemuan

1-1-2-2-08-xxx

Krib

1-1-2-2-09-xxx

Kepengamatan/UPTD

1-2-1-1-01-xxx

KODE ASET IRIGASI


Digit I : ASET
IRIGASI
Uraian

Digit II : KELOMPOK
ASET

Kode

Uraian

Kode

Digit III:SUB KELOMPOK ASET


Uraian

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET

Kode

Uraian

Pemakai Air

Sumber Daya Manusia

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Uraian

Digit VI s/d VIII: Nomor Urut


Kode

tiap jenis 001 s/d 999

Juru/Mantri

1-2-1-1-02-xxx

P3A

1-2-1-2-01-xxx

GP3A

1-2-1-2-02-xxx

IP3A

1-2-1-2-03-xxx

Pengguna Jaringan

Pengguna Jaringan

1-2-1-3-01-xxx

Operator PNS

S1 Teknik

1-2-2-1-01-xxx

S1 Non Teknik

1-2-2-1-02-xxx

D3 Teknik

1-2-2-1-03-xxx

D3 Non Teknik

1-2-2-1-04-xxx

STM

1-2-2-1-05-xxx

SLTA

1-2-2-1-06-xxx

SLTP

1-2-2-1-07-xxx

SD

1-2-2-1-08-xxx

S1 Teknik

1-2-2-2-01-xxx

S1 Non Teknik

1-2-2-2-02-xxx

D3 Teknik

1-2-2-2-03-xxx

D3 Non Teknik

1-2-2-2-04-xxx

STM

1-2-2-2-05-xxx

SLTA

1-2-2-2-06-xxx

SLTP

1-2-2-2-07-xxx

SD

1-2-2-2-08-xxx

Kantor

1-2-3-1-01-xxx

Gudang

1-2-3-1-02-xxx

Bengkel

1-2-3-1-03-xxx

Rumah

1-2-3-1-04-xxx

Operator Non PNS

Bangunan Gedung

Digit V :JENIS ASET

Kode

Bangunan Permanen

Hal : 57 dari 52

KODE ASET IRIGASI


Digit I : ASET
IRIGASI
Uraian

Digit II : KELOMPOK
ASET

Kode

Uraian

Digit III:SUB KELOMPOK ASET

Kode

Uraian

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET

Kode

Uraian

Bangunan Semi Permanen

Peralatan

Kendaraan Darat

Kendaraan Air

Alat Komunikasi

Peralatan OP

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 58 dari 52

Digit V :JENIS ASET

Kode

Uraian

Digit VI s/d VIII: Nomor Urut


Kode

tiap jenis 001 s/d 999

Lainnya

1-2-3-1-05-xxx

Kantor

1-2-3-2-01-xxx

Gudang

1-2-3-2-02-xxx

Bengkel

1-2-3-2-03-xxx

Rumah

1-2-3-2-04-xxx

Lainnya

1-2-3-2-05-xxx

Kend Bermotor Roda 4

1-2-4-1-01-xxx

Kend Bermotor Roda 2

1-2-4-1-02-xxx

Sepeda

1-2-4-1-03-xxx

Lainnya

1-2-4-1-04-xxx

Speedboat

1-2-4-2-01-xxx

Perahu Tempel

1-2-4-2-02-xxx

Perahu Karet

1-2-4-2-03-xxx

Perahu

1-2-4-2-04-xxx

Lainnya

1-2-4-2-05-xxx

Komputer+Modem

1-2-4-3-01-xxx

Telpon

1-2-4-3-02-xxx

Hand Phone (HP)

1-2-4-3-03-xxx

Telpon Lokal

1-2-4-3-04-xxx

SSB

1-2-4-3-05-xxx

Handy Talky (HT)

1-2-4-3-06-xxx

Lainnya

1-2-4-3-07-xxx

Mesin Pembersih Sampah

1-2-4-4-01-xxx

Mesin Babat Rumput

1-2-4-4-02-xxx

AWRL

1-2-4-4-03-xxx

KODE ASET IRIGASI


Digit I : ASET
IRIGASI
Uraian

Digit II : KELOMPOK
ASET

Kode

Uraian

Kode

Digit III:SUB KELOMPOK ASET


Uraian

Lahan diluar bangunan air

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET

Kode

Uraian

Perolehan Ganti Rugi

Bukan Perolehan Ganti Rugi

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 59 dari 52

Digit V :JENIS ASET

Kode

Uraian

Digit VI s/d VIII: Nomor Urut


Kode

tiap jenis 001 s/d 999

Pelskal

1-2-4-4-04-xxx

Penakar Hujan

1-2-4-4-05-xxx

Papan Pasten

1-2-4-4-06-xxx

Pilar HM

1-2-4-4-07-xxx

Pilar Batas Tanah

1-2-4-4-08-xxx

Papan Larangan

1-2-4-4-09-xxx

Sempadan Saluran Pembawa

1-2-5-1-01-xxx

Sempadan Saluran Drainase

1-2-5-1-02-xxx

Bekas Saluran/Bangunan

1-2-5-1-03-xxx

Greenbelt Waduk

1-2-5-1-04-xxx

Lahan kosong

1-2-5-1-05-xxx

Sempadan Sungai/Anak Sung

1-2-5-2-01-xxx

Rawa

1-2-5-2-02-xxx

Bekas Sungai/kali mati

1-2-5-2-03-xxx

Tanah timbul

1-2-5-2-04-xxx

XI. Daftar Simbol font irigasi


Simbol

a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
q
r

Huruf

Keterangan

Pengambilan Pompa

Pengambilan Bebas

Bendung Tetap

Bendung Gerak

Bendung Bronjong

Bangunan Pengatur MA

Bangunan Bagi

Bangunan Sadap

Bangunan Bagi Sadap

Boks Tersier

k
l

Boks Tersier dengan


pelimpah
Boks Kuarter

Gorong-gorong

Talang

Siphon

Bangunan Terjun

Got Miring

Pelimpah Samping

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 61 dari 52

Simbol

s
t
u
v
w
x
y
z

Huruf

Keterangan

Bangunan Pembuang

Gorong-gorong Silang

Alur Pembuang

Pintu Pasang Surut

Jembatan

Jembatan Orang

Tempat Cuci

Tempat Mandi Hewan

TAMBAHAN SETTING UNTUK WINDOWS VISTA / 2003


Windows Vista / 2003 biasanya memproteksi root directory di drive C, sehingga kita tidak bisa
melakukan penyimpanan di c:\. Sebelum melakukan pencetakan data hidrologi di Windows Vista,
maka lakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Klik Control Panel
2. Klik Switch to Classic View

3.

Klik pada BDE Administrator

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 62 dari 52

4.

Pilih tab configuration, klik pada configuration drivers - native paradox. Ganti NET DIR
dengan direktori lain selain c:\. Klik tombol elipsis () untuk memilih direktorinya

5.
6.

Selanjutnya klik Object Apply


Jika sudah selesai, klik exit dan jalankan ulang aplikasinya

Panduan PDSDA-PAI 1.0

Hal : 63 dari 52

Anda mungkin juga menyukai