Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB1.
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN
DI PEMERINTAHAN DAERAH
A. KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi dibutuhkan setelah terbentuknya organisasi. Organisasi adalah kumpulan
orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam melaksanakan
aktivitas manajerialnya organisasi salalu membuat keputusan. Keputusan yang
dilakukan oleh organisasi bisa meliputi perencanaan, pengarahan, dan pengendalian
yang merupakan fungsi menajerial.
Perencanaan/Planning.
Fungsi
perencanaan
adalah
suatu
kegiatan
untuk
adalah
proses
pemilihan
tindakan
untuk
memecahkan
suatu
permasalahan. Manajer dalam melakukan pembuatan keputusan terkait fungsifungsi manajemen membutuhkan informasi untuk bisa dihasilkannya keputusan
yang rasional
mendefinisikan
akuntansi
manajemen
sebagai
suatu
proses
Process
of
identification,
measurement,
accumulation,
analysis,
Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan
biaya bahan baku.
3. Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan
di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta
didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik
merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknikteknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk
mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa
depan dalam ukuran finansial(expected return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam
menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut
karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi
finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial(social cost) dan manfaat
sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan.
Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit
dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan menggunakan analisis biayamanfaat di sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan
analisis efektifitas biaya(cost-effectiveness analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan
alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana
publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan
kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang
diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan
masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya
perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat menghendaki
pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah. Pemerintah
yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon keluhan, tuntutan dan
keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat menjadi semakin
baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
SURYO PRATOLO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
6. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi
manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance
indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
C. PEMERINTAHAN DAERAH
Perubahan ke 4 (empat) UUD 1945 menyatakan jelas mengenai bentuk dan
susunan pemerintahan daerah dalam kerangka Negara Republik Indonesia. Pasal
18 ayat (1) berbunyi :
Negara Kesatuan Repulik Indonesia dibagi atas daerah-daerah propinsi dan
daerah propinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap propisi, kabupaten
dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur Undang-Undang.
Sedang Pasal 18 ayat (5) UUD 1945 menyebutkan bahwa:
pemerintah daerah merupakan daerah otonom yang dapat menjalankan
urusan pemerintahan dengan seluas-luasnya serta mendapat hak untuk mengatur
kewenangan pemerintahan kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat.
Definisi Pemerintahan Daerah di dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah pasal 1 ayat 2, adalah sebagai berikut:
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan
prinsip
otonomi
yang
seluas-luasnya
dalam
sistem
dan
prinsip
NegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Melihat definisi pemerintahan daerah seperti yang telah dikemukakan diatas,
maka yang dimaksud pemerintahan daerah disini adalah penyelenggaraan daerah
otonom oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi dimana
unsur penyelenggara pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan
perangkat daerah.
b.
c.
kewenangan
pemerintah
dalam
bentuk
untuk
mengatur
urusan
kegiatan
ekonominya
sehingga
mereka
secara
relatif
termasuk
didalamnya
mengembangkan
paradigma
pembangunan
yang
politik,
yakni
berdayanya
masyarakat
secara
politik,
yaitu
serta
terwujudnya
pemerintahan
yang
demokratis
(democratic
menjadi
tidak
popular
karena
tidak
mampu
memahami
dan
menterjemahkan secara cepat dan tepat nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di
daerah, serta kurangnya pemahaman terhadap sentiment lokal. Salah satu alasan
karena warga masyarakat merasa lebih aman dan tentram dengan badan
pemerintah lokal yang lebih mengetahui keinginan, aspirasi dan kepentingan
masyarakat daerah, serta lebih baik secara fisik dan juga secara psikologis.
Kebijakan desentralisasi yang dijalankan di Indonesia sesuai dengan UU No.
32 Tahun 2004 tidak lagi merujuk pada istilah tingkatan karena hubungan provinsi
dan daerah kita bersifat coordinate dan independent. Distribusi fungsi diberikan pada
provinsi atau pada tingkatan pertama dalam pembagian dan kabupaten atau kota
setara dengan tingkatan ke dua. Selain itu, UU No. 32 Tahun 2004 juga mengatur
distribusi fungsi pada pemerintahan desa yang setara dengan tingkatan ketiga.
Namun dalam hal pelaksanaannya, distribusi fungsi pada pemerintahan desa
dijalankan dibawah subordinasi dan bergantung pada daerah kabupaten atau kota.
diselenggarakan
untuk
mewakili
kepentingan
nasional.
memperkuat
Desentralisasi
lebih
akuntabilitas,
mendekatkan
memberikan/menyediakan
layanan
political
skills
pemerintah
lebih
baik,
dan
integrasi
dengan
nasional.
masyarakatnya,
mengembangkan
kebebasan,
e-government.
proses
dan
E-government
prosedur
administrasi
merupakan
di
upaya
pemerintahan
untuk
dengan
itu, organisasi sector public seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer
dan membutuhkan informasi yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang
temporer, diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan
cara penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui
mekanisme formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui
rapat-rapat dinas, rapat komisi dan sebagainya.
Pada organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat formal,
sedangkan mekanisme informal relative jarang dilakukan. Hal tersebut adalah
karena adanya batasan transparansi dan akuntabilitas public yang harus dilakukan
oleh lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara
personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
itu,
pengendalian
organisasi
adalah
terkait
dengan