OLEH :
KELOMPOK IV GENAP
PUTU RINA WIDHIASIH
(P07134014002)
(P07134014004)
(P07134014006)
(P07134014008)
(P07134014010)
Hari, tanggal
Tempat praktikum
PRAKTIKUM VI
PEMERIKSAAN PLASMA PROTOMBIN TIME (PPT) DENGAN ALAT SEMI
OTOMATIS
I.
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pemeriksaan faal hemostasis.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan PPT/PT
II.
METODE
Pemeriksaan PPT/PT dilakukan dengan menggunakan metode fotooptik atau
elektromekanik.
III.
PRINSIP
Pemeriksaaan PPT/PT dilakukan dengan menilai terbentuknya bekuan apabila
dalam plasma yang telah diinkubasi ditambahkan campuran tromboplastin
jaringan dan ion kalsium.
IV.
DASAR TEORI
1.
Darah
Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 60-80% dari berat
badan, dangan viskositas darah 4,5 kali lebih besar daripada air. Darah merupakan
jaringan yang berbentuk cairan, terdiri dari dua bagian yaitu plasma darah dan sel
darah. Plasma darah meliputi 55% volume darah merupakan substansi nonseluler,
sedangkan 45% dari volume darah meliputi sel darah. Sel darah terdiri dari sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit (Johan Sitompul, 2001).
Komponen cairan darah dinamakan plasma, 91-92% terdiri dari air sebagai
medium transport dan 7-9% terdiri dari zat padat. Zat-zat padat itu adalah proteinprotein seperti albumin, globulin, dan fibrinogen serta unsure anorganik berupa
natrium, calcium, kalium, fosfor, besi, dan yodium. Unsur organik berupa zat-zat
nitrogen, non protein, urea, asam urat, xantin, kreatinin, asam amino, lemak netral,
fosfolipid,
kolesterol,
enzim. Fibrinogen
yang
hanya
anti pembekuan darah secukupnya dalam satu wadah, misalnya tabung, kemudian
diputar(setrifuge) dengan kecepatan 3000rpm selama 20 menit maka setelah itu
akan terdapat bagian cairan yang terpisah dari bagian korpuskuli yang terdapat
pada bagian bawah. Cairan yang terdapat pada bagian atas disebut plasma. Plasma
darah mengandung fibrinogen. Oleh karena itu dalam memperoleh plasma, darah
dicampur dengan antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah
(Depkes RI, 2001).
3.
Pembekuan Darah (Hemostasis)
Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada
lokasi luka oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor
koagulasi, adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan
aktivasi jalur koagulasi. Fungsi utama mekanisme koagulasi adalah menjaga keenceran
darah (blood fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik, serta
membentuk thrombus sementara atau hemostatic thrombus pada dinding pembuluh
darah yang mengalami kerusakan (vascular injury).
Hemostasis terdiri dari enam komponen utama, yaitu: trombosit, endotel
vaskuler, procoagulant plasma protein faktors, natural anticoagulant proteins, protein
fibrinolitik dan protein antifibrinolitik. Semua komponen ini harus tersedia dalam
jumlah cukup, dengan fungsi yang baik serta tempat yang tepat untuk dapat
menjalankan faal hemostasis dengan baik. Interaksi komponen ini dapat memacu
terjadinya thrombosis disebut sebagai sifat prothrombotik dan dapat juga menghambat
proses thrombosis yang berlebihan, disebut sebagai sifat antithrombotik. Faal
hemostasis dapat berjalan normal jika terdapat keseimbangan antara faktor
prothrombotik dan faktor antithrombotik.
4.
Mekanisme Hemostasis
Urutan mekanisme dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Segera setelah pembuluh darah terpotong atau pecah, rangsangan dari
pembuluh darah yang rusak itu menyebabkan dinding pembuluh darah yang
pecah akan berkurang ( terjadi vasokontriksi ).
2) Setelah itu, akan diikuti oleh adhesi trombosit, yaitu penempelan trombosit
pada kolagen ADP (adenosin difosfat) kemuadian dilepaskan olleh
trombosit kemidian ditambah dengan tromboksan A2 menyebabkan
terjadinya agregasi (penempelan trombosit satu sama lain). Proses aktivasi
Kadar
keadaan
nonspesifik,
misalnya
jaringan
yang
berupa
pembekuan
belum
banyak
merupakan faktor
plasma
yang
mempercepat perubahan
Dikenal
sebagai
faktor
antihemofili,
tidak
III
trombosit
protrombin.
Faktor IX : Disebut dengan faktor chrismas, dibuat di hati memerlukan
vitamin K. Merupakan faktor serum yang berkaitan dengan faktor III
trombosit dan VII AHG mengaktifkan protrombin.
Faktor X : Disebut dengan faktor stuart-power, dibuat di hati dan
memerlukan vitamin K. Merupakan kunci dari semua jalur aktivasi
faktor-faktor pembekuan.
Faktor XI : Sebagai antisenden tromboplastin plasma, dibentuk di hati
tetapi tidak memerlukan vitamin K.
Faktor XII : Disebut faktor Hageman. Merupakan faktor plasma
mengaktifkan PTA (faktor XII)
Faktor
XIII
Merupakan
faktor
untuk
menstabilkan
fibrin,
sebagai
molekul-molekul
nonaktif.
Prekalikrein
dan
koninogen
berat
molekul besar, bersama-sama dengan faktor XI dan faktor XII dinamakan faktor
kontak. Pengaktifan faktor pembekuan diduga terjadi karena enzim memecahkan
fragmen. Bentuk prekusor yang tidak aktif karena alasan ini dinamakan
prokoagulan. Tiap faktor yang sudah diaktifkan, kecuali V, VIII, dan XIII serta
fibrinogen (faktor I), dalah enzim pemecah protein (protease serin), yang dengan
demikian mengaktifkan prokoagulan berikutnya.
Hati adalah tempat sintesis semua faktor pembekuan kecuali faktor VIII
atau mungkin XI dan XIII. Vitamin K mempertahankan kadar normal atau sintesis
faktor-faktor protrombin (faktor II, VII, IX, dan X) (Sylvia A.Price,dkk ,2005).
3.
Plasma Prothrombin Time (PPT)
Protrombin disintesis oleh hati dan merupakan prekursor tidak aktif dalam
proses pembekuan. Protrombin (F II) dikonversi menjadi thrombin oleh tromboplastin
untuk membentuk bekuan darah. Pemeriksaan PT digunakan untuk menilai kemampuan
faktor koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur bersama, yaitu : faktor I (fibrinogen), faktor II
(prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan faktor X (faktor
Stuart). Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang PT selama 2 detik atau 10%
dari nilai normal.PT diukur dalam detik. Dilakukan dengan cara menambahkan
campuran kalsium dan tromboplastin pada plasma. Tromboplastin dapat dibuat dengan
berbagai metoda sehingga menimbulkan variasi kepekaan terhadap penurunan faktor
pembekuan yang bergantung pada vitamin K dan menyebabkan pengukuran waktu
protrombin yang sama sering mencerminkan ambang efek antikoagulan yang berbeda.
Usaha untuk mengatasi variasi kepekaan ini dilakukan dengan menggunakan sistem
INR (International Normalized Ratio). International Committee for Standardization in
Hematology (ICSH) menganjurkan tromboplastin jaringan yang digunakan harus
distandardisasi dengan tromboplastin rujukan dari WHO dimana tromboplastin yang
digunakan dikalibrasi terhadap sediaan baku atas dasar hubungan linier antara log rasio
waktu protrombin dari sediaan baku dengan dari tromboplastin lokal.
Bahan pemeriksaan PT adalah plasma sitrat yang diperoleh dari sampel darah
vena dengan antikoagulan trisodium sitrat 3.2% (0.109 M) dengan perbandingan 9:1.
Sitrat memiliki pH netral sedangkan EDTA yang memiliki pH basa yang akan
megakibatkan pemanjangan PPT negatif. Plasma yang diabsorbsi dengan barium
sulfa mengandung fibrinogen, faktor V, VIII, XI, XII, XIII. Plasma ini tidak
dapat membeku karena tidak mengandung protrombin, faktor X dan faktor VII
yang diperlukan untuk aktivasi intrinsik. Faktor XI dan XII stabil dalam plasma
simpan, tidak diabsorsi oleh barium dan tidak habis oleh proses pembekuan
(Frances K. Widman, 1999).
I.
2.
Tutup biru
jaringan
: untuk pemeriksaan PPT, APTT dan Fibrinogen
Bahan :
a.
b.
c.
II.
1.
Alat :
a. alat Automatic Koagulasi Merck Sysmex Ca 1500
2.
Bahan :
a. Plasma Natrium Sitrat
LANGKAH KERJA
A. Phlebotomi Koagulasi
1. Alat dan bahan disiapkan diatas meja kerja.
2. Jarum vacutainer dipasang pada holder dan dipastikan terpasang erat.
3. Identitas pasien dipastikan sesuai dengan data di lembar permintaan.
4. Dilakukan pendekatan pada pasien dengan tenang dan ramah serta
5.
6.
7.
8.
9.
13. Turniquet dilepas dan pasien diminta membuka kepalan tangannya. Untuk
phlebotomi koagulasi digunakan 3 macam tabung vacutainer yaitu tabung
vacutainer tutup merah, tutup biru dan tutup hijau. Setelah tabung pertama
terisi, tabung dicabut dan diganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
Setiap pengisian tabung, ditunggu sampai darah berhenti mengalir dengan
sendirinya. Volume darah yang diambil harus sesuai dengan batas volume
yang tertera di tabung vakum.
14. Luka bekas tusukan ditutup dengan kapas kering, kemudian jarum
dilepaskan/ditarik dari tempat tusukan. Kapas ditekan beberapa saat lalu
diplester.
B. Pemeriksaan PT ( Protombin Time) menggunakan Reagen PT- S (Dried)
(TECO)
1. Disiapkan sampel plasma sitrat 50 L dan dimasukkan ke dalam cuvet
2. Disiapkan reagen dan Inkubasi PT-S liquid Reagent selama 10 menit pada
3.
4.
5.
6.
Adj
S
GO S
7.
Setelah mucul GO-S masukkan reagen PT-S liquid yang sudah diinkubasi
8.
Note :
Gunakan Pipet Tip, kuvet dan stir bar yang selalu baru.
REAGENT
CONTROL
CALIBRATOR
Catalog No.
A0230-040
P6000-010
P8000-010
Produk
TEClot PT-S
TEControl N
TECal Normal
Ukuran
10 X 4 ml
10 X 1 ml
10 X 1 ml
STABILITAS
TEClot PT-Sensitive
TEControl N
TECal Normal
2-8C
7 hari
24 jam
24 jam
20-25C
36 jam
8 jam
8 jam
37C
8 jam
2 jam
2 jam
Persiapan Sampel :
Tabung penampung Plasma Sitrat harus terbuat dari plastik, bertutup rapat
(Centrifuge Tube).
Segera lakukan pemeriksaan, bila ditunda hanya dalam batas waktu 2 jam setelah
pengambilan pada suhu kamar.
Jangan menginkubasi Plasma pada suhu 37C > 2 menit
V.
NILAI RUJUKAN
Normal = perbedaan dengan
control < 2 detik
HASIL PENGAMATAN
a. Identitas Probandus
Nama
: Luh Putu Devi Kartika
Usia
: 20 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Jenis sampel : plasma sitrat
b. Hasil pemeriksaan PPT Kontrol
Waktu Inkubasi reagen : 10 menit
Waktu inkubasi kontrol : 120 detik
ISI value
: 0,93
PPT Kontrol
: 14,7 s
INR
: 1,01
c. Hasil pemeriksaan PPT Sampel
Waktu Inkubasi reagen : 10 menit
Waktu inkubasi sampel : 120 detik
ISI value
: 0,93
PPT Sampel
: 13,3 s
INR
: 0,92
d. Foto Hasil pengamatan
Reagen PPT
Control PPT
Fungsi: sebagai
wadah untuk
menampung
reagen dan
sampel/control
Tempat
kuvet saat
pembacaan
Tempat
kuvet saat
inkubasi
Tombol next
utk memilih
parameter
pemeriksaan
VI.
PEMBAHASAN
Prothrombin merupakan protein yang dihasilkan hati untuk membekukan
(International Normalized Ratio), yaitu rasio yang dipangkatkan dengan ISI dari
reagens tromboplastin yang digunakan.
Pada praktikum kali ini, dilakukan pemeriksaan PT (Prothrombin time) pada
plasma pasien atas nama Luh Putu Devi Kartika, jenis kelamin perempuan, usia 20
tahun. Pertama-tama disiapkan terlebih dahulu sampel plasma yang akan diuji. Sampel
yang dapat digunakan dalam pemeriksaan ini adalah plasma dengan antikoagulan Na
citrate dengan perbandingan antikoagulan dalam darah yaitu 1:9. Alasan penggunaan
antikoagulan Na sitrat dikarenakan Na sitrat dapat menghambat aktivitas faktor
pembekuan dengan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat, sehingga
menghambat aktifitas fibrinogen menjadi fribrin (bekuan). Sampel harus dicampur
segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses koagulasi dan
pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran
dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara perlahan, karena
pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan
penggumpalan platelet dan mempersingkat waktu pembekuan. Perlu diperhatikan
bahwa batas waktu untuk melakukan pemeriksaan PT adalah maksimal 2 jam dari
setelah sampel darah diambil. Karena apabila analisa dilakukan lebih dari 2 jam, dapat
mempengaruhi hasil yang disebabkan oleh telah terbentuknya fibrinogen dalam darah.
Adapun dalam praktikum kali ini, pemeriksaan PT pada sampel dilakukan
dengan alat semi otomatis dengan metode fotootik atau elektromekanik. Sebelum diuji,
sampel darah dicentrifuge terlebih dahulu untuk mendapatkan plasma yang jernih.
Setelah itu, disiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan termasuk melakukan
pemanasan (running alat) pada alat pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan. Hal
ini bertujuan agar saat melakukan pemeriksaan, alat telah dalam keadaan siap, sehingga
tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan atau menghindari trouble pada alat. Setelah itu
disiapkan reagen sebanyak 100 l dan dimasukkan ke dalam kuvet tanpa biji magnet.
Kemudian diinkubasi reagen selama 10 menit pada suhu 37C. Sampel plasma sitrat 50
l dimasukkan ke dalam kuvet dengan biji magnet didalamnya kemudian dibuka light
protection cap dan letakkan kuvet ke dalam channel pengukuran, lalu tutup light
protection cap. Biji magnet yang terdapat dalam kuvet sampel berfungsi untuk
homogenisasi saat pencampuran reagen ke dalam sampel. Sedangkan pada inkubasi
reagen tidak diisi biji magne karena, saat inkubasi reagen tidak terjadi homogenisasi.
Pada display akan tertera perintah berturut-turut mulai dari Incu 120 Adj S
GO S. setelah muncul perintah GO-S reagen yang telah diinkubasi selama 10 menit
dimasukkan ke dalam kuvet sampel sebanyak 100 l . kemudian ditunggu hingga layar
menampilkan nilai INR sampel.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui nilai INR sampel atas nama Devi
Kartika adalah 0,93 detik sedangkan untuk hasi pemeriksaan Protrombin Time didapat
hasil 13,3 detik. Jika dibandingkan dengan nilai control yaitu 14,7, dapat dikatakan
bahwa hasil PT dari probandus atas nama Devi Kartika memiliki nilai PT dalam batas
normal. Hal ini dikarena hasil PT dikatakan normal apabila memiliki selisih 2 detik
dari nilai control, berarti antara 12,7-16,7 detik. Nilai INR yang didapat dalam
pemeriksaan ini digunakan sebagai uji terstandardisasi internasional untuk PT.
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan kenaikan nilai PT antara lain :
Defisiensi faktor II (prothrombin), V, VII, atau X , Defisiensi Vitamin K, bayi-bayi
dengan ibu yang kekurangan Vitamin K, Penyakit hati (seperti hepatitis karena alkohol),
kerusakan hati , Terapi antikoagulan dengan warfarin (Coumadin), Penyumbatan
kantung empedu , Penyerapan lemak yang buruk (contohnya sprue, celiac disease, diare
kronis) , Terapi dengan antikoagulan heparin, Hypofibrinogenemia (defisiensi faktor I),
dan Bayi premature.
Konsumsi
sayur-sayuran
berupa
daun-daunan
hijau
yang
berlebihan
darah.
Alcoholism atau konsumsi alkohol berlebihan dapat memperpanjang nilai PT.
Diare dan muntah menurunkan PT karena proses dehidrasi.
Jika prosedur pengambilan sampel darah menyebabkan trauma dan jika tabung
jam,
Diet tinggi lemak (pemendekan PT) dan penggunaan alkohol (pemanjangan PT)
dapat menyebabkan perubahan endogen dari produksi PT.
VII.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) pada sampel
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2001. Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. [online]. tersedia:
https://www.box.com/s/r82fxj2zd5hrs4935rvl[diakses: 3 Oktober 2016. 15:00]
Johan
Sitompul.
2001.
Fisiologi
Darah.
[online].
tersedia:
file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR.../FISIOLOGI_DARAH_new.pdf [diakses: 3
Oktober 2016. 14:00]
Price, Sylvia A. Dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, Volume 2. Jakarta : EGC.
Putu Mahendra. 2016. Pemeriksaan Plasma Protrombin Time [online] tersedia:
https://www.scribd.com/doc/312067972/Pemeriksaan-Plasma-ProtrombinTime [diakses: Sabtu, 15 Oktober 2016; 08:43]
Riswanto.
2010.
Masa
Protrombin
Plasma.
[online]
tersedia:
http://labkesehatan.blogspot.co.id/2010/01/masa-protrombin-plasma.html
[diakses: Sabtu, 15 Oktober 2016; 08:24]
Reza
Ulfajri.
2014.
Fungsi
PT,
APTT,
Tt.
[online]
https://www.scribd.com/doc/213744747/Fungsi-Pt-Aptt-Dan-Tt
Sabtu, 15 Oktober 2016; 08:35]
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
tersedia:
[diakses:
Pembimbing III
Pembimbing IV