DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Distribusi statistic merupakan pengolahan sekumpulan data untuk mengetahui
ukuran penyebaran data.
berbeda yaitu location parameter (untuk menentukan titik axis dari nilai fungsi
yang terdistribusi, scale parameter (untuk menentukan skala pengukuran suatu
data terdistribusi) , dan shape parameter (untuk menentukan bentuk umum dari
fungsi yang terdistribusi secara general). Selain itu, distribusi statistic terbagi
menjadi distribusi diskrit (distribusi yang memiliki variable acak berhingga), dan
distribusi kontinu (distribusi yang memiliki variable acak tak berhingga)
Kegunaan dari distribusi statistic ini adalah untuk mengetahui apakah suatu
kumpulan data terdistribusi secara normal atau tidak, dan dapat digunakan untuk
menguji ketelitian dari data yang sudah diambil. Distribusi statistic ini juga
sebagai penentu pemecahan masalah dengan menggunakan distribusi tertentu.
Oleh kerena itu, pada praktikum modul 2B ini akan dipelajari mengenai
distribusi statistic dan jenis jenisnya beserta cara pengolahan datanya. Pada
praktikum kali ini, akan menggunakan 2 software berbeda yaitu, software Arena
dan software Easyfit. Data yang digunakan pada modul 2B ini adalah berupa data
kontinu yang juga telah digunakan sebelumnya pada modul 1 yaitu data tinggi
mata berdiri yang diambil dari hasil pengukuran 40 mahasiswa Teknik Industri
UNDIP angkatan 2015. Data data tersebut akan diolah dengan beberapa macam
distribusi statistic dan didapatkan diagram histogram dari macam macam
distribusi statistic yang ada beserta hasil Uji Goodness of Fit berupa uji Chi
square, Kolomogorov Smirnov, dan Anderson Darling.
2.
3.
4.
5.
Mulai
Observasi
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data:
Software Easyfit dan Arena
Uji Goodness of Fit
Gambar 1.1 Flowchart Metodologi Praktikum
Analisis
Penutup
Selesai
Pada Flowchart di atas merupakan gambaran dari metodologi atau tahapan
tahapan praktikum yang akan dilaksanakan. Tahapan pertama adalah Identifikasi
Masalah. Pada bagian ini, akan dikenalkan mengenai Distribusi statistic dan Uji
Goodness of Fit, dan juga mengenai konsep serta penerapannya. Tahapan kedua
adalah Studi Pustaka. Pada bagian ini, akan dipelajari dasar dasar distribusi
statistik, serta mulai mengenai sotware software yang akan digunakan untuk
praktikum kali ini. Setelah itu, pengumpulan data. Pada tahap ini data data yang
akan digunakan untuk praktikum dikumpulkan, berupa data kontinu. Tahap
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
keempat adalah pengolahan data. Pada bagian ini, data akan diolah mengunakan
software Arena dan software Wasyfit. Selanjutnya, adalah Analisa. Pada bagian
ini, output software yang telah didapat akan dianalisa. Terakhir, adalah
kesimpulan dan saran. Pada bagian ini, setelah melakukan analisa, akan ditarik
kesimpulan dari data yang dilakukan pengolahan, serta pemberian saran atas
kesimpulan yang telah diberikan.
1.5 Sistematika Penulisan
Berikut sistematika penulisan modul 2B ini:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, berisi latar belakang, tujuan praktikum, pembatasan
masalah, dan metodologi praktikum, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini, akan dibahas mengenai dasar teori mengenai distribusi
statistik dan Uji Goodness of Fit beserta jenis jenisnya, parameter, dan
penjelasan mengenai software yang digunakan.
BAB IIIPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini, berisi pengumpulan data berupa data kontinu yaitu data
tinggi mata berdiri, dan pengolahannya yang menggunakan software
Arena dan Easyfit.
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini, akan dianalisa hasil dari pengolahan data yang telah
dilakukan. Analisa dari output software yang telah didapat pada bab 3.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini, akan ditarik kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini akan
menjawab dari tujuan praktikum, sedangkan saran akan berisi mengenai
hasil praktikum pada pihak yang berkaitan.
Parameter Statistik
Parameter statistik dalam suatu distribusi statistik ada tiga jenis, yaitu location
distribusi normal) atau lower endpoint. Location parameter sering disebut shift
parameter . Jika distribusi random variabel X mempunyai location parameter 0,
kemudian distribusi dari random variabel Y = x +
mempunyai location
parameter .
Scale parameter
dalam suatu distribusi. Standar deviasi adalah salah satu contoh scale parameter
dalam distribusi normal. Suatu perubahan dalam
Shape parameter
Distribusi Statistik
Statistka adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pengumpulan,
Distribusi Uniform
Distribusi ini terdiri dari dua nilai yaitu nilai maksimum dan minimum.
0 , jika x <a
xa
F ( x )=
, jika x b ...
xb
1 , jika b< x
(2.1)
Berikut adalah gambar dari distribusi uniform :
Sumber : www.rosciane.com
U(0,1) adalah kasus spesial dari distribusi beta (ketika 1 = 2).
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
1
dengan ruang sampel S= (1,2,3,4,5,6).
6
Distribusi Eksponensial
Distribusi ini banyak diaplikasikan dalam waktu antar kedatangan
1 x/
jika x 0
Distribusi: F ( x ) = e
.
0 jika x yang lain
(2.2)
Berikut adalah gambar grafik dari distribusi eksponensial
Sumber : www.wikiwand.com
Parameternya adalah scale
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
> 0
Distribusi Gamma
Distribusi ini banyak diaplikasikan untuk waktu pengerjaan suatu tugas
), disebut
(x / ) j
jika x >0
F ( x )= 1e
..
j!
j=0
0untuk x yang l
x /
(2.3)
Berikut adalah gambar grafik dari distribusi gamma :
Sumber : (www.statisticshowto.com)
Aplikasiya adalah waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti
customer service pada reparasi mesin.
Parameternya adalah Shape parameter > 0 , scale parameter > 0
(Kelton,2000).
Distribusi Weibull
( x )
F ( x )= 1e
, jika x >0
0
(2.4)
Berikut adalah gambar dari distribusi Weibull :
Sumber: www.blog.minitab.com
Distribusi Normal
Distribusi peluang kontonu yang bentuknya menyerupai lonceng. Aplikasi
1
F ( x )=
e
2
(x)
2
2
...
(2.5)
Berikut adalah grafik dari distribusi normal :
Sumber : www.doctordisruption.com
Distribusi Lognormal
(ln x)
1
F ( x )= x 2 2 exp
2 2
0
(2,6)
Berikut adalah grafik dari Lognormal :
Sumber : www.investopedia.com
Bernouli
Aplikasi distribusi bernouli adalah untuk membangkitkan variasi random
0 , jika x <0
F ( X ) = 1p , jika 0 x <1
1 , jikax 1
(2.7)
Berikut adalah gambar dari grafik distribusi bernouli :
Uniform
Aplikasi distribusi ini adalah kejadian random dengan sejumlah hasil yang
mungkin, digunakan untuk model awal dalam menhitung variasi antara integer
I melalui j (Kelton,2000).
Bentuk distribusinya adalah:
0 , jika x< 1
i+1
F ( x )=
, jika i x j
ji+1
1 , jika j< x
.(2.8)
Binomial
Suatu usaha bernouli dapat menghasilkan sukses dengan peluan p dan
()
(2.9)
Berikut adalah gambar grafik dari distribusi binomial :
Sumber : www.tutorvista.com
Geometric
Bila usaha saling bebas dan dilakukan berulang kali menghasilkan sukses
dengan peluang p, gagal dengan q=1-p, maka distribusi peluang peubah acak
X, yaitu banyaknya usaha sampai saat terjadi sukses yang pertama dibelrikan
oleh (Kelton,2000) :
g ( x , p )= pq x1 , x=1,2,3
....(2.10)
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Sumber : www.boost.org
Negative Binomial
Bila usaha saling bebas dilakukan berulang kali sampai menghasilkan
1 p q
[ xk1
]
x
xk
, x=k , k +1, k +2
...(2.11)
Berikut adalah grafik dari distribusi negative binomial :
Sumber : www.boost.org
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Poisson
Distribusi peluang peubah acak Poisson X, yang menyatakan bahwa
sukses yang terjadi dalam suatu selang waktu atau daerah tertentu dinyatakan
dengan t,diberikan oleh :
t
p ( x ; t )=
( t )
, x=0,1,2, .
x!
(2.12)
t menyatakan rata-rata banyaknya sukses yang terjadi per satuan
waktu atau daerah (Kelton,2000).
Berikut adalah gambar dari distribusi poisson :
Sumber : www.umass.edu
2.3
hipotesis untuk menentukan apakah suatu himpunan frekuensi yang diharapkan sama
dengan frekuensi yang diperoleh dari suatu distribusi. Uji goodness of fit pada
prinsipnya bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah distribusi teoritis tertentu
ataukah tidak. Sebagai contoh, jika sebuah dadu dilempar, maka kemungkinan
mendapat angka 5 adalah 1/6, juga kemungkinan untuk angka yang lain. Inilah yang
disebut distribusi teoritis sebuahd adu, karena terdiri atas 6 mata dadu yang
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
demikian,goodness of fit test akan membandingkan dua distribusi data, yakni yang
teoritis(frekuensi harapan) dan yang sesuai kenyataan (frekuensi observasi)
(singgih,2010).
2.3.1 Chi-Square
Uji ini ialah suatu uji test hipotesis tertua yang ditemukan oleh
K.Pearson(1900). Langkah untuk melakukan pengujian ini adalah dengan membagi
data kedalam interval serta menentukan frekuensi amatan dan harapan. Bentuk uji
statistik ini adalah(modul praktikum teori probabilitas 2016):
k
x 2=
i=1
( oiei )2
ei
...(2.13)
2.3.2 Kolmogorov Smirnov
Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas distribusi teoritik
dari jenis distribusi probabilitas yang diasumsikan terhadap distribusi empiric. Selisih
maksimum keduanya kemudian disebut dengan Dmax lalu di bandingkan dengan
nilai kritis Kolgomorov Smirnov untuk menentukan keputusan apakah satu set data
mengikuti distribusi yang diasumsikan atau tidak. Berikut adalah bentuk uji
Kolmogorov(Modul praktikum Teori Probabilitas,2016) :
D=|s ( x )Fo( x )| maksi=1,2, .. , n
....(2.14)
dapat
diperoleh
dengan
menggunakan
rumus
sebagai
berikut(http://eprints.uny.ac.id/10838/1/S%20-%2019.pdf) :
A=ns
Dengan
n
1
S= [ 2 i1 ] ln ( F ( Zi )) + ln ( 1F ( Z n+ 1i ) )
n i=1
Z=
X iX b
=
s
Akibatnya akan menjadi
n
1
1
A=n S= [ 2i1 ] ln ( F ( Zi ) ) +ln ( 1F ( Z n +1i ) )
n
n i=1
2.4
Software Arena
Arena adalah sebuah program penyhusun model dan juga merupakan
simulator. Arena masuk dalam kategori high level program karena bersifat sangat
interaktif. Pda Arenadibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan diamati
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
2.5
Software Easyfit
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nama
Dewi Wulansari
Dian Dita Puspitaningrum
Dinar Anggita Restuti
Dwi Purwaningsih
Dwita Sintya Dewi
Emanuela Septia Debora
Fanny Simorangkir
Faridatul Munawaroh
Fatika Inggar Rona Sari
Fauzia Chairani Hanum
Finsaria Fidiyanti
Grace Margareth B Sianturi
Hendiana
Indah Maliyatul Chusna
Indah Ramdhani
Indah Wulan Sari
Isniya Umi Barus
Joanna Grace Situmorang
Kharisma Putri Wulandari Napit
Lativa Israr
Dwi Cahyono Putra
Edwin Printdes
Fauzi Arif Hermawan
Ghifari Basyir
Gigih Rifqyajakti
Harris Luqman Nur Ramadhan
TMB
139.4
147
144.2
140.5
155
143.8
149.4
140.1
138.3
154
142.4
151.8
148.2
151.6
136.4
137.3
142.7
147.2
144.2
152.3
139.4
160.2
153.5
142.4
167.4
162.5
No
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Nama
TMB
No Kombinas
Statistik
Distribusi
.
i
1
"1 - 30"
0.15074 Johnson SB
2
"2 - 31"
0.14659 Johnson SB
3
"3 - 32"
0.16025 Johnson SB
4
"4 - 33"
0.20252 Johnson SB
5
"5 - 34"
0.20978
Wakeby
6
"6 - 35"
0.16533
Wakeby
7
"7 - 36"
0.18987
Wakeby
8
"8 - 37"
0.21787
Wakeby
9
"9 - 38"
0.17019
Wakeby
10 "10 - 39"
0.13839
Wakeby
11 "11 - 40"
0.12821
Wakeby
Dari tabel diatas diketahui bahwa data kombinasi ke-11 merupakan data yang
memiliki rank pertama (terbaik), data kombinasi ke-11 merupakan kombinasi data dari
data ke-11 sampai data ke-40 dari data kontinu. Tabel data kombinasi yang dipakai
yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.3 Kombinasi Data Terbaik
No
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Nama
TMB
Finsaria Fidiyanti
Grace Margareth B Sianturi
Hendiana
Indah Maliyatul Chusna
Indah Ramdhani
Indah Wulan Sari
Isniya Umi Barus
Joanna Grace Situmorang
Kharisma Putri Wulandari Napit
Lativa Israr
Dwi Cahyono Putra
Edwin Printdes
Fauzi Arif Hermawan
Ghifari Basyir
Gigih Rifqyajakti
Harris Luqman Nur Ramadhan
Hendra Himawan
Ignatius Tendy Irwanto
Ihsan Andika Lubis
Inosensius Riyan Kun Mahendra
Isyfan Falah
James William Silalahi
Jefri Dwi Kurnia
Jefri Teguh Iman Manurung
Kevin
Kevin Natanael Nainggolan
Kiky Sudayat
Laurensius Chandra Setiawan
Lian Fathur Ramadhan
Liem Kevin Renard Wiryono
142.4
151.8
148.2
151.6
136.4
137.3
142.7
147.2
144.2
152.3
139.4
160.2
153.5
142.4
167.4
162.5
155.2
159
159.4
159.2
172.3
149.2
152
154.3
162.4
158.2
151.1
165.4
156.2
164.5
Distribution
Anderson
Darling
Statistic
Rank
30
Wakeby
0.12821
11
Johnson SB
0.14421
Error
0.1567
19
Normal
0.17191
15
Log-Pearson 3
0.17279
Gamma
0.19325
32
Weibull (3P)
0.19993
Erlang
0.20014
18
Lognormal (3P)
0.20934
14
Log-Logistic (3P)
0.2137
10
17
Lognormal
0.21867
11
10
Gamma (3P)
0.2271
12
21
Pearson 5
0.2334
13
Erlang (3P)
0.23451
14
22
Pearson 5 (3P)
0.24057
15
Chi-Squared (2P)
0.30613
17
31
Weibull
0.32135
18
13
Log-Logistic
0.33042
19
26
Rayleigh (2P)
0.46136
20
12
Laplace
0.57938
21
Distribution
Anderson
Darling
Statistic
Rank
Beta
1.4689
22
Chi-Squared
2.2117
23
28
Triangular
2.6237
24
Exponential (2P)
4.383
25
20
Pareto
4.6781
26
23
Pearson 6
6.741
27
29
Uniform
7.5965
28
24
Pearson 6 (4P)
8.3838
29
25
Rayleigh
9.1172
30
Exponential
12.21
31
27
Student's t
290.6
32
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
1.4689
22
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
No
No
No
No
sebesar 1.4176,
sebesar
1.6686, a sebesar 136.4 dan b sebesar 172.3. Distribusi ini memiliki nilai skewness
sebesar 0.12972 sehingga kurva condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar -0.96475
sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit,
distribusi Beta memiliki nilai statistik sebesar 1.4689 dan data diterima oleh seluruh .
Nilai sebesar 0.2 memiliki nilai kritis sebesar 1.3749 yang menyatakan distribusi data
yang reject (ditolak), sedangkan untuk nilai sebesar 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 memiliki
nilai kritis masing-masing 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 menyatakan
distribusi data yang reject (tolak) yang berarti bahwa pada distribusi Beta data tersebut
merupakan data yang tidak cocok dan tidak dapat diterima.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
3.2.2
Chi Square
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Chi Square:
Ga
mbar 3.2 Output Anderson-Darling Distribusi Chi Square
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
2.2117
23
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
Yes
No
No
No
sebesar 0.
Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 1.633 sehingga kurva condong ke kiri dan
nilai kurtosis sebesar 4 sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada tabel
Goodness of Fit, distribusi Chi Square memiliki nilai statistik sebesar 2.2117 dan data
diterima oleh seluruh . Nilai sebesar 0.2 memiliki nilai kritis sebesar 1.3749 dan
nilai sebesar 0.1 memiliki nilai kritis sebesar 1.9286 yang menyatakan distribusi data
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Erlang
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Erlang:
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
30
0.20014
8
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
Critical Value
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
Reject?
sebesar 1 dan
sebesar 0. Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 1.1547 sehingga kurva
condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar 2 sehingga kurva berbentuk runcing disebut
leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Erlang memiliki nilai statistik sebesar
0.20014, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan
nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data
yang tidak reject yang berarti bahwa pada distribusi Erlang data tersebut merupakan
data yang cocok dan dapat diterima.
3.2.4
Eksponensial
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Eksponensial:
Gambar 3.4 Output Anderson-Darling Distribusi Eksponensial
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
30
12.21
31
Critical Value
Reject?
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 2 sehingga kurva condong ke kiri dan
nilai kurtosis sebesar 6 sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada tabel
Goodness of Fit, distribusi Eksponensial memiliki nilai statistik sebesar 12.21, dan data
diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749,
1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang reject yang
berarti bahwa pada distribusi Eksponensial data tersebut merupakan data yang tidak
cocok dan tidak dapat diterima.
3.2.5
Error
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Error:
Gambar 3.5 Output Anderson-Darling Distribusi Error
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
30
0.1567
3
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
Critical Value
Reject?
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar 1 dan
condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar -0.5816 sehingga kurva berbentuk runcing
disebut leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Error memiliki nilai statistik
sebesar 0.1567, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01
dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi
data yang tidak reject yang berarti bahwa pada distribusi Error data tersebut merupakan
data yang cocok dan dapat diterima
3.2.6
Gamma
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Gamma:
Gambar 3.6 Output Anderson-Darling Distribusi Gamma
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
30
0.19325
6
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Reject?
No
No
No
No
sebesar 2,
No
sebesar 1 dan
sebesar 0. Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 1.4142 sehingga kurva
condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar 3 sehingga kurva berbentuk runcing disebut
leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Gamma memiliki nilai statistik
sebesar 0.19325, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01
dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi
data yang tidak reject yang berarti bahwa pada distribusi Gamma data tersebut
merupakan data yang cocok dan dapat diterima.
3.2.7
Johnson SB
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Johnson SB:
Gambar 3.7 Output Anderson-Darling Distribusi Johnson SB
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
30
0.14421
2
Critical Value
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
Reject?
sebesar 57.778,
sebesar
skewness dan tidak memiliki nilai kurtosis. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi
Johnson SB memiliki nilai statistik sebesar 0.14421, dan data diterima oleh seluruh
yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892,
dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang tidak reject yang berarti bahwa pada
distribusi Johnson SB data tersebut merupakan data yang cocok dan dapat diterima.
3.2.8
Laplace
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Laplace:
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
30
0.57938
Rank
21
Critical Value
Reject?
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar 1 dan
sebesar 0.
Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 0 sehingga kurva condong ke kiri dan
nilai kurtosis sebesar 3 sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada tabel
Goodness of Fit, distribusi Laplace memiliki nilai statistik sebesar 0.57938, dan data
diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749,
1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang tidak reject yang
berarti bahwa pada distribusi Laplace data tersebut merupakan data yang cocok dan
dapat diterima.
3.2.9
Lognormal
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Lognormal:
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
0.21867
11
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar 1,
sebesar 1 dan
sebesar 0. Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 6.1849 sehingga kurva
condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar 110.94 sehingga kurva berbentuk runcing
disebut leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Lognormal memiliki nilai
statistik sebesar 0.21867, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan
0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki
distribusi data yang tidak reject yang berarti bahwa pada distribusi Lognormal data
tersebut merupakan data yang cocok dan dapat diterima
3.2.10 Log Pearson 3
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Log Pearson 3:
Gambar 3.10 Output Anderson-Darling Distribusi Log Pearson 3
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
0.17279
5
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar 2,
sebesar 1 dan
sebesar 0. Distribusi ini tidak memiliki nilai skewness dan tidak memiliki nilai
kurtosis. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Log Pearson 3 memiliki nilai statistik
sebesar 0.17279, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01
dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi
data yang tidak reject yang berarti bahwa pada distribusi Gamma data tersebut
merupakan data yang cocok dan dapat diterima.
3.2.11 Logistic
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Logistic:
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
30
0.27525
16
Critical Value
Reject?
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar 1 dan
sebesar 0.
Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 0 sehingga kurva condong ke kiri dan
nilai kurtosis sebesar 1.2 sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada
tabel Goodness of Fit, distribusi Logistic memiliki nilai statistik sebesar 0.27525, dan
data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis
1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang tidak
reject yang berarti bahwa pada distribusi Logistic data tersebut merupakan data yang
cocok dan dapat diterima.
3.2.12 Normal
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Normal:
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
0.17191
4
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar 1 dan
sebesar 0.
Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 0 sehingga kurva condong ke kiri dan
nilai kurtosis sebesar 0 sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada tabel
Goodness of Fit, distribusi Normal memiliki nilai statistik sebesar 0.17191, dan data
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
4.6781
26
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
sebesar 5 dan
sebesar 1.
Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 4.6476 sehingga kurva condong ke kiri
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
3.2.14 Pearson 5
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Pearson 5:
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
0.2334
13
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar 2,
sebesar 1 dan
sebesar 0. Distribusi ini tidak memiliki nilai skewness dan tidak memiliki nilai
kurtosis. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Pearson 5 memiliki nilai statistik sebesar
0.2334, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai
kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang
tidak reject yang berarti bahwa pada distribusi Pearson 5 data tersebut merupakan data
yang cocok dan dapat diterima.
3.2.15 Pearson 6
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Pearson 6:
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
30
6.741
27
Critical Value
Reject?
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
sebesar 3 dan
sebesar 2,
sebesar 3,
tidak memiliki nilai kurtosis. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Pearson 6 memiliki
nilai statistik sebesar 6.741, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02,
dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki
distribusi data yang reject yang berarti bahwa pada distribusi Pearson 6 data tersebut
merupakan data yang tidak cocok dan tidak dapat diterima.
3.2.16 Students t
Grafik Distribusi
Berikut merupakan grafik distribusi Students t:
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
30
290.6
32
Critical Value
Reject?
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
memiliki nilai skewness dan tidak memiliki nilai kurtosis. Pada tabel Goodness of Fit,
distribusi Students t memiliki nilai statistik sebesar 290.6, dan data diterima oleh
seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018,
3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang reject yang berarti bahwa pada
distribusi Students t data tersebut merupakan data yang tidak cocok dan tidak dapat
diterima.
3.2.17 Triangular
Grafik Distribusi
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
2.6237
24
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
Yes
Yes
No
No
Pada distribusi ini terdapat parameter, yaitu m sebesar 151.09, a sebesar 136.4
dan
sehingga kurva condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar -0.6 sehingga kurva berbentuk
runcing disebut leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Triangular memiliki
nilai statistik sebesar 2.6237 dan data diterima oleh seluruh . Nilai sebesar 0.2, 0.1
dan 0.05
menyatakan data yang reject (ditolak), sedangkan untuk nilai sebesar 0.02 dan 0.01
memiliki nilai kritis masing-masing 3.2892, dan 3.9074 menyatakan distribusi data yang
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
7.5965
28
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Distribusi ini memiliki nilai skewness sebesar 0 sehingga kurva condong ke kiri dan
nilai kurtosis sebesar -1.2 sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada
tabel Goodness of Fit, distribusi Uniform memiliki nilai statistik sebesar 7.5965, dan
data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
0.12821
1
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
sebesar -0.23377,
sebesar
134.03. Distribusi ini tidak memiliki nilai skewness dan tidak memiliki nilai kurtosis.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016
Anderson-Darling
Sample Size
Statistic
Rank
Critical Value
Reject?
30
0.32135
18
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
1.3749
1.9286
2.5018
3.2892
3.9074
No
No
No
No
No
Distribution Summary
Corresponding p-value
< 0.005
Distribution: Normal
Expression:
Kolmogorov-Smirnov Test
Test Statistic = 0.0818
Corresponding p-value
> 0.15
Data Summary
Degrees of freedom
=0
Test Statistic
= 0.972
= 136
= 30
= 172
Histogram Summary
Sample Mean
= 153
Histogram Range
= 9.19
Number of Intervals = 5
3.3.2
= 136 to 173
Chi-Squared
Deg. of freedo
m
Statistic
P-Value
Rank
3
0.05536
0.99659
3
0.2
Critical Value
Reject?
4.641
6
No
0.1
0.05
0.02
0.01
6.251 7.814
4
7
9.837
4
11.34
5
No
No
No
No
Kolmogorov-Smirnov
Sample Size
Statistic
P-Value
Rank
30
0.07484
0.9914
4
0.2
0.1
0.05
0.02
0.01
No
No
No
No
No
Interval
fk
136,4 142,3
142,4 148,3
148,4 154,3
17
154,4 160,3
24
160,4 166,3
28
166,4 172,3
30
Total
30
BB
xi
136,3
139,3
5
142,3
5
145,3
5
148,3
5
151,3
5
154,3
5
157,3
5
160,3
5
163,3
5
166,3
5
169,3
f i xi
142,35
418,05
153,15
-13,8
190,44
571,32
148,35
872,1
153,15
-7,8
60,84
365,04
154,35
1210,8
153,15
-1,8
3,24
25,92
153,15
4,2
17,64
123,48
1101,4
5
166,35
653,4
153,15
10,2
104,04
416,16
172,35
338,7
153,15
16,2
262,44
524,88
7,2
638,64
2026,8
4594,5
x
2
fi )
BA
160,35
x ix
x
)2
Mean ( x )
x =
f i xi
fi
4594 , 5
30
= 153,15
Variansi (S2)
x
2026 ,8
f ( i x )2
S2 = i
=
= 69,8896
301
n1
Batas Bawahmean
Z1 =
standar deviasi
Batas Atas mean
Z2 =
standar deviasi
|
P
|
= PZ2 PZ1
fh = |P|n
fob = fi
PZ1 dan PZ2 adalah nilai yang didapat dari Tabel L.3 Luas dibawah kurva
normal pada buku Walpole.
Berikut perhitungan tiap interval.
a) Interval 1
Batas Bawahmean
136,35153,15
=
= -2,0095
standar deviasi
8 , 36
Batas Atas mean
142,35153,15
Z2 =
=
= -1,2918
standar deviasi
8 , 36
PZ1 = 0,0228 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
PZ2 = 0,0985 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
|P| = PZ2 PZ1 = |0,09850,0228| = 0,057
fh = |P|n = 0,0757 x 30 = 2,271
fob = fi = 3
Z1 =
b) Interval 2
Batas Bawahmean
142,35153,15
=
= -1,2918
standar deviasi
8 , 36
Batas Atas mean
148,35153,15
Z2 =
=
= -0,5741
standar deviasi
8 , 36
PZ1 = 0,0985 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
PZ2 = 0,2843 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
|P| = PZ2 PZ1 = |0,28430,0985| = 0,1858
Z1 =
fh = |P|n
fob = fi = 6
= 0,1858 x 30 = 5,574
c) Interval 3
Batas Bawahmean
148,35153,15
=
= -0,5741
standar deviasi
8 , 36
Batas Atas mean
154,35153,15
Z2 =
=
= 0,1435
standar deviasi
8 , 36
PZ1 = 0,2843 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
PZ2 = 0,5557 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
|P| = PZ2 PZ1 = |0,55570,2843| = 0,2714
fh = |P|n = 0,2714 x 30 = 8,142
fob = fi = 8
Z1 =
d) Interval 4
Batas Bawahmean
154,35153,15
=
= 0,1435
standar deviasi
8 , 36
Batas Atas mean
160,35153,15
Z2 =
=
= 0,8612
standar deviasi
8 , 36
PZ1 = 0,5557 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
PZ2 = 0,8051 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
|P| = PZ2 PZ1 = |0,80510,5557| = 0,2494
fh = |P|n = 0,2494 x 30 = 7,482
fob = fi = 7
Z1 =
e) Interval 5
Batas Bawahmean
160,35153,15
=
= 0,8612
standar deviasi
8 , 36
Batas Atas mean
166,35153,15
Z2 =
=
= 1,5789
standar deviasi
8 , 36
PZ1 = 0,8051 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
PZ2 = 0,9418 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
|P| = PZ2 PZ1 = |0,94180,8051| = 0,1367
fh = |P|n = 0,1367 x 30 = 4,101
fob = fi = 4
Z1 =
f) Interval 6
Batas Bawahmean
166,35153,15
=
= 1,5789
standar deviasi
8 , 36
Batas Atas mean
172,35153,15
Z2 =
=
= 2,2966
standar deviasi
8 , 36
PZ1 = 0,9418 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
PZ2 = 0,9890 (lihat tabel L3 pada buku Walpole)
Z1 =
Dari hasil perhitungan di atas kemudian tabel hasil perhitungan manual di atas.
Tabel 3.28 Tabel Perhitungan Manual
Interval
Z1
Z2
136,4 142,3 -2,0095 -1,2918
142,4 148,3 -1,2918 -0,5741
148,4 154,3 -0,5741 0,1435
154,4 160,3 0,1435 0,8612
160,4 166,3 0,8612 1,5789
166,4 172,3 1,5789 2,2966
PZ1
0,0228
0,0985
0,2843
0,5557
0,8051
0,9418
PZ2
0,0985
0,2843
0,5557
0,8051
0,9418
0,9890
|P|
0,057
0,1858
0,2714
0,2494
0,1367
0,0472
(77,482)
+
7,482
fob
3
6
8
7
4
2
(65,517)
5,517
(97,845)2 (65,517)2
+
7,845
5,517
2
x = 0,1700 + 0,0024 + 0,0310 + 0,0024 + 0,1700 + 0,0024
x2 = 0,3782
6. Keputusan : Jangan tolak H0,karena nilai x2 < x2 (0,3782 < 7,8147)
7. Kesimpulan : Data terdistribusi normal
+
fh
2,271
5,574
8,142
7,482
4,101
1,416
ei
oi
7,845
8,142
7,482
8
7
5,517
Uji Kolmogorov
Berikut adalah tabel data tinggi
mata berdiri
Tabel 3.29 Data tinggi mata berdiri
f i xi
/ f
f i xi
/ f
4597.9
=153.2633 333
30
Variansi
Berikut ini adalah hasil perhitungan nilai variansi :
S2 =
Xi
2 =
f
2448.56967
= 84.4334368
29
Standar Deviasi
Berikut ini adalah hasil perhitungan standar deviasi :
S=
S2
92.89151 = 9.11876688
xi
n
(142.7153.2633333)
=
= -1.15
9.11876688
Berdasarkan tabel L.3 maka;
F(x) = 0.0329
f
=1
fk
Sx =
n
6
=
= 0.2
30
Dx = |Sxfx|
= |0.20.1251|
= 0.0749
Tabel 3.30 Tabel uji kolmogorov
xi
136.4
137.3
139.4
142.4
142.7
144.2
147.2
148.2
149.2
151.1
151.6
151.8
152
152.3
153.5
154.3
155.2
Z
-1.84
-1.74
-1.51
-1.18
-1.15
-0.99
-0.66
-0.55
-0.44
-0.24
-0.18
-0.16
-0.14
-0.10
0.03
0.11
0.21
fx
0.0329
0.0409
0.0655
0.119
0.1251
0.1611
0.2546
0.2912
0.33
0.4052
0.4286
0.4364
0.4443
0.4602
0.512
0.5438
0.5832
f
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
fk
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Sx
0.033333333
0.066666667
0.1
0.166666667
0.2
0.233333333
0.266666667
0.3
0.333333333
0.366666667
0.4
0.433333333
0.466666667
0.5
0.533333333
0.566666667
0.6
Dx
0.000433333
0.025766667
0.0345
0.047666667
0.0749
0.072233333
0.012066667
0.0088
0.003333333
0.038533333
0.0286
0.003066667
0.022366667
0.0398
0.021333333
0.022866667
0.0168
156.2
158.2
159
159.2
159.4
160.2
162.4
162.5
164.5
165.4
xi
167.4
172.3
0.32
0.54
0.62
0.65
0.67
0.75
0.99
1.01
1.22
1.32
Z
1.54
2.07
0.6255
0.7054
0.7324
0.7422
0.7486
0.7734
0.8389
0.8438
0.8888
0.9066
fx
0.9382
0.9808
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
f
1
1
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
fk
29
30
0.633333333
0.666666667
0.7
0.733333333
0.766666667
0.8
0.833333333
0.866666667
0.9
0.933333333
Sx
0.966666667
1
0.007833333
0.038733333
0.0324
0.008866667
0.018066667
0.0266
0.005566667
0.022866667
0.0112
0.026733333
Dx
0.028466667
0.0192
6. Keputusan
Karena D<D ; 0.0749<0.242 maka jangan tolak H0
7. Kesimpulannya adalah data berdistribusi normal karena D<D
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Analisa Output
4.1.1 Analisa Distribusi Teratas (3 Rangking Teratas)
4.1.1.1 Distribusi Wakeby
Distribusi Wakeby merupakan distribusi teratas pertama untuk diterapkan pada
data kombinasi terbaik yang dipakai. Pada distribusi ini terdapat parameter, yaitu
sebesar 56.47, sebesar 3.6696, sebesar 8.8059,
sebesar -0.23377,
sebesar
134.03. Distribusi ini tidak memiliki nilai skewness dan tidak memiliki nilai kurtosis.
Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Wakeby memiliki nilai statistik sebesar 0.12821,
dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis
1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang tidak
reject yang berarti bahwa pada distribusi Wakeby data tersebut merupakan data yang
cocok dan dapat diterima.
4.1.1.2 Distribusi Johnson SB
Distribusi Johnson SB merupakan distribusi teratas kedua untuk diterapkan pada
data kombinasi terbaik yaitu kombinasi ke - 11. Pada distribusi ini terdapat parameter,
yaitu sebesar -0.08595,
sebesar 123.59.
Distribusi ini memiliki nilai skewness tidak ada dan nilai kurtosis tidak ada. Pada tabel
Goodness of Fit, distribusi Johnson SB memiliki nilai statistik sebesar 0.14421, dan data
diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749,
1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang tidak reject yang
berarti bahwa pada distribusi Johnson SB data tersebut merupakan data yang cocok dan
dapat diterima.
4.1.1.3 Distribusi Error
Distribusi Error merupakan distribusi teratas ketiga untuk diterapkan pada data
kombinasi terbaik yaitu kombinasi ke - 11. Pada distribusi ini terdapat parameter, yaitu
sebesar 278.2, sebesar 0.5509, sebesar 0. Distribusi ini memiliki nilai skewness
sebesar 0 sehingga kurva condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar -0.5816 sehingga
kurva berbentuk landai disebut platykurtic. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Error
memiliki nilai statistik sebesar 0.1567, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1,
0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta
memiliki distribusi data yang tidak reject yang berarti bahwa pada distribusi Error data
tersebut merupakan data yang cocok dan dapat diterima.
4.1.2 Analisa Distribusi Terbawah (3 Rangking Terbawah)
4.1.2.1
Distribusi Rayleigh
Distribusi Rayleigh merupakan distribusi terbawah ketiga untuk diterapkan pada
data kombinasi terbaik yaitu kombinasi ke - 11. Pada distribusi ini terdapat parameter,
yaitu
sebesar 0.63111 sehingga kurva condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar 0.24509
sehingga kurva berbentuk runcing disebut leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit,
distribusi Rayleigh memiliki nilai statistik sebesar 9.1172, dan data diterima oleh
seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018,
3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang reject yang berarti bahwa pada
distribusi Rayleigh data tersebut merupakan data yang tidak cocok dan tidak dapat
diterima.
4.1.2.2
Distribusi Exponential
Distribusi Exponential merupakan distribusi terbawah kedua untuk diterapkan
pada data kombinasi terbaik yaitu kombinasi ke - 11. Pada distribusi ini terdapat
parameter, yaitu
skewness sebesar 2 sehingga kurva condong ke kiri dan nilai kurtosis sebesar 6
sehingga kurva berbentuk runcing dan disebut leptokurtic. Pada tabel Goodness of Fit,
distribusi Exponential memiliki nilai statistik sebesar 12.21, dan data diterima oleh
seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02, dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018,
3.2892, dan 3.9074 serta memiliki distribusi data yang reject yang berarti bahwa pada
distribusi Exponential data tersebut merupakan data yang tidak cocok dan tidak dapat
diterima.
4.1.2.3
Distribusi Student's t
Distribusi Student's t merupakan distribusi terbawah pertama untuk
diterapkan pada data kombinasi terbaik yaitu kombinasi ke - 11. Pada distribusi ini
terdapat parameter, yaitu v sebesar 2. Distribusi ini memiliki nilai skewness tidak ada
dan nilai kurtosis tidak ada. Pada tabel Goodness of Fit, distribusi Student's t memiliki
nilai statistik sebesar 290.6, dan data diterima oleh seluruh yaitu 0.2, 0.1, 0.05, 0.02,
dan 0.01 dengan nilai kritis 1.3749, 1.9286, 2.5018, 3.2892, dan 3.9074 serta memiliki
distribusi data yang reject yang berarti bahwa pada distribusi Student's t data tersebut
merupakan data yang tidak cocok dan tidak dapat diterima.
4.2 Analisa Perbandingan Perhitungan Manual Dengan Perhitungan Software
Uji Goodness of Fit
4.2.1 Uji Chi square
Dibawah ini perbandingan perhitungan manual, Arena dan Easyfit.
Tabel 4.1 Tabel Output data Chi square secara manual dan software
Karakteristik Data
Mean
Varian
Standar Deviasi
Derajat Kebebasan
A
x2
x2
x2 x2
Manual
153,15
69,8896
8,36
3
0,05
0,2058
7,8147
0,2058 < 7,8147
Easyfit
153,26
84,433
9,1888
3
0,05
0,79788
7,8147
0,79788 < 7,8147
Keputusan
Kesimpulan
karena x2< x2
Distribusi normal
tolak
H0
karena x2< x2
Distribusi normal
Arena
153
84,4561
9,19
0
0,05
P value (0.05)
7,8147
P value (0.005) <
7,8147
Jangan
tolak
H0
karena x2< x2
Distribusi normal
Dari tabel 4.1 terlihat perbedaan hasil perbedaan perhitungan yang cukup jauh.
Hal
tersebut
disebabkan
karena
ada
perbedaan
nilai
degree of freedom (v). Berdasarkan hasil uji Goodness of fit secara manual maupun
dengan software menghasilkan keputusan sama yaitu H0 diterima dan keputusan data
berdistribusi normal. Keputusan tersebut diambil karena nilai statistik dari setiap
pengujian berada diluar daerah kritis (x2< x2 ).diluar daerah kritis (x2< x2 ). Pada
perhitungan manual nilai statistik nya adalah 0,2058; nilai statistik Easyfit adalah
0,79788 dan nilai statistik Arena menggunakan P value yaitu 0.005. Sedangkan standar
deviasi pada perhitungan manual adalah 8,36; pada Easyfit 9,1888, dan pada Arena
9,19. Lalu terdapat varian, varian ini didapat dari standar deviasi yang dikuadratkan
dimana nilai varian dari perhitungan manual adalah 69,8896; pada Easyfit 84,433, dan
pada Arena 84,4561. Kemudian terdapat mean, nilai mean perhitungan manual adalah
153,15; pada Easyfit 153,26 dan Arena yaitu 153. Dari hasil pengujian semua datanya
dapat diterima
4.2.2
Karakteristik Data
Mean
Varian
Standar Deviasi
Derajat Kebebasan
A
x2
x2
x2 x2
Keputusan
Manual
153,2633333
84.4334368
9.1187668
3
0,05
0,0749
0.242
0,0749 < 0.242
Easyfit
153,26
84,433
9,1888
3
0,05
0,79788
7,8147
0,79788 < 7,8147
tolak
H0
Arena
153
84,4561
9,19
0
0,05
P value (0.05)
7,8147
P value (0.005) <
7,8147
Jangan
tolak
H0
karena x2< x2
karena x2< x2
karena x2< x2
Kesimpulan
Distribusi normal Distribusi normal
Distribusi normal
Berdasarkan tabel 4.2 hasil perhitungan dengan menggunakan cara manual dan
uji goodness of fit, diperoleh hasil perhitungan manual Kolmogorov sminov untuk mean
sebesar 15.2633333 sedangkan hasil perhitungan easyfit sebesar 153.26 dan arena
sebesar 153 Antara perhitungan yang telah dilakukan pada perhitungan software terjadi
pembulatan sehingga hasilnya berbeda. Nilai variansi pada perhitungan manual sebesar
84.4334368 sedangkan easyfit 84.433 dan arena sebesar 84.4561. Pada nilai variansi
terdapat perbedaan karena kurang ketelitian saat menghitung secara manual. Standar
deviasi perhitungan manual sebesar 9.11876688 sedangkan easyfit sebesar 9.1888 dan
arena sebesar 9.19. Pada nilai standar deviasi ada perbedaan pada perhitungan manual
karena kurangnya ketelitian saat perhitungan manual. Nilai degree of freedom manual
adalah 3, arena 0 dan easy fit 0. Nilai A ketiganya sama, sehingga hasilnya akurat yaitu
sebesar 0,05. Nilai x2 untuk manual sebesar 0,0749, easyfit 0,79788, dan arena P value
(0.05). Perhitungan hasil x2 untuk manual sebesar 0,242, untuk arena 7,8147 dan
easyfit 7,8147. Sedangkan x2<x2 untuk manual 0,0749 < 0.242, untuk arena P value
(0.005) < 7,8147 dan easyfit sebesar 0.83237<7,815. Pada perhitungan di atas nilai
ketiganya nilai H0 diterima dan dari situ dapat diambil suatu keputusan bahwa data
berdistribusi normal. Walaupun nilai statistiknya berbeda tetapi masih dapat diterima
semua.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan dari laporan modul 2B ini adalah:
1.
2.
Distribusi statistik terdiri dari 2 macam yaitu distribusi diskrit yaitu distribusi peluang
yang ruang sampel variabel acaknya berhingga dan distribusi kontinu yang ruang
sampel variabel acaknya tidak berhingga.
3.
Fungsi dari distribusi statistik adalah untuk menentukan distribusi atau persebaran dari
sebuah data. Dalam penggunaan sehari hari dapat digunakan untuk menentukan
banyak produk yang cacat, dan juga distribusi statistik ini dapat digunakan untuk teori
antrean.
4.
Software Arena adalah software yang digunakan untuk mendukung analisis data
statistic dengan macam macam permodelan dan dapat digunakan untuk uji
Goodness of Fit. Software Arena ini memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan
sebagai simulasi dalam penyelesaian suatu masalah. Sedangkan software Easyfit
merupakan software yang teknik penganalisaan datanya mudah untuk dipahami
dalam melakukan pendistribusian data. Kelebihan lain dari software Easyfit ini
adalah penggunaanya secara portable sehingga tidak perlu menginstall software
5.
Easyfit ini.
Output dari software Easyfit dan Arena berupa Uji Goodness of Fit yaitu dapat
menampilkan uji Chi square, Anderson Darling, dan Kolmogorov Smirnov.
Selain itu, dapat juga digunakan untuk grafik dari macam macam jenis
distribusi statistic, dan dapat menampilkan ukuran statistic seperti mean, median,
kurtosis, skewness.
5.2
Saran
2.
3.