Anda di halaman 1dari 5

EKONOMI

Indeks = untuk menentukan harga alat dan bahan


baku pada tahun yang diinginkan

Penafsiran Modal Industri


Capital Invesment

Complited new service =


Material ( %PEC) + buruh ( % PEC)
10. Utilitas
Biaya untuk alat utilitas meliputi air, steam,
listrik dll
Complited new service =
Material ( %PEC) + buruh ( % PEC)
Physical Plant Cost (PPC)
PPC = 1+2+3++9

Merupakan modal yang diperlukan untuk


fasilitas produksi dan pembantuannya
A. Fixed Capital Invesment (FCI)
11. Engineering & construction (E&C)
1. Purchase equipment cost (PEC)
Biaya untuk desain, teknis, field supervision,
Total pembelian alat proses + biaya
temporary construction & inspection
pengangkutan ( %) + asuransi ( %) +
Jika PEC di antara $1.000.000- $5.000.000
biaya pengangkutan sampai lokasi ( %)
maka dipakai 25%PEC
2. Instalasi
Biaya pemasangan alat proses
Direct Plant Cost (DPC)
Materia ( %) + buruh ( %)
DPC = PPC + E&C
3. Pemipaan
Sistem fluida ( %)
12. Contractors
Material ( %PEC) + buruh ( % PEC)
Biaya kontraktor berdasarkan ukuran,
4. Instrumentasi
kekomplekan dan lokasi plant
Biaya pemasangan alat instrumentasi
Besarnya 4%-10% dari DPC
berupa control dan indicator
13. Contigency
PEC
Biaya tak terduga
Material ( %PEC) + buruh ( % PEC)
Karena pabrik baru/ belum pernah didirikan
5. Isolasi
maka dipilih contingency level high 25% DPC
Biaya pemasangann isolasi seperti pada
pipa
MAKA
PEC
FIC = DPC + Contractors + Contigency
Materialn ( %PEC) + buruh ( %
PEC)
A. Work Capital Invesment
6. Listrik
Merupakan bagian yg diperlkan untuk menjalankan
Biaya pemasangan listrik
usaha atau modal dlam oprasi dari suatu pabrik selama
PEC
waktu tertentu.
Material ( %PEC) + buruh ( % PEC)
1. Raw Material Inventory
7. Bangunan
Bahan baku yang dibutuhkan untuk proses
Biaya mendirikan bangunan meliputi
(diestimasikan untuk kebutuhan 1 bulan)
gedung dan proses
Total RM = Harga bahan baku + katalis
Karena equipment cost lebih dari
Biaya pengangkutan (
%RM)
$1.000.000, maka outdoor construction =
Biaya
asuransi
(
%RM)
30% PEC
2. In process inventory
8. Tanah dan pengembangan lokasi
2
Berdasarkan lama siklus proses
Luas tanah 10.000 m
Diestimasikan dari total manufacturing cost
Harga sewa 1 tahun =
selama periode siklus ( dengan waktu siklus = 1
Biaya perbaikan tanah 1 tahun =
jam)
Total harga sewa dan perbaikan dalam 1
0,5 x MC x waktu siklus)
tahun =
3.
Product Inventory
Total harga sewa dan perbaikan x luas
Untuk 1 bulan
tanah =
Manufacturing cost/12

9. Utilitas
Biaya untuk alat utilitas meliputi air,
steam, listrik dll
4. Extended Credit
Barang yang sudh dijual tapo blm dbyar
Penjualan / 12
5. Available cash
Uang tunai yang harus ada di kas
Manufacturing cost / 12
MAKA
WCI = 1+2+.+5
Capital Invesment = FCI + WCI
FCI > WCI

Penentuan Biaya Proses


MANUFACTURING COST
(Biaya pengeluaran)
A. Direct Manufacturing Cost (DMC)
Pengeluaran yang bersangkutan langsung dalam
pembuatan produk
1. Harga bahan baku (untuk 1 tahun)
Benzena = $1.19/kg
Asam Nitrat = $0.29/kg
Asam Sulfat = $0.10/kg
2. Tenaga kerja
Gaji pegawai (gaji semua pegawai dalam 1
tahun)
3. Supervisi
Gaji kepala bagian & kepala seksi dalam 1
tahun
4. Maintenance
Perbaikan ( % FCI)
5. Plant Supplies
Biaya pengadaan bahan (
% maintance)
6. Royalties & patent
Harga jual produk
Nitrobenzena = $1.98/kg
Biaya yg dibayarkan untuk yg punya patent
proses = 1% harga jual
7. Utilitas
Biaya semua utilitas
- IDO
- Air
- Listrik

Stok hasil produk

B. Inderect Manufacturing Cost


Pengeluaran tidak langsung dari pabrik
1. Payroll Overhead
Tunjangan pensiun, kematian, cuti, bonus =
% dari gaji pegawai
2. Laboratorium
% gaji pegawai
3. Plant overhead
Biaya perawatan kesehatan, sarana ibadah =
% dari gaji pegawai
4. Packaging and transportasi
Biaya pengemasan dan transportasi produk =
% dari harga jual
MAKA
IMC (Inderect Manufacturing Cost) = 1+2+3+4
C. Fixed Manufacturing Cost
Pengeluaran yang bersangkutan dengan FCI dmna
harganya tetap tidak bergantung waktu
1. Depresiasi
Penurunan harga selama umur produksi =
%
FCI
2. Property taxes (
% FCI)
Pajak lokasi / tanah
3. Asuransi
Biaya asuransi alat (
% FCI)
MAKA
FMC (Fixed Manufacturing Cost) = 1+2+3
MC = DMC + IMC + FMC

Total Pendapatan Penjualan Produk


PRODUCTION COST
Keuntungan yang di dapat selama satu periode
produksi
A. General Expense
Pengeluaran yang tidak berhubungan dgn produksi
tapi operasianal pabrik secara umum
1. Administrasi
Gaji pegawai menejemen + legal fee + peralatan
pabrik + telekomunikasi
2. Sales expense
Biaya promosi = % penjuala 1 tahun
3. Research
Pengembangan =
% penjuala 1 tahun

MAKA
DMC (Direct Manufacturing Cost) = 1+2+3++7

4. Finance
Uang yang berputar, biaya untuk akuntan

MAKA
General Expense (GE) = 1 + 2 +3 +4

ANALISA KELAYAKAN

PC = MC + GE

Keuntungan (Profit)
Keuntungan untuk pabrik nitrobenzene
Pendapat pertahun =
Total penjualan pertahun =
Keuntungan sebelum pajak =
Pajak pendapatan =
Keuntungan setelah pajak =

A. Percent Profit on Sales (%POS)


1. Percent Profit on Sales (Sebelum pajak)
Persen keuntungan sebelum pajak
Keutungan sebelum pajak / harga jual produk
2. Percent Profit on Sales (Sesudah pajak)
Persen keuntungan sesudah pajak
Keutungan sesudah pajak / harga jual produk
B. Percent Return on Invesment (%ROI)
Kemampuan perusahaan dalam mengembalikan
modal.
Semakin besar (mendekti 100%) maka makin cepat
mengembalikan modal
1. Percent Return on Invesment (Sebelum pajak)
Untuk industry chemical :
11% low risk dan 44% high risk
High risk
Min 44% (sebelum pajak)
High risk : perekonomian Negara bergejolak,
stabilitas politik muda berubah
Exp : Indonesia
Low Risk
Min 11% (sblm pajak)
Low risk : perekonomian dan politik stabil,
pengembalian dana labat
Exp: china
Rumus :
(POS sebelum pajak/FIC) x 100%
2. Percent Return on Invesment (Sesudah pajak)
Rumus :
(POS sesudah pajak/FIC) x 100%
C. Pay Out Time
Waktu yang diperlukan untuk mengemalikan FCI
berdasarkan keuntungan yg dieroleh
1. Pay Out Time (Sebelum Pajak)
Rumus :
POT = FCI/( profit sbelum pajak + depresiasi)
2. Pay Out Time (Sesudah Pajak)
Rumus :
POT = FCI/( profit sesudah pajak + depresiasi)
High risk = 2 tahun min (sblm pajak)
Low risk = 5 tahun min (sesudah pajak)

D. Break Even Point


Kapasitas produksi saat keuntungan = 0
(tidak untung tidak rugi)
BEP=

(Fa+ 0,3 Ra)


x 100
(SaVa0,7 Ra)

Rumus:
BEP = (Fa + 0,3Ra/Sa-Va-0,7Ra)x100%
Fa: Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Fa terdiri dari:
- Dipresiasi
- Property Taxes
- Ansuransi
Va (variable cost) : jenis biaya yg naik/turun
bersama dgn volume kegiatan (produksi
naik , Va naik)
Va terdri dari:
- Raw material
- Packaging & shipping
- Utilities
- Royalty
Ra (regulated cost) : biaya yg tergantung
kapasitas produksi
Ra terdiri dari
- Labor
- Suervisi
- Payroll overhead
- Plant overhead
- Laboratorium
- General expense
- Maintenance
- Plant supplies
Sa (penjualan)
Sa: penjualan selama 1 tahun
BEP harus ada pada 40%-60%, karena :
jika dibawah 40% :
- Pabrik sangat untung
- Investor banyak, saingan banyak
- Pabrik tdk stabil
Jika diatas 60%:

E. Shut Down Point (SDP)


Kapasitas pabrik saat pabrik harus tutup
Rugi = Ra
Penjualan = c.Sa
Biaya produksi = c.Va+0,7c.Ra+Fa+0,3Ra-c.Sa
Fa
= C(Va+Ra-Sa)+Fa-0,3Ra
-0,3Ra
= C(Va+Ra-Sa)
BEP=

( 0,3 Ra)
x 100
( SaVa0,7 Ra)

F. Discounted Cash Flow (DCF)


Dihitung dari modal & salvage value (dianggap
tidak ada untung)

Pabrik butuh kapasitas besar untuk


untung

BEP tinggi:
- (+) laju produksi tinggi
- (-) harga jual rendah = susah cari laba
biaya total (sa,Va,Ra) tinggi
BEP rendah:
- (+) harga jual tinggi (Sa,Va,Ra rendah)
- (-) laju produksi rendah

Anda mungkin juga menyukai