Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN
.1 Pengantar
Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan
pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalanpersoalan ekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu negara.
Menurut Dumairy (1997), sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus
berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat
tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam
suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan
ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara.
Hamid ( 2004) mendefinisikan sistem ekonomi sebagai keseluruhan lembaga atau
peranata ekonomi yang hidup dalam suatu masyarakat yang dijadikan acuan oleh masyarakat
tersebut dalam mencapai tujuan ekonomi yang telah ditetapkan. Karena sistem mempunyai
lembaga, maka yang dimaksud dengan lembaga adalah organisasi atau kaidah ekonomi, baik
formal maupun informal yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu
baik dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam mencapai suatu tujuan
ekonomi tertentu.
Oleh sebab itu penentuan sistem ekonomi tidak dapat dilepaskan dari ideologi yang
diyakini oleh negara. Ideologi tertentu akan melahirkan sistem ekonomi tertentu pula. Karena
pada dasarnya negara melalui ideologinya telah memiliki cara pandang tertentu untuk
memandang dan menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Setiap sistem membutuhkan
sekumpulan peraturan, ideologi yang mendasarinya, menjelaskan peraturan tersebut, dan
keyakinan individu akan membuatnya terus dijalankan.Tentu saja, kadar peranan pemerintah
dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada
umumnya bisa berbeda pada tiap negara
Macam-Macam Sistem Ekonomi
a) Sistem ekonomi Tradisional
b) Sistem ekonomi pasar (kapitalis)
c) Sistem ekonomi komando (terpusat)
d) Sistem ekonomi campuran
.2 Kriteria dan Penilaian Sistem Ekonomi

Setiap negara pasti mendambakan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Agar
cita-cita tersebut dapat terwujud terdapat kriteria-kriteria yang dimiliki apabila suatu sistem
ekonomi dapat dikatakan relatif baik adalah sebagai berikut :
1) Apakah sistem ekonomi yang bersangkutan memberikan kemungkinan untuk
mencapai standar kehidupan yang tinggi?
2) Apakah memungkinkan bagi suatu pertumbuhan ekonomi yang stabil? Apakah sistem
ekonomi tersebut menghormati kebebasan ekonomi para individu secara wajar?
3) Apakah sistem perekonomian tersebut memberikan kepastian ekonomi bagi seluruh
anggota masyarakat?
4) Apakah sistem ekonomi tersebut menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang
sesuai dengan kebutuhan para konsumen?
5) Apakah sistem ekonomi tersebut menunjukan adanya pembagian pendapatan yang
memadai?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ditas, Grossmen mengemukakan ada dua
kriteria untuk menjawab apakah sistem perekonomian tersebut dianggap baik atau tidak.
Menurut Grossman (1984), Sebuah sistem ekonomi dikatakan baik bila dilihat dari dua
aspek:
1. Daya tahan dan daya adaptasi (adjustment and adaptation capabilities)
2. Unjuk Prestasi
1. Daya Tahan dan Daya Adaptasi
Tidak ada yang pasti di dunia , kecuali ketidakpastian
Pepatah bijak diatas mungkin sudah lama kita dengar, memang, kenyataan hidup
diungkapkan dalam pepatah diatas, Manusia lahir, hidup, dewasa dan mati tanpa dapat
memprediksi dengat tepat. Ketidakpastian itu hanya untuk mengurangi kadar ketidakpastian
saja. Sebab dengan berkurangnya kadar ketidakpastian itu, manusia lebih leluasa bergerak di
dalam keterbatasannya.
Karena itulah manusia menyusun sistem ekonomi. Tentu saja sistem ekonomi yang
baik adalah sistem ekonomi yang mampu menghadapi ketidakpastian, dilihat dari dimensi
waktunya, ketidakpastian yang dihadapi manusia adalah ketidakpastian jangka pendak dan
jangka panjang. Dalam daya tahap dan daya adaptasi ini, setiap negara sering menghadapi
permasalahan-permasalahan baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, politik maupun lainnya.
Oleh karena itu, sistem ekonomi yang dianut oleh negara tersebut haruslah bersifat dinamis
dan dapat beradaptasi dengan segala perubahan yang ada, karena sistem ekonomi itu

merupakan proses transformasi dari input ke output dimana inputnya adalah sumber daya
ekonomi, faktor-faktor produksi dan outputnya adalah produk baik barang maupun jasa.
Ketidakpastian Jangka Pendek
Ketidakpastian jangka pendek adalah ketidakpastian dalam tenggang waktu sekitar satu
sampai lima tahun. Ketidakpastian ini di sebabkan oleh hal-hal yang bersifat teknis misalnya
kegagalan panen karena musim kemarau yang terlalu cepat datang dan atau terlalu panjang.
Kegagalan ini dapat mengacaukan tingkat produksi dalam satu periode musim tanam.
Kepastian ini menyebabkan pegerakan-pergerakan harga dalam jangka pendek. Misalnya
kegagalan panen padi di Indonesia tahun 1972 telah menyebabkan inflasi sekitar 40%.
Sebaliknya, melimpahnya panen padi telah menyebabkan anjloknya harga gabah kering.
ketidakpastian ini telah mempengaruhi ekspektasi para petani yang menyebabkan mereka
malas memprduksi.
Keidakpastian Jangka Panjang
Berbeda dengan ketikdapastian jangka pendek, ketidakpastian ini bisa terjadi dalam kurun
waktu antargenerasi (lebih panjang daripada 25 tahun). Faktor-faktor penyebabnya juga
beragam. Ketidakpastian ini tidak dapat diatasi hanya dengan mengandalkan peningkatan
kemampuan teknis manajerial, melainkan harus dengan penyempurnaan

kelembagaan-

kelembagaan yang ada dalam perekonomian.


2. Unjuk Prestasi
Terlepas dari ideologi yang mendasarinya, sebuah sistem ekonomi dikatakan baik jika
menghasilkan ,antara lain:
1) Kemakmuran
Suatu Negara dikatakan makmur jika output perkapitanya sangat besar.Tetapi kriteria
ini harus ditambahkan bahwa selain rata-ratanya besar, outputnya terbagi secara relative rata.
Misalnya suatu Negara menurut standar PBB tahun 1990 dikatakan makmur bila pendapatan
perkapitanya sudah melebihi US$ 8000 selain itu distribusi pendapatannya juga relative baik,
misalnya koefesien gininya setidaknya antara 0,3-0,5. jadi, suatu sistem ekonomi yang baik
adalah bagaimana masyarakat dalam suatu negara dapat menjadi makmur sesuai dengan
sisstem ekonomi yang dianut.
2) Pertumbuhan

Salah satu syarat untuk tercapainya kemakmuran adalah adanya pertumbuhan


ekonomi. Hanya saja ada yang perlu diperhatikan tentang tingkat pertumbuhan ekonomi.
Untuk Negara-Negara Sedang Berkembang

seperti Indonesia, pertumbuhan ekonomi

termasuk rendah. Tetapi untuk Negara maju seperti Amerika dan Jepang, tingkat
pertumbuhannya sangat tinggi. Jadi, pemilihan sistem ekonomi menjadi sangat penting
karena harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi dari negara tersebut. Walaupun tidak ada
Negara di dunia yang menganut sistem ekonomi kapitalis murni ataupun sistem ekonomi
sosialis murni. Tetapi perlu diperhatikan seberapa besar proporsi dari kedua sistem ekonomi
tersbut, agar pertumbuhan ekonominya dapat berkembang.
3) Produktivitas
Ukuran tingkat produktivias yang umumnya dipakai adalah output/input. Jika
angkanya makin besar, maka perekonomian makin produktif. Peningkatan produktivitas amat
mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika produktivitas meningkat, maka dengan jumlah input
yang sama akan dihasilkan jumlah output yang lebih banyak.
4) Pemberdayaan
Kemakmuran tidak akan tercapai tanpa pertumbuhan. Pertumbuhan amat menuntut
peningkatan produktivias. Tetapi produktivitas tidak akan meningkat jika sebagian besar
rakyatnya tidak diberdayakan.
5) Terpeliharanya Lingkungan Hidup
Menuru David Ricardo, manusia cenderung untuk menggunakan sumber daya alam
sebanyak-banyaknya untuk mencapai kemajuan ekonomi. Yang lebih memprihatinkan adalah
bahwa manusia umumnya lebih dahulu menggunakn sumber daya alam yang terbaik
kualitasnya. Akibatnya, para generasi penerus hanya mewarisi alam yang rusak, atau sumbersumber daya alam yang kualitasnya lebih rendah.

.3 Klasifikasi Kriteria Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi Sosialis


Menurut Mubyarto (2000), terdapat 6 (enam) kriteria sistem ekonomi sosialisme atau sistem
ekonomi pasar sosial, yaitu :
1. Ada kebebasan individu dan sekaligus kebijaksanaan perlindungan usaha. Persaingan
diantara perusahaan-perusahaan kecil maupun menengah harus dikembangkan;
2. Prinsip-prinsip kemerataan sosial menjadi tekad warga masyarakat;
3. Kebijaksanaan siklus bisnis dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi;
4. Kebijaksanaan pertumbuhan menciptakan kerangka hukum dan prasarana (sosial)
yang terkait dengan pembangunan ekonomi;
5. Kebijaksanaan struktural; dan
6. Konformitas pasar dan persaingan.
Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Orang bebas memiliki sendiri alat-alat produksi atau modal (tanah, pabrik, toko,
rumah, dan lain-lain). Hak milik pribadi atas alat-alat produksi ini disebut dasar dari
kapitalis. Disebut dasar karena kapitalis adalah ekumulasi kapital (modal).
2. Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri. Produksi
dilaksanakan oleh para pengusaha swasta atas prakarsadan tanggung jawab sendiri,
melayai permintaan di pasar. Kebebasan berusaha ini merupakan ciri yang begitu
penting hingga sistem liberalis/kapitalis kerap kali disebut.
3. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi,
didorong/dimotivasi oleh harapan mendapatkan laba.
4. Harga-harga dibentuk di pasar bebas dalam pertemuan antara permintaan dan
penawaran. Bentuk pasar terabaik adalah pasar bebas. Campur tangan negara dibatasi
pada hal-hal yang tidak dapat diusahakan oleh swasta, serta menjaga tertib hukum dan
pertahanan/keamanan negara yang merupakan pra-syarat untuk perkembangan pasar
bebas. Jika demikian, selajutnya apa tugas pemerintah.
Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah (1) Mengelola kegiatan yang tidak
efisien jika ditangani pihak swasta, sebagai missal mengani pamong praja dan sejenisnya. (2)
Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang
sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transportasi menjadi
lancar serta mengeluarkan kebijakan kebijaksanaan yang mendukung dan sejenisnya.
Sedangkan menurut Suroso ( 1997 ), pemerintah memiliki tiga tugas penting yaitu (1)
Berkewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan Negara liberal lainnya. (2)
Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan

oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan. (3)
Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana umum yang tidak dapat dibuat
perorangan dikarenakan keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat
menutup biaya
Perbandingan Kriteria Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem Ekonomi Sosialis

(kapitalisme)
1. Ciri-ciri Kapitalisme
a. Pengakuan yang

(sosialisme)
1. Ciri-ciri Sosialisme
a. Lebih

luas atas hak-hak

mengutamakan

pribadi.
b. Perekonomian
diatur oleh
mekanisme pasar.
c. Motif yang
menggerakkan
perekonomian
mencari laba.
2. Kebaikan-kebaikan
kapitalisme
a. Lebih efisien dalam
memanfaatkan
sumer-sumber daya
dan distribusi
barang-barang
b. Kreatifitas
masyarakat
menjadi tinggi
karena adanya
kebebasan

kebersamaan
(kolektifisme).
b. Tidak ada
pengakuan hak
milik individu
dalam sistem
sosialis.
c. Peran pemerintah
sangat kuat.
2. Kelemahankelemahan sosialisme
a. Teori pertentangan
kelas tidak berlaku
umum.
b. Tidak ada
kebebasan
memilih
pekerjaan.
c. Tidak ada insentif
untuk kerja keras
(Deliarnot,1995)

melakukan segala
hal yang terbaik
dari dirinya
c. Pengawasan politik
dan sosial minimal,

Sistem Ekonomi Campuran


1. Ciri-ciri Sistem
Ekonomi Campuran
a. Kedua sektor
ekonomi hidup
berdampingan.
b. Kedua interaksi
ekonomi terjadi di
pasar.
c. Persaingan dalam
sistem campuran
diperbolehkan.
2. Kelebihan sistem
ekonomi campuran
a. adanya kebebasan
berusaha dapat
mendorong
kreativitas
individu sesuai
dengan
kemampuannya.
b. hak milik individu
atas sumber
sumber produksi
diakui walaupun

3.kebaikan-kebaikan sosialis
a. tidak ada kesenjangan
sosial.

ada pembatasan.
c. lebih
mementingkan
kepentingan

karena tenaga ,
waktu, biaya yang

umum daripada

diperlukan kecil
(Deliarnot,1995)

kepentingan
golongan.

3. Kelemahan-kelemahan

3. Kelemahan sistem

kapitalisme
a. Tidak ada persaing

ekonomi campuran
a. Sulit menentukan

an sempurna yang

batas antara

ada persaingan

kegiatan ekonomi

tidak sempurna dan

yang seharusnya

persaingan

dilakukan oleh

monopolistik.
b. Sistem harga gagal

pemerintah dan
swasta.
b. Sulit menentukan

mengalokasikan
sumber-sumber

batas antara

secara efisien

sumber-sumber

karena ada faktor-

produksi yang

faktor eksternalitas

dapat dikuasai

( tidak

oleh swasta dan

memperhitungkan

pemerintah.

upah buruh dan


lain-lain).
(Deliarnot,1995)

BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria dan penilaian sistem
ekonomi, Menurut Grossman (1984), Sebuah sistem ekonomi dikatakan baik bila dilihat dari
dua aspek:
1. Daya tahan dan daya adaptasi (adjustment and adaptation capabilities)
2. Unjuk Prestasi

Klasifikasi kriteria sistem ekonomi bisa dilihat dari segi sistem ekonomi kapitalis,
sosialis dan juga sistem ekonomi campuran. Karena setiap sistem ekonomi memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai