Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN

TURKI USMANI

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Oleh:

Imron Rosyadi

Ali Khumaini

JURUSAN AQIDAH FILSAFAT

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H

2010 M

0
PERADABAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN TURKI USMANI

A. Asal Mula Kerajaan Turki Usmani


Kerajaan Turki usmani di dirikan oleh bangsa pengembara Turki dari kabilah Orguz yang
mendiami daerah Asia tengah atau daerah utara Cina. 1 Mereka masuk islam sekitar abad ke-9 atau
ke-10. Pada abad ke-13, di karenakan adanya tekanan Bangsa Mongol, atas perintah kepala kabilah
Sulaiman Syah, sejumlah kira-kira 400 kepala keluarga yang di pimpin oleh putranya Ertoghul
mengungsi ke saudara mereka Turki Saljuk yang berpusat di Konya Anatolia daerah dataran tinggi
Asia Kecil, dan merekapun mengabdikan diri kepada Sultan Turki Saljuk Alauddin II yang kebetulan
sedang berperang melawan kemaharajaan Romawi Timur Bizantim. Berkat bantuan mereka, Sultan
Alauddin II dapat meraih kemenangan dan Sultan menghadiahkan untuk mereka sebidang tanah di
Asia kecil, yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak saat itu merekapun membangun daerahnya dan
menjadikan Syukud sebagai ibu kota.

Pada tahun 1289 M Erthoghul meninggal, di gantikan oleh putranya Usman sebagai penerus
kepemimpinan yang Sebagaimana ayahnya Usman juga banyak berjasa kepada sultan . Kemenangan
dalam setiap pertempuran banyak di raih Usman sehingga Sultan pun semakin bersimpati dan banyak
memberi hak istimewa pada Usman. Hingga pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang dan
mengakibatkan Sultan Alauddin II terbunuh dengan tampa meninggalkan putra sebagai pewaris
tahta, Sebab itu Usman pun memproklamirkan kemerdekaan sebagai Padisyah Al Usman dalam
kesultanan Usmani. Dalam kepemimpinannya, Kerajaan semakin luas dan kuat sehingga dapat
menduduki benteng-benteng Bizantium dan menaklukan kota Broessa yang pada tahun 1326 M
menjadi ibu kota kerajaan.2

B. Perkembangan Kerajaan Turki Usmani


1. Periode kemajuan

Sepeninggal
Sultan Usman pada Tahun 1326 M, Kerajaan di pimpin oleh anaknya Sultan
Orkhan I (1326-1359 M). Pada masanya berdiri Akademi militer sebagai pusat pelatihan dan
pendidikan, sehingga mampu menciptakan kekuatan militer yang besar dan dengan mudahnya dapat
menaklukan Sebagian daerah benua Eropa yaitu, Azmir (Shirma) tahun 1327 M, Tawasyanli 1330
M, Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M dan Galliopoli 1356 M.

Ketika Sultan Murad I (1359-1389 M) pengganti orkhan naik. Ia memantapkan keamanan


dalam negri dan melakukan perluasan ke benua Eropa dengan menaklukan Adrianopel (yang
kemudian menjadi ibu kota kerajaan baru) , Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara
Yunani. Merasa cemas dengan kesuksesan Kerajaan Usmani, negara Kristen Eropa pun bersatu yang
di pimpin oleh Sijisman memerangi kerajaan, hingga terjadilah pertempuran di Kosovo tahun 1389 M,
namun musuh dapat di pukul mundur dan di hancurkan .

1
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2008) hal.129
2
Busman Edyar, Ilda Hayati, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta, Pustaka Asatruss,2009) Hal.140

1
Pada tahun 1389 M, Sultan Bayazid naik tahta (1389-1403 M), Perluasan berlanjut dan dapat
menguasai Salocia, morea , Serbia, Bulgaria, dan Rumania juga pada tahun 1394 M, memperoleh
kemenangan dalam perang Salib di Nicapolas.Selain menghadapi musuh-musuh Eropa, Kerajaan juga
di paksa menghadapi pemberontak yang bersekutu dengan Raja islam yang bernama Timur Lenk di
samarkand. Pada tahun 1402 M pertempuran hebat pun terjadi di Ankara , yang pada akhirnya Sultan
Bayazid dengan kedua putranya Musa dan Erthogrol, tertangkap dan meninggal di tahanan pada tahun
1403 M. Sebab kekalahan ini Bulgaria dan Serbia memproklamirkan kemerdekaannya.

Setelah Sultan Bayazid meninggal, terjadi perebutan kekuasaan di antara putra –putranya
(Muhammad, isa dan sulaiman) namun di antara mereka Sultan Muhammad I lah yang naik tahta
(1403-1421 M), di masa pemerintahannya ia berhasil menyatukan kembali kekuatan dan daerahnya
dari bangsa mongol, terlebih setelah Timur lenk meninggal pada tahun 1405 M.

Pada tahun 1421 M, Sultan Muhammad meninggal dan di teruskan oleh anaknya, Sultan
Murrad II (1421-1484 M) hingga mencapai banyak kemajuan pada masa Sultan Muhammad II/
Muhammad Al Fatih (1451-1484 M) putra Murrad II. Pada masa Muhammad II, Tahun 1453 M ia
dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukan Konstantinopel . Setelah Beliau meninggal di
gantikan oleh putranya Sultan Bayazid II

Berbeda dengan Ayahnya, Sultan Bayazid II (1481-1512 M) lebih mementingkan kehidupan


Tasawuf dari pada penaklukan wilayah, sebab itu muncul kontroversial akhirnya ia mengundurkan
diri dan di gantikan putranya Sultan Salim I

Pada masa Sultan Salim I (1521-1520 M) terjadi perubahan peta arah perluasan,
memfokuskan pergerakan ke arah timur dengan menaklukan Persia, Syiria hingga menembus Mesir
di Afrika Utara yang sebelumnya di kuasai mamluk.

Setelah Sultan Salim I Meninggal , Muncul Putranya Sultan Sulaiman I(1520-1566 M)


sebagai Sultan yang mengantarkan Kerajaan Turki Usmani pada masa keemasannya, karena telah
berhasil menguasai daratan Eropa hingga Austria , Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria
dan Rumania, Afrika Utara hingga Mesir, Aljazair, Libia, Dan Tunis. Asia hingga Persia, Amenia,
Siria . meliputi lautan Hindia, Laut Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-daerah di sekitar
kerajaan seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budapest dan Yaman .

2. Periode Kemunduran

Setelah Beliau meninggal di gantikan putranya Sultan Salim II (1566-1573 M) yang mana
sejarah mencatat sebagai titik awal masa kemunduran Kerajaan Turki Usmani setelah Berkuasa lebih
dari 2 setengah abad. Pada masa pemerintahan Salim II, Terjadi pertempuran dengan Armada Laut
Kristen yang di Pimpin oleh Don Juan dari Spanyol di Selat Liponto Yunani. Turki Usmani Kalah
yang mengakibatkan Tunisia dapat di rebut Musuh.

Pengganti Salim II adalah Sultan Murad III ((1574-1595 M) ia dapat menyerbu Kaukasus,
dan menguasai Tiflis di laut Hitam pada tahun 1577 M, merebut kembali Tabriz,dan menundukan
Georgia. Namun karena Berkepribadian Jelek dan suka memperturutkan Hawa nafsunya, muncul
kekacauan dalam negri .

Kekacauan pun menjadi-jadi setelah Sultan Muhammad III (1595-1603 M) naik tahta,
Austria berhasil memukul Kerajaan yang menjadikan Wibawa Kerajaan Turki Usmani hilang di mata
bangsa-bangsa Eropa.

2
Selanjutnya Sultan Ahmad I (1603-1617 M) Naik tahta, Ia bangkit kembali berusaha
memperbaiki situasi dalam negri , Namun hasilnya kurang maksimal.

Sesudah Sultan Ahmad I, Keadaan semakin memburuk setelah naiknya Sultan Mustafa
(1617-1618 M dan 1622-1623 M) pada awalnya dia hanya setahun menjabat karena tidak bisa
mengatasi gejolak Politik dalam negri sehingga di paksa turun melalui Fatwa Syaikh Al Islam

Setelah Mustafa turun di gantikan oleh Sultan Usman II (1618-1622 M), Namun Ia juga
tidak mampu memperbaiki keadaan, hingga Persia lepas dari kekuasaan. Dan di lanjutkan kembali
oleh Sultan Mustafa namun hanya setahun, Ia pun di gantikan oleh Sultan Murrad IV (1623-1640
M) yang kemudian mampu memperbaiki, menyusun dan menertibkan pemerintahan kembali.

Namun situasi kembali berubah setelah Sultan Ibrahim Naik tahta (1640-1648 M) pada
masanya orang-orang Venesia berhasil mengusir Turki Usmani dari Cyprus dan Creta tahun 1645 M,
Sebab kekalahan itu kekuasaan di pegang oleh Muhammad Koprulu sebagai perdana mentri yang di
beri kekuasaan absolut, berhasil mengupayakan stabilitas negara. Sepeninggal Koprulu, kerajaan di
pegang oleh anaknya, Ibrahim. Sejak di pimpin ibrahim, kerajaan selalu kalah dalam peperangan
sehingga banyak wilayah yang melepaskan diri dari Kerajaan dan terebut oleh Bangsa Eropa. Pada
tahun 1699 M, terjadi perjanjian Korlowith yang memaksa Kesultanan Turki usmani melepaskan
Hongaria, Slovenia, Kroasia kepada Hapsburg dan Hemenietz. Podolia, Ukraina, Morea, dan
Dalmatia kepada bangsa Venetia. Pada tahun 1770 M, Bangsa Rusia pun dapat mengalahkan Turki
Usmani di sepanjang pantai Asia kecil. Walaupun kelak dapat di kuasai kembali pada masa Sultan
Mustafa III (1757-1774 M)

Setelah sultan Mustafa III, di gantikan oleh Sultan yang lemah yaitu, Abdul Hamid (1774-
1789 M). Di kutcuk kinarja ia mengadakan perjanjian kinarja dengan Catherine II dari Rusia. Yang
mana Kerajaan di haruskan menyerahkan benteng-benteng yang ada di laut hitam, mengizinkan
Armada Rusia melewati Selat antara laut hitam dan putih, dan mengakui kemerdekaan Crimea. 3 Sejak
itu kemunduran terus berlanjut hingga muncul pergerakan Turki Muda sebagai oposisi, dari kalangan
pelajar perguruan tinggi yang berusaha menjatuhkan sistem monarki kesultanan Turki Usmani,
gerakan ini di pelopori oleh Murad Bey, Ahmad Reza, Dan pangeran Salahudin

Pada tahun 1920 M, muncul pula pergerakan militer yang di kepalai oleh Mustafa kamal At
tratuk berserta tokoh nasionalis lainya seperti Yusuf Akcura dan Zia Gokalp, Mendirikan Dewan
Nasional di Ankara. Pada tahun 1924M, majlis ini pun mengeluarkan deklarasi yang mengangkat
Mustafa kemal sebagai Presiden dan merubah kerajaan menjadi negara Republik. 4

D. Peradaban yang berkembang

Pada bidang militer dan pemerintahan


1. Adanya Akademi militer sebagai pusat pendidikan dan pelatihan
2. Terbentuknya tentara tangguh Jenissari dan Taujiah
3. Adanya Kitab Muqtadha Al –Abhur, sebagai UU Pemerintahan

Pada Bidang Ilmu Pengetahuan dan seni budaya


3
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2008) hal.165
4
Busman Edyar, Ilda Hayati, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta, Pustaka Asatruss,2009) Hal.145

3
Sebab Turki Usmani Kurang Fokus terhadap ilmu pengetahuan, maka Bidang ilmu pengetahuan pun
kurang menonjol tidak seperti Dinasti islam sebelumnya. Adapun beberapa tokoh termasyhur dari
beberaa disiplin ilmu yang muncul kala itu, di antaranya :

1. Abdulrauf Al Manawy dan Abdul Wahab Sya’rany , sebagai ahli hadis dan tasawuf
2. As Shadar bin Abdurrahman Al Akhdhary, sebagai ahli Filsafat dan mantiq
3. Daud Inthaqy dan Sahabudin bin salamah Qaliyuby, ahli dalam bidang kedokteran
4. Ibnu Hasan Samarkandy, sebagai ahli ilmu politik
5. Qari Al Harawy, sebagai ahli musik
6. Ibnu Diba Az zabidy dan Abdul ghani An nablusy, sebagai ahli sejarah
7. Aisyah Ba’uniyah dan Ali khan, sebagai ahli sastra
8. Abdulqadir Baghdady dan Az zabidy, sebagai ahli bahasa
9. Muammar Sinan, sebagai ahli di bidang arsitektur
10. Musa Azam, Sebagai ahli seni5

Adapun mengenai budaya sosial, Budaya Turki Usmani sangat di pengaruhi oleh tiga budaya.
Dari kebudayaan persia mereka mengambil ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana . Ajaran
tentang prinsip-prinsip ekonomi , sosial,kemasyarakatan, dan keilmuan mereka mengambil dari
Bangsa Arab. Sedangkan pemerintahan dan organisasi kemiliteran mereka banyak dapat dari
Bizantium.

Pada bidang Keagamaan

1. Adanya jabatan Mufti sebagai Pejabat urusan agama tertinggi, yang memiliki kuasa
legitimasi dalam hukum kerajaan
2. Berkembangnya Terekat. Seperti tarekat Bekhtsyi dan tarekat Maulawi 6

Pada bidang Ekonomi

Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri pada waktu itu di antaranya :

Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun


Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian yang subur, juga
menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu. 7

C. Faktor-Faktor yang menyebabkan kehancuran Turki Usmani


1. Wilayah kekuasaan yang terlalu luas
2. Heterogenitas penduduk
3. Kelemahan para Penguasa
4. Pemberontakan-Pemberotakan
5. Merosotnya Ekonomi
6. Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan

Daftar Pustaka

5
A.Hasjmy, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1995) Hal.306-409
6
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2008) hal.135-137
7
Busman Edyar, Ilda Hayati, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta, Pustaka Asatruss,2009) Hal.147

4
Busman Edyar, Ilda Hayati dkk (Ed.), Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Asatruss, 2009).

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2008).

Hasjmy, Ahmad, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang,1995).

Anda mungkin juga menyukai