Oleh Kelompok V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Silaturrahman
Samsul Hidayat
Saparwadi
Nurhasnah
Samsul Hakim A
Husnul Chotimah
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENDERITA GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL
DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN DI RUMAH
A.
LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa merupakan suatu perubahan dalam pikiran, perasaan dan
perilaku umumnya berlebihan, berkurang atau tidak normal. Gangguan jiwa
ada berbagai macam diantaranya waham, halusinasi, perilaku kekerasan,
isolasi sosial, harga diri rendah, defisit perawatan diri. Gangguan jiwa
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor biologis, biokimia,
lingkungan. Gangguan jiwa tersebut mempunyai berbagai macam tanda dan
gejala yang berbeda-beda. Jika penyakit jiwa kambuh dapat menimbulkan
berbagai efek yang dapat menimbulkan keresahan ataupun ketakutan di
masyarakat, karena terkadang jika pasien jiwa kambuh mereka merusak
ataupun mengamuk. Gangguan jiwa dapat muncul dan kambuh secara tibatiba, adapun kekambuhan dari gangguan jiwa biasanya disebabkan karena
ketidakpatuhan penderita dalam minum obat, penolakan lingkungan keluarga,
dan kurang pengetahuan dari keluarga (Kelliat, 2009).
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita gangguan
jiwa di dunia pada 2001 adalah 450 juta jiwa. Dengan mengacu data tersebut,
kini jumlah itu diperkirakan sudah meningkat. Diperkirakan dari sekitar 220
juta penduduk Indonesia, ada sekitar 50 juta atau 22 persennya, mengidap
gangguan kejiwaan (Hawari, 2009).
Gangguan jiwa dengan isolasi sosial merupakan salah satu jenis gangguan
jiwa yang juga banyak terjadi. Gangguan jiwa dengan isolasi sosial
dipengaruhi
oleh
faktor
perkembangan
dan
sosial
budaya.
Faktor
2.
TUJUAN KEGIATAN
1.
Tujuan Umum:
Setelah proses pembelajaran keluarga/klien mampu memahami dan
berperan serta dalam merawat klien dengan gangguan jiwa halusinasi.
2.
Tujuan Khusus:
Setelah proses pembelajaran keluarga mampu:
a.
b.
c.
3.
SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah keluarga dan klien yang pernah mengalami
4.
BENTUK KEGIATAN
5.
ALAT PERAGA
6.
METODE
7.
PERENCANAAN WAKTU
Hari / tanggal
Tempat
Waktu
Setting
1. Diskusi awal
2.
Aktivitas inti
3.
Evaluasi
: 10 menit
: 15 menit
: 10 menit
: 35 menit
8.
Presentator
ORGANISASI
: Samsul Hidayat
Moderator : Silaturrahman
9.
SASARAN
10.
Tahap
Pembukaan
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN
Kegiatan Perawat
1. Memberi salam
Kegiatan keluarga
Waktu
1. Menjawab salam 10
2. Memperkenalkan diri
2. Mendengar
3. Menjelaskan tujuan
3. Mendengar
4. Bertanya
menit
bertanya
Inti
5. Apersepsi
1. Menjelaskan
mengenai
5. Menjawab
materi 1. Mendengarkan
dan
memperhatikan
harus
dilakukan
oleh
2. Mengajukan
pertanyaan
3. Mendengarkan
dan
15
menit
Tahap
Penutup
Kegiatan Perawat
1. Evaluasi secara lisan
2. Memberi pujian
3. Menyimpulkan
Kegiatan keluarga
memperhatikan
1. Menjawab
pertanyaan
Waktu
10
menit
2. Menjawab salam
11.
1.
EVALUASI
Evaluasi struktur
1)
2.
2)
3)
Evaluasi proses
1) Moderator memberi salam dan memperkenalkan diri.
2) Moderator menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
3) Moderator melakukan kontrak waktu dan menjelaskan mekanisme
penyuluhan.
4) Moderator menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan.
5) Penyaji menggali informasi dan pengalaman yang telah diketahui
peserta tentang penanganan resiko perilaku kekerasan.
6) Penyaji menjelaskan tentang hal yang dapat dilakukan untuk
menangani resiko perilaku kekerasan di rumah.
7) Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan kesehatan.
Evaluasi Hasil
a.
b.
c.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Materi
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENDERITA GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL
DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN DI RUMAH
Sehat jiwa adalah kondisi seseorang yang terus tumbuh berkembang dan
mempertahankan keselarasan dlm pengendalian diri serta terbebas dari stres
yang serius (Yosep, 2012).
10
tidak ada sesuatu rangsang yang tertuju pada kelima indera tersebut (Izzudin,
2005)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
11
Mengabaikan kebutuhan tubuh dan kebersihan diri seperti tidak mau mencuci,
menyisir rambut, menolak mandi atau berganti pakaian.
12
penderita.
13