Anda di halaman 1dari 4

Nama: Yuwaninda Mega Septiani

NIM

: 1432207

Sistem Pengendalian Manajemen ( BAB 5 )

PUSAT LABA
a. Pertimbangan Umum
Suatu organisasi fungsional adalah organisasi di mana fungsi produksi
atau pemasaran
dilakukan oleh unit organisasi yang dibedakan.
Pembagian unit penting yang bertanggung jawab baik atas produksi
maupun pemasaran, proses ini disebut dengan divisionalisasi.
Kewenangan untuk menghasilkan laba tidak dilimpahkan ke satu
segmen tunggal dalam suatu bisnis.
b. Kondisi-kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba
Banyak keputusan manajemen mempertimbangan biaya/pendapatan,
dengan memperkirakan bahwa meningkatkan pendapatan penjualan.
Contohnya adalah penambahan biaya pemasaran. Dua kondisi
terjadinya trade-of:
1. Manajer haruslah memiliki akses informasi relevan yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan
2. Harus ada beberapa macam cara untuk mengukur efektivitas
suatu trade-of yang manajer buat.
Langkah penting dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik
rendah dalam organisasi di mana kedua kondisi di atas terpenuhi.
c. Kelaziman Pusat Laba
Perusahaan dapat mengambil konsep laba dan pengukuran
profitabilitas untuk pengendalian manajemen. Pendekatan pusat laba
membantu perusahaan mengukur profitabilitas dengan lebih tepat.
Pembagian tanggung jawab atas beberapa pusat laba baru dipersiapkan guna memudahkan untuk fokus secara efektif pada setiap pangsa
pasar global untuk meraih pertumbuhan penjualan yang cepat.
Penggunaan sistem pengendalian finansial mendapat banyak kritik,
perusahaan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, dan banyak

di antaranya yang mulai menggunakan suatu scorecard dengan


kombinasi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial.
d. Manfaat Pusat Laba
1. Kualitas keputusan dapat memperbaiki karena keputusan diambil
oleh manajer yang paling dekat dengan pusat keputusan.
2. Kecepatan pengambilan keputusan operasional dapat meningkat
selama mereka tidak perlu mendapat keputusan terlebih dahulu
dari kantor pusat.
3. Manajemen kantor pusat terlepas dari pembuatan keputusan
harian, dan lebih berkonsentrasi terhadap persolan yang lebih luas
4. Manajer lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatif.
5. Pusat laba hampir sama dengan perusahaan independen yang
memberikan tempat pelatihan yang sangat baik untuk manajemen
umum. Dan dapat pengalaman dalam mengelola seluruh area
fungsional.
6. Kesadaran laba dapat ditingkatkan dari upaya untuk mencari cara
meningkatkan laba.
7. Memberikan informasi yang dapatt pakai mengenai profitabilitas
komponen individual.
8. Pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan
kinerja.
e. Kesulitan Pusat Laba
1. Desentralisasi memaksa manajemen puncak untuk mengandalkan
pengendalian manajemen dibanding wawasan pribadi.
2. Kualitas keputusan akan berkurang jika manajemen kantor pusat
lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik dibanding
manajer pusat laba.
3. Perselisihan mengenai harga transfer yang sesuai, pengalokasian
biaya umum, dan kredit untuk pendapatan.
4. Unit organisasi sebagai unit fungsional akan saling berkompetisi
satu sama lain.
5. Biaya tambahan oleh divisionalisasi dari manajemen tambahan
6. Kesempatan manajemen umum untuk berada dalam organisasi
fungsional.

7. Tekanan atas profitabilitas jangka pendek mengorbankan


profitabilitas jangka panjang
8. Optimalisasi pusat laba belum pasti optimalisasi laba perusahaan
secara keseluruhan.
f. Unit Bisnis sebagai Pusat Laba
Para manajer sebagai penanggung jawab pusat laba memiliki
pengendalian atas pengembangan produk, proses produksi dan
pemasaran, yang berperan sebagai pengaruh pendapatan dan beban
sehingga dapat bertanggung jawab atas laba bersih. Wewenang
seorang manajer dapat dibatasi dengan berbagai cara.
1. Batasan atas Wewenang Unit Bisnis
Jika suatu perusahaan dibagi menjadi unit-unit yang semuanya
independen, lebih jauh lagi, jika semua wewenang yang diberikan oleh
dewan direksi kepada CEO didelegasikan ke manajer unit bisnis, maka
berarti bahwa manajemen senior melepaskan tanggung jawabnya
sendiri. Akibatnya, struktur unit bisnis mencerminkan trade-of antara
otonomi unit dan batasan perusahaan
Batasan dari Unit Bisnis Lain
Umumnya, semakin besar tingkat permasalahan dalam perusahaan,
semakin sulit melaksanakan tanggung jawab pusat laba tunggal untuk
tiga jenis keputusan : keputusan produksi, keputusan pemasaram, dan
penyediaan sumber. Lebih sulit jika keputusan untuk lini produk
tunggal dipecah ke dalam dua unit bisnis atau lebih, sehingga
memisahkan kontribusi tiap-tiap unit bisnis demi kesuksesan lini
produk secara keseluruhan.
Batasan dari Manajemen Korporat
1. Batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis
2. Batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan.
3. Batasan yang timbul dari nilai ekonomis sentralisasi.
Hampir semua perusahaan mempertahankan beberapa keputusan,
terutama keputusan finansial pada tingkat korporat. Akibatnya, salah
satu batasan utama atas unit bisnis berasal dari pengendalian korporat
terhadap investasi baru.
g. Pusat Laba Lainnya

Unit Fungsional, subunit dalam unit bisnis dapat saja terorganisasi


secara fungsional. Terkadang lebih mudah untuk membuat satu atau
lebih unit fungsional sebagai pusat laba. Keputusan pihak manajemen
untuk pusat labanya haruslah berdasarkan besarnya pengaruh (bahkan
jika bukan pengendalian total) yang dilaksanakan oleh manajer bisnis
terhadap aktivitas yang mempengaruhi laba.
1. Pemasaran
2. Manufaktur
3. Unit Pendukung dan Pelayanan
Organisasi Lainnya, suatu perusahaan dengan berbagai cabang
operasi yang bertanggung jawab atas pemasaran produk perusahaan
di wilayah geografis tertentu sering kali menjadi pusat laba secara
alami.
h. Mengukur Profitabilitas, terdapat dua jenis pengukuran
profitabilitas yang digunakan dalam mengevaluasi pusat laba. Pertama
adalah pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokus pada
bagaimana hasil kerja para manajer. Yang kedua adalah ukuran kinerja
ekonomis, yang memiliki fokus pada bagaimana kinerja pusat laba
sebagai suatu entitas ekonomi.
Jenis-jenis Ukuran Kinerja, kinerja ekonomis selalu diukur dari laba
bersih kinerja manajer pusat laba dapat dievaluasi berdasarkan lima
ukuran profitabilitas, yaitu:
1. Margin kontribusi.
2. Laba langsung.
3. Laba yang dapat dikendalikan.
4. Laba sebelum pajak.
5. Laba bersih

Anda mungkin juga menyukai