5.Perncernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen
melalui darah untuk segera dikirim ke sel sel tubuh. Konsumsi air yang cukup
akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan
usus menjadi lebih lancer sehingga feses pun keluar dengan lancar.
6.Pernafasan
Paru paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru paru harus
basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel - sel tubuh dan memompa
karbondioksida keluar tubuh.
1. Air
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir
60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air
dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut)
elektrolit dan non-elektrolit.
a. elektrolit :
Merupakan substansi yang berdiasosiasi (terpisah). Elektrolit berdisosiasi
menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling
berikatan satu sama lain atau dengan berat molekul dalam garam.
- Gangguan kebutuhan Elektrolit:
1. Hiponatremia
Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar Natrium dalam plasma darah yang
ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/L,
mual, muntah dan diare.
2. Hipernatremia
Merupakan suatu keadaan dimana kadar Natrium dalam plasma tinggi, yang
ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan
permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering, dll.
3. Hipokalemia
Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar Kalium dalam darah. Hipokalemia
ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang
mengalami diare berkepanjangan.
4. Hiperkalemia
Merupakan suatu keadaan dimana kadar Kalium dalam darah tinggi. Keadaan ini
sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik.
Hiperkalemia dditandai dengan adanya mual, hiperaktifitas system pencernaan,
dll.
5. Hipokalsemia
Merupakan kekurangan kadar Kalsium dalam plasma darah. Hipokalsemia
ditandai dengan adanya kram otot dan karam perut, kejang,bingung, dll.
6. Hiperkalsemia
Merupakan suatu keadaan kelebihan kadar Kalsium dalam darah. Hal ini terjadi
pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin
D secara berlebihan. Hiperkalsemia ditandai dengan adanya nyeri pada tulang,
relaksasi otot, batu ginjal, dll, dan kadar kalsium daam plasma lebih dari 4,3
mEq/L.
7. Hipomagnesia
Merupakan kekurangan kadar Magnesium dalam darah. Hipomagnesia ditandai
dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, dll, serta kadar
magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L.
8. Hipermagnesia
Merupakan kelebihan kadar Magnesium dalam darah. Hal ini ditandai dengan
adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5
mEq/L. (Robby.2011)
b. Non-elektrolit :
Merupakan substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam
larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit
lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
D. JENIS CAIRAN TUBUH
Maxwell, Morton H. Clinical Disorders of Fluid and Electrolyte Metabolism, 4th ed.
McGraw Hill, 1987, p.9.
Natrium
Kalium
Klorida
: 24 - 30 m Eq/L
Kalsium
: 4 5 m Eq/L
Magnesium
Fosfat