KINETIKA ADSORPSI
YOGI SANTOSO
H31113021
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Adsorpsi
Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan suatu zat, ion atau molekul
yang melekat pada permukaan. Sedangkan bila penyerapan sampai ke bawah
disebut absorpsi. Partikel koloid mempunyai permukaan yang luas, sehingga
mempunyai daya adsorpsi yang besar. Suatu koloid umumnya mengadsorpsi
ion-ion positif dan negatif (Yazid, 2005).
Misalnya sol Fe(OH)3 dalam air mampu menyerap ion H +, sehingga
bermuatan positif. Sedangkan sol As2S3 mampu mengadsoprsi ion-ion negatif S2sehingga mejadi bermuatan negatif. Partikel-partikel koloid juga mudah
mengadsorpsi zat warna, misalnya pada peristiwa pencelupan warna tekstil. Sifat
adsorpsi partikel koloid banyak dimanfaatkan pada proses-proses seperti
penjernihan
air,
pemutihan
suatu
bahan
yang
masih
mengandung
Macam adsorben
Temperatur
2.3 Adsorben
Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat lain (baik
cairan maupun gas) pada proses adsorpsi. Umumnya adsorben bersifat spesifik,
hanya menyerap zat tertentu. Dalam memilih jenis adsorben pada proses adsorpsi,
disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang akan diadsorpsi. Adsorben yang
paling banyak dipakai untuk menyerap zat-zat dalam larutan adalah arang. Karbon
aktif yang merupakan contoh dari adsorpsi, yang biasanya dibuat dengan cara
membakar tempurung kelapa atau kayu dengan persediaan udara (oksigen) yang
terbatas. Tiap partikel adsorben dikelilingi oleh molekul yang diserap karena
terjadi interaksi tarik menarik. Zat ini banyak dipakai di pabrik untuk
menghilangkan zat-zat warna dalam larutan.
2.4 Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan arang dengan struktur amorphous atau
mikrokristalin yang sebagian besar terdiri karbon bebas dan memiliki permukaan
dalam (internal surface), biasanya diperoleh dengan perlakuan khusus dan
memiliki luas permukaan berkisar antara 300-2000 m 2/gr. Secara umum, ada dua
jenis karbon aktif yaitu karbon aktif fasa cair dan karbon aktif fasa gas
(Ramdja dkk., 2008).
Karbon aktif fasa cair dihasilkan dari material dengan berat jenis rendah,
seperti arang dari bambu kuning yang mempunyai bentuk butiran (powder), rapuh
(mudah hancur), mempunyai kadar abu yang tinggi berupa silika dan biasanya
digunakan untuk menghilangkan bau, rasa, warna, dan kontaminan organik
lainnya. Sedangkan karbon aktif fasa gas dihasilkan dari material dengan berat
jenis tinggi (Ramdja dkk., 2008).
Karbon aktif (AC) dibuat dari kulit hazelnut menggunakan dua langkah
karbonisasi diikuti oleh aktivasi uap. Pewarna Metilen biru digunakan sebagai
pemeriksaan untuk evaluasi karbon aktif yang disiapkan. Sebagai perbandingan,
4
karbon aktif (bubuk) kelas komersial yang diperoleh dari Perusahaan Merck juga
digunakan dalam penelitian sebagai standar. Dalam penelitian ini, adsorpsi ion
merkuri oleh karbon aktif diresapi dengan bahan kimia yang berbeda. Ditemukan
bahwa penyerapan ion merkuri dari larutan oleh karbon aktif dapat ditingkatkan
dengan meresapi AC dengan bahan kimia yang sesuai seperti senyawa yang
mengandung sulfur (Khalkhali dan Omidvari, 2005).
Ada tiga bentuk umum dari unsur karbon yaitu karbon hitam, grafit dan
berlian. Karbon tidak dapat membentuk ikatan ionik, tetapi hanya ikatan kovalen
setiap atom. Pengaturan empat ikatan kovalen memberikan kemampuan geometris
pada karbon untuk membentuk banyak senyawa yang biasanya disebut sebagai
senyawa organik (Kislaya, 2011).
Secara umum dan sederhana, proses pembuatan arang aktif terdiri dari 3
tahap, yaitu (Atkins, 1997):
1
yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan
hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang
mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya
bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi.
Menurut Brady (1999), dalam hal ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
daya serap adsorpsi, yaitu:
Sifat serapan
Banyak senyawa yang dapat diadsorpsi oleh arang aktif, tetapi
kemampuannya untuk mengadsorpsi berbeda untuk masing-masing senyawa.
Adsorpsi akan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya ukuran molekul
serapan dari struktur yang sama, seperti dalam deret homolog. Adsorpsi juga
dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi gugus fungsi, ikatan rangkap, dan struktur
rantai dari senyawa serapan.
Temperatur
Dalam pemakaian arang aktif dianjurkan untuk mengamati temperatur
pH (derajat keasaman)
6
Waktu singgung
Bila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk
Adapun secara umum faktor yang menyebabkan adanya daya serap dari arang
aktif adalah :
1
Adanya pori-pori mikro yang jumlahnya besar pada arang aktif sehingga
menimbulkan gejala kapiler yang menyebabkan adanya daya serap.
Adanya permukaan yang luas (300 3500 cm2/gram) pada arang aktif
sehingga mempunyai kemampuan daya serap yang besar.
PERSYARATAN
Maks. 15%
Air
Maks. 10%
Abu
Maks. 2,5%
Tidak nyata
Min. 20%
BAB III
8
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu:
Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan suatu zat, ion atau molekul
yang melekat pada permukaan. Sedangkan bila penyerapan sampai ke bawah
disebut absorpsi. Partikel koloid mempunyai permukaan yang luas, sehingga
mempunyai daya adsorpsi yang besar. Suatu koloid umumnya mengadsorpsi ionion positif dan negatif. Kinetika adsorpsi yaitu laju penyerapan suatu fluida oleh
adsorben dalam suatu jangka waktu tertentu. Kinetika adsorpsi suatu zat dapat
diketahui dengan mengukur perubahan konsentrasi zat teradsorpsi tersebut, dan
menganalisis nilai k (berupa slope/kemiringan) serta memplotkannya pada grafik.
Kinetika adsorpsi dipengaruhi oleh kecepatan adsorpsi. Kecepatan adsorpsi dapat
didefinisikan sebagai banyaknya zat yang teradsorpsi per satuan waktu. Kecepatan
atau besar kecilnya adsorpsi dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya macam
adsorben dan zat yang diadsorpsi (adsorbate), luas permukaan adsorben,
konsentrasi zat yang diadsorpsi (adsorbate), dan temperatur.
Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat lain (baik
cairan maupun gas) pada proses adsorpsi. Umumnya adsorben bersifat spesifik,
hanya menyerap zat tertentu. Karbon aktif yang merupakan contoh dari adsorpsi,
yang biasanya dibuat dengan cara membakar tempurung kelapa atau kayu dengan
persediaan udara (oksigen) yang terbatas. Tiap partikel adsorben dikelilingi oleh
molekul yang diserap karena terjadi interaksi tarik menarik.
DAFTAR PUSTAKA
9
Hartini, Y., 2011, Adsorpsi Minyak Goreng Bekas Menggunakan Arang Aktif dari
Sabut Kelapa, Prosiding Seminar Nabional Teknik Kimia Kejuangan, 2
(5), 1-5.
Khalkhali RA, Dan Omidvari, R., 2005, Adsorpsi Merkuri Ion dari berair Solusi
Menggunakan Karbon Aktif, Polandia Journal of Environmental Studies,
14 (2), 185-188.
Kislaya, S., 2011, Basic Chemistry, Shree Balaji Art Press, Delhi.
Ramdja, A.F., Halim, M., dan Handi, J., 2008, Pembuatan Karbon Aktif dari
Pelepah Kelapa, Jurnal Teknik Kimia, 2 (15), 1-8.
Yazid, E., 2005, Kimia Fisika untuk Paramedis, Andi, Yogyakarta.
KATA PENGANTAR
10
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan
makalah
ilmiah
tentang
adsorpsi
dengan
baik.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah
berkontribusi
dalam
pembuatan
makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar
kami
dapat
memperbaiki
makalah
ilmiah
tentang
adsorpsi
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang adsorpsi ini
dapat
memberikan
manfaat
maupun
inpirasi
terhadap
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
SAMPUL HALAMAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR .....................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................2
2.1 Adsorpsi............................................................................................................2
2.2 Kinetika Adsorpsi ............................................................................................3
2.3 Adsorben...........................................................................................................4
2.4 Karbon aktif......................................................................................................4
BAB III. KESIMPULAN.....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
iii