Anda di halaman 1dari 7

Kenapa molekul bukan atom?

Bisa saja atom tapi kalo atom sulit memisahkannya


Relaksasi : kembali ke ground state. Energi harus dalam bentuk cahaya atau tidak
juga gak papa
Ada dua cara bisa memancarkan cahaya atau tidak memancarkan cahaya. Atau bs
saja keduanya.
Diagram energi level
Kalo yg belok2 itu pake radiasi.
Kenapa tertunda?
Karena dia pindah ke Triplet sehingga membutuhkan waktu.
Eksitasinya di singlet tapi dia pindah , semua yg triplet lebih rendah tari pada yg
singlet. Transisi tidak boleh nyebrang dari singlet ke triplet. Karena forbidden. Tapi
kalo atomnya besar bisa aja dia nyebrang meskipun
Sbnrnya singlet ke singlet tu gak boleh , tapi kalo tgkt energinya overlap
Kenapa pake fluoresensi?
Karena sensitivitasnya jauh lebih tinggi , detection limitx bagus. Jauh lebih kecil dr
uv-vis.
Emisi berupa fluoresensi
Sangat kecil tapi emang sgt sensitif
Kalo phosphoresensi harus lebih dari 1 mili sekon
(1-ex)=x-x2/2!
Kalo Cuma fluorimeter biasanya tanpa ada monokromator
Tempat sampel berbentuk silinder karena supaya bisa diambil dr posisi mana saja.
Tegak lurus
Setiap kita menganalisa sampel pasti ada zat lain terutama zat dari makhluk hidup
lain (yg kecil yg paling berpengaruh) yg bsa dianalisa dg fluoresensi makanya pake
metode penambahan standar.
Alatnya berbeda dengan uv-vis
Prinsip penyerapannya sama dengan AAS
Kalo phosphoresensi biasanya zat fosfor. Biasanya zat beracun itu.
Kalo keracunannya karena arsenik mndeteksinya pake AAS.
-AAS
Gak bs menganalisa karbon soalnya gas yang digunakan asetilen.
Menaikkan suhu dan menurunkan suhu itu susah (mungkin range suhunya
sedikit) . mka ditambah ion suppesor : zat yg bs menekan pembentukkan ion
sehingga tdk terjadi pembntukkan ion. Ex : biasanya ditambah kalium. Maka

sampelnya ditambah kalium banyak2 jadi api nya sibuk mengionkan kalium
sehingga melupakan magnesium nya. Sehingga magnesiumnya tidak terionisasi.
(harus tau sifat-sifat periodik unsur). Membakar gas itu gak sederhana. Terlalu
cepat gak bisa malah mati.
Kalo analisa Mg dipanasi yg jd atom sedikit.
Panjang gelombang Yg diserap logam yg dianalisa pasti sama dg panjang
gelombang yg dipancarkan sumber cahaya (fluoresensi resonansi)
PR : bgmna hollow kathod bs menimbulkan cahaya yg spesifik?
- Katode dan anode nya diberi tegangan minimal 0,5 kV. Kalo diberi tegangan
tinggi maka akan terjadi loncatan elektron dari katode anode. Gas
pengisinya biasanya argon , helium. Ion-ion positif gas pengisi akan mengisi
dan menumbuk
- Untuk apa atom menyerap cahaya?
Makin panjang pindahnya makin pendek lamdanya. Makin besar energi makin
besar frekuensi.
Kalo yg non logam yg tdk mudah menguap sulit di analisis dg AAS krna ketika
diatomkan dia musnah.
Knpa monokromatornya dibelakang flame? Karena kalo apinya didepan yg terukur
bukan cahayanya tapi apinya. Bagian HCL :
-wadah, katoda, anoda, diisi gas Ne atau Ar pd tekanan rendah. 1mmHg. Quortz.
Katoda dan anoda diberi tegangan min 1 kV. Akibtnya dari katoda terjadi loncatan
eektron ke anoda. Sebagian katoda akan menabrak atom pengisi, akan terionisasi
shga trjadi ion positif. Akan bergerak ke katoda, masuk ke lobangnya
Nebulizer pembuat kabut.
Nebula=kabut (fog)- campuran titik2 cairan yg lembut dengan gas.
Furnace terbuat dr karbon. Dilindungi oleh gas inert supaya tdk terbakar.
Detectornya canggih multichannel detector. Pemansannya dengan listrik.
Overlap : bertumpuk.
Serapan latar : base land. Alat gak tau kalo dia ngukurnya molekulnya ter ikut.
Misalnya ada a b c. sebetulnya serapannya tu Cuma b c aja. Nah supaya kita bisa
mengukur a b caranya dg mengukur absorbansi disekitarnya. Baru tu ac-ab.
Kenapa asetilen? Krna pembakarannya jauh lebih tinggi suhu dg kecepatannya yg
sama jika dibandingkan dg gas alam lainnya.
Semua alat instrumen harus dikalibrasi.
H dan He ,

Semakin kecil jari2 semakin sulit dilepas elektronya dari protonnya. Release :
membebaskan.
Ca3(PO4)2 sukar menguap.
Tranlasi= berpindah tempat. Pusat massanya berpindah tempat.
IR nya bluetooth lebih kecil.
Vibrasi itu ada dua macam.
F=-kx
m.a=-kx
m d2x/dt2=kx
misal.
X= A cos wt
Dx/dt=A 1/w sin wt
D2x/dt2=-A 1/w2 cos wt
N=banyaknya atom
Kemampuan suatu atom untuk menarik elektron ikatan disebut elektronegatifitas.
(F yg paling besar.) Dari kiri ke kanan semakin besar. Atas ke bawah semakin
kecil. Gas mulia tidak pernah berikatan.
Momen dipol itu vektor.
PR tentukan berapa jumlah vibrasi pada CO2. Apa apa aja vibrasinya. Trus dia IR
aktif atau gak.
H2O
Formaldehid vibrasi sebanyak 6 asimetrik
-serapan latar
Kan 321 gak ada jadi pake lampu h2/d2
AESPrinsipnya emisi cahaya oleh atom.
Diagram energi level molekul.
Yg tdk memancarkan cahaya itu dijadikan energi gerak. Karena gerak itu suhunya
naik. Suhu itu dicerminkan dengan gerak yg ada didalam sana. Makin banyak
gerak makin tinggi suhu. Kalo beku geraknya terbatas. Vibrasi itu tidak bisa nol.

Band : gab dari frekuensi2.


Bgmna monokromator czerney terner bisa mengurai cahaya dr polikromatik
menjdi monokromatik?
Intraslit-menuju ke polimating mirror- dari situ cahaya dipantulkan menjadi sejajar
ke arah. Untuk menentukan panjang gelombang caranya dengan memutar grating.
-Karena atom gak mungkin ber vibrasi. (knpa atom Cuma punya tingkat energi
elektron?)
Harus menyerap
Dg fluorimetri lebih akurat.
Vibrasi jg bs fluoresensi.
Emisi berupa panas kan bisa. Kalo emisix di daerah infra red kita Cuma rasa panas.
Atom jg bs fluoresensi.
Selisih energi level, yg mempengaruhi besarnya eksitasi elektron.
Alat intere
Beam splitter : fungsinya membagi dua berkas cahaya. 50% diteruskan 50%
dipantulkn. Gunanya interferometer : mengukur kecepatan cahaya.(untuk memilih
cahaya). Utk menghasilkan interferogram.
Cara kerja interferometer : cahay dari sumber cahaya - setelah mlwti beam splitter
stgh dteruskan ke moving mirror setengahnya lagi dipantukan tegak lurus ke fixed
mirror. Kalo moving mirrornya bergerak menjdi interferogram Kalo fokusnya
berjalan ada yg dipantulkan ke sampel ada lagi yg diteruskan smber chya.
Pm : kalo ada radiasi dr sumber chya oleh pc mghsilkn elektron. Kalo dia
menumbuk menghasilkan minimal dua. Jadi satu poton aja sdh bs diukur.
Kalo di phototube harus btuh banyak poton br bs terukur.
Dynodes : bs brfgsi sbgai katoda dan anoda.
Knpa gak dipake?
Tentukan HCN vibrasinya dan IR aktice atau gak?
Vibrasinya= 4 (3.3-5)
Standar internal : Senyawa yang tidak terkandung dalam sampel yg ditambahkan
pada sampel maupun larutan standar dengan konsentrasi yang tetap.

ECD
Cara kerja : Dalam detektor ini gas yang berasal dari kolom akan
terionisasi oleh partikel yang dihasilkan zat radioaktif misalnya 3H atau 63Ni.
Elektron terbentuk oleh tabrakan dengan nitrogen, karena nitrogen pemeran
energi eksitasi yang rendah, sehingga mudah untuk menghilangkan elektron
dari molekul nitrogen. Elektron kemudian tertarik bermuatan positif anoda,
yang menghasilkan sebuah keadaan stabil. Oleh karena itu, selalu mempunya i
latar belakang menunjukkan sinyal dalam kromatogram. Sebagian sampel
dibawa ke dalam detektor oleh aliran gas nitrogen atau 5% metan, 95% organ
campuran, molekul analit sebanding dengan tingkat menangkap elektron.
Keunggulan : -Detektor yang selektif dan peka terhadap senyawa yang
mengandung halogen, fosfor, timbal, gugus nitro dan senyawa aromatik yang
berinti ganda.
-Detektor ini juga sangat ideal untuk mendeteksi residu
insektisida kandungan yang kecil.
Kelemahan :
FID
Cara Kerja : Pada dasarnya detektor ini terdiri dari nyala gas hydro gen dengan
pengaliran O2 dalam keadaan berlebih. Senyawa organic akan mengalami
pirolisis dalam api hydrogen tersebut dan menghasilkan ion. Ion -ion yang
terbentuk dapat dikumpulkan pada suatu elektroda, sehingga menghasilkan
arus listrik yang dapat diukur dengan suatu electrometer
Keunggulan : kepekaan dan reabilitasnya yang tinggi.
Kelemahan : pengrusakan setiap hasil yang
keluar sebagaimana yang terdeteksi. Jika dikirimkan hasil ke spectrometer
massa, misalnya untuk analisa lanjut, maka detektor ini tidak dapat digunakan.
TCD

Cara Kerja : banyaknya


panas yang dipindahkan dari suatu benda oleh aliran gas tergantung komposisi
gas tersebut. Gas yang molekulnya kecil dapat bergerak lebih cepat, sehingga
dapat memindahkan panas yang lebih disukai untu k digunakan sebagai
pembawa karena dapat mempunyai efek pendingin yang besar. TCD tersusun
dari empat filament, diatur sedemikian rupa sehingga dapat merupakan
jaringan listrik seperti jembatan wheatstone. Masing -masing filament yang
mendapatkan panas dari aliran listrik, ditempatkan dalam lubang tertentu dari
suatu tumpuan logam untuk pembuangan gas. Dari dua filament akan
mendapatkan aliran gas dari pembawa, sedangkan dua yang lainnya dari

campuran gas pembawa dan gas komponen zat yang dianalisis.


Keunggulan : detektor yang universal dan tidak mudah rusak.

Detektor pada GC :
Thermal Conductivity Detector (TCD)
Prinsip dasar adalah perubahan konduktivitas panas dari gas yang mengalir
lewat detektor ini karena adanya solute didalamnya. Memiliki respon yang
baik terhadap zat organic maupun anorganik pada umumnya, dan senyawasenyawa yang memiliki gugus halogen, N, dan S, sifatnya sederhana, non
destruktif terhadap sample.
Flame Ionization Detektor (FID)
Detektor ini tidak sensitive terhadap gas yang tidak terbakar seperti H2O,
CO2, SO2, dan NO2. Detektor ini berguna sebagai detektor umum untuk zatzat organic,senyawa hidrokarbon, termasuk yang terkontaminasi dengan uap
air, oksida nitrogen, dan belerang. Kelemahan destruktif terhadap sample.
Thermionic Detector (TD)
Detektor ini sensitive terhadap senyawa organik yang mengandung fosfor
dan nitrogen. Respon terhadap atom phosphor kiri-kira 10 kali lebih besar
daripada respon terhadap atom nitrogen dan 104 sampai 106 lebih besar
daripada responya terhadap atom karbon. Dibandingkan dengan FID, maka
TD detector 500 kalli lebih sensitive daripada FID untuk senyawa yang
mengandung fosfor dan 50 kali untuk senyawa yang mengandung nitrogen.
Sifat ini menyebabkan TD cocok untuk analisis pestisida yang mengandung
phosphor.
Electron Capture Detector (ECD)
Detektor ini sangat sensitive terhadap molekul yang mengandung gugus
fungsional elektronegatif, seperti halogen, peroksida, quinon, dan nitro
group. Tidak sensitive terhadap amine, alcohol, hidrokarbon. ECD sangat
cocok untuk analisis insektisida terklorinasi
I. Detektor FID (Flame Ionization Detector)
Prinsip kerja detector FID :
Senyawa yang terbawa fasa gerak diionisasi dengan nyala (H2 + udara/O2)
Perubahan arus akibat ionisasi diukur sebagai respon analit
Tidak senstif terhadap karbon yang teroksidasi penuh
FID merupakan detektor yang paling luas penggunaannya, bahkan dianggap sebagai
detektor yang universal untuk analisis obat dalam cairan biologis menggunakan GLC. Pada
detector ini, komponen-komponen sampel yang keluar dari kolom dibakar dalam nyala
(campuran gas hidrogen dan udara atau oksigen). Sejumlah besar ion yang terbentuk dalam
nyala masuk ke dalam celah elektrode dan menurunkan tegangan listrik dari celah elektrode
mula-mula. Penurunan tegangan ini yang kemudian dicatat sebagai sinyal oleh rekorder.
Intensitas sinyal ini berbanding lurus dengan konsentrasi solute dalam gas pembawa.

II. Detektor ECD (Elektron Capture Detektor)


Prinsp kerja detector ECD :
Mekanisme deteksi melibatkan emisi partikel radioaktif () dari 63Ni.
Partikel menghasilkan elektron termal dari gas pembawa
Berdasarkan penangkapan elektron termal oleh molekul sampel
Pada ECD terdapat pemancar radioaktif , seperti 3H atau 63Ni yang akan mengionisasi gas
pembawa. Aliran elektron sebagai hasil ionisasi gas pembawa (nitrogen atau argon/methan)
dalam ECD memberikan sinyal yang berupa baseline suatu kromatogram. Bila kemudian
suatu senyawa masuk ke dalam detektor, sebagian dari elektron tersebut akan ditangkap
oleh senyawa sebelum mereka mencapai plat detektor. Ini mengakibatkan aliran arus listrik
dalam detektor berkurang, yang oleh rekorder akan dicatat sebagai suatu peak.
III. Detektor TCD (Thermal Conductivity Detektor)

Prinsip kerja TCD :


Berdasarkan perbedaan daya hantar panas, relatif terhadap gas pembawa
Filament dipanaskan, dimana suhu filament tergantung pada konduktivitas panas gas di
sekelilingnya
Konduktivitas panas efluen kolom lebih rendah (karena adanya sampel)
Adanya sampel melewati kolom menyebabkan jembatan Wheatstone tak seimbang
sehingga terjadi signal.
TCD berdasar atas prinsip, suatu benda yang panas akan kehilangan panasnya pada suatu
kecepatan yang tergantung kepada komposisi gas di sekitarnya. Jadi, kecepatan hilangnya
panas itu dapat digunakan sebagai ukuran tentang komposisi gas. Gas pembawa yang
mengandung sample atau analit masuk ke dalam kolom, maka konduktivitas gas akan turun
dan suhu filamen akan meningkat serta resistansi. Lewatnya sampel melalui kolom
menyebabkan Jembatan Wheatstone yang tak seimbang sehingga terjadi signal yang
terbaca pada detektor.

Anda mungkin juga menyukai