Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Investasi |1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang. Dalam dunia yang sebenarnya hampir semua
investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu
dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya.
Pandangan yang selama ini ada dalam kebanyakan masyarakat kita
menyebutkan bahwa investasi sebagai suatu yang mahal dan penuh risiko,
padahal kita tahu bahwa dengan menyimpan uang di celengan, membeli tanah,
membeli emas adalah beberapa contoh jenis investasi yang cukup mudah
dilaksanakan bagi sebagian masyarakat pada umumnya. Jenis investasi lain
yang sudah berkembang dan sudah banyak dilakukan di hampir seluruh Negara
dunia ini adalah investasi di pasar modal. Pasar modal di indonesia, yaitu Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, atau yang sekarang ini disebut dengan
Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menjadi media pertemuan antara investor dan
industri. Melalui pasar modal pemilik modal dapat dengan mudah menyalurkan
dananya ke sektor yang produktif. Di lihat dari sudut pandang ekonomi makro
pasar modal berperan sebagai piranti untuk melakukan alokasi sumber daya
ekonomi secara optimal, yaitu naiknya pendapatan, terciptanya kesempatan kerja
dan semakin meratanya hasil-hasil pembangunan. Salah satu contoh instrumen
investasi pada pasar modal adalah saham. Saham adalah suatu kepemilikan di
perusahaan. Saham terbagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa dan saham
preferen.

Manajemen Investasi |2

1.2 Perumusan Masalah


Dalam memulai usaha harus memiliki persiapan serta gambaran mengenai
usaha yang akan didirikan. Karena dalam mendirikan usaha berkaitan dengan
investasi dan resiko yang mungkin terjadi. Masalah yang muncul dalam
mendirikan usaha jasa salon Barcelona ini adalah bentuk usaha yang memiliki
banyak pesaing yang sejenis. Oleh karena itu usaha jasa salon Barcelona
memerlukan perencanaan yang matang agar usaha ini tidak mengalami
kegagalan dalam usaha, maka diperlukan penelitian mengenai studi kelayakan
berdasarkan tingkat NPV atas invetasi salon Barcelona.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kelayakan
usaha Salon Barcelona ini dari tingkat NPV atas invetasi.

Manajemen Investasi |3

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1

Investasi
Setiap investasi usaha atau perusahaan berusaha memperoleh
keuntungan yang maksimal dari operasinya untuk meningkatkan dan
memantapkan usahanya ditengah-tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.
Manajemen usaha perusahaan harus mengantisipasi dalam menentukan strategi
baik dalam jangka panjang dan jangka menengah. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan perusahaan untuk menentukan strategi manajemen usahanya yaitu
pengambilan keputusan investasi, perencanaan investasi, pengembangan usaha,
dan pengambilan risiko investasi. Proses keputusan investasi merupakan proses
keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi
yang terbaik (Tandelilin, 2001:8).
Pada intinya investasi adalah kegiatan menanamkan modal baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dengan harapan pemilik modal
mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal. Perusahaan
dalam melakukan perencanaan investasi perluasan jaringan pipa diharapkan
memberi manfaat, maka diperlukan pertimbangan matang dalam mengambil
suatu keputusan. Perusahaan memfokuskan investasi untuk aktiva tetap karena
aktiva tetap menyerap bagian terbesar dari modal perusahaan. Perusahaan
dalam melakukan perkembangan investasi usaha harus mempertimbangkan
biaya modal karena pasti mengandung risiko dan ketidakpastian. Dalam
menganalisis risiko investasi, salah satu metode yang dapat digunakan adalah
capital budeting (penganggaran modal). Capital budgeting under risk
merupakan salah satu metode untuk mengetahui tentang fenomena/gambaran
risiko yang dihadapi dalam melakukan suatu investasi. Pemilik usaha hanya
dapat mengurangi dampak risiko itu sendiri yaitu; manajemen perusahaan
melakukan tindakan preventif, manajemen perusahaan menganalisis tindakan

Manajemen Investasi |4

preventif, serta perusahaan memiliki cara dan standar sendiri untuk menilai
kelayakan investasi dalam keputusan manajemen.
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Salon Barcelona
Makale, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kapasitas pelanggan yang
sering memakai jasa salon dalam mempercantik diri.
2.2

Analisis Kelayakan
Dalam memulai suatu usaha baru perlu suatu analisis layak apa
tidaknya usaha yang akan dijalankan. Untuk mengantisipasi lebih awal jika
tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga tidak membuang-buang waktu
dan mencegah terjadinya kerugian. Hasil dari analisis kelayakan akan menjadi
dasar pengambilan keputusan untuk menjalankan suatu ide. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa analisis kelayakan perlu dilakukan (Kasmir, 2009):
1. Memunculkan beberapa alternatif sehingga memberikan arah atau fokus
terhadap rencana investasi.
2. Mengurangi alternatif-alternatif yang ada.
3. Memberikan alasan untuk melanjutkan atau tidak suatu investasi.
4. Meningkatkan kemungkinan untuk sukses atau tercapainya tujuan investasi.
5. Menyediakan informasi yang berkualitas bagi pengambil keputusan.
6. Menyediakan bahan untuk menarik minat investor.
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari
berbagai aspek. Dalam penelitian ini digunakan analisis NPV dengan
perhitungan NCF investasi.

Manajemen Investasi |5

3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus karena penelitiannya menghasilkan data
deskriptif yang membahas tentang penilaian kelayakan investasi usaha dengan
menggunakan metode NPV. Penelitian deskriptif yang peneliti lakukan, tidak
menggunakan uji hipotesis.
3.2 Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada penerapan analisis investasi sebagai alat
untuk pengambilan keputusan investasi dalam aktiva tetap ditinjau dari aspek
keuangan
3.3 Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer. Data
Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat
pertama kali oleh peneliti.
3.4 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan langsung di tempat usaha tepatnya di

lapangan Bakti depan percetakan Sulo, Rantepao, Kabupaten Toraja Utara.


3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara / interview.

Wawancara / interview yaitu digunakan sebagai teknik pengumpulan data


apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit /
kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya

Manajemen Investasi |6

jawab dengan kepala bagian perusahaan, kepala bidang perusahaan dan staf
perusahaan.
3.6 Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis data berbentuk
angka atau kuantitatif dengan cara mengaplikasikannya dalam berbagai rumusrumus yang sesuai. Prosedur analisis yang digunakan sebagai berikut: 1.
Menentukan jumlah investasi awal dan taksiran umur ekonomis, 2. Penentuan
sumber dana dan penentuan cost of capital, 3. Estimasi arus kas bersih (NCF).
Analisis yang digunakan adalah teknik capital budgeting digunakan untuk
mengetahui diterima tidaknya suatu usulan investasi dengan analisis NPV.

Manajemen Investasi |7

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Kebutuhan Investasi
1. Kebutuhan Investasi awal:
Sewa tempat usaha ukuran 8 x m2 @ Rp 300.000
Peralatan salon:
1. Mesin cukur
3 buah @ Rp 650.000
2. Pisau cukur
4 buah @ Rp 30.000
3. Gunting
4 buah @ Rp 35.000
4. Kursi cukur
3 buah @ Rp 200.000
5. Sisir
4 buah @ Rp 15.000
6. Cermin
3 buah @ Rp 100.000
7. Kain penutup
4 buah @ Rp 40.000
Peralatan tambahan:
1. Kipas Angin
1 buah @ Rp 150.000
2. Dispenser
1 buah @ Rp 250.000
3. Lemari es
1 buah @ Rp2.000.000
4. Bangku tunggu
3 buah @ Rp 150.000
5. Lemari kayu
2 buah @ Rp 200.000
6. Lampu
4 buah @ Rp 45.000

= Rp 2.400.000
= Rp 1.950.000
= Rp 120.000
= Rp 140.000
= Rp 600.000
= Rp
60.000
= Rp 300.000
= Rp 160.000
= Rp 150.000
= Rp 250.000
= Rp 2.000.000
= Rp 450.000
= Rp 400.000
= Rp 180.000 +
Rp 9.160.000
Rp11.560.000

Jumlah kebutuhan aktiva tetap


Sumber pendanaan / modal investasi:
1. Modal sendiri
Rp 5.000.000
2. Pinjaman / utang
Rp 5.560.000
3. Biaya-biaya:
Biaya variable:
1. Bedak
5 buah @ Rp
20.000
Rp 100.000
2. Listrik
Rp 200.000
Biaya tetap:
1.
Gaji karyawan
3 orang @ Rp 800.000
Rp 2.400.000
2.
Biaya umum dan administrasi
Rp 150.000
4. Kebutuhan modal kerja
Rp11.560.000
5. Harga jual:
1. Anak sekolah
Rp 10.000
2. Orang dewasa
Rp 15.000
6. PPh 10%
7. Tingkat pengembalian investasi yang diinginkan 18%.
8. Proyeksi penjualan selama 5 tahun:
1. Tahun 1 s/d 2 = 7.200
2. Tahun 3 s/d 5 = 7.500
9. Umur ekonomis aktiva 5 tahun.
2.

Manajemen Investasi |8

Tarif penyusutan aktiva tetap meliputi bangunan dan peralatan:


= Rp 11.560.000/5 tahun
= Rp 2.312.000

Produksi
Harga jual

Tahun 1
(000)
7.200
Rp 15

Penjualan

Rp108.000

Uraian

Biaya
variabel
Biaya tetap
Jumlah
Biaya
EBIT
Bunga
EBT
Pajak 10%
EAT
Penyusutan
NCF

Tahun 2
(000)
7.200
Rp 15
Rp108.00
0

Tahun 3
(000)
7.500
Rp 15

Tahun 4
(000)
7.500
Rp 15

Tahun 5
(000)
7.500
Rp 15

Rp 3.600

Rp 3.600

Rp 4.000

Rp 4.000

Rp 4.000

Rp 30.600

Rp 30.600

Rp 31.600

Rp 31.600

Rp 31.600

Rp 34.200

Rp 34.200

Rp 35.600

Rp 35.600

Rp 35.600

Rp 73.800
Rp 1.000
Rp 72.800
Rp 7.280
Rp 65.520
Rp 2.312
Rp 67.832

Rp 73.800
Rp 1.000
Rp 72.800
Rp 7.280
Rp 65.520
Rp 2.312
Rp 67.832

Rp 76.900
Rp 1.000
Rp 75.900
Rp 7.590
Rp 68.310
Rp 2.312
Rp 70.622

Rp 76.900
Rp 1.000
Rp 75.900
Rp 7.590
Rp 68.310
Rp 2.312
Rp 70.622

Rp 76.900
Rp 1.000
Rp 75.900
Rp 7.590
Rp 68.310
Rp 2.312
Rp 70.622

Rp112.500 Rp112.500 Rp112.500

Perhitungan NCF:
Tahun
1
2
3
4
5

NCF (000)
Discount Factor (18%)
Rp 67.832
0,847
Rp 67.832
0,718
Rp 70.622
0,609
Rp 70.622
0,516
Rp 70.622
0,437
Total PV of CF
PV of Investment

NPV

= PV of CF PV of Investment
= Rp 216.468.644 - Rp 204.908.644

PV
Rp 57.453.704
Rp 48.703.376
Rp 43.008.798
Rp 36.440.952
Rp 30.861,814
Rp 216.468.644
Rp 11.560.000
Rp 204.908.644

Manajemen Investasi |9

= Rp 11.560.000
Dengan menggunakan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 18%,
ternyata diperoleh NPV sebesar Rp 11.560.000. Artinya dengan NPV positif maka
investasi ini layak untuk dilaksanakan dan dilanjutkan.

5. SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh
peneliti mengenai analisis kelayakan terhadap investasi terhadap salon
Barcelona di Ranteapo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap salon Barcelona dengan
menggunakan metode kelayakan investasi NPV atas NCF, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa investasi salon Barcelona layak untuk dilanjutkan karena
memiliki NPV yang positif yaitu Rp 11.560.000.
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah agar dapat
melakukan pengembangan terhadap usaha Salon Barcelona, terutama dalam
pengembangan kedepannya seperti menambah kualitas pelayanan yang
ditawarkan dan mendirikan tempat usaha yang tetap agar dapat menghasilkan
profit yang lebih baik.

M a n a j e m e n I n v e s t a s i | 10

LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai