Anda di halaman 1dari 77

Senin, 24 Oktober 2016

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FILTRASI


KELOMPOK 14
SAFIRA CANDRA ASIH
ALLIYA NIANDRA DIVA
NUR ANNISA

1406579151
1406605793
1406605862

Outline
Tujuan
Percobaan

Data
Pengamatan

Teori Dasar

Alat dan
Bahan

Prosedur
Percobaan

Pengolahan
Data

Analisis

Kesimpulan

Tujuan Percobaan
Menguasai metode uji coba filtrasi dengan melakukannya pada
tekanan konstan dan menggunakan filter press kecil.
Menguji persamaan Routh dan Lewis serta menentukan
konstanta-konstanta yang ada dalam persamaan tersebut.

Menentukan jumlah filtrat per unit waktu pada filtrasi larutan slurry
pada tekanan konstan.

Teori Dasar

Definisi
Filtrasi ialah suatu proses pemisahan zat padat terhadap zat cair dari suatu larutan/
slurry dengan menggunakan media porous, yang meneruskan zat cairnya serata
menahan padatannya, sehingga zat padat tersebut (cake) bekerja sebagai media
porous yang baru.

Jenis- Jenis Filtrasi


Berdasarkan prinsip kerjanya filtrasi dapat dibagi menjadi 3, yaitu

Pressure Filtration
Gambar 1. Pressure Filtration
Sumber: www.tnscience.com

Gravity Filtration
Gambar 2. Gravity Filtration
Sumber: what-when-how.com

Vacuum Filtration
Gambar 3. Vacuum Filtration
Sumber: organicchem.org

Filter Press
Filter press ialah alat yang digunakan dalam proses
pemisahan, khususnya pada pemisahan padat-cair yang
menggunakan prinsip pressure filtration (oleh pompa slurry).

Gambar 4. Filter Press Kecil


Sumber: Fertelalsop.com

Gambar 5. Rangkaian Filter Press Kecil


Sumber: commons.wikimedia.org

Mekanisme Filter Press


Menggunakan
cairan
bertekanan

Slurry masuk
melalui pusat
press

Masing- masing
ruang terisi

Terbentuk cake
atau padatan

Tekanan pada
sistem
meningkat

Penyaringan
terjadi

Gambar 6. Mekanisme Filter Press


Sumber: www.mwwatermark.com

Media Filter
Sekunder

Jenis- Jenis
Media Filter

Gambar 7. Jenis- jenis media filter


Sumber: suitafiltech.com

Media Filter Primer

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Laju Filtrasi


Ukuran Partikel Solid
Konsentrasi Solid pada Feed
Penebalan Filter
pH Slurry
Penggumpalan
Viskositas dan Temperatur
Jenis Media Filter
Waktu Siklus

Persamaan Routh
2 + 2 =


. 2
= +

2
Dengan

= viskositas

Rf= tahanan filter cloth

= tahanan spesifik cake, m/Kg

C= berat solid/volume liquid, Kg/m

A= luas permukaan filter

Persamaan Lewis

Dengan n, m dan k ialah konstanta yang diperoleh melalui percobaan

Alat dan Bahan

Alat (1)

Tangki Reservoir
dan Agigator

Pompa

Pressure Gauge

Filtrate Delivery
Valve

Alat (2)

Return Valve

Feed Valve

Filter Press

Timbangan

Alat (3)

Rubber Packing

Filter Cloth

Frame

Filter Plate

Bahan
Air
Air
Kapur
(500 g)

Slurry

Prosedur Percobaan

Memastikan bahwa
semua valve berada
pada kondisi yang
seharusnya

Menyusun plate,
frame, rubber packing
dan filter cloth pada
press filter

Melakukan cek
kebocoran dengan
menggunakan air

Menyiapkan larutan
(slurry)

Mengaduk slurry
secara kontinu dan
menyalakan pompa

Meletakan wadah
untuk menampung
filtrat

Mengatur feed valve


untuk menjaga
tekanan dalam sistem
tetap konstan

Menunggu sampai
aliran yang keluar dari
filtrate delivery valve
lancar atau konstan

Mencatat jumlah filtrat


yang dihasilkan dalam
2 menit selama 20
menit (10 data)

Menutup feed valve


dan membuka
rangkaian pada filter
press

Mengambil cake yang


berada pada rangkaian
kemudian menimbang
berat basahnya

Mengulangi percobaan
pada 2 tekanan sistem
yang berbeda

DATA PENGAMATAN

Tekanan (kgf/m2)

0.2

0.4

0.6

Massa Cake (kg)

0.16

0.21

0.20

Waktu (s)

Volume (ml)

120

1420

1820

1780

240

1350

1810

1100

360

1230

1750

880

480

1250

1790

910

600

1230

1780

900

720

1220

1700

880

840

1140

1680

860

960

1180

1650

850

1080

1100

1630

890

1200

1000

1580

840

PENGOLAHAN DATA

1.

MENCARI NILAI KONSTANTA J DAN h


BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH

1. NILAI KONSTANTA J DAN h BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH


P = 0.2 kgf/m2
Waktu (s)

P = 0.4 kgf/m2

P = 0.6 kgf/m2

Vf akumulatif (ml)

t/Vf (s/ml)

Vf akumulatif (ml)

t/Vf (s/ml)

Vf akumulatif (ml)

t/Vf (s/ml)

120

1420

0.0845

1820

0.0659

1780

0.0674

240

2770

0.0866

3630

0.0661

2880

0.0833

360

4000

0.0900

5380

0.0669

3760

0.0957

480

5250

0.0914

7170

0.0669

4670

0.1028

600

6480

0.0926

8950

0.0670

5570

0.1077

720

7700

0.0935

10650

0.0676

6450

0.1116

840

8840

0.0950

12330

0.0681

7310

0.1149

960

10020

0.0958

13980

0.0687

8160

0.1176

1080

11120

0.0971

15610

0.0692

9050

0.1193

1200

12120

0.0990

17190

0.0698

9890

0.1213

1. NILAI KONSTANTA J DAN h BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH

b x +a

Membuat plot t/Vf (y) terhadap Vf (x)

1. NILAI KONSTANTA J DAN h BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH


Grafik Vf vs t/Vf untuk tekanan 0.2 kgf/m2
0.105

0.1
y = 1.25.10-6x + 0.0839

T/VF

0.095

0.09

0.085

0.08

0.075
t/Vf

1420

2770

4000

5250

6480

7700

8840

10020

11120

12120

0.0845

0.0866

0.09

0.0914

0.0926

0.0935

0.095

0.0958

0.0971

0.099

VF

1. NILAI KONSTANTA J DAN h BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH


Grafik Vf vs t/Vf untuk tekanan 0.4 kgf/m2
0.071
0.07
0.069
0.068

T/VF

y = 2.47.10-7x + 0.0652
0.067
0.066
0.065
0.064
0.063
t/Vf

1820

3630

5380

7170

8950

10650

12330

13980

15610

17190

0.0659

0.0661

0.0669

0.0669

0.067

0.0676

0.0681

0.0687

0.0692

0.0698

VF

1. NILAI KONSTANTA J DAN h BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH


Grafik Vf vs t/Vf untuk tekanan 0.6 kgf/m2
0.14

0.12
y = 6.09.10-6x + 0.0679

0.1

T/VF

0.08
0.06

0.04
0.02
0
t/Vf

1780

2880

3760

4670

5570

6450

7310

8160

9050

9890

0.0674

0.0833

0.0957

0.1028

0.1077

0.1116

0.1149

0.1176

0.1193

0.1213

VF

1. NILAI KONSTANTA J DAN h BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH

b = 1/h
h = 1/b

a = 2j/h
2j = a.h

Vf2 + 2J.Vf = h.t

P (kgf/m2)

Persamaan Garis Linearisasi


Persamaan Routh

2j

Persamaan Routh

0.2

y = 1.25.10-6x + 0.0839

800000

67120

Vf2 + 67120Vf = 800000t

0.4

y = 2.47.10-7x + 0.0652

4048582

263967

Vf2 + 263967Vf = 4048582t

0.6

y = 6.09.10-6x + 0.0679

164203

11149

Vf2 + 11149Vf = 164203t

2.

MENCARI NILAI KONSTANTA m DAN c


BERDASAKAN PERSAMAAN LEWIS

P = 0.2 kgf/m2

Waktu (s)

P = 0.4 kgf/m2

P = 0.6 kgf/m2

logt

logVf

logt

logVf

logt

logVf

120

2.079

3.152

2.079

3.260

2.079

3.250

240

2.380

3.442

2.380

3.559

2.380

3.459

360

2.556

3.602

2.556

3.731

2.556

3.575

480

2.681

3.720

2.681

3.856

2.681

3.669

600

2.778

3.811

2.778

3.952

2.778

3.746

720

2.857

3.886

2.857

4.027

2.857

3.809

840

2.924

3.946

2.924

4.091

2.924

3.864

960

2.982

4.000

2.982

4.146

2.982

3.912

1080

3.033

4.046

3.033

4.193

3.033

3.957

1200

3.079

4.084

3.079

4.235

3.079

3.995

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS


GRAFIK LOGVF VS LOGT UNTUK TEKANAN 0.2 KGF/M2
3.5

LOGT

2.5

1.5

1
logt

y = 1.072x 1.304
3.152

3.442

3.602

3.72

3.811

3.886

3.946

4.046

4.084

2.079

2.38

2.556

2.681

2.778

2.857

2.924

2.982

3.033

3.079

LOGVF

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS


GRAFIK LOGVF VS LOGT UNTUK TEKANAN 0.4 KGF/M2
3.5

2.5

LOGT

1.5

0.5

y = 1.024x 1.263
0
logt

3.26

3.559

3.731

3.856

3.952

4.027

4.091

4.146

4.193

4.235

2.079

2.38

2.556

2.681

2.778

2.857

2.924

2.982

3.033

3.079

LOGVF

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS


GRAFIK LOGVF VS LOGT UNTUK TEKANAN 0.6 KGF/M2
3.1

2.6

2.1

LOGT

1.6

1.1

0.6

y = 1.335x 2.236
0.1

-0.4
logt

3.25

3.459

3.575

3.669

3.746

3.809

3.864

3.912

3.957

3.995

2.079

2.38

2.556

2.681

2.778

2.857

2.924

2.982

3.033

3.079

LOGVF

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS

Persamaan garis
Percobaan 1
y = 1.072x 1.304

Persamaan garis
Percobaan 2
y = 1.024x 1.263

Persamaan garis
Percobaan 3
y = 1.335x 2.236

dimana
b = m = 1.072
a = logC = 1.8328

dimana
b = m = 1.024
a = logC = 1.263

dimana
b = m = 1.335
a = logC = 2.236

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS

Vf = 4000 ml
P

logP

logt

0.301

360

2.556

0.602

265.371

2.424

0.778

391.648

2.593

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS

Grafik logP vs logt Percobaan


2.65
2.6

Persamaan Garis:
y = 0.022x + 2.512

2.55

logt

2.5
2.45

Maka,
n = 0.022
log() = 2.512
= 325.087

2.4
2.35
2.3
logt

0.301

0.602

0.778

2.556

2.424

2.593

logVf

2. NILAI KONSTANTA m DAN c BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS


Diketahui:
= 325.087
m = 1.144
Vf = 4000 ml
A (luas permukaan filter
cloth) = 100cm2

Menentukan nilai K =

Maka persamaan Lewis dari praktikum yang dilakukan adalah:

ANALISIS
ANALISIS PERCOBAAN

ANALISIS HASIL

ANALISIS ALAT

ANALISIS PERHITUNGAN

ANALISIS GRAFIK

ANALISIS PERCOBAAN

1. Mempersiapkan Alat
Memutar handle untuk menyusun komponen alat filtrasi yang terdiri dari kertas saring
pada masing-maisng frame dan memasang rubber packing diantara plate dan frame.
Kemudian handle dikencangkan agar alat filtrasi tersusun rapat sehingga tidak ada
larutan slurry yang keluar dari alat filtrasi

Urutan alat filtrasi dimulai dari rubber packing, filter cloth, frame, filter cloth, rubber
packing, dan plate.
Susunan ini dulangi hingga semua bagian telah terpasang dengan baik

Analisis Alat (1)


Filter Cloth
Berfungsi sebagai media filter primer
Kertas saring akan menahan butiran tepung dan meloloskan air.
Butiran tepung yang terkumpul akan membentuk cake yang kemudian menjadi media filter
sekunder

Rubber Packing
Menjaga agar tidak ada celah udara antara frame dan plate sehingga proses filtrasi dapat terjadi
dengan sempurna

Frame
Merupakan tempat melekatnya filter cloth yang menjaga filter cloth tetap di tempatnya dan
menjadi tempat terbentuknya cake.

2. Membuat Larutan Slurry


Tangki reservoir diisi dengan air hingga batas ketinggian yang sudah ditentukan.
500 gr tepung ditambahkan ke dalam tangki sambil diaduk menggunakan agitator
Proses pengadukan dilakukan terus menerus hingga terlihat homogen.
Setelah homogen, pompa dinyalakan, return valve (V2) dibuka dan feed valve (V3)
ditutup agar terjadi resisrkulasi antara pompa dan reservoir.

Analisis Alat (2)


Agitator
Merupakan pengaduk yang terpasang pada tangki reservoir
Berfungsi untuk menjaga larutan tetap homogen
Sehingga dapat dipastikan filtrasi terjadi dalam keadaan tunak

Valve
Untuk mengatur debit aliran slurry

Pompa
Berfungsi sebagai pendorong slurry agar dapat melewati pipa dan masuk ke alat fltrasi

3. Mengatur Tekanan
Feed valve (V3) dibuka untuk membiarkan larutan slurry mengalir melewati media filter.
Filtrate valve (V4) dibuka untuk mendapatkan hasil filtrasi

Bukaan V3 diatur untuk menjaga tekanan tetap konstan di dalam alat filter.
Pada percobaan ini dilakukan 3 variasi tekanan yaitu 2kg/ms, 4 kg/ms, dan 6 kg/ms

4. Melakukan Filtrasi
Setelah tekanan telah konstan, pengambilan data baru dilakukan

Filtrat yang keluar melalui V4 ditampung menggunakan gelas ukur dan dicatat
volumenya setiap 2 menit selama 20 menit melakukan filtrasi
Dari masing-masing variasi tekanan akan diperoleh 10 data
Jenis filtrasi yang dilakukan adlaah pressure filtration yaitu penggunaan tekanan
sebagai daya dorong untuk mengalirkan feed.

Analisis Alat (3)


V3 diatur terus menerus untuk menjaga tekanan tetap konstan
Perubahan tekanan disebabkan oleh cake yang etrbentuk membuat
tahanan filtrasi meningkat sehingga menyulitkan slurry untuk mengalir
melewati filter.
Apabila dibiarkan tanpa pengetahuan, tekanan dalam alat filtrasi akan
terus meningkat seiring berlangusngnya prroses filtrasi

5. Menimbang Massa Cake yang Terbentuk


Setelah 20 menit, proses filtrasi dihentikan dengan mematikan pompa dan menutup
V3 dan V4
Handle dilonggarkan untuk membuka alat filtrasi dan emngambil cake yang terbentuk

di setiap frame.
Cake yang terkumpul ditimbang
Cake yang terbentuk termasuk dlaam jenis compressible cake yakni cake yang dapat
mengalami perubahan struktur akibat tekanan

Analisis Alat (4)


Handle
Untuk membuka dan mengencangkan bagian filter alat filtrasi
Dengan membuka handle, maka cake dapat diambil untuk kemudia ditimbang

Timbangan
Untuk menimbang berat kering cake

ANALISIS HASIL

Variabel Percobaan
Variabel Bebas

Tekanan

Variabel Terikat

Volume Filtrat yang dihasilkan

Variabel Tetap

Waktu dan lama percobaan

Tahanan yang bertambah dalam filter menyebabkan


aliran zat cair berkurang seiring waktu-pada pressure
drop yang konstan
Pada awal proses filtrasi, laju permeasi (laju filtrat
bersih yang melewati medium berpori) = laju filtrasi

(pembentukan cake)
Volume cenderung konstan karena tahanan cake
masih kecil dan laju alir slurry besar, sehingga

kenaikan tahanan belum sebanding dengan laju slurry


dan volume filtrat

HASIL PERCOBAAN (1)

Semakin lama waktu, volume filtrat


yang dihasilkan pada tiap intervalnya
semakin sedikit tetapi akumulasi
volume filtrat semakin besar
Cake yang terbentuk akan semakin tebal seiring
dengan bertambahnya waktu sehingga ukuran pori
akan berkurang sehingga campuran akan terfiltrasi
lebih sedikit dibandingkan filtrasi pertama kali

Semakin lama waktu filtrasi, maka


jumlah cake yang terbentuk akan
semakin banyak
Cake merupakan jenis compressible cake , pori-pori
semakin kecil dan cake semakin tebal seiring
dengan waktu

HASIL PERCOBAAN (2)


Semakin besar
tekanan
volume, filtrat
semakin besar
Tekanan yang besar akan
mempercepat laju alir fluida
sehingga makin banyak filtrat
yang dihasilkan

Semakin tebal
cake pada filter,
semakin besar
tahanan slurry
Ketika tekanan bertambah, laju slurry akan
semakin besar sehingga cake yang terbentuk
akan lebih banyak dan pori-pori semakin ekcil
(cake mengalami perubahan struktur), sehingga
tahanan filtrasinya makin besar.

ANALISIS PERHITUNGAN

Persamaan Routh (1)


Untuk memudahkan perhitungan, maka dilakukan suatu linearisasi pada persamaan Routh

= +

Y = b x +a
Data-data yang ada diolah untuk emndapatkan plot t/Vf vs Vf; sehingga persamaan dapat
ditentukan dengan regersi linear.
Berdasarkan persamaan Routh, dapat dilihat bahwa semakin lama waktu filtrasi, maka

semakin banyak volum filtrat yang dihasilkan. Hubungan ini sesuai dengan hasil percobaan

Persamaan Routh (2)


Setelah plot dibuat, dan persamaan yang sesuai yang sesai didapatkan, maka nilai dari

kontanta h dan J dapat dicari dengan menggunakan karakter dari pers linear tersebut

= ; =

= ; =

Nilai konstanta h dan J berbanding lurus, tetapi berbanding terbalik dengan besar

tekanan.
Jumlah pertambahan volum filtrat yang dihasilkan bergantung pada koefisien
karakteristik h dan J.

Persamaan Routh (3)


P (kgf/m2)

Persamaan Garis Linearisasi


Persamaan Routh

2j

Persamaan Routh

0.2

y = 1.25.10-6x + 0.0839

800000

67120

Vf2 + 67120Vf = 800000t

0.4

y = 2.47.10-7x + 0.0652

4048582

263967

Vf2 + 263967Vf = 4048582t

0.6

y = 6.09.10-6x + 0.0679

164203

11149

Vf2 + 11149Vf = 164203t

Persamaan Lewis (1)


=
Vf dan A dihubungkan dalam persamaan non linear (perpangkatan semu), maka perlu dilakukan linearisasi
sehingga penentuan konstanta persamaan lebih mudah.
Untuk memperoleh konstanta m dengan cara:

Persamaan Lewis (2)


:

Persamaan Lewis (4)


Semakin besar tekanan, maka semakin besar laju alir fluida sehingga semakin
banyak pula volum filtrat yang dihasilkan. Meskipun begitu, peningkatan Vf
tidak sebanding dengan karena adanya faktor m dan n
Semakin luas penampang media filter, volume filtrat yang dihasilkan juga
semakin besar

Semakin lama waktu filtrasi, maka volum filtrat yang juga semakin
besar
*sesuai dengan hasil percobaan

Persamaan Lewis (5)


Tekanan

Persamaan

Y=1.072x-1.304

1.072

Y= 1.024x-1.263

1.024

Y=1.335x-2.236

1.335

Nilai m cenderung berbanding lurus dengan adanya peningkatan tekanan

Maka persamaan Lewis dari praktikum yang dilakukan adalah:

M rata-rata

1,14367

ANALISIS GRAFIK

Grafik Persamaan Routh


Grafik Vf vs t/Vf
0.14
0.12

t/Vf

0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0

1420

2770

4000

5250

6480

7700

8840

10020

11120

12120

t/Vf (0.2)

0.0845

0.0866

0.09

0.0914

0.0926

0.0935

0.095

0.0958

0.0971

0.099

t/Vf (0.4)

0.0659

0.0661

0.0669

0.0669

0.067

0.0676

0.0681

0.0687

0.0692

0.0698

t/Vf (0.6)

0.0674

0.0833

0.0957

0.1028

0.1077

0.1116

0.1149

0.1176

0.1193

0.1213

Vf

Vf berbanding lurus dengan t/Vf (gradiennya positif).


Ketiga grafik memiliki karakteristik persamaan dan linearitas yang hampir sama.
Semakin tinggi tekanan dan semakin lama waktu filtrasi, semakin besar akumulasi volume filtrat
yang dihasilkan, juga semakin banyak cake yang terbentuk serta air filtrat semakin jernih

Grafik Persamaan Lewis


Grafik logVf vs logt untuk tekanan 0.2 kgf/m2
10
9
8
7

logt

6
5

4
3
2
1

3.152

3.442

3.602

3.72

3.811

3.886

3.946

4.046

4.084

logt

2.079

2.38

2.556

2.681

2.778

2.857

2.924

2.982

3.033

3.079

logt (0.4)

2.079

2.38

2.556

2.681

2.778

2.857

2.924

2.982

3.033

3.079

logt (0.2)

2.079

2.38

2.556

2.681

2.778

2.857

2.924

2.982

3.033

3.079

logVf

Log Vf berbanding lurus dengan log t (gradiennya positif).


Semakin lama proses filtrasi, akumulasi volume filtrat semakin besar, tetapi volume filtrat
yang dihasilkan pada interval yang sama semakin sedikit.

Grafik Persamaan Lewis


Grafik logP vs logt Percobaan
2.65
2.6

logt

2.55
2.5
2.45
2.4
2.35
2.3
logt

0.301

0.602

0.778

2.556

2.424

2.593

logVf

Semakin besar nilai , maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu volume
akumulasi tertentu menjadi semakin singkat karena laju alir semakin besar

2 macam grafik
yang diperoleh

Grafik
Persamaan
Routh
Grafik
Persamaan Lewis

Ternyata hasil pendekatan persamaan Routh dan persamaan Lewis terhadap data
eksperimen secara umum baik, tetapi ketelitian hasil dengan Persamaan Routh
lebih tinggi.
Hal ini disebabkan karena pada persamaan Routh hanya dilakukan satu kali
linearisasi sedangkan pada Persamaan Lewis, dilakukan 2x linearisasi sehingga
memengaruhi ketelitian perhitungan

ANALISIS KESALAHAN

Kesalahan dalam Penyusunan Alat


Terdapat kemungkinan peralatan filtrasi disusun kurang tepat seperti terdapat filter
cloth yang terlipat, susunan yang kurang rapat, dan lain-lain.
Hal ini menyebabkan kebocoran pada sistem.
Kebocoran ini menyebabkan slurry terbuang ke tempat penampungan di abwah filter
press sehingga memengaruhi perhitungan.

Kesalahan dalam Pengukuran Volume Filtrat


Cepatnya laju alir filtrat dipadukan dengan volume wadah yang terbatas, emmbuat
praktikan harus mengganti wadah apabila sudah penuh dengan air.
Pada proses penggantian ini, sangat besar kemungkinan terdapat sekian volume
filtrat yang terbuang atau tidak tertampung.
Selain itu, pencatatan volume hasil filtrat juga kurang akurat karena pengamatan
dilakukan menggunakan kasat mata sehingga sangat dimungkinkan terjadinya
kesalahan.
Praktikan juga melakukan pembulatan pada skala filtrat sehingga membuat volume
filtrat yang terukur pun kurang akurat.

Kesalahan dalam Penjagaan Tekanan


Tekanan pada alat sulit untuk dijaga agar tetap pada tekanan yang etlah
ditentukan.
Hla ini pun memengaruhi laju alir filtrat sehingga kurang stabil, yang
kemudian berujung pada volume filtrat yang dihasilkan.

Kesalahan dalam Pengukuran Waktu


Pada praktik pengukuran, pengukuran wkatu yang dilakukan kurang
teliti atau tidak tepat 2 menit sebagaimana yang telah ditentukan

KESIMPULAN

Pressure filtration adalah teknik separasi menggunakan metode


berpori yang memisahkanfase padat dan fase cair dengan driving
force berupa perbedaan tekanan.

Semakin lama waktu yang diberikan, maka volume filtrat yang


dihasilkan pada tiap intervalnya semakin sedikit tetapi akumulasinya
banyak.

Anda mungkin juga menyukai