Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH METODE ANALISA dan MANAJEMEN

LABORATORIUM
AIR dan KARAKTERISTIKNYA

Oleh :
Mohammad Johansyah

(145080300111023)

Kelas : T01

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
TAHUN 2016
1

KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Metode Analisa
dan Manajemen Laboratorium Air dan Karakteristiknya. Dalam penyelesaian makalah, penulis
mengucapakan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Titik Dwi Sulistiati, MP yang telah membimbing
dan menuntun dalam proses pembuatan makalah hingga selesainya makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini penulis berharap agar para pembaca dapat mengambil
manfaat dan kegunaan apa saja yang terkandung di dalam makalah ini sehingga dapat menambah
wawasan kepada rekan pembaca sendiri. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
membantu rekan pembaca dalam memahami materi dalam makalah ini, sehingga nantinya dapat
bermanfaat untuk kehidupan masa mendatang.
Penulis juga menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Walaupun penulis telah
berupaya untuk mencapai hasil sebaik mungkin. Oleh karena itu kepada pembaca, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima dengan lapang dada untuk mencapai hasil yang lebih
baik.

Malang, 14 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan ......................................................................................................5
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Air...........................................................................................6
2.2 Karakteristik Air........................................................................................7
2.3 Siklus Hidrologi........................................................................................8
2.4 Analisis Kadar Air.....................................................................................9
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat
1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. Air adalah unsur yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya
air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat
ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban
manusia.
Salah satu faktor penting penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
kebutuhan air minum. Air bersih merupakan air yang harus bebas dari mikroorganisme penyebab
penyakit dan bahan-bahan kimia yang dapat merugikan kesehatan manusia maupun makhluk
hidup lainnya. Air merupakan zat kehidupan, di mana tidak ada satupun makhluk hidup di bumi
ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75% dari berat
manusia terdiri dari air. Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum sebanyak
2,5 - 3 liter setiap hari termasuk air yang berada dalam makanan. Manusia bisa bertahan hidup 2
- 3 minggu tanpa makan, tetapi hanya 2 - 3 hari tanpa minum.
Kadar air merupakan salah satu parameter penentu mutu bahan. Dalam simplisia,
menentukan tingkat keamanan untuk disimpan. Dalam bahan makanan sangat mempengaruhi
kualitas dan daya simpan. Selain itu juga sebagai penentu dalam proses pengolahan maupun
pendistribusian agar ditangani secara tepat. Penentuan kadar air dalam suatu bahan dapat
dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode pengeringan (dengan oven biasa), metode
destilasi, metode kimia dan metode khusus. Daya awet bahan pangan dapat ditinjau dari kadar
air, konsentrasi larutan, tekanan osmotik, kelembaban relatif berimbang dan aktivitas air.
Kandungan air dalam bahan pangan akan berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya, dan hal
ini sangat erat hubungannya dengan daya awet bahan pangan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari air?
b. Bagaimana karakteristik air?
c. Bagaimana siklus Hidrologi?
d. Bagaimana cara anlisis kadar air?
e. Apa manfaat air untuk manusia?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari air
b. Untuk mengetahui karakteristik air
c. Untuk mengetahui siklus Hidrologi
d. Untuk mengetahui cara analisis kadar air
e. Untuk mengetahui manfaat air bagi manusia

2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)
and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organic.

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain Pemanfaatan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian
sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air.
Sumber daya alam yang satu ini menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah
sekitar 1.368 juta km. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan
salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan gunung es
(glacier). Semua badan air di daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus
hidrologi yang berlangsung secara kontinu.
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan
Siklus Hidrologi. Proses ini berawal dari permukaan tanah dan laut yang menguap ke udara
kemudian mengalami kondensasi yaitu berubah menjadi titik titik air yang mengumpul dan
membentuk awan. Titik- titik air itu memiliki kohesi sehingga titik- titik air menjadi besar dan
dipengaruhi gravitasi bumi sehingga jatuh disebut hujan. Air hujan yang jatuh dipermukaan bumi
sebagian diserap tanah dan sebagian lagi mengalir melalui sungai menuju ke laut.

2.2 Karakteristik Fisik dan Kimia Air


2.2.1 Berikut adalah beberapa sifat fisiki dari air :

AIR
Rumus molekul
H2O
Massa molar
18.02 g/mol
Volume molar
55,5 mol/ L
Kerapatan pada fasa
1000 kg/m3, liquid917 kg/m3, solid
Titik Leleh
0 C (273.15 K) (32 F)
Titik didih
100 C (373.15 K) (212F)
Titik Beku
00 C pada 1 atm
Titik triple
273,16 K pada 4,6 torr
Kalor jenis
4186 J/(kgK)
Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
Memiliki 3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi. Air
di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.
Dapat menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.
Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukan tersebut
berguna untuk gaya kapilaritas air.
Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi dan
ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionik dan garam yang polar.
Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada suhu
yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang dibumi ini.
Ai rmempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan
dengan keadaan cair, Karena sifat ini maka ini dibagian dalam lautan meskipun suhunya
turun tetap berbentuk cair yang memungkinkan mahluk hidup tetap hidup.
2.2.2 Berikut adalah beberapa sifat kimia air :

Air adalah zat kimia yang istimewa, terdiri dari dua atom hydrogen dan satu atom
oksigen. Panjang ikatan OH = 95.7 picometers Sudut H--O---H = 104.5 Energi ikatan
O-H = 450kJ/mol Momendipol=1.83 debyes.
Atom-atom hydrogen tertarik pada satu sisi atom oksigen, menghasilkan molekul air
yang mempunyai muatan positif pada atom hydrogen dan muatan negative pada atom
oksigen. Karena muatan yang berlawanan tersebut didalam molekul air saling Tarik
menarik dan membuatnya menjadi lengket. Sisi positif dari suatu molekul air tertarik
pada sisi negative dari molekul yang lain.
Molekul air berbentuk seperti huruf V disebabkan Karena :
1.Struktur geometrinya yang tetrahedral (109,50).
2.Keberadaan pasangan electron bebas pada atom oksigen.
Bersifat polar Karena adanya perbedaan muatan.
Sebagai pelarut yang baik Karena kepolarannya.
Bersifat netral (pH=7) dalam keadaan murni
2.3 Siklus Hidrologi
7

Presipitasi adalah pembentukan butir-butir air dari uap ketika suhu turun di bawah titik

embun dan air jatuh sebagai hujan atau salju.


Evaporasi merupakan peristiwa air atau es menguap dan naik ke udara. Peristiwa ini
terjadi pada tiap keadaan suhu sampai udara di atas permukaan menjadi jenuh dengan

uap.
Tidak hanya air laut yang mengalami penguapan. Uap air bisa berasal dari penguapan

sungai, danau, laut dan dari pernapasan binatang serta tumbuhan.


Infiltrasi adalah proses masuknya air hujan ke dalam lapisan permukaan tanah dan
turun ke permukaan air tanah. Air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di
bawah permukaan tanah sehingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.
Dari air yang dievaporasi di lautan, 90% jatuh kembali ke lautan dan 10%
terbawa angin dan jatuh ke daratan menjadi:
Air bawah tanah (akifer)
Air tanah (infiltrasi sampai kedalaman akar tanaman)
Air permukaan
Air larian (mengalir ke permukaan menuju daerah yang lebih rendah)
Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada di permukaan

bumi akan menguap dan membentuk uap air. Karena adanya angin, maka uap air ini akan
bersatu dan berada di tempat yang tinggi yang sering dikenal dengan nama awan. Oleh
angin, awan ini akan terbawa makin lama makin tinggi dimana temperature diatas makin
rendah, yang menyebabkan air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian
8

mengalir ke dalam tanah, jika menjumpai lapisan rapat air, maka peresapan akan
berkurang, dan sebagian air akan mengalir di atas lapisan rapat air ini. Jika air ini keluar
pada permukaan bumi, maka air ini akan disebut mata air. Air permukaan yang mengalir
dipermukaan bumi, umumnya berbentuk sungai-sungai dan jika melalui suatu tempat
rendah (cekung) maka air akan berkumpul, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi
banyak diantaranya yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus
hidrologi ini.
2.4 Analisis Kadar Air
Metode Analisis kadar air ada beberapa macam yakni :
1. Metode oven kering
2. Metode oven vakum
3. Metode Distilasi(Azeotropik)
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ke-empat metode diatas :
1. Metode Oven Kering : Digunakan untuk seluruh hasil pertanian, kecuali yg
mengandung senyawa volatil dan mengalami kerusakan komposisi pada pemanasan
suhu 100oC, pada tekanan 1 atmosfer.
Prosedur kerja :
Wadah dikeringkan dlm oven 15 menit
Dimasukkan desikator, dinginkan, dan timbang
Timbang sampel 2-5 g
Dikeringkan 3 jam
Dinginkan dlm desikator dan timbang
Panaskan lagidlm oven 30 menit
Dinginkan dlm desikator dan timbang
Perlakuan ini diulangi hingga diperoleh berat konstan (selisih penimbangan berturutturut 0,2 mg)
2. Metode Oven Vakum : Digunakan utk bahan yg mengandung komponen-komponen
mudah rusak pd suhu tinggi (bahan yg byk mengandung gula)
Prosedur kerja :
Wadah dikeringkan dalam oven 105oC selama 30 menit
Dinginkan dlm desikator dan timbang
Timbang sampel 2-5 g dlm wadah yg telah diketahui beratnya
Keringkan dlm oven vakum selama 6 jam, suhu 60-70oC dg tekanan 25 mmHg
Lakukan pengeringan sampel hingga diperoleh berat konstan
3. Metode Destilasi : Digunakan utk bahan yg mengandung senyawa volatil (bunga
cengkeh, kenanga, bahan jamu tradisional) dan bahan mengandung lemak
Prosedur kerja :
Labu didih diisi sampel (misalnya timbang 3-4 g sampel (W))
9

Isi labu dg solvent (toluen, n-hexan)


Hubungkan labu Sterling-Bidwell dg kondenser dan labu didih
Lakukan destilasi
Baca jumlah ml air (V).

10

3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.
2. Air memiliki karakteristik fisika dan kimia.
3. Siklus hidrologi adalah peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer melaui penguapan,
kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan, mengalir diatas permukaan dan didalam tanah
sebagai sungai yang menuju ke laut.
4. Metode Analisis kadar air ada beberapa macam yakni :

A. Metode oven kering


B. Metode oven vakum
C. Metode Distilasi (Azeotropik)
3.2 Saran
Dengan memiliki pengetahuan tentang air, mahasiswa disarankan untuk
1. Lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar agar air dapat dipergunakan
dengan bijak.
2. Mampu menganalisis kadar air suatu bahan.

11

DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G., Santika dan Sri Sumestri. 1984.Metode Penelitian Air.


Surabaya: Usaha Nasional
Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta
: Mutiara Sumber Widya
Pemerintah Kota Surakarta. 2009. Sekilas Pengolahan Air Limbah
Kota Surakarta. Surakarta: PDAM.
Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius
Sugiharto. 1987. Dasar Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta:
Universitas

12

Anda mungkin juga menyukai