Anda di halaman 1dari 22

Peranan Sel dalam Memperbaiki Sel yang Rusak

Kelompok C6:
Pricillia (102010397)
Virdan Reynaldi Limbong (102014005)
Willis (102014010)
Torda Febriantika (102014065)
Nur Latifah Kurnia Fachrudin (102014134)
Irvania Limarus (102014082)
Florensia Merlin Liem (102014141)
Nicky Sanita (102014193)
Christy Cahya Resky Dampung (102014219)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondesi Jl. Arjuna Utara No.6
Jakarta Barat 11510
Abstrak

Setiap manusia memiliki tubuh. Tingkat organisasi tubuh manusia dimulai dari atom,
molekul, sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Atom adalah satuan terkecil dari materi,
kumpulan atom akan membentuk molekul. Molekul-molekul yang terbentuk akan mengalami
reaksi kimia dan membentuk sel. Sel adalah satuan unit terkecil dalam tubuh manusia,
kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama dinamakan jaringan. Kumpulan
jaringan akan membentuk organ pada tubuh manusia, dan organ-organ ini akan membentuk
sistem organ. Jika terjadi luka pada kulit manusia, berarti ada sel yang rusak dalam tubuh.
Sel-sel yang rusak dapat diganti dengan sel-sel baru. Sel yang rusak diganti dengan sel yang
baru melalui proses pembelahan sel, dimana proses pembelahan sel dapat dibagi menjadi 2
proses; meiosis dan mitosis. Tanda bahwa sel-sel baru sudah menggantikan sel yang rusak
ialah luka mengering dan merapat.
Kata kunci: pembelahan sel, kerusakan sel, meiosis dan mitosis, sel.
Abstract
Every human being has a body. The level of organization of the human body starting from
atoms, molecules, cells, tissues, organs, and organ systems. Atom is the smallest unit of
matter, atoms will form a collection of molecules. Molecules that are formed will undergo a
chemical reaction and forming cells. Cell is the smallest unit in the human body, a collection
of cells that have the same shape and function called tissues. Collection will form a tissues of
organs in the human body, and these organs will form organ systems. In the event of injury to
human skin, meaning there are damaged cells in the body. Damaged cells can be replaced
with new cells. Damaged cells are replaced with new cells through cell division process,
where the process of cell division can be divided into two processes; meiosis and mitosis. A
sign that the new cells replace damaged cells already is wound dries and docked.
Keywords: cell division, damaged cell, meiosis and mitosis, cells.
Pendahuluan
Sel merupakan unit terkecil dari suatu organism hidup. Kehidupan dimulai berawal
dari dalam sel. Setiap organisme di dunia ini tersusun atas sel-sel yang saling berinteraksi
membentuk suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk hidup. Para ilmuwan hingga pada saat
ini berusaha mengembangkan teknik yang digunakan untuk meneliti dan mempelajari sel.
Teori mengenai sel terus berkembang hingga saat ini. Dengan menggunakan berbagai metode
penelitian dan teori-teori sel tersebut, para ilmuwan dapat mempelajari struktur dan fungsi sel
tersebut. Ukuran, bentuk, struktur dan fungsi sel bermacam-macam. Misalnya, bentuk pipih,
bentuk sel yang memanjang, dan bulat.
Pembahasan
Struktur Sel dan Fungsi Sel
Sel, satuan dasar atau fundamental struktur dan fungsi suatu makhluk hidup, adalah
satuan terkecil yang mampu melaksanakan proses-proses yang berkaitan dengan kehidupan.
Setiap sel dibungkus oleh suatu sawar berminyak yang sangat tipis yaitu membran plasma,
yang memisahkan bahan-bahan kimia dari lingkungan luar sel. 1 Sebagian besar reaksi kimia
untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung dalam sel. Sel dan zat intraselular
2

membentuk keseluruhan jaringan tubuh.2 Sel-sel dari organisme multisesuler bervariasi dalam
bentuk dan struktur dan dikondisikan terutama oleh adaptasi terhadap fungsi spesifisiknya
dalam berbagai jaringan dan organ. Sel pada makhluk hidup umumnya dibagi menjadi: sel
prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran sel,
sedangkan sel yang memiliki membran sel adalah sel eukariotik. Sel yang dimiliki oleh
manusia adalah sel eukariotik. Dalam sel ada memiliki organel-organel sel. Organel-organel
adalah tempat intraseluler kompleks dimana proses-proses yang dibutuhkan untuk terjadinya
kehidupan seluler eukariotik. Setiap organel melaksanakan fungsi tertentu meskipun kegiatan
organel juga bisa kadang menjadi pemersatu.2 (Lihat gambar 1)

Gambar 1. Organel dalam sel hewan.


Sumber: https://www.google.com/
Pada sel eukariotik terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada sel tumbuhan,
struktur terluar sel adalah dinding sel yang terdiri atas polimer selulosa, sedangkan pada sel
hewan tidak terdapat dinding sel.3
Beberapa organel penting dalam sel, yaitu:
1. Inti sel
Inti sel merupakan pusat pengontrol genetik. Bagian terluar inti sel yang berbatas dengan
sitoplasma adalah membran inti yang terdiri dari membran ganda dengan banyak pori. Di
dalam inti terdapat suatu massa yang berserabut dan bergrnula atau berbutir-butir yang
disebut anak inti. Anak inti biasanya disebut dengan nukleolus. Di dalam nukleolis
terdapat DNA, RNA, dan protein.

2. Ribosom

Riboson merupakan tempat dimana protein diproduksi. Sel-sel yang mempunyai


kecepatan sintesis protein tinggi memiliki ribosom melimpah. Ribosom bebas terdapat di
dalam sitosol dan ribosom yang berikatan menempel dengan membran sebelah luar dari
retikulum endoplasma. Ribosom bebas terlibat dalam sintesa protein untuk dipakai sel itu
sendiri.2
3. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) yaitu bangunan berbentuk saluran berkelok-kelok yang
dibatasi membran. R.E (Retikulum Endoplasma) ada dua macam; retikulum endoplasma
halus dan retikulum endoplasma kasar. Retikulum endoplasma halus (agranular) tidak
memiliki ribosom, sehingga aktif untuk sintesa lemak, sedangkan retikulum endoplasma
kasar (granular) memiliki ribosom, sehingga aktif untuk sintesa protein.4
4. Badan Golgi
Badan golgi terdiri dari dua sisi, salah satu sisinya berfungsi menerima vesikel transpor
yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma. Vesikel transpor mengandung molekul
endoplasma. Sementara sisi lain berfungsi mengeluarkan subtansi yang tertinggal dalam
retikulum endoplasma yang dikemas dalam esikel transor dan merupakan produk terakhir.
5. Lisosom
Lisosom dihasilkan oleh RE dan badan Golgi, lisosom berfungsi merusak bakteri yang
jahat, lisosom juga membantu mengahancurkan organel yang rusak. Lisosom memiliki
peranan penting untuk melindungi bahan yang keluar masuk sel.
6. Mitokondria
Merupakan tempat terjadinya proses respirasi seluler yang mengubah energi kimia dari
makanan menjadi energi kimia dan molekul pembakar. Mitokondria bertanggung jawab
untuk mengubah makanan yang dikonsumsi oleh sel menjadi energi.5
7. Mikrotubul
Berfungsi untuk membentuk dan menopang sel serta menyediakan jalan pada organela
yang dilengkapi motor untuk bergerak
8. Sentriol
Terletak di dekat dengan inti, digunakan sebagai pusat pembelahan sel. Pada awal
profase, sentriol membelah membentuk spindel primer.
9. Membran Sel
Sebagai pembatas antara sel dengan lingkungan luar, dan pembatas antara organel dengan
bahan sel lainnya, digunakan sebagai pengatur lalu lintas senyaawa yang keluar dan
masuk sel, dan sebagai reseptor, dan tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia, dan
juga sebagai reseptor perubahan lingkungan sel.
Membran sel memiliki lapisan ganda lipid mempunyai permukaan luar yang bersifat
hidrofonik, satu sisi hidrofilik menghadap ke daerah sitosolik dan sisi lain mengarah ke
ekstrasitosolik. Komposisi membran sel: lipid (trigliserida, fosfolipid, dan steroid),
protein, dan karbohidrat.
4

Lapisan membran sel terdiri atas lipoprotein, yaitu sebelah terluar dan terdalam adalah
protein dan di lapisan tengah adalah lipid. Pada membran sel terdapat porus utuk
mengatur keluar masuk air dan zat-zat lainnya. Lapisan protein bersifat menarik air
(hidrofilik), dan lapisan lemah bersifat hidrofobik (menolak air).
Protein ada yang menempel pada permukaan luar lipid disebut protein perifer, selain itu
ada protein yang terbenam dalam lapisan lipid, protein ini disebut dengan protein integral.
Jenis karbohidrat yang menempel pada membran plasma tergantung pada fungsi
membran plasma.
Fungsi-fungsi dasar sel mencakup hal berikut: memperoleh makanan dan oksigen dari
lingkungan sekitar sel, melakukan reaksi kimia yang menggunakan nutrien dan oksogen
untuk menghasilkan energi bagi sel, mengeluarkan karbon dioksida dan produk sampingan
lainnya, membentuk protein dan komponen lain yang diperlukan untuk pembentukan struktur
sel, pertumbuhan, dan untuk melaksanakan fungsi tertentu sel, mengontrol sebagian besar
pertukaran bahan antara sel dan lingkungan sekitarnya, memindahkan bahan dari satu bagian
sel ke bagian lainnya dalam melaksanakan aktivitas sel, peka dan responsif terhadap
perubahan di lingkungan sekitar, dan sebagian besar sel dapat bereproduksi, terutama sel
saraf dan sel otot.1
Fungsi-fungsi khusus sel: sel-sel kelenjar sistem pencernaan mengeluarkan berbagai
enzim pencernaan untuk menguraikan makanan yang masuk, sel ginjal mampu secara selektif
menahan bahan-bahan yang dibutuhkan, kontraksi otot yang melibatkan gerakan selektif
struktur-struktur internal agar sel otot memendek, dan sel-sel saraf menghasilkan dan
menyalurkan impuls listrik ke bagian tubuh lain yang menyampaikan informasi tentang
perubahan yang memicu respon sel saraf.2
Membran plasma
Membran plasma merupakan struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel
yang membatasi keberadaan sebuah sel, sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan
pokok antara isi sel dengan lingkungannya. 6 Membran plasma memiliki ketebalan 7,5-10
nanometer, yang berupa bilayer lipid dengan protein integral dan perifer yang bersifat selektif
permeable. (Lihat gambar 2)

Gambar 2. Membran Plasma.


Sumber: https://www.google.com/search?q=membran+plasma&espv=
2&biw=1366&bih=667&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=H1yWVOr4GZWfugT8
oIDYCQ&ved=0CBwQsAQ#facrc=_
Fungsi membran plasma yaitu untuk pelindung, reseptor dan mengatur keluar
masuknya zat dari dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, difusi berfasilitas, dan
transport aktif. Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi (hipertonis) ke
konsentrasi rendah (hipotonis). Osmosis adalah pergerakan air dari konsentrasi air tinggi
(banyak air) ke konsentrasi air rendah (sedikit air) melalui membran semi permeabel. Difusi
berfasilitas adalah difusi atau perpindahan zat yang menggunakan protein pembawa tanpa
memerlukan energi (ATP). Transpor aktif adalah pergerakan molekul melalui membran yang
memerlukan energi ATP.7
Nukleus
Nukleus merupakan inti dari sebuah sel yang mengatur seluruh aktivitas sel (Gambar 2).
Bagian-bagian dari nukleus yaitu:7
1. Membran inti
Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti terdiri dari dua lapisan
membran dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat keluar
masuknya bahan kimia. Lapisan membran yang sebelah luar berhubungan dengan
membran reticulum endoplasma.
2. Nukleoplasma dan Kromosom
Inti sel mengandung nukleoplasma atau plasma inti. Bahan kimia yang terdapat pada
nukleoplasma yaitu larutan fosfat, gula ribose, protein, nukleotida, dan asam nukleat.
6

Pada nukleoplasma terdapat benang-benang kromatin yang tampak jelas pada saat
pembelahan sel membentuk kromosom. Fungsi kromosom yaitu mengandung material
genetik yang berguna untuk mengontrol aktivitas hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang
diturunkan.
3. Nukleolus
Nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat. Secara kimia nukleolus
mengandung RNA dan protein. Nukleolus berfungsi untuk sisntesis RNA ribosom. (Lihat
gambar 3)

Gambar 3. Nukleus dan Bagian-Bagiannya.


(Sumber : https://www.google.com/search?q=nukleus&es_sm=93
&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=3H6WVPKjCceIuASbYDwCQ&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1366&bih=667#tbm=isch&q=nucleus&revid
=309018679&facrc=_&imgdii=_&imgrc=1KkL0UbhccrpUM%253A
%3B9neNGvrytR81gM%3Bhttp%253A%252F%252Fupload.wikimedia.org
%252Fwikipedia%252Fcommons%252Fthumb
%252F3%252F38%252FDiagram_human_cell_nucleus.svg%252F2000pxDiagram_human_cell_nucleus.svg.png%3Bhttp%253A%252F
%252Fen.wikipedia.org%252Fwiki%252FCell_nucleus%3B2000%3B1636)

Retikulum Endoplasma (RE)


Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang banyak, sehingga retikulum
ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. Retikulum
endoplasma berupa vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan
satu sama lain dapat berhubungan.7 Retikulum endoplasma dibagi manjadi dua jenis, yaitu: 7
(Gambar 3)

Retikulum Endoplasma Kasar (RE Kasar)


RE kasar terdapat ribosom yang melekat di permukaan labirin membrane. RE kasar
terletak di dekat nukleus yang berfungsi untuk mentranspor dan mensintesis protein.
Retikulum Endoplasma Halus (RE Halus)
RE halus tidak terdapat ribosom yang melekat di permukaan labirin membrane. RE
halus terletak di dekat membrane plasma yang berfungsi untuk mentranspor dan
mensintesis lemak dan steroid. (Lihat gambar 4)

Gambar 4. Retikulum Endoplasma


Sumber: https://www.google.com/search?q=nukleus&es_sm=93&source=
lnms&tbm=isch&sa=X&ei=3H6WVPKjCceIuASbYDwCQ&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1366&bih=667#tbm=isch&q=retikulum+end
oplasma&facrc=_&imgdii=_&imgrc=7J7wPthZPO75FM%253A
%3BmBosVihiWg7HIM%3Bhttp%253A%252F%252Fupload.wikimedia.org
%252Fwikipedia%252Fcommons%252Fthumb
%252F4%252F46%252FEndomembrane_system_diagram_id.svg%252F2000pxEndomembrane_system_diagram_id.svg.png%3Bhttp%253A%252F
%252Fid.wikipedia.org%252Fwiki%252FRetikulum_endoplasma%3B2000%3B1563

Badan Golgi
Badan golgi adalah organel yang berbentuk datar, bertumpuk, dan berkantungkantung dan berfungsi sebagai sekresi polisakarida, protein, dan lendir. Tiga bagian badan
golgi yaitu:6 (Lihat gambar 5)

Cis yang terdekat dari ER.


Medial dan Trans yang terletak di dekat membrane plasma.

Gambar 5. Badan Golgi.


Sumber: https://www.google.com/search?q=nukleus&es_sm=93&source=
lnms&tbm=isch&sa=X&ei=3H6WVPKjCceIuASbYDwCQ&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1
366&bih=667#tbm=isch&q=badan+golgi&facrc=_&imgdii=_&imgrc=mn518MwSkNGyTM
%253A%3Bj0t0_j0MVU-S9M%3Bhttp%253A%252F%252F1.bp.blogspot.com%252FcZbmwNb4qjQ%252FULh4zsdGTNI%252FAAAAAAAACZs%252Fn_uKsgErPRw
%252Fs1600%252Fselhewan01.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fypnuruliman.blogspot.com
%252F2013%252F05%252Fsel-hewan.html%3B290%3B290
Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat lonjong atau bercabang, ukurannya 500 sampai 2000
nm. Struktur mitokondria dikelilingi dua lapisan membran yaitu membran luar dan
membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke dalam membentuk krista.
Ruang dalam mitokondria berisi matrik mitkondria yang mengandung banyak enzim. 7 (Lihat
gambar 5)

Gambar 5. Mitokondria
(Sumber : https://www.google.com/search?q=nukleus&es_sm=93&source=
lnms&tbm=isch&sa=X&ei=3H6WVPKjCceIuASbYDwCQ&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1366&bih=667#tbm=isch&q=mitokondria&facrc=_
9

&imgdii=_&imgrc=cqg_t_tEXxPoSM%253A%3BWSjdB3l4ZLSY4M%3Bhttp%253A
%252F%252Fblogging.co.id%252Fwp-content%252Fuploads
%252F2014%252F08%252Fstruktur-mitokondria.jpg%3Bhttp%253A%252F
%252Fblogging.co.id%252Fpengertian-struktur-dan-fungsi-mitokondria-pada-sel
%3B338%3B300)
Mitokondria berfungsi sebagai penyedia energi bagi sel adalah komponen sel
berserabut seperti batang, dan bergranul.7
Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel,
motilitas sel, pergerakan kromosom dalam pembelahan sel, pergerakan organel, dan sebagai
"rangka sel".7 (Lihat gambar 6).
Mikrofilamen
Mikrofilamen sama seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Mikrofilamen yaitu
batang padat yang berdiameter sekitar 7 nm. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam mempertahankan
bentuk sel, kontraksi otot, mobilitas sel, dan pembalahan sel.7 (Lihat gambar 6)
Filamen intermediate
Filamen ini memiliki diameter 8-12 nm, lebih besar daripada diameter mikrofilamen,
namun lebih kecil daripada diameter mikrotubulus, sehingga disebut dengan filament
intermediate. Struktur filament intermediat yaitu protein fibrosa. Fungsi filament ini yaitu
mempertahankan bentuk sel, tambatan nucleus dan organel lain, serta pembentukan lamina
nukleus.7 (Lihat gambar 6)

Gambar 6. Mikrotubulus, Mikrofilamen, dan Filamen Intermediate.


(Sumber : https://www.google.com/search?q=mikrotubulus+dan+mikrofilamen&espv=
2&biw=1366&bih=667&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=tJeXVMaMcaOuASTuYDQCQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=BTfaUEtIdofjq
10

M%253A%3B3xP7ORh0qMeVmM%3Bhttp%253A%252F%252F3.bp.blogspot.com
%252F-doEn7l_2xlc%252FT9bqY59zu9I%252FAAAAAAAAAIQ%252FTojHgAldB3I
%252Fs1600%252FNew%252BPicture%252B(6).png%3Bhttp%253A%252F
%252Fwww.biologi-sel.com%252F2012%252F06%252Fstruktur-sel-hewan-dan-seltumbuhan.html%3B384%3B404)
Lisosom
Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola, terdiri atas selapis
membran, dan diameternya kurang lebih 500 nm. Lisosom berfungsi untuk mencerna bahan
makanan yang masuk ke dalam sel, baik secara pinositosis (makanan yang ditelan berupa
cairan) maupun secara fagositosis (makanan yang ditelan berupa padatan). 7 (Lihat gambar
7)

Gambar 7. Lisosom
Sumber: https://www.google.com/search?q=mikrotubulus+dan+mikrofilamen&espv=
2&biw=1366&bih=667&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=tJeXVMaMcaOuASTuYDQCQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#tbm=isch&q=lisosom&facrc=_&imgdii=_&
imgrc=akqs_wIyPPH5dM%253A%3BwXve0GvxmbHs6M%3Bhttp%253A%252F
%252F1.bp.blogspot.com%252F_4IwHTsRufBg%252FSwjVFAbqc8I
%252FAAAAAAAAAc4%252FFgjILIYuv_E%252Fs320%252Flisosoma.JPG%3Bhttp
%253A%252F%252Fpendidikandanpendidikan.blogspot.com
%252F2012%252F10%252Fsel.html%3B320%3B217
Peroksisom
Peroksisom menyerupai lisosom dalam ukuran dan strukturnya. Peroksisom
merupakan organel yang berbentuk lonjong dengan satu lapis membran. Fungsi peroksisom
adalah mengkatalis hydrogen peroksida dan mengubah lemak menjadi karbohidrat pada
gliksisom.6
Sentrosom

11

Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada sitoplasma dekat
membran inti. Struktur sentrosom berbentuk bintang. Pada saat pembelahan sel (Mitosis
maupun Meiosis) mengandung dua sentriol. Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang
masing-masing set terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan kromosom
pada saat pembelahan sel. Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan
meiosis.7 (Lihat gambar 8)

Gambar 8. Sentrosom
Sumber:https://www.google.com/search?
q=mikrotubulus+dan+mikrofilamen&espv=2&biw=1366&bih=667&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ei=tJeXVMaMcaOuASTuYDQCQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#tbm=isch&q=sentrosom&facrc=_&imgdii=
_&imgrc=QAVGqWAGc9QUfM%253A%3B3xP7ORh0qMeVmM%3Bhttp%253A%252F
%252F1.bp.blogspot.com%252F-x7pTCPTOjtA%252FT9bqxNnD9OI
%252FAAAAAAAAAIg%252FKwANMgZDv0c%252Fs1600%252FNew%252BPicture
%252B(8).png%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.biologi-sel.com
%252F2012%252F06%252Fstruktur-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html%3B411%3B337
Pembelahan Sel
Pembelahan sel pada organisme uniseluler adalah alat reproduksi dan pada proses ini
dua atau lebih individu baru muncul dari sel induk. Organisme multiseluler juga berkembang
dari sebuah sel tunggal primordial yaitu suatu zigot dengan perbanyakan sel dan
keturunannya yang menentukan perkembangan dan pertumbuhan individu.9
Berdasarkan sifat dan letak terjadinya pembelahan, dibagi menjadi dua macam yaitu
mitosis dan meiosis. Mitosis dari kata mitos yang berarti benang karena pada saat itu
terbentuk benang-benang kromosom dalam inti. Pembelahan pada mitosi terjadi di seluruh
jenis jaringan tubuh, baik pada jaringan somatic (vegetatif) maupun jaringan germinatif
(generative).9

12

Meiosis berasal dari kata meion yang berarti lebih kecil disebut juga pembelahan
reduksi. Terjadi hanya pada jaringan germinatif. Meiosis didahuluai oleh mitosis untuk
melipatgandakan (proliferasi) jumlah sel induk benih lebih dahulu.9
Pada proses pembelahan sel menghasilkan sel anakan baru yang harus mendapat
kemampuan yang sama untuk menjalani proses kehidupan artinya semua sel anakan baru
harus mendapat informasi genetik yang sama. Sebelum terjadi pembelahan sel, bahan-bahan
yang ada di dalam inti sel harus dilipatgandakan menjadi dua. Di dalam inti sel badan atau
somatik tersimpan kromosom yang ada dalam keadaan berpasangan yang sel gametnya
adalah haploid.7 Kromosom itu sendiri merupakan materi genetik yang berperan dalam
pewarisan sifat suatu individu.5 Peristiwa pembagian bahan yang ada dalam inti sel inilah
yang disebut kariokenesis atau pembelahan inti sel.9
Peristiwa pembelahan inti sel ini diawali dengan meleburnya selaput inti sehingga
kromosom tersebar di dalam sitoplasma. Pada saat inilah terjadi replikasi kromosom. Setiap
kromosom melakukan replikasi sehingga masing-masing kromosom menjadi dua anakan
kromosom baru yang dsebut kromatid. Pada awalnya dua kromatid ini saling melekat pada
bagian yang disebut sentromer. Pada masing-masing kromatik akan ditarik oleh benang
sitoplasmi ke arah kutub pembelahan sehingga masing-masing menjadi kromosom baru.9
Setelah kromosom terbagi menjadi dua karena ditarik benang sitoplamik, sitoplasma
akan terbagi menjadi dua. Tahap inlah yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis ini
berlangsung berlangsung dengan terbentuknya cekung pembelahan (Cleave forrow). Adanya
cekung pembelahan menyebabkan sel tampak bagaikan terikat oleh tali atau karet yang tak
tampak. Cekung ini terjadi karena aktivitas mikrofilamen yang berkontraksi tepat dibawah
membran plasma sampai sel terbagi dua dan masing-masing mengandung nucleus.7
Bersamaan dengan terurainya kumparan kromosom, mulailah proses sitokinesis.
Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma. Alur pembelahan yang berada tepat di
pertengahan kedua massa kromosom, mulai membelah sitoplasma, berlanjut di sekitar sel,
dan membelah sel tersebut menjadi dua sel terpisah atau sitokinensis dimulai dengan
pengecilan sitoplasma di daerah ekuator tempat sel akan terbelah menjadi dua anak sel.
Selama sitokinesis akan terjadi pembagian komponen-komponen yang terdapat dalam
sitoplasma seperti badan golgi dan mitokondria, dalam dua daerah.5,7
Interfase
13

Selama masa interfase di sitoplasama terjadi akumulasi protein siklin. Siklin akan
bergabung dengan protein lain yang dihasilkan oleh gen cdc2 untuk membentuk molekul
yang disebut pre-MPF (Maturation Promoting Factor). Pre-MPF kemudian dimodifikasi oleh
beberapa enzim menjadi MPF, bahan ini akan memicu mitosis dan mengaktifkan yang dapat
merusak siklin. Merusak siklin ini perlu untuk menghindari pembelahan yang terus-menerus.
Masa interfase adalah periode pertumbuhan, ketika sintesis protein terjadi. Pada akhir
interfase, kromosom tereplikasi dalam persiapan untuk mitosis. Pada keadaan ini, kromosom
dalam bentuk kromatin, tersebar di dalam inti sel (nukleus). Keseluruhan inti sel ditutupi oleh
selubung inti sel. Selama masa interfase, sentriol anak mulai terbentuk selanjutnya pada
masing-masing sentriol yang telah ada. Masa interfase terdiri dari 4 stadium yakni 8 (Lihat
gambar 9)

Gambar 9. Interfase
Sumber: https://www.google.com/
Stadium G1 atau gap atau growth. Pada stadium ini sel bertumbuh dengan cepat,
mensintesis sejumlah besar enzim dan protein structural.5
Stadium S atau Sintesis. Pada stadium ini sel mensintesis duplikat DNA dan protein
kromosom, jadi memastikan adanya persediaan bahan-bahan kromosom yang cukup untuk
pembelahan sel.7
Stadium G2, pada stadium ini sel menyiapkan diri untuk membelah dengan
mensintesis protein khusus yang bertanggungjawab terhadap pembagian kromosom bila sel
membelah.7
14

Stadium M atau mitosis. Pada stadium ini inti sel atau nucleus terbagi menjadi dua
dan masing-masing memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom pada
nucleus sel semula.8
Mitosis
Dalam proses pembelahan, setiap sel ditandai oleh 2 komponen fundamental yang
merupakan gambaran mitosis: bentuk kromatik dan akromatik. Mitosis merupakan
pembelahan inti sel untuk membentuk dua sel anak yang secara genetik inti sel yang baru
identik satu sama lain dengan sel induknya. Pembelahan mitosis di bagi atas empat subfase.1
(Lihat gambar 10)

Gambar 10. Mitosis


Sumber: https://www.google.com/
Profase
Tahap ini berlangsung selama 2 jam, sehingga merupakan waktu yang terpanjang di
antara waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tahap-tahap lain dalam mitosis. Pada
tahap ini kromatin menggulung dan memadat, apparatus spindel (benang sitoplasmatis) dan
aster juga mulai terbentuk yang tersusun dari mikrotubulus dan diorganisasi oleh sentriol
yang telah terbagi pada tahap sebelum mitosis dimulai. Apparatus spindel yang terletak di
antara kedua sentriol akan menempel pada sentrosom dari kromosom sehingga ketika
kromosom memendek. Nukleolus melebur dan membrane nuclear menghilang, sehingga
memungkinkan spindel memasuki nucleus. Aparatus golgi akan melebur sebagi gelembung
kecil-kecil, sintesis RNA dan pinositosis terurai dan mengalami pengaturan kembali dan
terjadi destabilisasi organisasi sitoplasma. Mikrotubulus berintegrasi dengan benang spindel
sehingga menyebabkan kromosom bergerak dengan cepat. Mikrotubulus yang lain menyebar
keluar sentriol untuk membentuk aster Akhir dari profase sentriol telah sampai pada masing-

15

masing kutub sel , kromosom semakin tampak dan tebal dan kromosom bergerak ke bagian
tengah.1,8,10
Metafase
Metafase berasal dari bahasa Yunani yang artinya antara. Masa ini diawali dengan
hilangnya selubung inti, dimana sitoplasama tercampur dengan bahan-bahan dalam sel.
Molekul-molekul tubulin akan disusun oleh kinotokor yang terdapat pada sentromer menjadi
serabut kromosom. Serabut kromosom makin memanjang sehingga mencapai sentriol di
kutub-kutub. Kromosom berbaris pada bidang ekuator sel. Sentromer pada semua kromosom
saling berkaitan. Kinetchore memisah dan kromatid bergerak menjauh.1,10
Anafase
Anafase berasal dari bahasa Yunani yang artinya lagi. Anafase merupakan fase
terpendek. Semua sentromer terpotong atau terbagi sehingga memisahkan kromatid yang
semula berpasangan menjadi kromosom. Pada tahap ini semua masing-masing kromatid
bergerak ke arah berlawanan mendekati kutub-kutub ekuator yang ditandai dengan
mikrotubulus

spindel

yang menempel

pada sentromer, akibat perubahan panjang

mikrotubulus di tempat perlengketannya, pasangan kromatid bergerak dari bidang ekuator ke


setiap kutub atau kromatid yang berpasangan tertarik ke arah kutub sel yang berlawanan.
Akhir dari anafase ditandai dengan adanya dua set kromosom yang terkumpul pada kedua
kutub sel. Organel sitoplasma yang sebelumnya telah bereplikasi juga tersebar merata di
kedua kutub.1,10
Telofase
Telofase berasal dari bahasa Yunani yang berarti akhir atau selesai. Telofase
merupak fase terakhir dalam mitosis. Gulungan kromosom mulai terurai dan perlahan-lahan
tidak tampak. Membran nucleolus dan membaran nukleous mulai terbentuk dan benangbenang mikrotubulus mulai tidak tampak sebab sub unit tubulin terputus satu demi satu.
Tahap akhir telofase Dua nukleid kembali terbentuk di sekitar kromosom. Kromosom
kemudian terurai dan melebur. Membran nukleus dan nukleolus terbentuk kembali.7
Telofase merupakan akhir dari mitosis. Jadi dapat dikatakan bahwa mistosis adalah
suatu proses pembelahan sel yang mengadung satu set kromosom dengan kromatid
berpasangan

yang ditansformasikan ke dalam dua sel. Dua sel hasil pembelahan tidak

selamanya memiliki jumlah organel yang sama. Selama sel masih memiliki nucleus yang
mengandung kromosom lengkap maka sel dapat diperintah untuk melipat gandakan organel
16

sampai mencapai jumlah yang cukup dan ini terjadi pada stadium G1. Hasil dari pembelahan
mitosis menghasilkan dua sel anakan diploid (2n).10
Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi seksual. Pembelahan ini
digunakan proses pembentukan sel gamet pada organ reproduksi dengan tujuan untuk
mewariskan informasi genetic dari dua individu sehingga terjadi kombinasi informasi genetik
yang baru pada individu ketiga. Hasil akhir adalah bahwa satu dari masing-masing pasangan
kromosom berakhir di sel germinativum matang; akibatnya setiap sel germinativum matang
mengandung separuh dari jumlah bahan kromosom yang ditemukan dalam sel somatic atau
menghasilkan empat sel haploid Pembelahan sel-sel yang terjadi dalam pembelahan sel
kelamin (sel sperma dan telur) Pembelahan tersebut mengurangi jumlah jumlah kromosom
menjadi jumlah haploid (23). Saat pembuahan, gabungan dari sel telur dan sperma
menghasilkan jumlah kromosom diploid (46).5,7
Meiosis terdiri dari dua pembelahan nuclear dan seluler, disebut miosis I dan meiosis
II, yang menghasilkan empat sel. Selama interfase, sebelum pembelahan meiosis pertama,
setiap kromosom bereplikasi untuk membentuk kromatid yang diikat di sentromer, seperti
pada mitosis. Meiosis pertama memisahkan setiap pasangan kromosom homolog dan
membagi anggota pasangan tersebut pada sel-sel anak.5,7 (Lihat gambar 11)

Gambar 11. Meiosis


Sumber: http://www.google.com/

Profase I

17

Pada tahap ini benang kromatid memendek dan menebal membentuk kromosom.
Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid yang bergabung dengan homolognya. Peristiwa
ini disebut dengan sinapsis. Kromosom induk atau kedua kromatid pada setiap kromosom
bergabung menjadi empat kromosom atau tedrad. Selama sinapsis, empat benang koromsom
homolog saling melilit dan bersilangan. Pemecahan dan penyatuan kembali DNA terjadi
dalam kromosom dan materi genetic dipertukarkan antara kromosom induk (sperma dan
telur). Hal ini dinamakan pindah silang atau crossing over. Pertukaran ini menghasilkan
perubahan susunan atau pertukaran ulang genetic yang memberikan variasi dan keunikan
genetic pada setiap individu.1,10
Metafase I
Tertad atau bivalen kromosom berada pada bidang ekuator. Kedua kromatid dalam
satu kromosom pada setiap pasangan kromosom homolog menghadap ke kutub sel yang
sama, sehingga sisanya menghadap ke kutub yang berlawanan. Benang-benang spindel
melekat pada sentromer setiap kromosom. Untuk metafase I, sentromer tidak mengalami
pembelahan. Susunan kromosom masih secara acak.10
Anafase I
Pada anaphase I, terjadi pemendekan mikrotubulus sehingga terjadi pemendekan
mikrotubulus, sehingga setiap kromosom yang homolog masing-masing mulai ditarik oleh
benang spindel menuju ke kutub yang berlawanan arah. Dengan demikan, didapati bahwa
satu kelompok kromosom haploid telah tersusun di setiap kutub. Hal tersebut sesuai dengan
tujuan dari anaphase yakni untuk membagi isi kromosom diploid menjadi haploid.10,15)
Telofase I
Pada dasarnya tahapan ini sama seperti telofase mitosis. Seperti dalam pembelahan
mitosis, telofase membalik peristiwa yang terjadi dalam profase. Kromosom akan melebur,
membran nukleus akan terbentuk begitu juga dengan nucleolus, benang spindel pun akan
terurai.
Hasil dari meiosis adalah terbentuknya sel dengan inti yang jelas. Sel anak yang
dihasilkan oleh pembelahan meiosis I mengandung kromosom yang jumlahnya separuh dari
jumlah kromosom sebelum pembelahan, namun ukuran selnya tidak sama. Perbedaan ukuran
sel ini sebagai akibat tidak samanya pembelahan sitoplasmanya (sitokinesis). Sel anak yang
berukuran lebih besar dinamakan oosit sekunder, sedangkan yang berukuran kecil dinamakan
polar body yang mendampingi oosit sekunder.10
18

Interkinesis
Interkinesis atau interfase adalah tahap di antara dua pembelahan meiosis. Pada tahap
ini tetap terjadi sintesis protein namun tidak terjadi replikasi DNA atau replikasi kromosom
artinya tidak ada tahap S, sehingga intinya tetap haploid dan setiap kromosom tetap
mengandung 2 kromatid.
Maka akan dilakukan pembelahan meiosis II yang bertujuan untuk membagi kedua
salinan tersebut pada sel anakan yang baru.10,15
Meiosis II
Pembelahan meiosis II memiliki kesamaan dengan pembelahan mitosis, hanya saja
pada pembelahan meiosis II jumlah kromosomnya telah berkurang karena telah berpindah
silang. pada profase I maka kromosom ini yang berupa kromatid perlu dibagi dan kedua
kromatid secara genetic tidak sama. Sehingga pada telofase II besar kemungkinan bahwa
empat sel akhir pembelahan meiosis masing-masing memiliki informasi genetic campuran
dari kedua induknya. Pada meiosis II, terdapat empat tahap yang sama dengan meiosis I.
Tahap yang pertama adalah profase II. Pada tahap ini peristiwa yang terjadi sama dengan
peristiwa pada profasemitosis. Sentriol akan memisah dan bergerak ke kutub yang
berlawanan, dan mikrotubulus dari setiap sentromer melekat pada benang dari sentriol di
kutub berlawanan. Tahap yang kedua adalah metafase II. Pada tahap ini, kromatid berbaris
ada bidang ekuator sel. Kromatid yang ada tersusun berpasangan namun tidak lagi dalam
bentuk tetrad melainkan disebut dengan dyad. Tahap berikutnya adalah anafase II, pada tahap
ini sentromer membelah dan kromatid terpisah menjadi kromosom. Berbeda dengan
pembelahan mitosis, kromatid yang terpisah tidak identik secara genetik akibat persilangan
atau kombinasi ulang. Pada akhirnya, sel akan memasuki tahapan akhir yang disebut telofase
II. Di telofase II, membran nukleus terbentuk kembali, kromosom melebur, dan terjadi
sitokinesis. Sel yang dihasilkan akan bersifat haploid.5,10
Komunikasi Sel
Sel ada yang dapat berdiri sendiri sebagai sel tunggal dan ada yang bergabung sebagai
organisme multiseluler. Sel tunggal membutuhkan komunikasi dengan lingkungan diluar sel
maupun dengan sesama sel (intersel) untuk mendapat zat kebutuhan hidupnya sekaligus
pembuangan sisa-sisa metabolisme dan juga terdapat komunikasi intrasel diantara molekul
maupun atom antar organel sel. Komunikasi intrasel dan intersel bertujuan untuk
mengkoordinasi dan regulasi pertumbuhan, diferensiasi, metabolisme sel dan ketahanan
19

hidup sel. Sedangkan sel dalam organisme multiseluler membutuhkan komunikasi baik dekat
maupun jauh untuk menjaga keseimbangan, pertumbuhan dan perkembangan hidup
organisme.7 Sel dilengkapi dengan jejaring komunikasi yang dapat bekerja apabila ada
stimulus atau rangsangan dari luar sel. Simulus diwakili oleh molekul sinyal yang akan
dikenal dan diterima reseptor pada sel target. Molekul sinyal dapat berbentuk asam amino,
protein dan peptida. Molekul sinyal ini adalah substansi kimia yang dihasilkan oleh sel, selain
itu juga bisa berupa nutrisi, cahaya dan efek mekanik dari luar sel. 10 Ikatan antara molekul
sinyal dan reseptor mendorong terjadinya transduksi sinyal, yaitu perubahan sinyal mekanik
atau kimia menjadi bentuk lain. Proses transduksi dilakukan enzim untuk membentuk pesan
kedua. Tujuannya sebagai penguat pesan molekul sinyal. Kerja pembawa pesan kedua dapat
mempengaruhi sensori dan efektor di dalam sel yang mendorong proses fosforilasi protein.
Pembawa pesan kedua adalah aktivasi adenilil siklase yang mengubah ATP menghasilkan
produk cAMP. Fosforilasi yang akan membangkitkan respon atau tanggapan sel target.
Banyak protein yang dapat membentuk jejaring sinyal, termasuk protein reseptor permukaan,
protein G, enzim, pembawa pesan kedua dan protein kinase. Sel sering berkomunikasi
dengan hormon atau substansi sinyal yang dilepas dari kelenjar, saraf dan jaringan lain.
Protein G adalah protein yang sinyalnya terikat pada Guanosine Tri Phosphat (GTP) yang
bekerja sebagai transduser sinyal yang akan meneruskan dan memodulasi sinyal didalam sel.
Selain itu, protein G menerima berbagai sinyal dari luar sel, mengintegrasikannya dan
mengontrol proses kehidupan yang mendasar di dalam sel.10
Komponen komunikasi selular: stimulus berupa molekul sinyal, yaitu molekul kimia
organik dan non-organik di lingkungan sel; penerima sinyal, yaitu reseptor yang terletak pada
permukaan luar membran sel maupun sitoplasma dan nukleus dimana daya ikat tinggi dan
bersifat khusus pada molekul sinyal kimia; transduser, melakukan transduksi sinyal dari luar
sel menjadi kegiatan biokimiawi di dalam sel; sensori dan efektor; dan respons sel.5
Komunikasi dengan bahan kimia sebagai pembawa pesan(mediator) dapat di bagi
berdasarkan cara penyampaiannya: Sinyal kimia yang berfungsi sebagai mediator kimia
setempat, sinyal kimia yang dilepaskan oleh ujung tonjolan sel saraf(akson) pada sasarannya
( otot atau saraf) yang jaraknya dekat, sinyal kimia yang memerlukan pengangkutan melalui
peredaran darah, oleh karena itu sasarannya jauh.5
Kerusakan Sel

20

Sel berusaha mempertahankan kondisi dimana lingkungan internal berada dalam


keadaan relatf konstan walaupun lingkungan luar berubah-ubah, hal ini disebut dengan
homestasis, yang biasa didefinisikan suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk
memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.11
Lingkungan dalam yang berusaha dipertahankan oleh sel antara lain: konsentrasi
molekul zat-zat gizi; konsentasi O2 dan CO2; kosentrasi zat-zat sisa; pH; konsentrasi air dan
elektrolit; suhu; volume dan tekanan.12
Sel berusaha mempertahankan hidupnya terhadap stres/jejas/injury. Sel akan berusaha
beradaptasi, dan bila tidak tahan sel akan mulai rusak. Sel-sel yang rusak akan mengalami:
perubahan sementara, kematian: nekrosis (Kematian dimana organela rusak, membran rusak,
dan terjadi denaturasi protein oleh enzim), apoptosis (Kematian yang terprogram sesuai
dengan embriogenesis/perkembangan tubuh oleh karena melisutnya inti).11
Penyebab kerusakan sel: fisik (trauma, temperatur yang tinggi/rendah, radiasi,
sengatan listrik, perubahan tekanan yang tiba-tiba); zat kimia dan obat-obatan;
mikroorganisme; reaksi imun, autoimun (contoh: kerusakan sel-sel endotel akan mencetuskan
reaksi imun dan inflamasi sehingga akhirnya terjadi pengendapan trombosit, makrofag, dan
jaringan fibrosis); kelainan genetic; ketidak seimbangan nutrisi.12
Mekanisme kerusakan sel: sel yang berusaha beradaptasi mengalami ketidaktahanan
akhirnya sel rusak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh: tipe perusak, lamanya terkena perusak,
berat ringannya pengaruh perusak, tipe sel tubuh, keadaan sel tubuh, adanya oksigen dan
radikal bebas oksigen, dan kegagalan sistem homeostatis. Tempat terjadinya kerusakan sel:
pada membran sel, pada sistem pernafasan sel, ada tidaknya sintesa protein, dan keutuhan
genetic.12
Volume inti akan dipengaruhi oleh jumlah kadar DNA, RNA, dan protein histon
maupun non histon. Pada sel yang aktif membelah maka jumlah DNA akan bertambah
demikian juga protein histon maupun non histonnya. Sel-sel yang aktif memproduksi hormon
jumlah RNAnya akan bertambah. Kerusakan sel dapat terjadi pada sel yang diberi makanan
yang mengandung MSG. Kerusakan terjadi pada penurunan jumlah dan pengecilan diameter
inti sel Leydig setelah pemberian MSG pada hasil penelitian ini dapat sebagai indikator
bahwa aktivitas jaringan interstitial atau sel Leydig mengalami penurunan. Penurunan
aktivitas ini dapat disebabkan karena terjadi apoptosis atau kematian pada beberapa sel tanpa
21

diikuti secara seimbang proses pembelahan atau penambahan selanak lagi. Aktivitas sel ini
meliputi pembelahan sel, dan aktivitas fungsional sebagai sel sel hormonal.
Kesimpulan
Sel memiliki kemampuan untuk mempertahankan kondisi agar lingkungan dalam sel
dengan lingkungan luar bisa tetap stabil. Hal ini agar mencegah kerusakan pada sel. Jika sel
mengalami kerusakan, sel akan terus membelah dan memperbaiki kerusakan sel.
Pembelahan sel dapat dibagi menjadi dua; yaitu menjadi pembelahan mitosis dan
meiosis. Pembelahan ini dibagi berdasarkan jenis sel. Pembelahan mitosis terjadi pada sel
somatis (sel tubuh) sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin.
Pembelahan sel memiliki siklus sel yang berbeda, karena memiliki tujuan yang
berbeda. Pada sel somatis digunakan untuk membuat sel yang diploid, sedangkan pada sel
kelamin bertujuan untuk membuat sel yang haploid.
Jika sel yang normal, dapat bergenerasi dengan baik, mengalami pembelahan dengan
normal, dan mengganti sel yang rusak, sehingga sel yang rusak atau luka yang ada bisa
mengering dan merapat.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sherwood, L. Fisiologi manusia. Ed ke-6. Jakarta: EGC; 2011:h.2-4.


Sloane, E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Ed ke-1. Jakarta: EGC; 2003.
Yuwono, T. Biologi molekular. Jakarta: Erlangga; 2010.
Isnaeni, W. Fisiologi hewan. Yogyakarta: Kanisius; 2006:h.44.
Watson,R. Anatomi dan fisiologi. Ed ke-10. Jakarta: EGC; 2002.
Priastini R, Hartono B. Buku ajar biologi kedokteran.Edisi 3. Jakarta: FK UKRIDA;

2010.
7. Sherwood, L. Fisiologi manusia. Ed ke-6. Jakarta;EGC:2011.h.2-4
8. Priastini R, Hartono B. Buku ajar biologi kedokteran. Jakarta: FK UKRIDA; 2014.
9. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Editor: Widjajakusumah HMD. Jakarta: EGC; 2004.
10. Kusnadi, Muhsinin S, Sanjaya Y. Biologi. Jakarta: Cmedia Imprint Kawan Pustaka; 2013.
11. Alimul,L. Ketrampilan dasar kebidanan. Ed ke-2. Jakarta;Salemba Medika:2008.
12. Corwin, E. Buku saku patologi Corwin. Ed ke-3. Jakarta: EGC; 2007.

22

Anda mungkin juga menyukai