Anda di halaman 1dari 7

Rabu, 08 Juni 2011

Laporan Kasus Hepatitis Virus Akut


A.

Identitas

1.

Nama lengkap

2.

Jenis kelamin

3.

Umur

4.

Suku/Bangsa

5.

Agama

: Islam

6.

Pekerjaan

: Buruh swasta (bengkel)

7.

Alamat

: Sei Nipah, Jungkat

8.

Status perkawinan

B.

Anamnesis

1.

Keluhan utama

: Tn. H
: Laki-laki

: 20 tahun
: Melayu/Indonesia

: Belum menikah

Mata kuning

2.

Riwayat penyakit sekarang


Dua minggu penderita mengetahui kedua matanya terlihat kuning. Keluhan disertai
dengan buang air kecil seperti teh pekat. Buang air besar berwarna putih seperti
dempul tidak ada. Keluhan tidak disertai dengan gatal-gatal di seluruh tubuh. Keluhan
tidak disertai dengan nyeri di perut kanan atas, demam, mata kemerahan, adanya
bintik-bintik perdarahan di kulit ataupun nyeri di otot betis. Penderita berobat ke
dokter spesialis penyakit dalam di poli penyakit dalam RSU dr. Soedarso 1 hari
sebelum masuk rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan darah, dikatakan menderita
penyakit Hepatitis, kemudian disarankan untuk dirawat.
Satu minggu sebelum BAK seperti teh dan mata kuning penderita mengeluh demam
yang tidak terlalu tinggi, dirasakan terus menerus siang dan malam selama 1 hari.
Demam tidak disertai dengan menggigil. Penderita juga merasakan badan menjadi

lemah, nyeri kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, mual dan muntah sebanyak
satu kali berisi cairan dan sisa makanan. Penderita membeli Parasetamol dan merasa
demam dan sakit kepala agak berkurang namun keluhan lainnya tidak berkurang
sampai timbul keluhan mata kuning.
Penderita baru pertama kali mengalami mata kuning.
Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning sebelumnya tidak ada. Riwayat
mendapat transfusi tidak ada. Riwayat penggunaan obat Carbamazepin (untuk
epilepsi) dengan dosis 2 x 1 tablet/hari sejak SMP, sedang minum jamu-jamuan
disangkal.
Adanya riwayat sering lemah, mudah lelah, lesu, pandangan mata berkunang-kunang,
pusing, jantung berdebar-debar tidak ada. Riwayat berpergian ke daerah endemis
malaria tidak ada. Riwayat penurunan berat badan yang nyata tidak ada. Muntah
darah dan buang air besar seperti aspal disangkal. Riwayat sering nyeri atau perih di
ulu hati yang disertai mual dan muntah terutama bila terlambat makan tidak ada.

3.

Riwayat penyakit dahulu


Penderita mengaku memiliki riwayat epilepsi yang mulai dialami sejak kelas 5 SD.
Jika serangan epilepsi terjadi, dirasakan kejang di kedua tangan dan kaki tanpa
disertai kehilangan kesadaran. Serangan berlangsung kurang dari 1 menit. Setelah
serangan epilepsi berakhir, pasien dapat beraktifitas seperti biasa lagi. Sejak itu
penderita mengkonsumsi obat Carbamazepine yang diminum 2 tablet per hari (pagi
dan sore). Selama 3 tahun terakhir, epilepsi tidak pernah kambuh. Selama minum
obat, penderita tidak mengalami efek samping apapun.

4.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan penderita.

C.

Pemeriksaan Fisik

1.

Kesan umum

Tampak sakit ringan


2.

Tanda vital

a.

Kesadaran

: Compos mentis

b.

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

c.

Nadi : 68 x/menit, irama reguler, isi cukup/penuh

d.

Laju nafas

e.

Suhu

3.

Pemeriksaan per organ

a.

Kulit

: 16 x/menit, tipe abdominotorakal

: 36,7oC (aksila)

Scratch effect (-)


b.

Kepala
Dalam batas normal

c.

Mata
Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik +/+ (kuning orange)

d.

Telinga
Tak tampak kelainan

e.

Hidung
Pernafasan cuping hidung (-)

f.

Mulut
Frenulum linguae ikterik (+), sianosis perioral (-), fetor hepatikum (-)

g.

Tenggorok
Tak tampak kelainan

h.

Leher
Distensi vena leher (-), JVP 5+2 cmH2O, spider naevi (-), kelenjar getah bening tak
teraba membesar.

i.

Dada
Bentuk dan gerak simetris, perbandingan ant : post 2 : 1 spider naevi (-)

j.

Paru

Inspeksi : bentuk dan gerak simetris, tidak ada gerakan yang tertinggal

k.

Palpasi

Perkusi : sonor di semua lapang paru, batas paru hepar ICS V kanan

Auskultasi

Inspeksi : ictus cordis tak tampak

Palpasi

Perkusi : batas atas ICS II linea sternalis

: fokal fremitus kanan dan kiri sama, normal

: suara nafas dasar vesikular, ronki -/-, wheezing -/-

Jantung

: ictus cordis teraba di ICS V linea mid clavicula sinistra

: batas kanan ICS IV linea parasternal dextra


: batas kiri ICS V linea mid clavicula sinistra

l.

m.

Auskultasi

Inspeksi : supel, distensi (-), venektasi (-)

Auskultasi

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba 1 jari di bawah arkus kostae kanan,
tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-). Lien tidak
teraba

Perkusi : pekak samping (-), shifting dullness (-)

: bunyi jantung S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

: bising usus (+), 2 x/menit, normal

Anus/rektum
Tidak dilakukan pemeriksaan

n.

Alat kelamin/perineum
Tidak dilakukan pemeriksaan

o.

Ekstremitas
Edema -/-, eritema palmaris -/-, liver nail -/-

p.

Nervi craniales
Dalam batas normal

q.

Limfonodi
Pembesaran KGB (-)

D.

Resume
Laki-laki, 20 tahun, datang dengan keluhan mata kuning sejak 2 minggu. Keluhan
disertai dengan urin berwarna seperti teh pekat. Seminggu sebelumnya penderita
mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi dirasakan terus menerus siang dan malam
selama 1 hari. Penderita juga merasakan badan menjadi lemah, nyeri kepala, pegalpegal, nafsu makan berkurang, mual dan muntah sebanyak satu kali berisi cairan dan
sisa makanan. Demam dan nyeri kepala berkurang dengan Parasetamol namun
keluhan lainnya tidak berkurang sampai timbul keluhan mata kuning.
Penderita berobat ke dokter spesialis penyakit dalam di poli penyakit dalam RSU dr.
Soedarso 1 hari sebelum masuk rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan darah,
dikatakan menderita penyakit Hepatitis, kemudian disarankan untuk dirawat.
Penderita baru pertama kali mengalami mata kuning.
Riwayat epilepsi sejak kelas 5 SD, dan konsumsi obat Carbamazepin 2 x 1 tablet/hari.
Pemeriksaan fisik didapatkan penderita tampak sakit ringan, ikterik (kuning orange),
gizi cukup, kesadaran kompos mentis, tanda-tanda vital dalam batas normal. Sklera
ikterik, frenulum linguae ikterik, hepatomegali ringan (+) hepar teraba 1 jari di bawah
arkus kosta dan 1 jari di bawah proc. xiphoideus, konsistensi kenyal, tepi tajam,
permukaan rata, nyeri tekan (-).

E.

Diagnosis Sementara/Tetap

1.

Obs. Ikterus et causa Susp Hepatitis Viral Akut


Dasar pertimbangan diagnosis tersebut adalah :
Pada anamnesis terdapat gejala ikterik pada kulit dan mata yang disertai BAK
seperti teh pekat. Keluhan ini didahului oleh demam yang tidak begitu tinggi,
yang kemudian hilang saat ikterik muncul. Terdapat pula keluhan badan
lemah, nyeri kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, mual dan kadangkadang muntah. Penderita baru pertama kali sakit seperti ini.
Pada pemeriksaan fisik, kesadaran kompos mentis dan tanda-tanda vital
normal. Tampak sklera, frenulum linguae, palatum mole ikterik dan
hepatomegali dengan konsistensi kenyal, tepi tajam, permukaan rata tanpa
disertai nyeri tekan.

2.

Epilepsi dalam pengobatan

F. Diagnosis Banding
1.

Hepatitis virus A
Hepatitis virus B
Hepatitis virus C

2.

Drug induced hepatitis (Drug Induced Liver Injury)

G.

Terapi/Tatalaksana

1.

Non-farmakologik

2.

H.

Istirahat

Stop Carbamazepin sampai kadar bilirubin dan SGOT/SGPT normal

Farmakologik

IVFD RL/D5 20 gtt atau Aminofel

Curcuma 3 x 1 tablet

Vit. K 3 x 1 tablet

Vit. B Komplek 3 x 1 tablet

SNMC 1 x 2 ampul/hari i.v.

Program/Pemeriksaan Penunjang
1.

Darah perifer lengkap (Hb, Ht, Trombo, Leuko)

2.

GDS

3.

Urinalisis (Bilirubin dan Urobilinogen)

4.

Serologi

IgM anti HAV, IgM anti HBc, HBsAg, IgM anti HCV
5.

Liver function test

Bilirubin total/direk, SGOT/SGPT, Alkali fosfatase, Gamma GT

I.

Prognosis
1.

Ad vitam

: ad bonam

2.

Ad functionam

3.

Ad sanactionam

: ad bonam
: ad bonam

Anda mungkin juga menyukai