Dwi Fitria
Dwi Fitria
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyebabkan
AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih manusia yang merupakan bagian paling
penting dalam system kekebalan tubuh.AIDS atau Acquired Immuno Deficiency
Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan orang yang
tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV.
Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahan-lahan akan
kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan tubuh akan
melemah.
Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
HIV dapat ditularkan dengan cara :
1. Hubungan seksual tanpa pelindung dengan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).
2. Menggunakan benda tajam yang terkontaminasi oleh virus HIV, misalnya jarum
3.
4.
suntik pada pengguna dan pecandu narkoba, alat pembuat tatto dan alat tindik.
Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV.
Dari ibu ODHA kepada bayi yang dikandung dan disusuinya.
Mematikan
belum ada obat atau vaksinasinya
gejala baru terlihat 5-10 tahun kemudian
penyebarannya sangat cepat
1.
2.
3.
4.
kontak seksual
jarum suntik terkontaminasi
transfusi darah / produk-produk darah
lewat ibu yang mengandung
Selain itu AIDS juga bisa terjadi karena semakin banyaknya kelompok-kelomok
berisiko tinggi, diantaranya:
1.
2.
3.
4.
masa kanak-kanak ke dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental
dan sosial ,sehingga mereka harus menghadapi Masa remaja memang masa transisi
tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Kebutuhan dan jenis
resiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai ciri yang berbeda dari
anak-anak atau pun orang dewasa.
Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
kehamilan
Aborsi
penyakit menular seksual (PMS)
ke-kerasan seksual
serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan
Risiko ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Khusus bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai keterampilan
menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki
kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan
pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta mencegah
kehamilan yang tidak dikehendaki . Remaja yang tidak mempunyai tempat tinggal
tetap dan tidak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang orang tua, memiliki lebih
banyak lagi faktor-faktor yang berkontribusi, seperti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Para remaja ini berisiko terpengaruh lingkungan yang tidak sehat, termasuk
penyalahgunaan obat, minuman beralkohol, tindakan kriminalitas, serta prostitusi.