Anda di halaman 1dari 15

BAB III

MERANCANG PRODUK
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mampu :
Menjelaskan produk dan tingkat produk
Menjelaskan klasifikasi produk
Menjelaskan daur hidup produk
Menjelaskan pengembangan produk
SESUAI dengan kebutuhan dan keinginan konsumen atau masyarakat atas
produk, berusaha untuk mendapatkannya dengan sumber daya yang terbatas dengan
cara pertukaran maupu transaksi jual beli. Cara pertukaran merupakan cara
memperoleh suatu produk yang diinginkan masing-masing pihak satu yang
membutuhkan produk dengan pihak lain yang memerlukan produk pengganti. Dengan
nilai produk yang hampir sama atau sama mereka kemudian melakukan pertukaran.
Misalkan tukar tambah mobil bekas dengan mobil baru. Jika harga beli bekas sebesar
Rp90.000.000,- sedangkan mobil baru dengan harga Rp140.000.000,- berarti orang
yang menukar mobil bekas dengan mobil baru harus menambah uang sebsar
Rp50.000.000,- . sehingga nilai pertukarn kedua mobil tersebut menjadi sama, yaitu
Rp140.000.000.
Jika transaksi jual-beli produk lebih cenderung kepada tawaran menawar antar
penjual dan pembeli. Mereka sama-sama mempunyai kebutuhan dan keinginan melalui
produk, penjual memenuhi kebutuhan dan keinginan harga(uang) untuk mendapatkn
laba. Jadi motivasi mereka bertransaksi jual beli mengalami perbedaan. Tetapi secara
fungsional, kedua pihak pembelii dan penjual sama-sama mempunyai kebutuhan dan
keinginan yang harus dipenuhi. Namun kebijaksanaan produk mengikuti perkembangan
yang hidup didalam masyarakat, mengikuti selera yang sudah tumbuh, agar dapat
menentukan dan membuat produk yang digemari masyarakat atau konsumen potensial
secara terus-menerus. Tidak jarang suatu perusahaan dapat berhasil dengan
periklanannya menarik para pembeli, tetapi pembelian hanya terjadi satu kali saja,
karena barangnya tidak sesuai dengan selera.

A. PENGERTIAN PRODUK
Perusahaan T-shirt merek Dagadu di Yogyakarta, T-shirt merek joger di Bali,
batik tulisan Madura, makanan gudeg Mataram, ayam goreng Mbok Berek, bakpia
Phathok 75, sepatu merek Bata, dan lain-lain merupakan contoh produk bermerek.
Masih banyak produk-produk bermerek lainnya yang dapat kita temukan di Indonesia.
Beberapa produk bermerek diatas secara kualitas dan kuantitas dapat diandalkan,

karena mereka mempunyai suatu ciri khas dan merupakan identits tertentu, misalkan
daerah asal produk atau siapa pembuuatnya.
Jadi apa yang disebut produk? Berikut ini beberapa defenisi produk menurut
para pakar dibidanngnya:
1. Merurut William J. Stanton
Ada dua arti mengenai produk, yaitu:
- Dalam arti sempit: a produk is set of tangible physical attributes
assenable in an identifiable from(sebuah produk adalah sekelompok
atribut fisik nyata yang terkait dalam sebuah bentik yang dapat
-

diidentifikasikan).
Dalam arti luas: a product is a set of tangible and intangible attributes,
including packaging, color, price, quality, and brand, plus the service
and reputation of th seller(sebuah produk adalah sekelompok atribut
nyata dan tidak nyata, didalmnya termasuk kemasan, warna, harga, mutu

dan merek ditambah dengan pelayanan dan reputasi penjual).


2. Menurut Fhilip Kotler
Fhilip Kotler mendefinikasikan produk sebagai berikut: a product is anyting that
be offered to a market for attention acsquisition, use or comsumption that might
satisfy a went or need(sebuah produk adala suatu yang dapat ditawarkan kepasar
untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikomsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan).
Atau , produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar
diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikomsumsi sehingga mungkin memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi, dan gagasan(ide). Jenis produk (product item) adalah unit produk
yang bisa dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau beberapa atribut
lain.
3. Menurut Indriyo Gitosudarmo
Produk adalah sesuatu yang diharapkan dapt memenuhi kebutuhan manusia atau
pun organiasi. Suatu perusahaan sering kali menjual atau emasarkan tidak hanya
satu produk saja tetapi bermacam produk yang dipasarkannya. Karena dengan
memasarkan banyak macam produk maka perusahaan akan memperoleh stabilitas
hasil yang cukup tinggi. Sedangkan perusahaan yang hanya menjual satu macam
produk jika produk tersebut megalai kegagalan atau tidk disenangi lagi kinsumen,
maka perusahaan akan mengalami kesulitan.
4. Menurut Irwan
Produk adalah suatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen.

B. TINGKAT PRODUK
Untuk mengembangkan produk, seseorang perencana perlu memikirkan produk
dalam tiga tingkat yaitu produk inti, produk nyata dan produk yang ditambahkan.
Produk inti, dikaitkan dengan pernyataan apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli?

Setiap produk sebenarnya merupakann kemasan jasa pemecahan masalah. Theodere


Levitt menunjukkan bahwa agen pembeli tidak membeli bor ukuran seperempat inci,
nyata, seperti komputer, pendidikan keterampilan, kuliner, otomotif semuanya
merupakan produk nyata. Produk nyata mempunyai lima sifat terdiri tingkat kualitas,
ciri-ciri, gaya, nama merek, dan kemasan. Seorang perencana juga memikirkan manfaat
tambahan yang merupakan produk yang ditambahkan(augmented product) seperti
televisi. Sekarang televis tidak hanya untuk siaran bergambar saja, tetapi ada manfaat
tambahan, yaitu untuk digabungkan vidio dan siaran radio gelombang FM. Contoh lain
product Alfalin, tidak hanya untuk kakulator saja, namun fasilitas tambahan lainnya
untuk fasilitas arti bahasa asing ke bahasa nasional atau sebaliknya beserta contoh
kalimat, dan masih banyak manfaat tambahan lainnya, termasuk dalam komputer
sebagai edit data, juga dapat digunakan sebagai televisi radio. Jadi tingkatan produk
menurut Kotler meliputi produk inti, produk nyata dan produk yang ditambahkan:
Menurut William J. Stanton (1994), tingkatan produk ada lima meliputi:
1. Manfaat inti(core benefit) yaitu jasa manfaat inti yang sesungguhnya
dibeli atau diperoleh oleh konsumen, misal sebuah hotel manfaat
sesungguhnya adalah hotel untuk istrahat dan tidur.
2. Manfaat dasar tambahan( generic product) artinya pada inti produk
tersebut manfaat tambahan, misal hotel sebagai tempat istrahat dan
tidur mempunyai ruangan dan meja, alat musik dal alat kesehatan.
3. Harapan dari produk(expected product) artinya serangkaian kondisi
yang diharapkan dan disenangi yang memiliki atribut tersebut, misal
didalam ruangan hotel terdapat sprei, sabun dan handuk yang bersih
serta alat angkutan yang mudah dihubungi.
4. Kelebihan yang dimiliki produk(argumented product)artinya salah satu
manfaat dan pelayanan yang dapat membedakan produk tersebut
dengan produk para pesaing, misal didalam ruangan hotel terdapat
televisi, bunga dan kipas angin.
5. Masa depan potensi produk(potential product) artinya bagaiman
harapan masa depan produk tersebut jika terjadi perubahandan
perkembangan teknologi dan selera konsumen, misal hotel perlu
diinovasi dengan peralatan canggih serta dikombinasikan dengan
peralatan yang bersifat tradisional.
Disamping itu, penda[atan lain mengenai tingkat produk menurut Theodore
Levitt dalam buku The Marketing Imagination mengajukan konsep total produk, dimna
suatu produk ditawarkan dapat terdiri atas 4 unsur, yaitu:
1. Produk inti atau generik (core generic product)
2. Produk yang diharapkan, terdiri atas produk inti berikut
pertimbangan keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi
(expected product).

3. Produk tambahan (augmented product).


4. Produk potensial (pottensial product), dimana tampilan dan
tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah
kepuasan konsumen.

Tingkatan produk

Pandangan

Pandangan

Contoh PC

Produk inti

konsumen
Kebutuhan generik

pemasaran
Manfaat dasar

Menyimpan data,

konsumen yang

yang

pemrosesan,

harus dipenuhi.

membentuk

kecepatan

Produk yang

Satu kumpulan

produk.
Keputusan

pemrosesan,retrival
Merek, garansi,

diharapkan

harapan minimal dari

produk tentang

jasa, pendukung,

konsumen

komponen nyata

komputer.

Penawaran penjual

dan tidak nyata.


Keputusan

Diagnostic,

yang melebihi

pemasaran

sofeware, trade in

harapan/kebiasaan

tentang harga,

allowance, jaringan

konsumen

distribusi, dan

dealer, klub

promosi

penggunaan dan

Segala sesuatu yang

Tindakan untuk

lainnya
Penggunaan

secara potensial

menarik dan

controller system,

dapat dilakukan atas

menahan

mesin faks, music

produk demi

konsumen

kompocer, area

kepuasan konsumen

walaupun ada

aplikasi lain

Produk tambahan

Produk potensial

perubahan
kondisi atau
aplikasi baru

C. KLASIFIKASI PRODUK
Produk yang biasa dibeli oleh konsumen, kita dapat melakukan penggolongan atau
klasfikasi mengenai produk. Produk menurut daya tahannya diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Barang yang tahan lama
Barang yang tahan lama(durable goods) adalah merupakan barang nyatanyang biasanya
banyak kegunaan, misalnya pakaian, peralatan otomotif, komputer, peralatan bengkel,
lemari es, dan sebagainya.
2. Barang yang tidak tahan lama
Baranag yang tidak tahan lama(nondurable goods) adalah merupakan barang nyata yang
biasanya dikomsumsi untuk satu atau beberapa kegunaan, misalnya pasta gigi, kuliner,
minuman energi, obat generik dan lainya.
3. Jasa
Jasa adalah merupakan kegiatan, manfaat, atau kegunaan yang ditawarkan untuk dijual,
misalnya bengkel sepeda motor, repreasi komputer dan televisi, laundry, jasa angkutan
baarang, jasa olah data, rental mobil dan sepeda motor, kursus bahasa inggris, kursus
program komputer, dan lainya.
Menurut Bruce J.Walker, klasifikasi produk dapat dikelompokan menjadi dua macam yaitu
produk komsumsi dan produksi industri.
1. Produk komsumsi
Consumer Product are intended for use by household consumers for non businnes
purpose( produk komsumsi adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau
rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual. Klasifikasi produk
konsumsi:
a. Barang kebutuhan sehari-hari
Barang kebutuhan sehari-hari disebut juga barang-barang kemudahan(convenince
goods) adalah barang yang pada umumnya sering kali dibeli segera dan memerlukan
usaha yang sangat kecil untuk memilikinya atau barang-barang yang pada umumnya
sering dan segera dibeli oleh para konsumen, lagi pula tanpa banyak usaha
membanding-bandingkannya pada saat membeli.
Ciri-ciri barang konvenien sebagai berikut:
- Konsumen mempunyai pengetahuan yang luas tentang barang

Konsumen menginginkan sebelum membeli barang tersebut


Harga dan mutu tidak terlalu dipersoalkan
Umumnya harga murah
Tidak bayak terpengaruh mode dan sering dibeli secara tidak teratur
Misal sembako, kelontong, barang bersifat retail.

Barang konvein terbagi menjadi tiga macam, yaitu:


-

Barang pokok(staples goods), yaitu barang konsumen secara tetap atau barangbarang yang dibeli konsumen untuk keperluan sehari-hari, misal sikat gigi, kecap,

pasta gigi, sabun dan sebagainya.


Barang yang menggugah hati(impulse goods), yaitu barang yang dibeli konsumen
atau barang-barang yang dibeli tanpa rencana atau tanpa usah pencarian. Barangbarang ini umumnya dijual disembarang tempat karena konsumen jarang mencari
barang-barang tersebut secara khusus. Misal majalah, koran, permen atau

kembang gula didekat kasir.


Barang darurat(emergency goods), yaitu kebutuhan konsumen yang dirasakan
sangat mendadak atau barang-barang yang dibeli ketika kebutuhan yang
mendesak, misal payung, jas hujan, pakaian tebal ntuk kehangatan tubuh waktu
musim dingin, pemakaian handphone saat ini merupakan kebutuhan yang

penting.
b. Barang belanjaan
Barang belanjaan disebut juga barang toko(shopping goods) adalah barang yang
dalam proses pembeliaannya, dibeli konsumen dengan cara membandingbandingkan berdasarkan kesesuaian kualitas, harga dan modelnya. Atau dalam
pengertian yang lainya, barang toko adalah barang-barang yang dalam proses
pemilihan dan pembeliannya, konsumen memprbandingkan ciri-ciri produk
berdasarkan pada kesesuaian, kualitas, harga dan gaya. Misal pakaian, kursi, sepatu,
televisi, handphone, komputer atau laptop. Barang belanjaan atau barang toko
-

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


Membutuhkan banyak waktu untuk membelinya
Timbil keiinginan dan kepuasan rlatif sangat panjang
Harga dan mutu diperhatikan
Harga barang tinggi
Dibeli tidak teratur waktunya

Jadi konsumen dalam hal pembeli sebelum melakukan transaksi pemblian, melihat
secara fisik dan mencoba mebanding-bandingkan barang sejenis lainya bauk
mengeni bentuk, warna, gaya, harga dan kualitas. Para pembeli pada umumnya akan
cenderung memilih dan membeli pada barang yang sesuai dan cocok seleranya.
Sedangkan barang yang tidak cocok atau tidak sesuai akan ditinggalkan. Sehingga di
jenis barang belanjaan(barang tiko), pembelia akan membedakan barang yang
disukai dan barang yang tidak disukai. Maka pihak toko, peruahaan harus
melakukan penggolongan barang dengan tujuan meningkatkan kepuasan para

konsumen(pembeli), salh satunya memberikan segala informasi yang valid


mengenai produk yang diinginkan oleh calon pembeli.
c. Barang khusus (speciality goods)
Barang khusus (speciality goods) adalah yang memiliki ciri unik atau merek khas
dimana kelompok konsumen bersedia berusaha lebih keras untuk memiliki atau
membelinnya, atau barang-barang yang mengandung ciri-ciri unik atau identifikasi
merek. Untuk itulah sekelompok pembeli lumayan banyak umunya bersedia
melakukan usaha pembeli khusus. Misal mobil camry, sepeda motor gedhe(moge),
mobil dan sepeda motor antik, kuno, lukisan kuno, uang logam zaman dulu, mobil
marcedes, dan sebagainya. Barang khusus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Konsumen membutuhkan banyak waktu untuk membeli atau memiliki barang
tersebut
Timbulnya keiingina dan kepuasan relatif sangat panjang
Harga dan kualitas tidak menjadi masalah
Harga umum tinggi
Frekuensi kepentingan konsumen terhadap barang tidak general
d. Barang yang tidak dicari(unsougth goods)
Barang yang tidak dicari disebut juga barang yang tidak menarik(unsougth goods)
-

adalah barang dimana konsumen atau tidak tahu mengenai barangnya, tetapi pada
umumnya tidak berpikir untuk membelinya. Dengan defenisi lain, barang yang tidak
menarik adalah barang yang belum diketahui oleh para konsumen atau sudah
diketahui tetapi tidak berpikir untuk membelinya, misalnya batu nisan, arsuransi
mobil, arsuransi jiwa.
2. Barang industri
Businnes goods is too broad to use in developing a marketing programee(barang industi
adalah barang yang begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan
pemasaran). Klasifikasi barang industri:
a. Bahan mentah
Bahan mentah (raw materials) adalh barang yang akan menjadi bahan baku secara
fisik untuk memproduksi produk lain(suatu produk). Bahan mentah dibedakan
menjadi 2 kelas besar, yaitu:
- Barang hasil alam seperti mineral, tanah, dan barang-barang hasil hutan dan laut
- Barang hasil pertanian seperti gandum, kapas, buah-buahan dan sayur
Ciri-ciri bahan mentah:
-

Harga per unit sangat rendah


Daur hidup sangat pendek
Diperlukan dalam jumlah tang sangar besar
Tidak standardisasi persaingan produknya sangat banyak dan sangat penting.

Suplai terbatas
b. Barang bahan baku dan suku cadang pabrik
Barang bahan baku suku cadang pabrik( facricating materials and parts) adalah
barang-barang industri yang digunakan untuk suku cadang yang aktual bagi produk
-

akhir, misal balok mesin. Ciri-cirinya:


Harga per unit sangat rendah

Daur hidup produk bergantung pada produk akhir


Kebutuhan besar
Standarisai persaingan produk tinggi
Supali tidak menjadi masalah
c. Barang instalasi(instalasions)
d. Barang instalasi(instalasions) adalah barang indusri yang dipergunakan pabrik
dengan daur hidup yang panjang dan harga digunakan pabrik dengan daur hidup
yang panjang dan harga yang mahal. Misal mesin diesel. Ciri-cirinya :
- Harga per unit sangat tinggi
- Daur hidupnya sangat panjang
- Jumlah yang dibutuhkan kecil
- Standarisasi persaingan produk sangat kecil
- Suplainya tidak ada masalah
e. Peralatan tambahan (accessory equipment)
Peralatan tambahan (accessory equipment) adalah barang yang digunakan sebagai
pembantu pelaksanaan tugas operasi industri perusahaan dan tidak menjadi bagi
produk yang dibuat. Misal mesin hiting dipakai supermarket. Ciri-cirinya:
- Harga per unit sedang
- Daur hidup produk panjang
- Jumlah kebutuhan sedikit
- Standarisasi persaingan kecil
- Suplai tidak menjadi masalah
f. Pembekalan operasional(operating supplies)
Pembekalan operasional(operating supplies) adalah barang kebutuhan sehari-hari
-

(convenience goods) bagi sektor industri, misal alat kantor. Ciri-cirinya:


Harga peruni rendah
Daur hidupnya produk pendek
Jumlah yang dibutuhkan kecil
Standardisai persaingan banyak
Suplainya tidak menjadi masalah

D. DAUR HUDUP PRODUK


Secara idieal teoretis setiap produk diharapkan mengalami proses yang disebut daur hidup
produk atau product life cycle. Namum dalam proses daur hidup produk tersebut sangat sulit bagi
produsen untuk memastikan lama waktu yang harus ditempuh suatu produk guna melewati proses
tersebut. Hanya saja konsep daur hidup produk dapat dibagi menjadi beberapi tahap menurut
karakteristik waktu, yaitu waktu pengenalan(introducation), waktu pertumbuhan(growth), waktu
kematangan/kejenuhan(maturity), dan waktu penurunan(decline). Tahapan waktu tersebut dapat
diperjelas dengan grafis sebagai berikut:
Waktu pengenalan produk (introducation)
Produsen memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dengan bermacam cara, seperti
promosi, iklan, pameran, personal selling, spanduk, sponsor, televisi, radio, massa atau baura
promosi(promotion mix). Dengan cara-cara seperti diatas, produsen mempunyai harapan bahwa
produknya dikenal oleh masyarakat dantertarik untuk membelinya. Namun konsekuensi dari
oengenalan produk tersebut pihak produsen harus mengeluarkan relatif banyak biaya-biaya, yaitu

biaya produksi dan biaya promosi, sementara dari segi penjualan belum ada atau masih sedikit
volume penjualan produknya. Disamping iti juga produk belum banyak dikenal oleh masyarakat
luas. Sehingga adanya biaya yang besar dan belum ada atau masih sedikit volume penjualan produk
berakibat pada kondisi saldo pada neraca yang negatif atau rugi.
Tahap atau waktu pengenalan produk secara produk secara garis besar mempunyai ciri sebagai
berikut:
-

Biaya tinggi
Volume penjualan rendah
Merugi dan saluran distribusi terbatas
Penuh resiko
Program promosi dirancang untuk meransang permintaan primer
Tipe produk yang ditawarkan bukan merek pabrik

Waktu pertumbuhan produk(growth)


Setelah dikenalkan melalui berbagai macam media promosi, produk mulai dikenal masyarakat dan
denganbujuk rayu promosi akhirnya mulai tertarik untuk membelinya. Dengan memanfatkan
kegunaan produk yang sudah dibelinya, calon-calon konsumen baru banyak tertarik untuk
membelinya juga, sehingga mempengaruhi volume penjualan produk yang semakin lama semakin
meningkat. Melonjaknya hasil penjualan merupakan tanda berlangsungnya tahap atau waktu
pertumbuhan produk. Seiring dengan penjualan yang semakin meningkat, pihak produsen ada
kecenderungan untuk mengurangi frekuensi promosi dengan asumsi produknya sudah banyak
dikenal para konsumen. Konsekuensi mengurangi frekuensi promosi berarti efesiensi biaya
promosi. Jika biaya promosi saat itu dibandingkan dengan volume penjualan yang terus meningkat
dari waktu kewaktu, maka keuntungan semakin besar pula, bahkan mencapai keuntungan yang
maksimum. Namum pada waktu pertumbuhan ini pula, produsen harus waspada terhadap para
pesaing yang masuk segmen produknya. Para pesaing juga inginmenikmati keuntungan dari
segmen produk tersebut, dimana mereka melihat secara cermat dan mengatur strategi pemasaran
guna mengambil sebagian atau seluruh pangsa pasar dari produsen tersebut.
Tahap atau waktu prtumbuhan produk secara garis besar mempunyai ciri sebagai berikut:
-

Penjualan dan laba meningkat dengan cepat


Promosi mulai ditekankan pada merek bukan pada tipe produk
Distribusi meningkat

Waktu kematangan/kejenuhan produk(maturity)


Akan tiba waktunya laju pertumbuhan penjualan produk mulai menurun dan produk tersebut mulai
memasuki waktu waktu kematangan atau konsumen suadah ada rasa kejenuhan terhadap produk.
Tahap ini biasanya berkangsung lebih lama dibandungkan tahap atau waktu-waktu sebelumnya
serta menghadapi tantngan-tantangan besar dalam manajemen pemasaran. Menurunnya laju
pertumbuhan penjualan mengakibatkan kelebihan kapasiatas industri. Hal ini selanjutnya
menyebabkan persaingan menjadi ketat dan intensif. Para pesaing sering menurun harga atau obral

harga. Disamping itu para pesaing juga meningkatkan promosi penjualan. Sehingga strategi yang
dijalankan oleh para pesaing akan berakibat menyusutnya jumlah keintungan.
Tahap atau waktu kematangan/kejenuhan produk secara garis besar mempunyai ciri sebagai
berikut:
-

Volume penjualan tetap naik akan tetapi sudah menurun


Laba juga mengalami penurunan
Persaingan haga mulai tajam
Upaya promosi harus intesif

Waktu penurunan produk(decline)


Pada akhirnya penjualan hampir semua bentuk produk dan merek akan bergerak menurun.
Penjualan dapat jatuh sampai titik nol. Mungkin biaya terbesar adalah penelitian untu mencari
produk pengganti yang disenangi konsumen.perusahaan secara sadar harus menciptakan bauran
produk untuk memperoleh keuntungan dimasa depan(Irwan, 1999).
Tahap atau waktu kematangan/kejenuhan produk secara garis besar mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
-

Permintaan produk merosot


Para pesaing mulai mundur dari pasar

E. Pengembangan Produk
1. Pengertian pengembangan produk
Pengembangan produk(product development) disebut juga merchandising adalah kegiatakegiatan pembuat barang(manufacturer)dan perantara(middlemen) yangbermaksud
melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat aau ditawarkan untuk dijual atas
permintaan pembeli. Termasuk dalam pengembangan produk adalah kualita, ukuran,
bentuk, daya tarik lahiriah, labeling, cap tanda(branding), pembungkus(packaging)dan
sebagainya untuk menyesuaikan selera yang sedang tumbuh. Pengembangan produk harus
menjamin bahwa (Suhardi Sigit, 1992):
- Kualitas barangnya baik
- Desain barangnya baik
- Barang baru dapat ditambahkan jika diperlukan
- Barang sekarang dapat dikurangi jika diperlukan
- Kegunaan-kegunaan baru selalu diusahakan
- Bungkusnya sesuai
- Barangnya diberi cap yang pantas
Penanganan yang cermat terhadap pengembangan produk dan perancanaan produk
disebabkan oleh adanya tiga faktor yang selalu berubah, yaitu:
-

Jumlah pembeli potensial


Kebutuhan dan freperensi para pembeli
Daya beli para pembeli

Jumlah pembeli potensial selalu berubah sebab adanya kelahiran, kematian, urbanisasi,
imigrasi, dan emigrasi. Kebutuhan dan preferensi pembeli dapat berubah karena beberapa

hal antara lain perubahan susunan umur penduduk, perubahan daya beli, adanya perubahan
baru, adanya perbaikan baru atau cara-cara baru, pengaruh fashion, perubahan sikap
masyarakat, perubahan kesenangan dan kebiasaan masyarakat.
Perubahan daya beli dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain, keadaan gelombang
konjungtur, peraturan pajak, pengangguran, inflasi.
2. Penentu-penentu Kualitas
Konsumen pada umumnya tidak segera mengetahui kualitas produk yang akan dibelinya.
Karena itu cap yang dipasang harus dapat memberi jawaban atas pertanyaan, sampai kapan
tanggal kedaluarsanya atau jatuh tempo produk harus ditaruk dari pasar? Komposisi bahan,
kegunaan,cara pakainya, diproduksi oleh perusahaan mana?
Kualitas produk dapat ditentukan oleh:
- Material
- Teknik atau cara pembuatannya
- Tingkat keahlian orang atau perusahaan yang mengerjakan
- Engineering design dan sfecifications
- Daya tarik
Sehubungan dengan kualitas itu maka harus perlu didengar pandangan pada pendapat dari
beberapa golongan berikut:
- Organisasi-organisasi mahasiswa
- Perkumpulan dagang
- Lembaga pemerintah golongan konsumen
3. Gaya dan Mode
Pengertian gaya atau style adalah karakteristik/sifat-sifat yang luar biasa, atau mode
pengungkapan, penyajiana atau kosepsi didalam beberapa bidang seni. Jadi ada gaya
pakaian, gaya dekorasi interior, gaya pidato, gaya penampilan, gaya percakapan, aksitektu,
musik dan sebagainya. Atau a style is a distrinctive maner of construction or presentation
in any art, product, or endeavor(singing, playing, behaving) (corak adalah suatu ragam
yang berbeda dari kontruksi atau presentasi dari seni, produk, atau ikhtiar misal bernyanyi,
bermain, bersikap)
Sedangkan pengertian dari mode (fashion) adalah gaya yang sedang berlaku pada suatu
masa atau waktu. Gaya itu selalu muncul, apakah cepat atau lambat. Jika gaya itu diterima
masyarakat maka terjadilah suatu fashion. Tiap-tiap gaya yang populer umumnya sudah
pernah satu atau beberapa kali menjadi fashion. Atau A fashion is any style that is populalry
accepted and purchased by succesive groups of people over a reasonably long priod of time
(mode adalah setiap corak yang populer dditerima dan dibeli oleh konsumen secara
berkesinambungan waktu yang lama).
Pengertian desain adalah interpretasi orang terhadap gaya, cara-cara mengombinasikan gari,
bentuk dan warna. Dapat juga didalam satu gaya terhadap beberapa desain.
4. Peranan Warna
Warna yang bermacam-macam selain berperan dalam hal kecolokan, juga mendorong orang
untuk memiliki lebih dari satu macam. Jika warna kain atau pakaian putih semua atau
warna barangkali orang sudah cukup memiliki tiga atau empat lembar saja. Tetapi dengan

adanya beberapa warna maka orang akan termotivasi untuk memiliki lebih dari satu.
Sehingga produsen harus berhati-hati dalam memilih warna dan kombinasi. Suatu produk
yang berwarna terlalu banyak mungkin tidak akan disukai orang. Mungkin akan lebih baik
dengan variasi warna yang sedikit tetapi dengan desain yang menarik.
5. Positioning Produk
Produsen mengetahui posisi produknya di antar produk-produk pesaing merupakan
kewajiban. Kegiatan ini menjadi penting karena dengan mengetahui posisi produknya dapat
menentukan alternatif strategi pemasaran, strategi promosi, stategi inovasi produk, strategi
penentuan segmen pasar. Strategi pemasaran yang dilakukan benar-benar mengena pada
pasar sasaran. Untuk itu para pesaing dapat menjadi landasan untuk menentukan strategi
pemasaran yang bagaimana agar produk yang dipasarkan mampu bersaing, bahkan mampu
memenangkan pesaing. Apakah perlu hadiah, potongan harga, tambahan produk jika
membeli dalam jumlah tertentu?
Strategi promosi, bagi seseorang pemasar sangat penting dilakukan. Dalam manajemen
pemasaran dikatakan bahwa promosi merupakan ujung tombak penjualan. Semakin intensif
dan luas jangkauan promosinya semakin besar dan banyak orang yang tahu mengenai
produknya. Disini media promosi juga tidak kalah penting dalam peran serta mensukseskan
pemasaran produk. Media promosi dapat melalui televisi, radio, media massa, majalah,
spanduk, sponsor kegiatan, brosur, pameran produk baik baik didalam maupun diluar
negeri, sampel produk dan lain sebagainya.
Strategi invasi produk diperlukan untuk menghindari konsumen dari rasa jenuh terhadap
produk yang dirawarkan. Kejenuhan konsumen terjadi ketika produk yang ditawarkan
sudah enjadi kebiasaan umum digunakan manfaatya. Dimana pemanfaatan produk yang
berulang terjadi menjadikan konsumen merasa jenuh dan mempunyai keiinginan untuk
mencari produk sejenis lainnya dengan meninggalkan peroduk yang selama ini mereka
gunakan. Konsumen mencari produk sejenis lain yang memberikannuasa baru baik dari
segi bentuk, warna kecanggihan teknologi, kualitas dan daya tahan keawetan. Misalnya
produk handphone, kejenuhan konsumen relatif singkat. Karena dalam waktu relatif singkat
pula muncul produk-produk baru dengan fasilitas fitur lebih lengkap dan lebih canggih.
Disamping itu juga bentuk-bentuk dan warna produk yang diawarkan lebih menarik.
Sehingga bagi konsumen yang mengikuti produk elektronik tidak akan pernah kecewa
dengan produk-produk baru tersebut, yaitu pasti ada yang baru.
Tidak hanya handphone(HP) saja, demikian juga produk komputer jenis laptop. Produk
komputer jenis ini sangat cepat perkembangannya. Banyak produsen komputer berlomba
memproduksi produk inovasi-inovasi baru termasuk didalamnya mengenai kecanggihan
tehnologi yang melangit. Setiap preodusen menjolokkan keunggulan produknya. Sama
seperti handpone, waktu inovasi laptop relatif singkat, setiap waktu ditawarkan laptop baru
dengan fasilitas baru juga. Secara otomatis kompetisi atau persaingan diantara produsen

komputer jenis laptop semakin ketat. Dan secara otomatis segmen pasar yang dituju pun
relatif sama, yaitu segmen kaum terpelajar atau segmen beraktivitas teknologi tinggi.
Dari contoh beberapa produk diatas menjelaskan kepada kita bahwa mengetahui posisi
produk antara para pesaing didalam rimba konsumen sangat penting dan selanjutnya dapat
menentukan sikap bagaimana harus memenangkan sebuah pertempuranbisnis dari pada
pesaing. Karena dalam dunia bisnis ada yang mengatakansiapa masuk dulu, dialag yang
akan menang. Artinya bahwa siapapun produsennya ketika hendak memenangkan pesaing
dalam merebut pasar, dia harus mempunyai produk unggukan yang selaludidepan produk
pesaingnya, baik dari segi kemanfaatan, teknologi, fasilitas dan sebagainya dan segera
memasarkan secara cepat kepada masyarakat luas melalui promosi yang intensif dan terarah
pada pasar sasaran yang tepat.
Lalu apa itu positoning produk?
Menurut Sutina (2002), positioning produk adalah merupakan cara pemasar menanamkan
citra, persepsi dan imazinasi aras suatu produk yang ditawarkan pada konsumen melalui
proses komunikasi. Dengan perkataan lain positioning bukan lain positioning bukan
menempatkan produk untuk kelompok tertentu(segmen), tetapi berusaha menanamkan citra
produk dibenak konsumen pada segmen yang telah dipilih. Positioning berhubungan
dengan bagaimanakah memainkan komunikasi agar dalam benak konsumen trtanam suatu
citra tertentu.
Menurut Renald Kasali, (1999), positioning adalah strategi komunikasi untuk memsuki
jendela otak konsumen agar produk/merek/ nama Anda mengandung arti tertentu yang
dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam
bentuk hubungan asosiatif.
Komunikasi yang diibangun oleh pemasar seharusnya menciptakan hubungan asosiatif
antara produk dengan arti-arti tertentu yang positif, sehingga mempunyai keunngulan
dibandingkan dengen sejenis lainnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan pengertian diatas, menurut Renald
Kasali(1999) sebagai berikut:
- Positioning adalah strategi komunksi
- Positioning bersifat dinamis
- Positioning berhubungan dengan event marketing, karena hubugan citra di benak
konsumen, pemasar harus mengembangkan strategi market public relation melalui
-

event marketing yang dipilih sesuai dengan karakter produk.


Positioning harus memberi arti yang penting bagi konsumen.
Positioninh harus diungkapkan dalam bentuk suatu pertanyaan

Sedangkan cara-cara positioning produk menurut Renald Kasali(1999) dapat dilakukan


sebagai berikut:
-

Positioning menurut berdasarkan produk


Market dapat menunjukkan kepada pasarnya dimana leak perbedaan produknya
terhadap pesaing.
Positioning berdasarkan manfaat produk

Manfaat produk ditonjolkan sebagai positioning sepanjang dianggap penting oleh


konsumen. Manfaat dapat bersifat ekonomis, fisik, dan emosional berhubungan
dengan self image
-

Positioning berdasarkan pemakaian produk


Disini atribut-atribut produk yang ditonjolkan, salah satunya adalah atribut
pemakaian produk, misal produk obat herbal dan pupuk organik yang menawarkan

kembali kealam antikimia


Positioning berdasarkan ketagori produk
Positioning biasanya dilakukan oleh produk-produk baru yang muncul dalam suatu
ketagori produk, misal sepeda motor merek HONDA. Konsumen mebgenal produk

ini yang hemat BBM.


Positionng kepada pesaing
Misalkan produk HP Nokia mengesankan produk HP teknolohi terdepan dari pada

produk sejenisnya.
Positioning melalui imazinasi
Positioniing produk merupakan hubungan asosiatif dan kita dapat menggunakan
imajinasi-imajinasi produk berdasarkan tempatnya, pemakainnya, situasi dan

sebagainya.
Positioning berdasarkan masalah
Terutama untuk produk/jasa baru belum begitu dukenal oleh konsumen. Produk/jasa
baru umumnya iciptakan untuk memberikan solusi kepada konsumennya, masalah

yang disarasakan dalam masyarakat atau dialami konsumen diangkat kepermukaan..


6. Pengertian Produk Baru
Ada beberapa pengertin dari produk baru adalah:
- Produk yang benar-benar inovatif dan benar-benar unik
- Produk pengganti yang benar-benar berbeda dari produk yang ada, misal kopi instan
- Produk imitatif, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu, tapi bukan
-

dipasar, misalnya kompute Jepang imitasi komputer Amerika.


Produk yang menggunakan bahan baku baru sama sekali, misalnya sepatu dari
plastik.
Modifikasi produk(product modifications) adalah memperbaiki produk yng ada,
yang meliputi kualitas, feature dan style yang tujuannya menngkatkan penjualan.

Modifikasi produk menciptakan 3 dimensi, yaitu:


Perbaiki mutu(quality improvement)
Perbaiki ciri-ciri khas(feature improment)
Perbaiki gaya(style improment)

Menurut ,

Anda mungkin juga menyukai