MERANCANG PRODUK
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mampu :
Menjelaskan produk dan tingkat produk
Menjelaskan klasifikasi produk
Menjelaskan daur hidup produk
Menjelaskan pengembangan produk
SESUAI dengan kebutuhan dan keinginan konsumen atau masyarakat atas
produk, berusaha untuk mendapatkannya dengan sumber daya yang terbatas dengan
cara pertukaran maupu transaksi jual beli. Cara pertukaran merupakan cara
memperoleh suatu produk yang diinginkan masing-masing pihak satu yang
membutuhkan produk dengan pihak lain yang memerlukan produk pengganti. Dengan
nilai produk yang hampir sama atau sama mereka kemudian melakukan pertukaran.
Misalkan tukar tambah mobil bekas dengan mobil baru. Jika harga beli bekas sebesar
Rp90.000.000,- sedangkan mobil baru dengan harga Rp140.000.000,- berarti orang
yang menukar mobil bekas dengan mobil baru harus menambah uang sebsar
Rp50.000.000,- . sehingga nilai pertukarn kedua mobil tersebut menjadi sama, yaitu
Rp140.000.000.
Jika transaksi jual-beli produk lebih cenderung kepada tawaran menawar antar
penjual dan pembeli. Mereka sama-sama mempunyai kebutuhan dan keinginan melalui
produk, penjual memenuhi kebutuhan dan keinginan harga(uang) untuk mendapatkn
laba. Jadi motivasi mereka bertransaksi jual beli mengalami perbedaan. Tetapi secara
fungsional, kedua pihak pembelii dan penjual sama-sama mempunyai kebutuhan dan
keinginan yang harus dipenuhi. Namun kebijaksanaan produk mengikuti perkembangan
yang hidup didalam masyarakat, mengikuti selera yang sudah tumbuh, agar dapat
menentukan dan membuat produk yang digemari masyarakat atau konsumen potensial
secara terus-menerus. Tidak jarang suatu perusahaan dapat berhasil dengan
periklanannya menarik para pembeli, tetapi pembelian hanya terjadi satu kali saja,
karena barangnya tidak sesuai dengan selera.
A. PENGERTIAN PRODUK
Perusahaan T-shirt merek Dagadu di Yogyakarta, T-shirt merek joger di Bali,
batik tulisan Madura, makanan gudeg Mataram, ayam goreng Mbok Berek, bakpia
Phathok 75, sepatu merek Bata, dan lain-lain merupakan contoh produk bermerek.
Masih banyak produk-produk bermerek lainnya yang dapat kita temukan di Indonesia.
Beberapa produk bermerek diatas secara kualitas dan kuantitas dapat diandalkan,
karena mereka mempunyai suatu ciri khas dan merupakan identits tertentu, misalkan
daerah asal produk atau siapa pembuuatnya.
Jadi apa yang disebut produk? Berikut ini beberapa defenisi produk menurut
para pakar dibidanngnya:
1. Merurut William J. Stanton
Ada dua arti mengenai produk, yaitu:
- Dalam arti sempit: a produk is set of tangible physical attributes
assenable in an identifiable from(sebuah produk adalah sekelompok
atribut fisik nyata yang terkait dalam sebuah bentik yang dapat
-
diidentifikasikan).
Dalam arti luas: a product is a set of tangible and intangible attributes,
including packaging, color, price, quality, and brand, plus the service
and reputation of th seller(sebuah produk adalah sekelompok atribut
nyata dan tidak nyata, didalmnya termasuk kemasan, warna, harga, mutu
B. TINGKAT PRODUK
Untuk mengembangkan produk, seseorang perencana perlu memikirkan produk
dalam tiga tingkat yaitu produk inti, produk nyata dan produk yang ditambahkan.
Produk inti, dikaitkan dengan pernyataan apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli?
Tingkatan produk
Pandangan
Pandangan
Contoh PC
Produk inti
konsumen
Kebutuhan generik
pemasaran
Manfaat dasar
Menyimpan data,
konsumen yang
yang
pemrosesan,
harus dipenuhi.
membentuk
kecepatan
Produk yang
Satu kumpulan
produk.
Keputusan
pemrosesan,retrival
Merek, garansi,
diharapkan
produk tentang
jasa, pendukung,
konsumen
komponen nyata
komputer.
Penawaran penjual
Diagnostic,
yang melebihi
pemasaran
sofeware, trade in
harapan/kebiasaan
tentang harga,
allowance, jaringan
konsumen
distribusi, dan
dealer, klub
promosi
penggunaan dan
Tindakan untuk
lainnya
Penggunaan
secara potensial
menarik dan
controller system,
menahan
produk demi
konsumen
kompocer, area
kepuasan konsumen
walaupun ada
aplikasi lain
Produk tambahan
Produk potensial
perubahan
kondisi atau
aplikasi baru
C. KLASIFIKASI PRODUK
Produk yang biasa dibeli oleh konsumen, kita dapat melakukan penggolongan atau
klasfikasi mengenai produk. Produk menurut daya tahannya diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Barang yang tahan lama
Barang yang tahan lama(durable goods) adalah merupakan barang nyatanyang biasanya
banyak kegunaan, misalnya pakaian, peralatan otomotif, komputer, peralatan bengkel,
lemari es, dan sebagainya.
2. Barang yang tidak tahan lama
Baranag yang tidak tahan lama(nondurable goods) adalah merupakan barang nyata yang
biasanya dikomsumsi untuk satu atau beberapa kegunaan, misalnya pasta gigi, kuliner,
minuman energi, obat generik dan lainya.
3. Jasa
Jasa adalah merupakan kegiatan, manfaat, atau kegunaan yang ditawarkan untuk dijual,
misalnya bengkel sepeda motor, repreasi komputer dan televisi, laundry, jasa angkutan
baarang, jasa olah data, rental mobil dan sepeda motor, kursus bahasa inggris, kursus
program komputer, dan lainya.
Menurut Bruce J.Walker, klasifikasi produk dapat dikelompokan menjadi dua macam yaitu
produk komsumsi dan produksi industri.
1. Produk komsumsi
Consumer Product are intended for use by household consumers for non businnes
purpose( produk komsumsi adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau
rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual. Klasifikasi produk
konsumsi:
a. Barang kebutuhan sehari-hari
Barang kebutuhan sehari-hari disebut juga barang-barang kemudahan(convenince
goods) adalah barang yang pada umumnya sering kali dibeli segera dan memerlukan
usaha yang sangat kecil untuk memilikinya atau barang-barang yang pada umumnya
sering dan segera dibeli oleh para konsumen, lagi pula tanpa banyak usaha
membanding-bandingkannya pada saat membeli.
Ciri-ciri barang konvenien sebagai berikut:
- Konsumen mempunyai pengetahuan yang luas tentang barang
Barang pokok(staples goods), yaitu barang konsumen secara tetap atau barangbarang yang dibeli konsumen untuk keperluan sehari-hari, misal sikat gigi, kecap,
penting.
b. Barang belanjaan
Barang belanjaan disebut juga barang toko(shopping goods) adalah barang yang
dalam proses pembeliaannya, dibeli konsumen dengan cara membandingbandingkan berdasarkan kesesuaian kualitas, harga dan modelnya. Atau dalam
pengertian yang lainya, barang toko adalah barang-barang yang dalam proses
pemilihan dan pembeliannya, konsumen memprbandingkan ciri-ciri produk
berdasarkan pada kesesuaian, kualitas, harga dan gaya. Misal pakaian, kursi, sepatu,
televisi, handphone, komputer atau laptop. Barang belanjaan atau barang toko
-
Jadi konsumen dalam hal pembeli sebelum melakukan transaksi pemblian, melihat
secara fisik dan mencoba mebanding-bandingkan barang sejenis lainya bauk
mengeni bentuk, warna, gaya, harga dan kualitas. Para pembeli pada umumnya akan
cenderung memilih dan membeli pada barang yang sesuai dan cocok seleranya.
Sedangkan barang yang tidak cocok atau tidak sesuai akan ditinggalkan. Sehingga di
jenis barang belanjaan(barang tiko), pembelia akan membedakan barang yang
disukai dan barang yang tidak disukai. Maka pihak toko, peruahaan harus
melakukan penggolongan barang dengan tujuan meningkatkan kepuasan para
adalah barang dimana konsumen atau tidak tahu mengenai barangnya, tetapi pada
umumnya tidak berpikir untuk membelinya. Dengan defenisi lain, barang yang tidak
menarik adalah barang yang belum diketahui oleh para konsumen atau sudah
diketahui tetapi tidak berpikir untuk membelinya, misalnya batu nisan, arsuransi
mobil, arsuransi jiwa.
2. Barang industri
Businnes goods is too broad to use in developing a marketing programee(barang industi
adalah barang yang begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan
pemasaran). Klasifikasi barang industri:
a. Bahan mentah
Bahan mentah (raw materials) adalh barang yang akan menjadi bahan baku secara
fisik untuk memproduksi produk lain(suatu produk). Bahan mentah dibedakan
menjadi 2 kelas besar, yaitu:
- Barang hasil alam seperti mineral, tanah, dan barang-barang hasil hutan dan laut
- Barang hasil pertanian seperti gandum, kapas, buah-buahan dan sayur
Ciri-ciri bahan mentah:
-
Suplai terbatas
b. Barang bahan baku dan suku cadang pabrik
Barang bahan baku suku cadang pabrik( facricating materials and parts) adalah
barang-barang industri yang digunakan untuk suku cadang yang aktual bagi produk
-
biaya produksi dan biaya promosi, sementara dari segi penjualan belum ada atau masih sedikit
volume penjualan produknya. Disamping iti juga produk belum banyak dikenal oleh masyarakat
luas. Sehingga adanya biaya yang besar dan belum ada atau masih sedikit volume penjualan produk
berakibat pada kondisi saldo pada neraca yang negatif atau rugi.
Tahap atau waktu pengenalan produk secara produk secara garis besar mempunyai ciri sebagai
berikut:
-
Biaya tinggi
Volume penjualan rendah
Merugi dan saluran distribusi terbatas
Penuh resiko
Program promosi dirancang untuk meransang permintaan primer
Tipe produk yang ditawarkan bukan merek pabrik
harga. Disamping itu para pesaing juga meningkatkan promosi penjualan. Sehingga strategi yang
dijalankan oleh para pesaing akan berakibat menyusutnya jumlah keintungan.
Tahap atau waktu kematangan/kejenuhan produk secara garis besar mempunyai ciri sebagai
berikut:
-
E. Pengembangan Produk
1. Pengertian pengembangan produk
Pengembangan produk(product development) disebut juga merchandising adalah kegiatakegiatan pembuat barang(manufacturer)dan perantara(middlemen) yangbermaksud
melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat aau ditawarkan untuk dijual atas
permintaan pembeli. Termasuk dalam pengembangan produk adalah kualita, ukuran,
bentuk, daya tarik lahiriah, labeling, cap tanda(branding), pembungkus(packaging)dan
sebagainya untuk menyesuaikan selera yang sedang tumbuh. Pengembangan produk harus
menjamin bahwa (Suhardi Sigit, 1992):
- Kualitas barangnya baik
- Desain barangnya baik
- Barang baru dapat ditambahkan jika diperlukan
- Barang sekarang dapat dikurangi jika diperlukan
- Kegunaan-kegunaan baru selalu diusahakan
- Bungkusnya sesuai
- Barangnya diberi cap yang pantas
Penanganan yang cermat terhadap pengembangan produk dan perancanaan produk
disebabkan oleh adanya tiga faktor yang selalu berubah, yaitu:
-
Jumlah pembeli potensial selalu berubah sebab adanya kelahiran, kematian, urbanisasi,
imigrasi, dan emigrasi. Kebutuhan dan preferensi pembeli dapat berubah karena beberapa
hal antara lain perubahan susunan umur penduduk, perubahan daya beli, adanya perubahan
baru, adanya perbaikan baru atau cara-cara baru, pengaruh fashion, perubahan sikap
masyarakat, perubahan kesenangan dan kebiasaan masyarakat.
Perubahan daya beli dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain, keadaan gelombang
konjungtur, peraturan pajak, pengangguran, inflasi.
2. Penentu-penentu Kualitas
Konsumen pada umumnya tidak segera mengetahui kualitas produk yang akan dibelinya.
Karena itu cap yang dipasang harus dapat memberi jawaban atas pertanyaan, sampai kapan
tanggal kedaluarsanya atau jatuh tempo produk harus ditaruk dari pasar? Komposisi bahan,
kegunaan,cara pakainya, diproduksi oleh perusahaan mana?
Kualitas produk dapat ditentukan oleh:
- Material
- Teknik atau cara pembuatannya
- Tingkat keahlian orang atau perusahaan yang mengerjakan
- Engineering design dan sfecifications
- Daya tarik
Sehubungan dengan kualitas itu maka harus perlu didengar pandangan pada pendapat dari
beberapa golongan berikut:
- Organisasi-organisasi mahasiswa
- Perkumpulan dagang
- Lembaga pemerintah golongan konsumen
3. Gaya dan Mode
Pengertian gaya atau style adalah karakteristik/sifat-sifat yang luar biasa, atau mode
pengungkapan, penyajiana atau kosepsi didalam beberapa bidang seni. Jadi ada gaya
pakaian, gaya dekorasi interior, gaya pidato, gaya penampilan, gaya percakapan, aksitektu,
musik dan sebagainya. Atau a style is a distrinctive maner of construction or presentation
in any art, product, or endeavor(singing, playing, behaving) (corak adalah suatu ragam
yang berbeda dari kontruksi atau presentasi dari seni, produk, atau ikhtiar misal bernyanyi,
bermain, bersikap)
Sedangkan pengertian dari mode (fashion) adalah gaya yang sedang berlaku pada suatu
masa atau waktu. Gaya itu selalu muncul, apakah cepat atau lambat. Jika gaya itu diterima
masyarakat maka terjadilah suatu fashion. Tiap-tiap gaya yang populer umumnya sudah
pernah satu atau beberapa kali menjadi fashion. Atau A fashion is any style that is populalry
accepted and purchased by succesive groups of people over a reasonably long priod of time
(mode adalah setiap corak yang populer dditerima dan dibeli oleh konsumen secara
berkesinambungan waktu yang lama).
Pengertian desain adalah interpretasi orang terhadap gaya, cara-cara mengombinasikan gari,
bentuk dan warna. Dapat juga didalam satu gaya terhadap beberapa desain.
4. Peranan Warna
Warna yang bermacam-macam selain berperan dalam hal kecolokan, juga mendorong orang
untuk memiliki lebih dari satu macam. Jika warna kain atau pakaian putih semua atau
warna barangkali orang sudah cukup memiliki tiga atau empat lembar saja. Tetapi dengan
adanya beberapa warna maka orang akan termotivasi untuk memiliki lebih dari satu.
Sehingga produsen harus berhati-hati dalam memilih warna dan kombinasi. Suatu produk
yang berwarna terlalu banyak mungkin tidak akan disukai orang. Mungkin akan lebih baik
dengan variasi warna yang sedikit tetapi dengan desain yang menarik.
5. Positioning Produk
Produsen mengetahui posisi produknya di antar produk-produk pesaing merupakan
kewajiban. Kegiatan ini menjadi penting karena dengan mengetahui posisi produknya dapat
menentukan alternatif strategi pemasaran, strategi promosi, stategi inovasi produk, strategi
penentuan segmen pasar. Strategi pemasaran yang dilakukan benar-benar mengena pada
pasar sasaran. Untuk itu para pesaing dapat menjadi landasan untuk menentukan strategi
pemasaran yang bagaimana agar produk yang dipasarkan mampu bersaing, bahkan mampu
memenangkan pesaing. Apakah perlu hadiah, potongan harga, tambahan produk jika
membeli dalam jumlah tertentu?
Strategi promosi, bagi seseorang pemasar sangat penting dilakukan. Dalam manajemen
pemasaran dikatakan bahwa promosi merupakan ujung tombak penjualan. Semakin intensif
dan luas jangkauan promosinya semakin besar dan banyak orang yang tahu mengenai
produknya. Disini media promosi juga tidak kalah penting dalam peran serta mensukseskan
pemasaran produk. Media promosi dapat melalui televisi, radio, media massa, majalah,
spanduk, sponsor kegiatan, brosur, pameran produk baik baik didalam maupun diluar
negeri, sampel produk dan lain sebagainya.
Strategi invasi produk diperlukan untuk menghindari konsumen dari rasa jenuh terhadap
produk yang dirawarkan. Kejenuhan konsumen terjadi ketika produk yang ditawarkan
sudah enjadi kebiasaan umum digunakan manfaatya. Dimana pemanfaatan produk yang
berulang terjadi menjadikan konsumen merasa jenuh dan mempunyai keiinginan untuk
mencari produk sejenis lainnya dengan meninggalkan peroduk yang selama ini mereka
gunakan. Konsumen mencari produk sejenis lain yang memberikannuasa baru baik dari
segi bentuk, warna kecanggihan teknologi, kualitas dan daya tahan keawetan. Misalnya
produk handphone, kejenuhan konsumen relatif singkat. Karena dalam waktu relatif singkat
pula muncul produk-produk baru dengan fasilitas fitur lebih lengkap dan lebih canggih.
Disamping itu juga bentuk-bentuk dan warna produk yang diawarkan lebih menarik.
Sehingga bagi konsumen yang mengikuti produk elektronik tidak akan pernah kecewa
dengan produk-produk baru tersebut, yaitu pasti ada yang baru.
Tidak hanya handphone(HP) saja, demikian juga produk komputer jenis laptop. Produk
komputer jenis ini sangat cepat perkembangannya. Banyak produsen komputer berlomba
memproduksi produk inovasi-inovasi baru termasuk didalamnya mengenai kecanggihan
tehnologi yang melangit. Setiap preodusen menjolokkan keunggulan produknya. Sama
seperti handpone, waktu inovasi laptop relatif singkat, setiap waktu ditawarkan laptop baru
dengan fasilitas baru juga. Secara otomatis kompetisi atau persaingan diantara produsen
komputer jenis laptop semakin ketat. Dan secara otomatis segmen pasar yang dituju pun
relatif sama, yaitu segmen kaum terpelajar atau segmen beraktivitas teknologi tinggi.
Dari contoh beberapa produk diatas menjelaskan kepada kita bahwa mengetahui posisi
produk antara para pesaing didalam rimba konsumen sangat penting dan selanjutnya dapat
menentukan sikap bagaimana harus memenangkan sebuah pertempuranbisnis dari pada
pesaing. Karena dalam dunia bisnis ada yang mengatakansiapa masuk dulu, dialag yang
akan menang. Artinya bahwa siapapun produsennya ketika hendak memenangkan pesaing
dalam merebut pasar, dia harus mempunyai produk unggukan yang selaludidepan produk
pesaingnya, baik dari segi kemanfaatan, teknologi, fasilitas dan sebagainya dan segera
memasarkan secara cepat kepada masyarakat luas melalui promosi yang intensif dan terarah
pada pasar sasaran yang tepat.
Lalu apa itu positoning produk?
Menurut Sutina (2002), positioning produk adalah merupakan cara pemasar menanamkan
citra, persepsi dan imazinasi aras suatu produk yang ditawarkan pada konsumen melalui
proses komunikasi. Dengan perkataan lain positioning bukan lain positioning bukan
menempatkan produk untuk kelompok tertentu(segmen), tetapi berusaha menanamkan citra
produk dibenak konsumen pada segmen yang telah dipilih. Positioning berhubungan
dengan bagaimanakah memainkan komunikasi agar dalam benak konsumen trtanam suatu
citra tertentu.
Menurut Renald Kasali, (1999), positioning adalah strategi komunikasi untuk memsuki
jendela otak konsumen agar produk/merek/ nama Anda mengandung arti tertentu yang
dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam
bentuk hubungan asosiatif.
Komunikasi yang diibangun oleh pemasar seharusnya menciptakan hubungan asosiatif
antara produk dengan arti-arti tertentu yang positif, sehingga mempunyai keunngulan
dibandingkan dengen sejenis lainnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan pengertian diatas, menurut Renald
Kasali(1999) sebagai berikut:
- Positioning adalah strategi komunksi
- Positioning bersifat dinamis
- Positioning berhubungan dengan event marketing, karena hubugan citra di benak
konsumen, pemasar harus mengembangkan strategi market public relation melalui
-
produk sejenisnya.
Positioning melalui imazinasi
Positioniing produk merupakan hubungan asosiatif dan kita dapat menggunakan
imajinasi-imajinasi produk berdasarkan tempatnya, pemakainnya, situasi dan
sebagainya.
Positioning berdasarkan masalah
Terutama untuk produk/jasa baru belum begitu dukenal oleh konsumen. Produk/jasa
baru umumnya iciptakan untuk memberikan solusi kepada konsumennya, masalah
Menurut ,