Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada percobaan ini dirancang aliran fluida cair secara tertutup yaitu melalui sistem
perpipaan dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan bantuan tenaga pompa.
Pada sistem perpipaan, selain pipa lurus yang datar dan tegak, dilengkapi fitting berupa
kran, bengkokan, perbesaran, pengecilan sambungan dan manometer.
Cairan yang dialirkan ialah air yang ditampung di dalam tangki, sehingga bisa di
recycle. Aplikasi perpindahan masa bisa menghitung debit aliran dengan mengatur kran,
sedangkan aplikasi perpindahan momentum dari semburan tenaga pompa yang bisa
mengalirkan cairan bisa dihitung hilang tekan pada pipa-pipa maupun fitting.
1.2. Rumusan Masalah
Pada praktikum aliran fluida ini sudah disediakan rangkaian alat berupa tangki air,
pompa dan sistem perpipaan termasuk manometer sebagai alat urkur hilang tekan
(pressure drop). Sehingga praktikan diharapkan mampu mengoprasikan alat dan
menghentikan kembali, serta mencari data, merubah debit aliran yang berkaitan dengan
perhitungan laju alir, bilangan Reynold, hilang tekan, friksi dan faktor friksi pipa lurus
maupun panjang ekivalen fitting.
1.3. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mampu mengoperasikan alat percobaan dan menghentikan kembali.
2. Dapat mengukur debit dan menghitung laju alir dengan menggunakan alat ukur
yang ada.
3. Dapat menghitung bilangan Reynold pada setiap perubahan debit aliran.
4. Dapat menghitung hilang tekan (pressure drop) dari aliran dengan membaca beda
tinggi manometer.
5. Dapat menganalisa dan mengumpulkan hasil percobaan, dengan menghitung
friksi dan faktor friksi pipa, panjang ekuivalen kran (valve), pembesaran (sudden
enlargement), pengecilan (sudden contraction), bengkokan (elbow) dan
sambungan (flange).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Fluida
Fluida / zat alir adalah zat yang bisa mengalir, zat cair dapat mengalir dengan
sendirinya dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah atau tekanan tinggi ke
tekanan rendah. Sedang gas mengalir sendiri dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Bila
tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka untuk mengalirkan fluida harus direkayasa
dengan penambahan tenaga dari luar. Untuk zat cair menggunakan pompa, gas
menggunakan fan, blower atau kompressor.
2.
Dalam percobaan ini, dilakukan untuk aliran fluida cair. Ditinjau dari
kekentalannya, zat cair dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1.
2.
Aliran fluida cair dalam pipa, bila ditinjau dari kestabilan kapasitas atau debitnya,
dibagi 2 yaitu :
1. Aliran dalam keadaan stabil (steady state), apabila debitnya selama waktu yang
ditinjau adalah tetap.
2. Aliran dalam keadaan tak stabil (unsteady state), apabila debitnya tidak tetap/
berubah.
Sedangkan tipe aliran bila ditinjau dari olakan yang terjadi, dibagi 2 yaitu :
1. Aliran laminar bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan yang
paralel, dengan kecepatan rendah sehingga tidak terjadi arus olakan.
2. Aliran turbulen bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan tak teratur
dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi arus olakan.
Untuk mengetahui tipe aliran fluida dalam pipa, yang paling mudah dengan
menghitung bilangan Reynold (Re).
Dimana,
tenaga diperoleh persamaan tenaga yang sering disebut sebagai persamaan Bernoulli,
yaitu :
Keterangan :
= beda tenaga dakhil
= beda tenaga potensial
= beda tenaga kinetis
= beda teanga tekan
= efek panas yang terjadi
= jumlah kehilangan tenaga akibat friksi yang terjadi
= tenaga yang diberikan dari luar missal melalui tenaga pompa
2.3. Hasil Percobaan
2.3.1. Faktor Friksi Pipa Panjang
Jumlah tenaga hilang akibat friksi, berasal dari friksi pipa lurus ditambah friksi dari
fitting Friksi pipa lurus bisa menggunakan persamaan Fanning atau persamaan DArcy,
untuk keperluan teknis praktis biasanya menggunakan persamaan DArcy :
V = laju alir
Dalam rangkaian alat hanya digunakan 1 jenis pipa maka /D konstan. Sehingga
dari hasil percobaan bisa diperoleh hubungan antara f dengan Re hasil pipa besar
maupun pipa kecil dibuat grafik. Sedang friksi fitting dihitung, dengan menyatakan
panjang ekuivalen fitting terhadap pipa lurus.
2.3.2. Panjang Ekivalen Pipa
Panjang ekuivalen fitting (Le) adalah ekuivalensinya terhadap panjang pipa lurus
yang diameternya tertentu yang memiliki besar friksi yang sama. Dengan demikian
perhitungan friksi fitting bisa menggunakan persamaan DArcy :
Dari hasil percobaan pada sikap harga Re bisa peroleh harga f sehingga bisa di
hitung harga Le. Kemudian dihitung Le ratarata dan angka tak berdimensi dinyatakan
dalam Le/D untuk masingmasing fitting. Kehilangan tenaga akibat friksi, baik pipa lurus
maupun fitting bisa di hitungan dari kehilangan tekanan ( pressure drop ) yang dihitung
dari penunjukan alat ukur yang digunakan, missal : manometer.
R = manometer reading (beda tinggi permukaan) fluida pengukur , misal air raksa
= rapat massa fluida pengukur, missal air raksa
= rapat fluida yang mengalir dalam percobaan, misal air
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Rancangan Percobaan
3.1.1. Rancangan Praktikum
1. Alat yang digunakan adalah sistem pengaliran fluida cair (air) secara tertutup,
melalui sistem perpipaan yang terdiri dari pipa lurus, fitting dan pompa.
2. Sistem perpipaan dilengkapi dengan sistem recycle yang dimaksudkan agar
kerja pompa stabil. Sistem juga dilengkapi dengan kran-kran yang digunakan
untuk mengatur debit yang selanjutnya atau digunakan untuk menghitung laju
alir dan bilangan Reynold.
3. Dipasang manometer untuk mengetahui besarnya hilang tekan pada pipa lurus
maupun fitting pada setiap harga bilangan Reynold yang divariasi.
4. Menghitung faktor friksi pada pipa lurus dan panjang ekivalensi pada fitting.
3.1.2. Penetapan Variabel
Variabel berubah : debit/laju alir
3.2. Alat dan Bahan Percobaan
Bahan : Air
Alat yang digunakan dalam percobaan aliran fluida , dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
A. Rangkaian alat utama, yang terdiri dari :
1. Bak air
2. Pompa
3. Sistem pemipaan yang terdiri : pipa lurus, sambungan, bengkokan, kran,
pembesaran, pengecilan.
4. Manometer dengan media pengukur air raksa.
B. Peralatan pembantu ,yang terdiri dari :
1. Picnometer untuk menentukan rapat massa
2. Stopwatch untuk mengukur waktu
3. Gelas ukur 500 ml untuk mengukur volume
4. Jangka Sorong untuk mengukur diameter pipa
Kran
2.
Pembesaran pipa
3.
Bengkokan pipa
4.
5.
Sambungan pipa
6.
Pengecilan pipa
7.
8.
9.
Debit
Re pada pipa
Kecil
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Besar
DAFTAR PUSTAKA
Foust, A. (1960). Principles of Unit Operation. 2nd ed. New York: John Wiley and Sons Inc.
Geankoplis, C. (1993). Transport Process and Unit Operations. 2nd Ed. Boston: Allyn and
Bacon Inc.
Giles, R. V. (1997). Fluid Mechanics and Hydraullic. 2nd ed. New York: Mc GrawHill
Book. Co.
Gupta, S. K. (1979). Momentum Transfer Operations. New Delhi: Mc GrawHill Book. Co.
Ltd.
Holland, F. A. (1995). Fluid Flow for Chemical Engineer. 2nd ed. London: Edward Arnold
Holdeer Headline Group.
Mc Cabe, W. S. (2001). Unit Operations of Chemical Engineering. 6th ed. New York: Mc
GrawHill Book. Co.