Anda di halaman 1dari 3

Analisis undang-undang otonomi khusus Aceh dalam perspektif sejarah hukum

Aceh merupakan daerah provinsi yang menjadi kesatuan masyarakat hukum yang bersifat
istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan dalam system dan prinsip Negara kesatuan republik Indonesia. Pengakuan Negara atas
keistimewaan dan kekhususan aceh diberikan melalui uu no.44/1999 tentang penyelenggaraan
ke-istimewaan Aceh, uu.no.18/2001 tentang otonomi khusus bagi provinsi daerah istimewa aceh
sebagai provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan uu.no 11/2006 tentang pemerintahan aceh.
Undang undang no.44 tahun 1999 memberikan landasan bagi provinsi daerah istimewa aceh
untuk mengatur urusan-urusan yang telah menjadi keistimewaan daerah melalui kebijakan
daerah. Selain itu undang-undang tersebut mengatur hal-hal pokok untuk selanjutnya member
kebebasan kepada daerah dalam mengatur pelaksanaannya sehingga kebijakan daerah
diharapkan lebih akomodatif terhadap aspirasi masyarakat aceh.
Sedangkan jika kita melihat kepada undang-undang no.18 tahun 2001 negara memberikan
kesempatan yang lebih luas untuk mengatur rumah tangga sendiri termasuk sumber-sumber
ekonomi, mengolah dan memberdayakan sumber daya alam dan sumber daya manusia,
menumbuh kembangkan prakarsa, kreativitas dan demokrasi, meningkatkan peran serta
masyarakat, menggali dan mengimplementasi tata bermasyarakat yang sesuai dengan nilai luhur
kehidupan masyarakat aceh, memfungsikan pemerintahan di provinsi nanggroe aceh Darussalam
dan mengaplikasikan syariat islam dalam kehidupan masyarakat.
Dan selanjutnya adalah undang-undang no.11 tahun 2006, yang mana sejak disahkannya undangundang tersebut GAM diharuskan untuk membubarkan diri, namun dalam faktanya, secara kasat
mata organisasi ini memang sudah tidak tampak lagi (secara formal), namun eksistensinya
termanifestasi dalam KPA (komite peralihan aceh) yang tetap berkomitmen mengusung ide-ide
separatisme khususnya keluarnya aceh dari Indonesia. Dalam perkembangannya, keberadaan
KPA juga telah dimanfaatkan secara terselubung oleh eks GAM untuk menjatuhkan wibawa
aparat keamanan dalam rangka menegakkan law enforcement, hal ini dengan indikasi banyaknya
masyarakat khususnya di pedalaman aceh yang lugu dari hingar binger politik dengan
1

melaporkan segala persoalan mereka kepada KPA. Oleh sebab itu, semangat perlawanan dan
dendam politik eks GAM untuk tetap meraih cita-citanya keluar dari NKRI masih kuat.
Meskipun saat ini eks GAM melakukan langkah trial dan eror yaitu melalui jalur politik dengan
mengikuti pilkada dan membentuk parpol lokal.
Tatanan otonomi seluas-luasnya yang diterapkan di aceh berdasarkan

undang-undang ini

merupakan subsistem dalam system pemerintahan secara nasional, dimana pengaturan qanun
aceh maupun kabupaten/kota yang banyak diamanatkan dalam undang-undang pemerintahan
aceh merupakan wujud konkret bagi terselenggaranya kewajiban konstitusional dalam
pelaksanaan pemerintahan, dan pengaturan perimbangan keuangan pusat dan daerah tercermin
melalui pemberian kewenangan untuk pemanfaatan sumber pendanaan yang ada, serta
implementasi formal penegakkan syariat islam dengan asas personalitas ke-islaman terhadap
setiap orang yang berada di aceh tanpa membedakan kewarganegaraan, kedudukan, dan status
dalam wilayah sesuai dengan batas-batas daerah provinsi aceh.
Tentunya dari penjabaran di atas pada masing-masing era dimana undang-undang tersebut lahir
atau disahkan dapat kita lihat bahwa dikarenakan faktor pollitik dengan melihat realitas sosial
masyarakat berkembang, yang mana fakta dilapangan masyarakat menginginkan suatu
demokrasi yang utuh tanpa diamputasi hak-haknya dilain sisi.

knp uu tsb berubah?


Apakh keadaan masy.yg mnghendaki?
Apkh ada jiwa hukum yang hdup di masyarkat shg uu tsb diubah?
Knp uu tsb lahir?

PAPER MATA KULIAH SEJARAH HUKUM

ANALISIS UNDANG-UNDANG OTONOMI KHUSUS


ACEH DALAM PERSPEKTIF SEJARAH HUKUM

OLEH :

RUSWIN AGUSTYA
Nim. 157410101018

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEMAWE
TAHUN AKADEMIK
2015/2016
3

Anda mungkin juga menyukai