Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.2.Latar Belakang Masalah


Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh organisasiorganisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut merupakan metode pencatatan
dan penampilan entitas dalam akuntansi seperti aset, dan kewajiban yang dikelompokkan
menurut kegunaannya masing-masing.
Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi-organisasi nirlaba dan sektor
publik yang umumnya membutuhkan metode pelaporan khusus neraca akhir yang dapat
menunjukkan arus pengeluaran keuangan organisasi tersebut secara jelas. Metode pelaporan
tersebut berbeda dengan laporan neraca akhir yang biasa digunakan oleh sektor bisnis yang
menekankan pada nilai keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh organisasi tersebut
dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Organisasi sektor bisnis umumnya hanya memiliki satu kelompok atas metode
pencatatan rekening-rekening secara berimbang atau disebut sebagai buku besar (general
ledger), sementara sektor nirlaba bisa memiliki beberapa jenis buku besar bergantung pada
kebutuhannya. Seorang manajer bisnis atas organisasi tersebut harus dapat membuat laporan
yang dapat menjelaskan aliran pengeluaran dan pendapatan atas dana yang tersedia, serta
melaporkannya dalam bentuk ringkasan aktivitas keuangan atas keseluruhan entitas dalam
organisasi tersebut terkait dengan alokasi dan pemanfaatan dana.
Disebabkan karena keberadaan beberapa buku besar tersebut, penomoran rekening
yang digunakan didisain sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut.
setiap kelompok nomor rekening akan merepresentasikan alokasi dana secara spesifik. Cara
lainnya adalah dengan memanfaatkan kemampuan sistem pencatatan dan pelaporan yang
terdapat pada perangkat lunak akuntansi. Untuk alasan ini, banyak organisasi nirlaba dan
sektor publik memanfaatkan perangkat lunak akuntansi khusus yang secara spesifik didisain
untuk mengakomodir kebutuhan organisasi tersebut dalam hal pelaporan.
Penggunaan akuntansi dana seringkali menjadi topik perdebatan oleh kalangan profesi
akuntan yang mempertanyakan manfaat atas implementasi sistem tersebut, terkait dengan
standar akuntansi umum yang berlaku. Namun demikian, sifat natural dari organisasi nirlaba
yang ada membuat sistem akuntansi dana menjadi berguna, terutama terkait dengan
pelaporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Karena alasan
tersebut, para profesi akuntan mengenali adanya kebutuhan tersebut dan melanjutkan
dukungan atas pemanfaatan akuntansi dana dengan membuat standar-standar dan prisip
akuntansi secara khusus untuk kebutuhan tersebut.

1.2 Tujuan
Secara umum, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Secara khusus penulisan makalah ini untuk mengenal,
menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang regulasi dan standar akuntansi
internasional sektor publik.
1.3 Rumusan masalah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dana dan Akuntansi Dana


Pengertian Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang bertujuan untuk menyajikan
informasi kuantitatif yang fungsinya sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan
Pengertian Dana berarti suatu kesatuan akuntansi karena memiliki persamaan akuntansi
sendiri dan kesatuan fiskal karena dana mamiliki sumber keuangan yang gunanya telah
ditentukan dalam anggaran.
Dengan kata lain pengertian Akuntansi Dana adalah kegiatan jasa yang bertujuan
untuk menyajikan informasi kuantitatif mengenai satu atau lebih dana dalam suatu entitas
yang ada sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam Akuntansi Dana terdapat beberapa
dana berarti terdapat beberapa kesatuan akuntansi oleh karena itu kesatuan Akuntansi Dana
merupakan kesatuan akuntansi ganda (multiple accounting entity).
Dalam akuntansi dana, dana merupakan kesatuan akuntansi ( accounting entity ) dan
kesatuan fiscal ( fiscal entity ). Dana merupakan suatu kesatuan akuntansi karena mempunyai
suatu persamaan akuntansi. Selain itu, dana merupakan kesatuan fiskal karena memiliki
sumber keuangan yang penggunaannya telah ditentukan dalam anggaran.
Kesatuan akuntansi dana merupakan kesatuan akuntansi ganda (multiple accounting
entity), sedangkan kesatuan akuntansi komersiil merupakan kesatuan akuntansi
tunggal (single accounting entity). Kesatuan akuntansi dana merupakan kesatuan akuntansi
ganda karena sebuah organisasi nirlaba dapat membentuk lebih dari satu dana dimana
masing-masing dana tersebut berdiri sendiri, tidak terintegrasi satu sama lain. Misalnya, suatu
organisasi nirlaba dapat membentuk General Fund (Dana Umum), Special Revenue
Fund (dana Pendapatan Khusus), Capital Project Fund (Dana Pemupukan Modal) dan Debt
Service Fund (Dana Pelunasan Utang). Negara merupakan suatu contoh bentuk organisasi
nirlaba yang paling konkrit di dunia ini.
Berbeda dengan akuntansi komersiil yang hanya memiliki satu persamaan akuntansi
untuk satu organisasi, dalam akuntansi dana, masing-masing dana tersebut memiliki satu
persamaan akuntansi sendiri. Jika suatu organisasi nirlaba membentuk lima macam dana,
maka organisasi nirlaba tersebut mempunyai lima macam kesatuan dana yang masing-masing
mempunyai persamaan akuntansi sendiri dan tidak digabung dengan dana lainnya. Jika
organisasi nirlaba tersebut membentuk berbagai macam dana dengan jenis yang sama, maka
dalam pembuatan laporan keuangan, setiap jenis dana yang sama akan dikonsolidasikan,
namun jika tidak sejenis, maka dana tersebut tidak akan dikonsolidasikan. Meskipun
demikian, seluruh dana tersebut masuk ke dalam satu pencatatan besar suatu organisasi
nirlaba.
Dalam akuntansi dana, kita tidak mengenal istilah beban (expense) yang merupakan
biaya (cost) yang dimanfaatkan dalam satu periode. Istilah yang kita kenal dalam akuntansi
dana adalah belanja ( expenditure ) yang meliputi seluruh sumber keuangan yang
dibelanjakan dalam satu periode tertentu.

Dalam akuntansi yang digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat, kesatuan


akuntansi dibedakan menjadi dua yaitu kesatuan akuntansi dana dan kesatuan akuntansi non
dana ( kelompok perkiraan = account group ). Dalam akuntasi dana, Aktiva Tetap dan Utang
Jangka Panjang di akuntansikan secara terpisah dalam GFAAG ( General Fixed Asset
Account Group ) dan GLTDAG (General Long Term Debt Account Group )

2.2 Kesatuan Akuntansi Dana


Dana dan akuntansi dana dana sebagai kesatuan fiscaldalam pengertian dana diatas
disebutkan bahwa dana merupakan kesatuan fiscal ( fiscal entity ) dana disebut sebagai
kesatuan fiscal karena dana memiliki sumber keuangan dan penggunaanya yang telah
ditentukan dalam anggaran . setiap dana memiliki anggaran tersendiri yang ditetapkan.
Dana sebagai kesatuan akuntansi, Dalam pengertian dana diatas juga disebutkan
bahwa dana merupkan satu kesatuan akuntansi ( Accounting entity ) . dana disebut dengan
kesatuan akuntansi karena dana memiliki persamaan akuntansi. Kesatuan akuntansi dana
adalah kesatuan multiple ganda ( multiple Accounting entity )
Kesatuan akuntansi dana terdiri dari:
1.

Govermental type Fund ( Kelompok Dana Pemerintahan )

Kelompok dana ini terdiri dari berbagai dana yang sifat aktivitasnya adalah belanja.
Akuntansi kelompok dana ini berfokus pada belanja ( spending activity ). Jenis-jenis dana
yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
a) General Fund (Dana Umum)
Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan sumber keuangan dan belanja
yang tidak dipertanggungjawabkan oleh dana lain.
b) Special Revenue Fund (Dana Pendapatan Khusus)
Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan penerimaan sumber-sumber
keuangan tertentu yang ditujukan untuk aktivitas belanja tertentu.
c) Capital Project Fund (Dana Pemupukan Modal)
Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber-sumber
keuangan yang digunakan untuk perolehan aktiva tetap ( diluar yang
dipertanggungjawabkan oleh Propietary Fund dan Trust Fund)
d) Debt Service Fund (Dana Pelunasan Utang)
Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan sumber-sumber keuangan yang
akan digunakan untuk melunasi pokok dan bunga utang jangka panjang umum.

2.3 Dana Umum (GENERAL FUND)


General Fund muncul sejak pertama kali pemerintah muncul dan akan tetap eksis
selama pemerintah tersebut hidup. General Fund biasanya akan dibebankan pada operasi
periode berjalan dibandingkan dibebankan untuk biaya modal atau biaya pinjaman.

Sedangkan jumlah yang signifikan yang dikeluarkan untuk pengeluaran modal biaya dan
biaya pinjaman akan ditransfer ke Capital Project fund dan debt service fund. Tetapi
pengeluaran modal rutin (seperti untuk mesin dan peralatan) dan beberapa pengeluaran untuk
biaya hutang (seperti capital lease dan equipment notes payable) biasanya merupakan
pengeluaran dari General Fund dan Special Revenue Fund.
Asumsi yang Dipergunakan dalam General Fund ;
1. Anggaran tahunan diadopsi dan berdasarkan konsep GAAP
2. Perkiraan/rekening dikelola berdasarkan GAAP selama tahunyang bersangkutan
2.3.1

Akuntansi untuk General Fund

Diasumsikan bahwa anggaran atas General Fund:


1. Anggaran tahunan diadopsi pada basis modifikasi akrual, dan telah diindikasikan
sebelumnya bahwa tidak ada perbedaan antara anggaran yang disusun dengan GAAP.
2. Anggaran Appropriasi disusun untuk pengeluaran/belanja operasi berdasarkan
fungsinya dan untuk pengeluaran modal dan pengeluaran untuk biaya pinjaman yang
dibuat secara langsung dari general fund.
3. Anggaran tidak termasuk appropriasi untuk interfund transfer,tetapidiasumsikan
bahwa untuk interfund transfer akan disetujui secara terpisah oleh lembaga
pemerintah.
2.3.2 Implikasi Akuntansi untuk anggaran :
1. Bahwa catatan harus dikelola selama tahun yang bersangkutan pada basis
modofikasi akrual
2. Catatan harus dimunculkan/dicatat pada buku pembantu pendapatan dan
buku pembantu pengeluaran/belanja pada suatu tingak rinci minimum
seperti oficial bugdet.
3. Interfund transfer dan saldo fund yang lain akan dicatat pada buku besar
tetapi tidak dicatat pada buku pembantu karena hanya pendapatan dan
belanja yang merupakan subjek format penganggaran pada prosedur
pengendalian akuntansi.
2.4 Dana Alokasi Umum
DAU adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi (UU Nomor 33 Tahun 2004). DAU diberikan pemerintah
pusat untuk membiayai kekurangan dari pemerintah daerah dalam memanfaatkan PAD-nya.
DAU bersifat Block Grant yang berarti penggunaannya diserahkan kepada daerah sesuai
dengan prioritas dan kebutuhan daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. DAU terdiri dari:
a) Dana Alokasi Umum untuk Daerah Propinsi.
b) Dana Alokasi Umum untuk Daerah Kabupaten /Kota.

DAU dialokasikan untuk daerah provinsi dan kabupaten/kota. Besaran DAU ditetapkan
sekurang-kurangnya 26% dari Pendapatan Dalam Negeri (PDN) Netto yang ditetapkan dalam
APBN. Proporsi DAU untuk daerah provinsi dan untuk daerah kabupaten/kota ditetapkan
sesuai dengan imbangan kewenangan antara provinsi dan kabupaten/kota.
Disebutkan pula dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 dan PP No 55 Tahun 2005 Dana
Perimbangan ini terdapat berbagai macam, yaitu DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana
Alokasi Khusus), dan DBH (Dana Bagi Hasil). Dana perimbangan tersebut diperu ntukkan
untuk: (i) menjamin terciptanya perimbangan secara vertikal di bidang keuangan antar tingkat
pemerintahan; (ii) menjamin terciptanya perimbangan horizontal di bidang keuangan antar
pemerintah di tingkat yang sama; (iii) dan menjamin terselenggaranya kegiatan-kegiatan
tertentu di daerah yang sejalan dengan kepentingan nasional. Dana yang biasanya ditransfer
dari pemerintah pusat adalah DAU. Proporsi DAU terhadap penerimaan daerah masih yang
tertinggi dibandingkan dengan penerimaan daerah yang lain, termasuk PAD (Pendapatan Asli
Daerah)

2.5 Pendapatan Asli Daerah


Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari
sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. sumber sumber Pendapatan Asli
Daerah terdiri dari:
a) Pajak Daerah
b) Retribusi Daerah
c) Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolan Kekayaan Milik Daerah yang
Dipisahkan.
d) Lain-lain PAD yang Sah.
Kenaikan PAD dapat berpengaruh terhadap jumlah DAU yang ditransfer dari pemerintah
pusat. Sejak diterapkannya desentralisasi fiskal, pemerintah pusatmengharapkan daerah dapat
mengelola sumber daya yang dimiliki sehingga tidak hanya mengandalkan DAU. Dibeberapa
daerah peran DAU sangat signifikan karena karena kebijakan belanja daerah lebih di
dominasi oleh jumlah DAU dari pada PAD.

2.6 Dana Alokasi Khusus (DAK)


Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan

khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
DAK termasuk Dana Perimbangan, di samping Dana Alokasi Umum (DAU).
Kriteria Pengalokasian DAK, yaitu:
1. Kriteria Umum, dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang
tercermin dari penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja PNSD;
2. Kriteria Khusus, dirumuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
mengatur penyelenggaraan otonomi khusus dan karakteristik daerah; dan
3. Kriteria Teknis, yang disusun berdasarkan indikator-indikator yang dapat
menggambarkan kondisi sarana dan prasarana, serta pencapaian teknis pelaksanaan
kegiatan DAK di daerah.
Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui dua tahapan, yaitu
1. Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK; dan
2. Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah.
Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria
teknis. Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks
berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Alokasi DAK per daerah
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
http://akuntansisangatmudah.blogspot.co.id/search/label/news

http://abdoel-azys.blogspot.co.id/2014/01/makalah-dana-alokasi-umum-dan-dana.html

Anda mungkin juga menyukai