Anda di halaman 1dari 29

Analisa Desain Sistem Kontrol Mengunakan

Pneumatik untuk pengontrolan on-off valve


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

oleh :
Rendy Dwi Putra
11255101011

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................xiii
BAB I LATAR BELAKANG .....................................................................................I-1
BAB II SASARAN DAN MANFAAT .......................................................................II-1
2.1 Sasaran......................................................................................................II- 1
2.2 Manfaat ....................................................................................................II- 1
BAB III PT. INDAH KIAT PULP & PAPER TBK............................................... III- 1
3.1 Sejarah perusahaan..................................................................................III- 1
3.2 Letak Geografis Perusahaan....................................................................III- 1
3.3 Struktur Organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk...........................III- 2
BAB IV TEORI ........................................................................................................IV -1
4.1 Pendahuluan............................................................................................IV- 1
4.2 Pneumatik................................................................................................IV- 1
4.3 Cara Kera Pneumatik .............................................................................IV- 3
4.4 Simbol dan Rangkaian Pneumatik..........................................................IV- 6
4.5 Kerugian dan Keutungan Pada Pneumatik..............................................IV- 7
BAB V LANGKAH KERJA ....................................................................................V- 1
BAB VI BIAYA ........................................................................................................VI- 1
TANDA TANGAN
DAFTAR PUSTAKA

xi

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

4.1 Pnuematik Circuit...................................................................................................IV-1


4.2 Konstruksi sistem Pneumatik sederhana................................................................IV-2
4.3 Rangkain Elektro Pneumatik sederhana Pada On-Off Valve.................................IV-6

xii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

4.1 Simbol dan Keterangan..........................................................................................IV-6

xiii

BAB I
LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi dewasa ini membuat indusri-industri modern berupaya untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas dan efektivitas produk-produk yang mereka hasilkan.
Oleh karena itu industri-industri modern tersebut memerlukan pengotomatisasian secara
kontinyu dan sistem yang banyak digunakan pada saat sekarang ini adalah pneumatik. Hal
ini dikarenakan pneumatik mempunyai beberapa keuntungan yang tidak dipunyai oleh
sistem lain. Walaupun dewasa ini dunia industri didalam pencapaian efisiensi yang tinggi,
menggabungkan sistem pneumatik dengan sistem elektrik, elektronik, hidrolik, dan
mekanik.
Pada industri-industri yang bergerak di bidang yang ada kaitannya dengan system
otamasi menggunakan pnuematik, memerlukan suatu proses otomatisasi dalam
pelaksanaannya untuk pencapaian target produksi yang diinginkan dan mempermudah
pelaksanaan proses produksi. Walaupun mungkin di dalam industri-industri tersebut telah
menggunakan sistem otomatisasi yang lebih canggih dalam pelaksanaannya, tetapi pada
kesempatan penyusunan kerja praktek ini penulis bermaksud ingin menciptakan suatu
sistem tersendiri dengan imajinasi, daya pikir, pengetahuan. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menciptakan suatu sistem yaitu Pneumatik unuk pengontrolan
untuk on-off valve, dengan perpaduan gabungan sistem pneumatik, mekanik dan control
otomatisasi squence.
Pada penyusunan kerja praktek ini penulis memilih judul Analisa Desain Sistem
Kontrol Pneumatik untuk pengontrolan on-ff valve. Dengan judul tersebut penulis
mencoba untuk membahas tentang sistem kontrol pneumatik pada alat-alat industri,
khususnya industri-industri yang bergerak dalam bidang sistem control peumatik untuk
pengontrolan on-off valve, dengan sistem yang sederhana dan efesien.

BAB II
SASARAN DAN MANFAAT
2.1. Sasaran
2.1.1. Bagi Mahasiswa
Sasaran kerja praktek ini bagi mahasiswa antara lain adalah :
a. Mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke dunia profesinya setelah menamatkan
pendidikan di jurusan Teknik Elektro.
b. Mahasiswa berlatih mengamati, membandingkan, menganalisis, dan menerapkan
ilmu pengetahuan di lingkungan kerja.
c. Mahasiswa mengenal dan mempelajari tingkah laku (attitude), kemampuan
berkomunikasi (Communication Skill), dan kerjasama (teamwork) yang diperlukan
dalam mengembangkan interpersonal skill (human relation) di dunia kerja.
d. Mahasiswa belajar sistem managemen dan organisasi di suatu institusi.
2.1.2. Bagi Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau
Sasaran kerja praktek bagi jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau antara lain adalah :
a. Menjalin komunikasi produktif antara Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau
dengan dunia kerja
b. Membuka peluang penelitian bagi dosen-dosen pembimbing Kerja Praktek (KP)
terkait implementasi bidang ilmu Teknik Elektro di dunia kerja
2.1.3. Bagi Institusi Tempat Kerja Praktek (KP)
Sasaran kerja praktek bagi institusi tempat kerja praktek antara lain adalah :
a. Melakukan penjaringan/seleksi awal untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja baru.
b. Menjalin kerja sama yang produktif dengan Perguruan Tinggi, yaitu Jurusan Teknik
Elektro UIN Suska Riau.
c. Peluang mencari solusi dari masalah keteknikan yang belum sempat dikerjakan
karena kesibukan rutin.

2.2 Manfaat
Melalui pelaksanaan kerja praktek di PT.Baker Hughes Indonesia, maka perusahaan
akan mendapat kesempatan yang lebih banyak dan besar dalam melakukan riset dan
pengembangan teknologi informasi yang dalam hal ini adalah mengetahui performa sistem
kontrol mengunakan penumatik untuk pengontrolan on-off value. Dimana topik mengenai
Pneumatik

merupakan

topik

yang

banyak

diteliti

dan

dilakukan

riset

dan

pengembangannya pada sekarang ini.

BAB III
PT. INDAH KIAT PULP & PAPER TBK
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. Indah Kiat Pulp & Paper (PT. IKPP) adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang industri pulp dan kertas terpadu dengan status Penanaman
Modal Asing (PMA).
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation pertama kali dipelopori oleh
SOETOPO JANNTO (YAP SUI KEI). Saat itu beliau memimpin BERKAT
GROUP. Tahun 1975, BERKAT GROUP yang memiliki banyak anak perusahaan
tersebut mengajak :
a. Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan
b. Yuen Foong Yu Paper Manufacturing, Taiwan
Kemudian mereka melakukan survey pertama untuk studi kelayakan
dengan lokasi pendirian :
a. Pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Barat
b. Pabrik Pulp di Jawa Tengah, Jambi, Riau serta tujuh daerah lainnya
Tahun 1976 diurus perizinan pembebasan tanah, pengurusan izin
penanaman modal dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dengan izin
Presiden tanggal 11 April 1976.
Pada tanggal 7 Desember 1976 perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper
(IKPP) Tbk Perawang kini telah resmi berdiri dengan Notaris Ridwan Soesilo,
Universitas Sumatera UtaraSH. Permohonan pendirian pabrik ini dilakukan dengan
status PMA dimana
tujuannya yaitu memudahkan mendatangkan tenaga asing, karena tenaga lokal
belum menguasai mengenai pembuatan kertas, disamping memberikan
perangsang agar investor asing mau masuk ke Indonesia.
Perancang pabrik dan studi kelayakan dilanjutkan tahun 1977 untuk
menentukan proses teknologi dan kapasitas produksi. Setelah itu dilakukan
pembangunan pabrik kertas budaya (Wood Free Printing & Writing Paper) fase I
dengan memasang 2 line mesin kertas yang masing-masing berkapasitas 50 ton/
hari. Pabrik ini berlokasi di jalan Raya Serpong, Tangerang, Jawa Barat yang
berada di dekat sungai Cisadane.

Setahun kemudian dilakukan produksi percobaan pada pabrik kertas di


Tangerang dengan hasil memuaskan. Tanggal 1 Juni 1979 dilakukan produksi
komersil sekaligus diadakan hari peresmian lahirnya PT. Indah Kiat Pulp & Paper
(IKPP) Corporation Tangerang. Tanggal itu dipilih karena bertepatan kelahiran
Bapak Soetopo, disamping pembuatan logo dan motto yaitu Turut membangun
Negara, mencerdaskan bangsa, dan melestarikan lingkungan. Kemudian
tahun berikutnya dilakukan survey ke-2 di Jambi dan Riau sebanyak sepuluh kali
dan untuk menghasilkan pabrik kertas Tangerang fase II dengan memasang mesin
kertas line ke-3 yang berkapasitas 50 ton/hari.
Setelah mempertimbangkan data studi kelayakan lokasi pada tahun 1975,
maka studi dilanjutkan di desa Pinang Sebatang dan Perawang, Kecamatan
Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura Propinsi Riau. Pada tanggal 5 September
1981 dilakukan pembebasan tanah serta perizinan.
Pada tahun 1982 pembukaan dan perataan hutan. Hak pengusahaan hutan
yang dimiliki PT. IKPP Corporation meliputi pemungutan dan penebangan,
pemeliharaan dan penjualan hasil :
1. HPH pembalakan (Logging) adalah hak pengusaha hutan dan tujuan
pemanfaatan kayu (Log) untuk dijual dengan prinsip dan asas lestari yang
berkesinambungan.
2. HPH Hutan Industri (HTI) adalah hak yang diberikan untuk pengelolaan
hutan yang tidak produktif menjadi hutan yang lebih baik dengan cara
penanaman hutan buatan dari jenis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
3. Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) adalah hak untuk pemanfaatan kayu daru
suatu wilayah hutan yang akan dikonservasikan menjadi lain dalam waktu
maksimum satu tahun.
Sementara itu, pengoperasian mesin kertas line 3 di pabrik kertas
Tangerang dilakukan disamping persiapan lokasi pabrik pulp dilakukan di desa
Perawang dan Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri
Indrapura, Propinsi Riau. Setahun kemudian pembangunan fisik pabrik pulp fase I
dimulai di Propinsi Riau. Secara bersamaan dibangun pula fasilitas bongkar muat
berupa pelabuhan khusus yang dapat disandari oleh kapal samudra dengan bobot
mati lebih dari 6.000 ton yang berjarak lebih kurang 1.5 kilometer dari lokasi
pabrik Pulp di tepi sungai Siak.
2

Pabrik percobaan Pulp dilakukan ditandai dengan peresmian pabrik oleh


Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 24 Mei 1984. Pada saat itu kapasitas
pabrik pulp sulfat yang di kelantang (Bleached Kraft Pulp) adalah 75.000 ton/
tahun, sehingga kebutuhan pulp pabrik kertas di Tangerang tidak perlu di import
Universitas Sumatera Utaralagi, melainkan dipenuhi oleh pasokan pulp dari
propinsi Riau. Pabrik ini
merupakan pabrik sulfat yang di Kelantang berbahan baku kayu pertama kali di
Indonesia. Pada tahun ini dimulai pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI)
berdasarkan kerja sama antara PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation dengan
PT. Arara Abadi.
Pada tahun 1985 produksi pulp 250 ton/hari dicapai kemudian dilanjutkan
perencanaan pembangunan Hutan Tanaman Industri tahap kedua. Pada tahun ini,
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation sempat mengalami kerugian disebabkan
oleh pengaruh resesi dunia, produksi kualitas masih belum stabil, disamping
adanya pengganti pengalihan pimpinan dari Bapak Soetopo Jananto ke putra
pertama beliau.
Pada tahun 1986 hak kepemilikan Indah Kiat dibeli oleh Sinar Mas Group
yang dipimpin oleh Bapak Eka Cipta Wijaya, dengan pembagian saham :
a. PT. Satria Perkasa Agung 67%
b. Chung Hwa Pulp Corporation 23%
c. Yuen Fong Yu Manufacturing 10%
Setahun kemudian merupakan masa transisi dari Bapak Boediono Jananto
kepada Teguh Ganda Wijaya, putra Bapak Eka Wijaya. Pada Tahun ini pula
produksi pulp 300 ton/hari tercapai setelah dilakukan modifikasi fasilitas
produksi. Pembangunan fase I pabrik kertas di Perawang dimulai tahun 1988
dengan memasang 1 line mesin kertas budaya (Wood Free Printing & Writing
Paper) yang berkapasitas 150 ton/hari. Adanya pabrik ini menjadikan pabrik
Perawang sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu.
Pada tahun 1989 dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II Perawang
dengan peresmian oleh Presiden RI Bapak Soeharto bertempat di Lokseumawe,
Aceh dengan nama KKA. Kemudian tahun 1990, pembangunan pabrik fase II di
Pinang Sebatang dimulai dengan pemasangan mesin kertas berkapasitas 500
ton/hari yang merupakan salah satu mesin kertas budaya terbesar di Asia.
2

Produksi percobaan pabrik fase II melakukan penjualan saham kepada


masyarakat serta koperasi-koperasi dengan pembagian saham :
a. PT. Putri Nusa Eka Persada 54,39%
b. Chung Hwa Pulp Corporation 19,99%
c. Yuen Fong Yu Paper Manufacturing 8,69%
Proses persiapan pelaksanaan program Bapak Anak Angkat dilakukan
yaitu merupakan program keterkaitan industri besar dengan industri kecil oleh
Department Perindustrian dan Pemda Dati I Riau. Pengukuhan Anak Angkat
dilakukan menyangkut industri kerajinan kulit, industri sepatu kulit, kerajinan
batik, konveksi pakaian, pengecoran logam, tenun tradisional Siak, cat logam dan
lain-lain. Dan juga setahun kemudian dilakukan pengembangan fase III pabrik
pulp dimulai dengan kapasitas 1.300 ton/hari, dimana uji coba produksi dilakukan
pada akhir tahun. Disamping itu, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation juga
turut membantu pemerintah dengan menerima karyawan magang asal Timor
Timur sebanyak 20 orang berdasarkan Program Departemen Tenaga Kerja.
Tahun 1994 pabrik pulp fase III beroperasi secara komersial dan
bergabung bersama-sama dengan pabrik pulp fase I dan II untuk menghasilkan
pulp yang bermutu tinggi sehingga kapasitasnya dapat ditingkatkan dari 800 ton
menjadi 1.300 ton/hari.
Universitas Sumatera UtaraKemudian pembangunan pabrik pulp fase IV dilakukan
pada tahun
berikutnya dengan kapasitas 1.600 ton/hari, dimana uji coba operasi dijadwalkan
pada akhir tahun 1996, disamping :
a. Mengangkat dua anak angkat di Perawang yaitu konveksi dan
tukang kayu.
b. Membantu pemerintah lagi dengan menerima 24 orang tenaga
kerja asal Tim-Tim.
c. Menerima sertifikat ISO 9002.
d. Menerima penghargaan dari Menteri Urusan Peranan Wanita
sebagai perusahaan Pembina Nakerwan terbaik di Riau.
e. Menerbitkan majalah info kiat.
f. Mendirikan sekolah TK dan SD YPPI.
Tahun 1996 merupakan tahun penghargaan bagi PT. Indah Kiat Pulp &
2

Paper. Selain mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden juga mendapat


penghargaan peringkat biru, lingkungan hidup dan Menteri Kesejahteraan
Lingkungan Hidup menyangkut lingkungan yang sehat. Pada tahun yang sama,
produksi percobaan pabrik pulp IV dan persiapan pembangunan pabrik kertas III
dilakukan.
Tahun 1997 PT. Indah Kiat Pulp & Paper mendapat lagi penghargaan Zero
Accident (nihil kecelakaan kerja) dari Presiden RI, serta mendapat sertifikat ISO
14001. Saat itu menerima 5 orang naker asal Tim-Tim.
Pada tahun 1998 pembangunan pabrik kertas III dengan kapasitas 1.300
ton/hari dicapai dan dimulai pembangunan gedung training centre dengan biaya
senilai dua milyar (Rp 2 M). PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation adalah
salah satu badan hukum swasta nasional yang dipercaya untuk mengusahakan
hutan dan industri hasil hutan dalam bentuk HPH Group :
a. PT. Arara Abadi luas konsesi 265.000 Ha.
b. PT. Wira Karya Sakti luas konsesi 220.000 Ha.
c. Mapala Rabda luas konsesi 155.000 Ha.
d. PT. Dexter Timber Perkasa Indonesia luas konsesi 166.000 Ha.
e. PT. Murini Timber luas konsesi 116.000 Ha
Maka produksi PT. Indah Kiat Pulp & Paper secara garis besar yaitu
awalnya pabrik yang berada di Perawang memproduksi bubur kertas, lalu setelah
itu hasilnya dikirim ke pabrik yang berada di Serang untuk di produksi ulang
menjadi kertas kemasan, setelah itu hasilnya produksi dikirim kembali ke pabrik
yang berada di Tangerang untuk di olah menjadi kertas cetak dan tulis untuk
segera dipasarkan kepada konsumen.
1. Visi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Yang menjadi visi PT. Indah Kiat Pulp & Paper adalah menjadi
perusahaan bubur kertas nomor satu di Indonesia yang berdedikasi menyediakan
nilai-nilai yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan dan
masyarakat.
2. Misi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Misi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang adalah sebagai berikut :
Mempertahankan posisinya sebagai produsen pulp dan kertas dengan biaya rendah
serta pelaku utama di pasar Indonesia dan Asia yang tumbuh pesat, dengan
2

Universitas Sumatera Utaramengandalkan keuntungan pada sumber bahan baku,


efisiensi produksi, serta
jaringan distribusi yang luas.
3. Tujuan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Tujuan yang dimiliki oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. adalah
menghasilkan pulp dan produk kertas dengan kualitas sesuai persyaratan secara
konsisten, menghasilkan produk-produk dengan harga yang wajar dan bersaing,
pengiriman dan pelayanan yang tepat waktu.
3.2 Letak Geografis Perusahaan
Pada tahun 1977, dipilih lokasi untuk pabrik I di KM 8 Jln. Raya Serpong
Desa Pakulonan, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat karena
lokasi berada dekat dengan sungai Cisadane.
Tahun1980, setelah diadakannya survei lokasi-lokasi mana saja yang dapat
menyediakan bahan baku utama yang cukup untuk produksi pulp, seperti di Irian
Jaya, Riau. Maka dipilihlah Riau sebagai lokasi pabrik kertas ke II dengan lokasi
tempat nya berada di Jalan Raja Minas Perawang Km 26, Desa Pinang Sebatang,
Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Propinsi Riau.
Dipilihnya Riau sebagai tempat pendirian pabrik pulp & paper karena :
1. Lokasi tersebut dekat dengan bahan baku yang tersedia (raw oriented).
2. Dekat dengan sumber air yaitu Sungai Siak yang memiliki debit aliran
tinggi.
Universitas Sumatera Utara3. Lokasi strategis, yaitu sekitar 60 Km dari ibukota
propinsi Pekanbaru
dan jaraknya yang cukup dekat dengan Singapura sehingga transit
barang (produk dan bahan kimia) menjadi mudah.
4. Sistem transportasi sudah memadai dengan adanya jalan yang
menghubungkan antara Perawang dan Pekanbaru.
3.3 Struktur Organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perawang
Penerapan strategi yang sukses banyak tergantung kepada struktur
organisasi perusahaan, mengkoordinasikan seluruh daya perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
Suatu organisasi didalam menjalankan segala aktivitasnya harus
2

mengutamakan kerjasama yang baik antar para anggotanya agar tujuan


perusahaan dapat tercapai, karena melalui kerjasama tersebut akan memungkinkan
pengaturan kerja yang efektif dan efisien.
Cara kerja yang efektif dan efisien dapat membuat organisasi bertindak
secara tepat dalam mencapai tujuan organisasi memiliki kejelasan dalam
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap anggota organisasi.
Perumusan manajemen dan struktur organisasi sangat penting pada suatu
perusahaan, dikarenakan adanya kesadaran para ahli tentang pentingnya
manajemen dan struktur organisasi tersebut dalam mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Struktur organisasi banyak jenisnya, tergantung dari keadaan perusahaan.
Struktur organisasi dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya
Universitas Sumatera Utaramekanisme kerja yang ada di suatu perusahaan, karena
struktur yang baik dapat menentukan posisi atau kedudukan dari masing-masing
personil, tugas,
wewenang, tanggung jawab, arah komunikasi dan pelaksanaan program kerja.
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Perawang memiliki 3 lokasi pabrik,
yaitu di Tangerang, Serang dan Perawang. Masing-masing pabrik dikepalai oleh
Wakil Presiden Direktur yang bertanggung jawab langsung Presiden Direktur di
tingkat pusat. Presiden Direktur bertanggung jawab langsung kepada Dewan
Komisaris, sedangkan kekuasaan tertinggi berada ditangan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Bentuk organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Perawang disusun berdasarkan organisasi yang merupakan suatu kerangka yang
memperlihatkan sejumlah tugas dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
jelas. Wakil Presiden Direktur membawahi semua divisi yang berada dilokasi
pabrik. Divisi yang terdapat dilokasi pabrik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.

BAB IV
TEORI
4.1 Pendahuluan
Secara definisi sistem pneumatik dapat diartikan sebagai setiap sistem yang
menggunakan gas atau udara sebagai fluida/media penggerak ataupun transmisi. Disebut
media penggerak karena memang sifat udara yang compressible dapat dikonversi menjadi
tenaga mekanik. Contohnya : pompa, piston ataupun valve yang dioperasikan secara
pneumatik. Dibandingkan dengan sistem hidraulik yang menggunakan cairan/oli sebagai
fluida. Pneumatik memiliki kelebihan diantaranya : bersih dan harga yang murah. Namun
besarnya tenaga yang diberikan tidak sebesar tenaga hidraulik. Pada umumnya tekanan
kerja udara yang dioperasikan pada sistem penggerak pneumatik sebesar 7 10 barg.
Aplikasi sistem penggerak pneumatik banyak ditemukan diindustri manufacturing,
petrokimia ataupun industri migas.
4.2 Pneumatik
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbang-an. Orang pertama
yang dikenal dengan pasti telah menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani
bernama Ktesibio. Dengan demikian istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno
yaitu pneuma yang artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara
philosophi istilah pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain pneumatik
berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan.

Gambar 4.1 Pneumatik Circuit


Sumber : (Anthony, 2012)

Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya
meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipapipa, selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara
mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari udara lingkungan yang
kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (khususnya
dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis dimana
udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit
pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air technology).
Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan,
pengukuran, pengaturan, pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam
gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik
semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai
pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.
Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh
sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :
1) Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang
diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2) Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus
didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3) Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan
kerja ketika diperlukan.
4) Pembuangan,

yaitu

udara

hasil

ekspansi

kemudian

dibebaskan

lagi

ke atmosphere (dibuang).
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem pneumatik. Dalam
penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan sebagai sistem automasi.Dalam
kaitannya dengan bidang kontrol, pemakaian sistem pneumatik sampai saat ini dapat
dijumpai

pada

berbagai

industriseperti pertambangan,

perkeretaapian,

konstruksi, manufacturing, robot dan lain-lain. Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup
pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk
memberikan gerak.
2

Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang
menggunakan udara serta hidrolik yang menggunakan cairan. Dasar dari aktuator tenaga
fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Pada dasarnya
sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah
sifat

fluida

kerja

ditekan (incompresible

yang

digunakan.

Cairan

fluid)sedangkan

udara

adalah

fluida

adalah

yang

fluida

tidak
yang

dapat
dapat

terkompresi(compressible fluid).
Pada umumnya pneumtik menggunakan aliran udara yang terjadi karena
perbedaaan tekanan udara pada suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk keperluan industri,
aliran udara diperoleh dengan memampatkan udara atmosfer sampai tekanan tertentu
dengan kompressor pada suatu tabung dan menyalurkannya kembali ke udara bebas. Jenis
kompressor terdiri dari dua kelompok antara lain :
1) Kompressor torak yang bekerja dengan prinsip pemindahan yaitu udara
dimampatkan dengan mengisikannya ke dalam suatu ruangan kemudian
mengurangi sis pada ruangan tersebut.
2) Kompressor aliran yang bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu dengan
menyedot udara masuk ke dalam pada satu sisi dan memampatkannya dengan
percepatan massa (turbin). Kompressor aliran meliputi kompressor aliran radial dan
kompressor aliran aksial.
4.3 Cara Kerja Pneumatik
Apabila kompresor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula(dalam
gambar 1 adalah motor listrik). Udara yang disedot oleh kompresor kemudia
ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk
menyalurkan udara kempa di seluruh system (system pneumatic) diperlukan unit
penyalanan atau service unit yang terdiri dari penyaring(filter),pengatur
tekanan(regulator) dan pelumas (lubrikator) bagi memerlukan. Service unit
diperlukan karena udara kempa yang diperlukan didalam sirkuit pneumatik harus
benar benar bersih tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar,
Selanjutnya udara kempa disalurkan dengan membuka katup pada service unit,
kemudian menekan tombol katup pneumatik (katup pengarah) hingga udara kempa
masuk ke dalam tabung pnematik (silinder pneumatic kerja tunggal) dan akhirnya
piston bergerak maju. Untuk mengembalikan bergerak mundur maka tekanan pada
2

tombol dilepas sehingga udara kembali ke katup pnematik dan dibuang ke udara
luar lewat selencer.

Gambar 4.2. Konstruksi sistem pneumatik sederhana


Sumber : (Anthony, 2010

4.4 Simbol Dan Rangkain Pneumatik


Standard ISO 1219 menjadi acuan dalan standardisasi simbologi untuk komponen
pneumatic. Pada Umumnya pun supplier atau vendor suatu produk pneumatic mangacu
pada standard tersebut untuk merepresentasikan fungus fungsi produknya. Beberapa
contoh symbol pada system pneumatic dapat dilihat pada dibawah ini

Gambar 4.3 Rangkaian Elektro Pneumatik sederhana pada on-off valve


Sumber : (Anthony, 2010)
Perhatikan gambar diatas, contoh sebuah rangkain pneumatic sederhana dalam satu proyek
untuk keperlua pengontrolan on-off valve. Deskripsi dari komponen-komponen
pneumatiknya sebagai berikut:
Tabel 4.1 Simbol dan Keterangan penumatik
Item Komponen Pneumatik
A
Aktuator

Fungsi
Mengubah tekanan udara menjadi gerakan
putaran yang digunakan untuk membuka tutup
valve. Di dalam actuator terdapat ruang bebas dan
tekanan udara dimanfaatkan untuk mengontrol

Main Valve

gerakan piston
Adalah objek control dari system pneumatic
Mekanisme buka-tutup valve diakibatkan oleh
gerakan piston didalam actuator. Untuk kasus ini,
main valve dalam keadaan terbuka pada saat
actuator menadapat tenanan pneumatik, Hilangnya

tekanan udara/pneumatic pada actuator


1

Two Way Ball Valve

menyebabkan main valve tertutup


Sebagai isolasi system pneumatic terhadap supply
udara dari luar. Pada saat system pneumatic
dioperasikan valve ini harus dalam keadaan terbuka
dan ditutup pada saat ada pemeliharaan
(maintanance) misalnya ada kebocoran atau

Air Filter Regulator

penggantian komponen.
Menjaga tekanan supply udara pada harga yang
ditentukan (contoh: 5.5 barg) sekaligus membuang
(release) kelebihan tekanan. Selain itu juga
berfungsi sebagai penyaring udara (ukuran 5
micron) dari partikel debu pengotor. Akumulasi uap
air yang terjebak dibuang secara manual (manual

Pressure Gauge

drain).
Untuk pembacaan / indikasi besarnya tekanan udara
yang masuk ke sistem pneumatik. Range yang

4,10 Check Valve


5
3/2 Way Solenoid Valve

umum digunakan 0-10 barg ataupun 0 14 barg.


Mencegah aliran balik udara.
Mengatur buka-tutup aliran udara didalam sistem

dengan Manual Reset. Buka-

pneumatik. Fungsinya semacam block and bleed

tutup valve diaktuasi oleh

valve. 3/2 way bermakna valve tersebut memiliki 3

signal listrik

port dan 2 position (keadaan). Pada dasarnya kita


bebas menghubungkan port mana yang akan kita
pilih sesuai design yang kita inginkan, dianalogikan
seperti istilah NO/NC pada wiring. Pada kasus ini
hanya 2 port yang terhubung dengan tubing
sedangkan port lainnya difungsikan sebagai venting
port (dipasang bug screen). Dalam keadaan tidak
ada arus listrik/sinyal elektrik , jalur aliran udara
masuk ke aktuator tertutup (mengakibatkan main
valve dalam posisi tertutup). Ketika arus listrik
diumpan ke solenoid membuat aliran udara kedalam
aktuator tebuka (main valve menjadi terbuka).

Sekali arus listrik hilang, valve kembali keposisi


semula (yang disebabkan oleh gaya pegas didalam
valve).Yang berakibat tertutupnya aliran udara
menuju aktuator dan pada saat yang sama pula sisa
tekanan udara didalam tubing (diantara valve dan
aktuator) dibuang ke atmosfer melalui venting port.
Manual reset berupa tombol yang harus ditekan
operator secara manual sesaat setelah valve berubah
posisinya. Tanpa melakukan reset, valve tidak akan
berubah ke posisi selanjutnya walaupun sinyal listrik
6

Bug Screen

telah diumpankan.
Umumnya dipasang pada venting port, gunanya
untuk mencegah masuknya serangga pada

7
8

Flow Control Valve

komponen pneumatik.
Mengatur besar-kecilnya aliran udara yang masuk

Safety Relief Valve

kedalam aktuator.
Jika pressure regulator tidak befungsi dengan baik
(fail), maka tekanan udara yang akan masuk
kedalam aktuator menjadi tidak terkendali sehingga
perlu ditambahkan proteksi untuk membuang
kelebihan tekanan tersebut. Aktuator sendiri
memiliki batas maksimum tekanan kerja yang
umumnya berada pada rentang 8 10 barg,

Quick Exhaust Valve

tergantung pada jenis /ukuran aktuator yang dipilih.


Mempercepat buangan sisa tekanan didalam
aktuator ke luar atmosfer. Valve ini hanya berfungsi
pada saat tidak ada supply udara kedalam aktuator.
Adanya valve ini akan mempercepat respon

11

Silencer

tutupnya main valve.


Dipasang pada akhir rangkaian pneumatik yaitu
jalur tubing menuju venting ke atmosfer. Gunanya
mencegah masuknya benda asing sekaligus
mengurangi suara bising akibat buangan tekanan

Bulk material : tubing, fittings

udara dari aktuator.


Menghubungkan komponen pneumatik satu dengan

adapter, tee dan lain-lain

komponen lainnya.

Gambaran diatas hanyalah salah satu contoh sederhana dari aplikasi rangkaian pneumatik
untuk pengontrolan on-off valve. Pada kasus lain semisal Wellhead Control Panel,
rangkaian pneumatik dikombinasikan dengan rangkaian hidraulik dan elektrik makin
menambah rumit rangkaiannya. Namun pada dasarnya sepanjang kita mengetahui fungsifungsi dasar (basic function) tiap-tiap komponennya dan main line atau alur utama
pneumatik nya akan memudahkan kita memahami keseluruhan mekanisme sistem
rangkaian pneumatik tersebut

4.5 Kerugian dan Keuntungan pada Pneumatik


Keuntungan:
1. Ketersediaan yang tidak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam
jumlah yang tanpa batas sepanjang waktu dan tempat.
2. Mudah disalurkan, udara mudah di salurkan/pindahkan dari satu tempat ke
tempat lain melalui pipa yang kecil,panjang dan berliku.
3. Fleksibilitas temperatur,udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai
temparatur yang diperlukan, melalui peralatan yang dirancang untuk
keadaan tertentu,bahkan dalam kondisi yang agak ekstrem udara masih
dapat bekerja.
4. Aman,udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak terjadi
hubungan singkat(konsleting) atau meledak sehingga proteksi terhadap
kedua hal ini cukup mudah,berbeda dengan system elektrik yang dapat
menimbulkan konsleting hingga kebakaran.
5. Bersih,udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang
berbahaya dengan jumlah kandungan pelumas yang dapat diminimalkan
sehingga system pneumatic aman digunakan untuk insdustri obatobatan,makanan dan miniman maupun tekstil.
6. Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur, udara dapat melaju
dengan kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau
sebaliknya. Bila Aktuator menggunakan silinder pneumatic putarannya
dapat mencapai 30.000 rpm, sedangkan system motor turbin dapat
mencapai 450.000 rpm.
7. Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi
pengaman terhadap kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat dipasang
pembatas tekanan atau pengaman sehingga system menjadi aman.
8. Mudah dimanfaatkan, udara mudah di manfaatkan baik secara langsung
missal untuk memberihkan permukaan logam dan mesin-mesin,maupun
tidak langsung,yaitu melalui peralatan pneumatic untuk menghasilkan
gerakan tertentu.

Kerugian Penggunaan Pneumatik:


1. Memerlukan instalasi perlatan penghasil udara, udara harus dipersiapkan
secara baik hingga memenehi syarat. Memenuhi criteria tertentu, misalnya
kering,bersih serta mengandung pelumas yang diperlukan untuk peralatan
pneumatic.Oleh karena itu system pneumatic memelukan instalasi peralatan
yang

relative

mahal,

seperti

kompressor,penyaring

udara,

tabung

pelumas,pengering,regulator,dll.
2. Mudah terjadi kebocoran, salah satu sifat udah tertakanan adalah ingin
selalu menempati ruang yang kosong dan tekanan udara susah
dipertahankan dalam waktu bekerja. Oleh karena itu, di perlukan seal agar
udara tidak bocor. Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian
energi,Peralatan pnematik harus di lengkapo dengan peralatan kekedapan
udara agar kebocoran pada system udara bertekanan dapat ditekan
seminimal mungkin.
3. Menimbukan suara bising,Pneumatik menggunakan system terbuka artinya
udara yang telah digunakan akan dibuang ke luar system, udara yang keluar
cukup keras dan berisik sehingga akan menimbulkan suara bising terutama
pada saluran buang. Cara mengatasinya adalah dengan memasang peredam
suara pada setiap saluran buangnya.
4. Mudah mengembun,Udara yang bertekanan mudah mengembun sehingga
sebelum memasuki system harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi
persyaratan tertentu missal kering,memiliki tekanan yang cukup dan
mengandung sedikit pelumas agar mengurangi gesekan pada katup-katup
dan actuator. Diharapkan setelah diketahuinya keutungan dan kerugian
penggunaan udara ini kita dapat membuat antisipasi agar kerugian kerugian
ini dapat dihindari.

BAB V
LANGKAH KERJA
Penulisan dimulai dengan studi literatur dari beberapa referensi yang dibutuhkan
baik dari buku, jurnal maupun sumber-sumber dari internet.
Pada saat kerja praktek dimulai dengan orientasi lapangan, pengamatan lapangan,
pengumpulan data yang dibutuhkan dan simulasi terhadap teknologi Desian Kontrol
Mengunakan Pneumatik pada on-off valve . Kerja praktek dikerjakan maksimal 1 bulan
yang kemudian dilanjutkan penyusunan laporan serta seminar kerja praktek.

BAB VI
BIAYA
Bayangan biaya anggaran untuk melaksanakan kerja praktek (KP) di PT.Baker
Hughes Indonesia selama 1 bulan adalah :
Biaya Perjalanan

: Rp.500.000

Biaya Tempat Tinggal

: Rp. -

Biaya Hidup

: Rp.300.000

Total Anggaran

: Rp.800.000

Tanda Tangan

_ ______________ _
Rendy Dwi Putra
_ ______________ _
<nama pembimbing>

Tanggal: _____________________

Tanggal: _____________________

DAFTAR PUSTAKA

Anthony. 2013. Pneumatik. krismoajisaptro.blogspot.com (Di akses tanggal 18 September


2014)
Riko

Ariyanto.

2012.

Sistem

dan

Simbol-Simbol

Pneumatik.

http://rico-

ariyanto.blogspot.com (Di akses tanggal 18 September 2014)


Anthony.

2013.

Sistem

Pneumatik

(Instrumensi

Industri).

http://fortek-

pembangunan.blogspot.com (Di akses tanggal 18 September 2014)


Anthony. 2011. Perancangan sistem pnumatik pada proses otomatisasi pengisian air dalam
kemasan. http://affanrangga.blogspot.com (Di akses tanggal 18 September 2014)

Anda mungkin juga menyukai