Documents - MX - Proposal KP Rendy Dwi Putra2
Documents - MX - Proposal KP Rendy Dwi Putra2
oleh :
Rendy Dwi Putra
11255101011
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................xiii
BAB I LATAR BELAKANG .....................................................................................I-1
BAB II SASARAN DAN MANFAAT .......................................................................II-1
2.1 Sasaran......................................................................................................II- 1
2.2 Manfaat ....................................................................................................II- 1
BAB III PT. INDAH KIAT PULP & PAPER TBK............................................... III- 1
3.1 Sejarah perusahaan..................................................................................III- 1
3.2 Letak Geografis Perusahaan....................................................................III- 1
3.3 Struktur Organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk...........................III- 2
BAB IV TEORI ........................................................................................................IV -1
4.1 Pendahuluan............................................................................................IV- 1
4.2 Pneumatik................................................................................................IV- 1
4.3 Cara Kera Pneumatik .............................................................................IV- 3
4.4 Simbol dan Rangkaian Pneumatik..........................................................IV- 6
4.5 Kerugian dan Keutungan Pada Pneumatik..............................................IV- 7
BAB V LANGKAH KERJA ....................................................................................V- 1
BAB VI BIAYA ........................................................................................................VI- 1
TANDA TANGAN
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
xiii
BAB I
LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi dewasa ini membuat indusri-industri modern berupaya untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas dan efektivitas produk-produk yang mereka hasilkan.
Oleh karena itu industri-industri modern tersebut memerlukan pengotomatisasian secara
kontinyu dan sistem yang banyak digunakan pada saat sekarang ini adalah pneumatik. Hal
ini dikarenakan pneumatik mempunyai beberapa keuntungan yang tidak dipunyai oleh
sistem lain. Walaupun dewasa ini dunia industri didalam pencapaian efisiensi yang tinggi,
menggabungkan sistem pneumatik dengan sistem elektrik, elektronik, hidrolik, dan
mekanik.
Pada industri-industri yang bergerak di bidang yang ada kaitannya dengan system
otamasi menggunakan pnuematik, memerlukan suatu proses otomatisasi dalam
pelaksanaannya untuk pencapaian target produksi yang diinginkan dan mempermudah
pelaksanaan proses produksi. Walaupun mungkin di dalam industri-industri tersebut telah
menggunakan sistem otomatisasi yang lebih canggih dalam pelaksanaannya, tetapi pada
kesempatan penyusunan kerja praktek ini penulis bermaksud ingin menciptakan suatu
sistem tersendiri dengan imajinasi, daya pikir, pengetahuan. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menciptakan suatu sistem yaitu Pneumatik unuk pengontrolan
untuk on-off valve, dengan perpaduan gabungan sistem pneumatik, mekanik dan control
otomatisasi squence.
Pada penyusunan kerja praktek ini penulis memilih judul Analisa Desain Sistem
Kontrol Pneumatik untuk pengontrolan on-ff valve. Dengan judul tersebut penulis
mencoba untuk membahas tentang sistem kontrol pneumatik pada alat-alat industri,
khususnya industri-industri yang bergerak dalam bidang sistem control peumatik untuk
pengontrolan on-off valve, dengan sistem yang sederhana dan efesien.
BAB II
SASARAN DAN MANFAAT
2.1. Sasaran
2.1.1. Bagi Mahasiswa
Sasaran kerja praktek ini bagi mahasiswa antara lain adalah :
a. Mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke dunia profesinya setelah menamatkan
pendidikan di jurusan Teknik Elektro.
b. Mahasiswa berlatih mengamati, membandingkan, menganalisis, dan menerapkan
ilmu pengetahuan di lingkungan kerja.
c. Mahasiswa mengenal dan mempelajari tingkah laku (attitude), kemampuan
berkomunikasi (Communication Skill), dan kerjasama (teamwork) yang diperlukan
dalam mengembangkan interpersonal skill (human relation) di dunia kerja.
d. Mahasiswa belajar sistem managemen dan organisasi di suatu institusi.
2.1.2. Bagi Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau
Sasaran kerja praktek bagi jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau antara lain adalah :
a. Menjalin komunikasi produktif antara Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau
dengan dunia kerja
b. Membuka peluang penelitian bagi dosen-dosen pembimbing Kerja Praktek (KP)
terkait implementasi bidang ilmu Teknik Elektro di dunia kerja
2.1.3. Bagi Institusi Tempat Kerja Praktek (KP)
Sasaran kerja praktek bagi institusi tempat kerja praktek antara lain adalah :
a. Melakukan penjaringan/seleksi awal untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja baru.
b. Menjalin kerja sama yang produktif dengan Perguruan Tinggi, yaitu Jurusan Teknik
Elektro UIN Suska Riau.
c. Peluang mencari solusi dari masalah keteknikan yang belum sempat dikerjakan
karena kesibukan rutin.
2.2 Manfaat
Melalui pelaksanaan kerja praktek di PT.Baker Hughes Indonesia, maka perusahaan
akan mendapat kesempatan yang lebih banyak dan besar dalam melakukan riset dan
pengembangan teknologi informasi yang dalam hal ini adalah mengetahui performa sistem
kontrol mengunakan penumatik untuk pengontrolan on-off value. Dimana topik mengenai
Pneumatik
merupakan
topik
yang
banyak
diteliti
dan
dilakukan
riset
dan
BAB III
PT. INDAH KIAT PULP & PAPER TBK
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. Indah Kiat Pulp & Paper (PT. IKPP) adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang industri pulp dan kertas terpadu dengan status Penanaman
Modal Asing (PMA).
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation pertama kali dipelopori oleh
SOETOPO JANNTO (YAP SUI KEI). Saat itu beliau memimpin BERKAT
GROUP. Tahun 1975, BERKAT GROUP yang memiliki banyak anak perusahaan
tersebut mengajak :
a. Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan
b. Yuen Foong Yu Paper Manufacturing, Taiwan
Kemudian mereka melakukan survey pertama untuk studi kelayakan
dengan lokasi pendirian :
a. Pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Barat
b. Pabrik Pulp di Jawa Tengah, Jambi, Riau serta tujuh daerah lainnya
Tahun 1976 diurus perizinan pembebasan tanah, pengurusan izin
penanaman modal dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dengan izin
Presiden tanggal 11 April 1976.
Pada tanggal 7 Desember 1976 perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper
(IKPP) Tbk Perawang kini telah resmi berdiri dengan Notaris Ridwan Soesilo,
Universitas Sumatera UtaraSH. Permohonan pendirian pabrik ini dilakukan dengan
status PMA dimana
tujuannya yaitu memudahkan mendatangkan tenaga asing, karena tenaga lokal
belum menguasai mengenai pembuatan kertas, disamping memberikan
perangsang agar investor asing mau masuk ke Indonesia.
Perancang pabrik dan studi kelayakan dilanjutkan tahun 1977 untuk
menentukan proses teknologi dan kapasitas produksi. Setelah itu dilakukan
pembangunan pabrik kertas budaya (Wood Free Printing & Writing Paper) fase I
dengan memasang 2 line mesin kertas yang masing-masing berkapasitas 50 ton/
hari. Pabrik ini berlokasi di jalan Raya Serpong, Tangerang, Jawa Barat yang
berada di dekat sungai Cisadane.
BAB IV
TEORI
4.1 Pendahuluan
Secara definisi sistem pneumatik dapat diartikan sebagai setiap sistem yang
menggunakan gas atau udara sebagai fluida/media penggerak ataupun transmisi. Disebut
media penggerak karena memang sifat udara yang compressible dapat dikonversi menjadi
tenaga mekanik. Contohnya : pompa, piston ataupun valve yang dioperasikan secara
pneumatik. Dibandingkan dengan sistem hidraulik yang menggunakan cairan/oli sebagai
fluida. Pneumatik memiliki kelebihan diantaranya : bersih dan harga yang murah. Namun
besarnya tenaga yang diberikan tidak sebesar tenaga hidraulik. Pada umumnya tekanan
kerja udara yang dioperasikan pada sistem penggerak pneumatik sebesar 7 10 barg.
Aplikasi sistem penggerak pneumatik banyak ditemukan diindustri manufacturing,
petrokimia ataupun industri migas.
4.2 Pneumatik
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbang-an. Orang pertama
yang dikenal dengan pasti telah menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani
bernama Ktesibio. Dengan demikian istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno
yaitu pneuma yang artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara
philosophi istilah pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain pneumatik
berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan.
Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya
meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipapipa, selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara
mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari udara lingkungan yang
kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (khususnya
dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis dimana
udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit
pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air technology).
Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan,
pengukuran, pengaturan, pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam
gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik
semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai
pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.
Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh
sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :
1) Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang
diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2) Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus
didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3) Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan
kerja ketika diperlukan.
4) Pembuangan,
yaitu
udara
hasil
ekspansi
kemudian
dibebaskan
lagi
ke atmosphere (dibuang).
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem pneumatik. Dalam
penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan sebagai sistem automasi.Dalam
kaitannya dengan bidang kontrol, pemakaian sistem pneumatik sampai saat ini dapat
dijumpai
pada
berbagai
industriseperti pertambangan,
perkeretaapian,
konstruksi, manufacturing, robot dan lain-lain. Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup
pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk
memberikan gerak.
2
Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang
menggunakan udara serta hidrolik yang menggunakan cairan. Dasar dari aktuator tenaga
fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Pada dasarnya
sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah
sifat
fluida
kerja
ditekan (incompresible
yang
digunakan.
Cairan
fluid)sedangkan
udara
adalah
fluida
adalah
yang
fluida
tidak
yang
dapat
dapat
terkompresi(compressible fluid).
Pada umumnya pneumtik menggunakan aliran udara yang terjadi karena
perbedaaan tekanan udara pada suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk keperluan industri,
aliran udara diperoleh dengan memampatkan udara atmosfer sampai tekanan tertentu
dengan kompressor pada suatu tabung dan menyalurkannya kembali ke udara bebas. Jenis
kompressor terdiri dari dua kelompok antara lain :
1) Kompressor torak yang bekerja dengan prinsip pemindahan yaitu udara
dimampatkan dengan mengisikannya ke dalam suatu ruangan kemudian
mengurangi sis pada ruangan tersebut.
2) Kompressor aliran yang bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu dengan
menyedot udara masuk ke dalam pada satu sisi dan memampatkannya dengan
percepatan massa (turbin). Kompressor aliran meliputi kompressor aliran radial dan
kompressor aliran aksial.
4.3 Cara Kerja Pneumatik
Apabila kompresor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula(dalam
gambar 1 adalah motor listrik). Udara yang disedot oleh kompresor kemudia
ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk
menyalurkan udara kempa di seluruh system (system pneumatic) diperlukan unit
penyalanan atau service unit yang terdiri dari penyaring(filter),pengatur
tekanan(regulator) dan pelumas (lubrikator) bagi memerlukan. Service unit
diperlukan karena udara kempa yang diperlukan didalam sirkuit pneumatik harus
benar benar bersih tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar,
Selanjutnya udara kempa disalurkan dengan membuka katup pada service unit,
kemudian menekan tombol katup pneumatik (katup pengarah) hingga udara kempa
masuk ke dalam tabung pnematik (silinder pneumatic kerja tunggal) dan akhirnya
piston bergerak maju. Untuk mengembalikan bergerak mundur maka tekanan pada
2
tombol dilepas sehingga udara kembali ke katup pnematik dan dibuang ke udara
luar lewat selencer.
Fungsi
Mengubah tekanan udara menjadi gerakan
putaran yang digunakan untuk membuka tutup
valve. Di dalam actuator terdapat ruang bebas dan
tekanan udara dimanfaatkan untuk mengontrol
Main Valve
gerakan piston
Adalah objek control dari system pneumatic
Mekanisme buka-tutup valve diakibatkan oleh
gerakan piston didalam actuator. Untuk kasus ini,
main valve dalam keadaan terbuka pada saat
actuator menadapat tenanan pneumatik, Hilangnya
penggantian komponen.
Menjaga tekanan supply udara pada harga yang
ditentukan (contoh: 5.5 barg) sekaligus membuang
(release) kelebihan tekanan. Selain itu juga
berfungsi sebagai penyaring udara (ukuran 5
micron) dari partikel debu pengotor. Akumulasi uap
air yang terjebak dibuang secara manual (manual
Pressure Gauge
drain).
Untuk pembacaan / indikasi besarnya tekanan udara
yang masuk ke sistem pneumatik. Range yang
signal listrik
Bug Screen
telah diumpankan.
Umumnya dipasang pada venting port, gunanya
untuk mencegah masuknya serangga pada
7
8
komponen pneumatik.
Mengatur besar-kecilnya aliran udara yang masuk
kedalam aktuator.
Jika pressure regulator tidak befungsi dengan baik
(fail), maka tekanan udara yang akan masuk
kedalam aktuator menjadi tidak terkendali sehingga
perlu ditambahkan proteksi untuk membuang
kelebihan tekanan tersebut. Aktuator sendiri
memiliki batas maksimum tekanan kerja yang
umumnya berada pada rentang 8 10 barg,
11
Silencer
komponen lainnya.
Gambaran diatas hanyalah salah satu contoh sederhana dari aplikasi rangkaian pneumatik
untuk pengontrolan on-off valve. Pada kasus lain semisal Wellhead Control Panel,
rangkaian pneumatik dikombinasikan dengan rangkaian hidraulik dan elektrik makin
menambah rumit rangkaiannya. Namun pada dasarnya sepanjang kita mengetahui fungsifungsi dasar (basic function) tiap-tiap komponennya dan main line atau alur utama
pneumatik nya akan memudahkan kita memahami keseluruhan mekanisme sistem
rangkaian pneumatik tersebut
relative
mahal,
seperti
kompressor,penyaring
udara,
tabung
pelumas,pengering,regulator,dll.
2. Mudah terjadi kebocoran, salah satu sifat udah tertakanan adalah ingin
selalu menempati ruang yang kosong dan tekanan udara susah
dipertahankan dalam waktu bekerja. Oleh karena itu, di perlukan seal agar
udara tidak bocor. Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian
energi,Peralatan pnematik harus di lengkapo dengan peralatan kekedapan
udara agar kebocoran pada system udara bertekanan dapat ditekan
seminimal mungkin.
3. Menimbukan suara bising,Pneumatik menggunakan system terbuka artinya
udara yang telah digunakan akan dibuang ke luar system, udara yang keluar
cukup keras dan berisik sehingga akan menimbulkan suara bising terutama
pada saluran buang. Cara mengatasinya adalah dengan memasang peredam
suara pada setiap saluran buangnya.
4. Mudah mengembun,Udara yang bertekanan mudah mengembun sehingga
sebelum memasuki system harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi
persyaratan tertentu missal kering,memiliki tekanan yang cukup dan
mengandung sedikit pelumas agar mengurangi gesekan pada katup-katup
dan actuator. Diharapkan setelah diketahuinya keutungan dan kerugian
penggunaan udara ini kita dapat membuat antisipasi agar kerugian kerugian
ini dapat dihindari.
BAB V
LANGKAH KERJA
Penulisan dimulai dengan studi literatur dari beberapa referensi yang dibutuhkan
baik dari buku, jurnal maupun sumber-sumber dari internet.
Pada saat kerja praktek dimulai dengan orientasi lapangan, pengamatan lapangan,
pengumpulan data yang dibutuhkan dan simulasi terhadap teknologi Desian Kontrol
Mengunakan Pneumatik pada on-off valve . Kerja praktek dikerjakan maksimal 1 bulan
yang kemudian dilanjutkan penyusunan laporan serta seminar kerja praktek.
BAB VI
BIAYA
Bayangan biaya anggaran untuk melaksanakan kerja praktek (KP) di PT.Baker
Hughes Indonesia selama 1 bulan adalah :
Biaya Perjalanan
: Rp.500.000
: Rp. -
Biaya Hidup
: Rp.300.000
Total Anggaran
: Rp.800.000
Tanda Tangan
_ ______________ _
Rendy Dwi Putra
_ ______________ _
<nama pembimbing>
Tanggal: _____________________
Tanggal: _____________________
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto.
2012.
Sistem
dan
Simbol-Simbol
Pneumatik.
http://rico-
2013.
Sistem
Pneumatik
(Instrumensi
Industri).
http://fortek-