Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN : PENYULUHAN TB PARU


DI RUANG RPD B RSU A. YANI METRO
TANGGAL : 29 DESEMBER 2013
A. LATAR BELAKANG
1. Karakter kelompok
Di Ruang RPD B RSU A. Yani Metro pada tanggal 28 Desember 2013 merawat
5 pasien dengan TB Paru yang ditempatkan di Kamar Paru dan kamar kelas II.
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa banyak pengunjung/keluarga yang
tinggal satu kamar dengan tidak memakai alat pelindung diri (masker).
TB Paru merupakan penyakit menular melalui droplet infections, artinya dapat
menular melalui udara yang tercemar kuman Mycobacterium tuberculosis yang
dikeluarkan melalui batuk atau bersin dari penderita. Selain itu, lingkunagn
biologis seperti aliran udara melalui fentilasi/jendela tidak ada/lancar akan
menyebabkan kelembapan udara dalam kamar sehingga meningkatkan resiko
penularan penyakit TB Paru baik kepada keluarga bahkan kepada petugas
kesehatan sendiri.
Pemberantasan penyakit TB Paru termasuk dalam salah satu tujuan dari MDGs
2015, maka berdasarkan uraian tersebut diatas, mahasiswa menyimpulkan untuk
mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan terkait dengan penyakit TB Paru.
2. Masalah keperawatan kelompok
Resiko terjadi penularan penyakit TB Paru pada keluarga/petugas kesehatan di
Ruang RPD B RSU A. Yani Metro.
A. PROSES KEPERAWATAN KELOMPOK
1. Diagnosis keperawatan kelompok
Resiko terjadi penularan penyakit TB Paru pada keluarga/petugas kesehatan di
Ruang RPD B RSU A. Yani Metro berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penyakit TB Paru.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah diberikan asuhan keperawatan kelompok pada keluarga tidak terjadi
kasus penularan penyakit TB Paru di Ruang RPDB RSU A.Yani Metro.
b. Tujuan khusus
Setelah diberikan asuhan keperawatan kelompok pada pasien/keluarga
mampu meningkatkan pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit TB
Paru.
B. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Metode :

2.

3.

4.
5.

Ceramah
Diskusi
Curah pendapat
Media dan alat :
Laptop
LCD
Layar
Leaflet penyakit TB Paru
Waktu :
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 29 Desember 2013
Tempat :
Ruang perawat RPD B RSU A. Yani Metro.
Sasaran :
Pasien TB Paru dan keluarga

C. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab
: Ambar Widiyanto
Bertugas :
a. Sebagai penanggung jawab terhadap jalannya proses penyuluhan
2. Pembawa acara / Moderator
: Usli Udin
Bertugas :
a. Membuka acara
b. Memandu jalannya acara penyuluhan
3. Penyaji
: Yunus
Bertugas :
a. Menyajikan materi penyuluhan tentang TB Paru
b. Memberikan penjelasan tentang penyakit TB Paru.
4. Narasumber

: Hevi Setyaningsih
Tri Kristina

Bertugas :
a. Memberikan penjelasan atas pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh
audiens
5. Observer/Evaluator
: Ridwansyah
Bertugas :
a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan dari awal sampai
akhir
b. Mencatat semua aktivitas dalam kegiatan penyuluhan
c. Mengevaluasi kemampuan audien/sasaran dalam memahami materi yang
disampaikan penyaji maupun hasil tanya jawab dengan nara sumber
D. KETERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Waktu pelaksanaan telah disepakati oleh Mahasiswa, CI Ruangan dan
sasaran
b. Laporan pendahuluan telah dipersiapkan, alat dan sarana penunjang telah
dikonfirmasi dan dinyatakan alat siap pakai.
c. Topik telah disepakati oleh Mahasiswa dan CI
2. Evaluasi Proses

a. Mahasiswa mampu menjelaskan materi dengan baik


b. Mahasiswa mampu melibatkan peserta untuk berdiskusi.
c. Pasien dan keluarga yang hadir dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir dan terjadi diskusi selama proses kegiatan berlangsung
d. Alat dan media yang digunakan dapat disiapkan dan digunakan dengan baik
e. Lingkungan menunjang kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Tidak terjadi penularan kasus TB Paru di Ruang RPD B RSU A. Yani Metro
b. Pihak Ruangan mendukung upaya-upaya pencegahan penyakit TB Paru
dengan menerapkan PHBS.
c. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit TB Paru meningkat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: TB Paru

Waktu

: 29 Desember 2013

Tempat

: Ruang Perawat RPD B RSU A. Yani Metro

Sasaran

: PasienTB Paru dan keluarga.

Tujuan Penyuluhan :
a. Umum
b. Khusus

: Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Pasien TB Paru dan


keluarga dapat memahami tentang penyakit TB Paru
: Setelah penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian TB Paru
2. Menyebutkan penyebab TB Paru
3. Menyebutkan cara penularan TB Paru
4. Menyebutkan tanda dan gejala TB Paru
5. Menjelaskan cara pencegahan TB Paru

Kegiatan penyuluhan
a. Materi

: TB Paru
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Cara penularan
4. Tanda dan gejala
5. Cara pencegahan

b. Langkah-langkah kegiatan / strategi pelaksanaan


LANGKAH
1. Pembukaan
( 1 menit )
2. Apresiasi
( 5 menit )

KEGIATAN
Mahasiswa mengucapkan salam
Peserta menjawab salam
Mahasiswa menanyakan pengetahuan peserta
tentang penyakit TB Paru meliputi :

3. Informasi
( 3 menit )

4. Penyuluhan
(15 menit )

pengertian, penyebab, tanda dan gejala


Peserta memperhatikan dan menjawab

pertanyaan
Mahasiswa memberikan topik yang akan

disampaikan dan tujuan penyuluhan


Peserta memperhatikan informasi yang

diberikan
Mahasiswa menjelaskan tentang penyakit TB
Paru meliputi : pengertian, penyebab , tanda
dan gejala, cara mencegahan dan komplikasi

TB Paru
Peserta memperhatikan penjelasan yang

diberikan.
Mahasiswa memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya bila ada penjelasan

5. Penutup
(6 menit )

yang kurang di pahami


Peserta menanyakan tentang materi yang

belum dipahami
Mahasiswa menstimulasi peserta lain untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan


Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
Mahasiswa menjelaskan kembali materi

yang belum dipahami


Peserta memperhatikan penjelasan
Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan
secara lisan untuk mengevaluasi tingkat
pemahaman peserta tentang materi yang

c. Sarana penunjang
1. Metode :
2. Media
:

d. Evaluasi
1. Struktur :

2. Proses
:

telah diberikan.
Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
Mahasiswa menyimpulkan materi yang telah

diberikan
Peserta memperhatikan
Mahasiswa memngucapakan salam
Peserta menjawab salam.

Ceramah dan tanya jawab


Laptop, LCD dan layar
Leaflet Penyakit TB Paru

Ruangan kondusif untuk kegiatan


Peralatan memadai dan berfungsi
Media dan materi tersedia dan memadai
Ketepatan waktu pelaksanaan

Peran serta aktif peserta


Kesesuaian peran dan fungsi mahasiswa
Faktor pendukung dan penghambat kegiatan

Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai


Test lisan
Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung

3. Hasil :

kepada peserta tentang materi penyuluhan yang telah dijelaskan.


Kriteria penyuluhan berhasil :
1. Peserta mampu menjawab dan menguraikan dengan singkat
pengertian TB Paru.
2. Peserta mampu menjawab penyebab penyakit TB Paru
3. Peserta mampu menjawab cara penularan TB Paru
4. Peserta mampu menjawab minimal 6 dari 10 tanda dan gejala
penyakit TB Paru.
5. Peserta mampu menjawab minimal 3 dari 5 cara pencegahan
penyakit TB Paru.
Sumber Pustaka :
Bahar, azril, 2001, Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta Balai Penerbit FKUI, hal 819 829.
Brunner & Suddarth, 2002. Keperawatan Medikal Bedah edisi 8, EGC. Jakarta
Mansjoer, Rief., dkk, 1999, Kapita Selekta Kedokteran Edisi kedua, Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Sylvia A Price,1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit edisi 4, EGC.
Jakarta.

Lampiran : Materi
TB PARU

1. Pengertian

TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium


tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (Kapita Selecta Kedokteran Jilid I
edisi 3, 1999, hal : 472).

2. Penyebab
Kuman Basil Tahan Asam : Mycobacterium tuberculosis
3. Cara Penularan
Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet nuclei yang
dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali penderita ini
batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan umumnya terjadi di dalam
ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu lebih lama. Di
bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam ruang
yang gelap lembab dapat bertahan sampai beberapa jam. Dua faktor penentu
keberhasilan pemaparan Tuberkulosis pada individu baru yakni konsentrasi droplet
nuclei dalam udara dan panjang waktu individu bernapas dalam udara yang
terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.
Di samping penularan melalui saluran pernapasan (paling sering), M.
tuberculosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka
terbuka pada kulit (lebih jarang).
4. Tanda dan Gejala
a. Gejala utama TB Paru adalah batuk lebih dari 2/3 minggu dengan atau tanpa
sputum
b. Gejala tambahan :
Dahak campur darah
Batuk darah
Sesak napas
Nyeri dada
Badan lemah, nafsu makan turun, BB turun, Malaise / lemah, keringat
malam, demam.
(Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II edisi 3, 2001, hal. 824)

5. Diagnosis TB Paru
a. Anamnesis dan Pemeriksaan fisik
b. Laboratorium : LED normal atau meningkat
c. Pemeriksan sputum BTA Positif.
d. Ro thorax PA dan lateral

6. Klasifikasi
a. TB Paru kasus baru
b. TB Paru kasus kambuh (relaps)
c. TB Paru kasus pindah
d. TB Paru kasus gagal
TB Paru BTA (+) yang tetap positif atau kembali menjadi positif pada satu
bulan sebelum akhir pengobatan atau lebih
TB Paru BTA (-) yang mnejadi (+) pada akhir bulan ke -2
e. TB Paru drop out
Penderita yang berhenti berobat 2 bulan atau lebih sebelum masa pengobatan
selesai, datang kembali dengan BTA (+)
f. TB Kronik
Penderita yang BTA-nya tetap (+) setelah menyelesaikan pengobatan ulang dengan
kategori II.

7. Pengobatan
Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga
mnecegah kematian, mencegsah kekambuhan atau resistensi terhadap
OAT serta memutuskan mata rantai penularan.

Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase
lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat
tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah
Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat
tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam
Klavulanat, derivat Rifampisin/INH. Cara kerja, potensi dan dosis OAT utama dapat
dilihat pada tabel berikut:

Obat Anti
Esensial

TB

Isoniazid (H)
Rifampisin (R)
Pirasinamid (Z)
Streptomisin (S)

Aksi

Potensi

Bakterisidal

Tinggi

Bakterisidal
Tinggi
Bakterisidal
Renda
Bakterisidal
Bakteriostatik h

Etambutol (E)

Renda
h

Rekomendasi Dosis (mg/kg BB)


Per Minggu
Per Hari
3x
2x
5
10
15
10

10

10

25

35

50

15

15

15

15

30

45

Renda
h

Untuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan
lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik, hapusan
dahak dan riwayat pengobatan sebelumnya. Di samping itu perlu pemahaman tentang
strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai Directly Observed Treatment Short
Course (DOTS) yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri dari lima komponen
yaitu:
1. Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam
penanggulangan TB.
2. Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang
pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan kultur dapat
dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki sarana tersebut.
3. Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung
oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana
penderita harus minum obat setiap hari.
4. Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.
5. Pencatatan dan pelaporan yang baku.

8. Komplikasi
1. Pneumothorak
2. Empiema
3. Bronkhiektasi

9. Cara Pencegahan
Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tisu.
Tidur terpisah dari keluarga terutama pada 2 minggu pertama pengobatan.
Tidak meludah di sembarangan tempat
Membuka jendela pada pagi hari agar rumah mendapat udara bersih cahaya
matahari yang cukup sehingga kuman TB-paru yang tertinggal mati.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, dari
WC, bekerja.

Anda mungkin juga menyukai