Anda di halaman 1dari 21

ISLAM

CREATED BY:
GROUP 1
IRA TONISIYAH
20121660039
LINDA LESTARI
20121660067
DANY TRIATMO
20121660040
DYANA FITRI E.
20121660042
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
TAHUN 2012

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa
sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
yang berjuduL ISLAM yang merupakan tugas mata kuliah Al Islam 1 pada program
studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Penulis sampaikan
terimakasih sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Al-Islam 1 serta
semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan
dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat,umumnya pada para pembaca
dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Surabaya,01 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
1

.. 1

Daftar Isi

.. 3

Bab I Pendahuluan

.. 3

A. Latar Belakang .. 3
B. Rumusan Masalah.. 3
C. Tujuan

.. 3

Bab II Isi

.. 4

A. Pengertian Agama Islam... 4


1.1 Pengertian secara bahasa.. 4
1.2 Pengertian secara istilah 4
1.3 Dalil tentang islam............ 4
B. Tujuan Berislam 6
C. Pentingnya agama Islam. 7
D. Metode membuktikan kebenaran Islam.... 9
E. Pendekatan untuk mengkaji Islam.... 12
BAB III Penutup................................. 20
A.

Kesimpulan 20

B.

Saran

Daftar Pustaka

..... 20
..................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
2

21

Islam adalah agama samawi yang di turunkan Allah sebagai pengatur keseimbangan
seluruh aspek kehidupan hamba-Nya. dari zaman Nabi Adam -'alaihi as-salam- hingga akhir
zaman. dan adalah sebuah syariah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad
sholallahualaihi wasallam.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Apakah Pengertian Agama Islam ?


Apakah Tujuan Berislam ?
Apa Pentingnya Agama Islam ?
Apa Metode untuk membuktikan kebenaran Islam ?
Apa saja Pendekatan untuk mengkaji Islam ?

C.TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.

Dapat memahami pengertian Agama Islam


Dapat memahami tujuan Berislam
Dapat memahami pentingnya Agama Islam
Dapat memahami metode untuk membuktikan kebenaran Islam
Dapat memahami pendekatan untuk mengkaji Islam

BAB II
ISI
A. PENGERTIAN AGAMA ISLAM
1. Pengertian Secara Bahasa
Islam secara bahasa berasal dari kata salam, aslama, silmun, sulamun yang
mempunyai bermacam-macam arti. Diantaranya adalah sebagai berikut;

1) Aslama yang artinya menyerah, berserah diri, tunduk, patuh, dan masuk Islam. dengan
demikian Islam dengan makna tersebut berarti agama yang mengajarkan penyerahan
diri kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawar menawar. Kata
aslama terdapat dalam al-quran surat al-baqarah: 112, surat Ali Imron: 20 dan 83,
surat an-Nisa: 125 dan surat al-Anam: 14.
2) Silmun yang artinya keselamatan dan perdamaian. Dengan makna tersebut berarti
Islam adalah agama yang mengajarkan hidup damai, tentram, dan selamat. Kata
silmun terdapat dalam al-quran surat al-baqarah; 208 dan surat Muhammad: 35.
3) Sulamun yang artinya tangga, sendi dan kendaraan. Dengan arti tersebut, islam berarti
agama yang memuat peraturan yang dapat mengangkat derajat kemanusiaan manusia
dan mengantarkannya kepada kehidupan yang bahagia dan sejahtera di dunia dan
akhirat.
4) salam yang artinya selamat, aman sentosa, dan sejahtera. Dengan demikian Islam
dengan makna tersebut berarti aturan hidup yang dapat menyelamatkan manusia di
dunia dan akhirat. Kata salam terdapat dalam al-Quran Surat al-Anam :45, Surat alAraf: 46 dan Surat an-Naml: 32.
Dengan demikian secara bahasa, makna Islam dapat dirangkum sebagai berserah diri
kepada Allah SWT untuk tunduk dan taat kepada hukum-Nya (aslama) sehingga dirinya
siap untuk hidup damai dan menebar perdamaian dalam masyarakat (silmun) dalam rangka
untuk menaiki tangga atau kendaraan kemuliaan (sulamun) yang akan membawanya kepada
kehidupan sejahtera dunia dan akhirat (salamun).
2.

Pengertian Secara Istilah

Makna Islam secara istilah di bagi menjadi 2 makna, secara umum dan secara
khusus.
Pertama : Makna islam secara umum adalah agama yang di turunkan kepada Nabi
Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam- dan semua syariatnya. termasuk amalan hati,
amalan lisan, dan amalan anggota badan. dengan makna ini, maka Islam mencakup Iman.
Kedua : Makna Islam secara khusus adalah amalan anggota badan saja, maka Iman tidak
4

termasuk di dalamnya. dan amalan hati yang termasuk ke dalamnya hanyalah niat dan
khusu' saja. dengan makna ini, Islam dan Iman memiliki makna masing-masing.

3. Dalil Tentang Islam


Dalil-dalil tentang Islam sangat banyak sekali. di antaranya adalah sebagai berikut :


Artinya : "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam." (QS Ali Imran
: 19)


Artinya : "Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."
(QS Ali Imran : 85)



Artinya : "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS AlMaidah : 3)



Artinya : "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam." (QS Al-An'am : 125)

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam."(QS.Al-Imran:102)
5

B. TUJUAN BERISLAM

Kenapa manusia perlu beragama? Orang-orang akan memberikan jawaban yang


sangat sederhana sekali, yaitu untuk meraih ketenangan atau kebahagiaan dan mengajarkan
norma untuk mengatur manusia.
Tapi tujuan beragama begini adalah menyesatkan. Lalu bagaimana jika seseorang
bisa mendapatkan kebahagiaan dan hidupnya juga penuh sopan dan santun, masih perlukah
agama baginya? Seseorang yang memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap, keluarga yang
harmonis dan saling menghormati, yang tinggal di kota besar yang sangat teratur dan negara
yang menjaga hak individu seperti Amerika, apa perlunya dia beragama? Lantas kenapa
seseorang muslim juga harus memelihara keislamannya, bukankah jika dia beralih agama,
atau hanya dengan mempraktekkan semedi atau latihan yoga, atau dengan sebutir ekstasi,
atau bantuan konsuling dari psikolog, dia juga akan mendapatkan ketenangan tanpa perlu
beragama Islam?
Memang dengan berislam, seseorang akan mendapatkan ketenangan dan kedamaian
jiwa. Tapi Islam tidak hanya mengajarkan manusia untuk mencapai ketenangan dan moral
semata. Ada yang lebih penting dari itu yang menjadi pokok ajaran Islam yang kemudian
menjadi alasan uatama kenapa seseorang harus beragama Islam, yaitu karena Islam
mengajarkan manusia akan tujuan hidup. Islam mengajarkan manusia dari mana dia berasal,
apa yang menjadi tugasnya selama di dunia, dan kemana dia akan menuju setelah dia mati?
Dengan mengetahui tujuan hidup ini, manusia akan menjadi tenang dan bahagia. Tetapi
ketenangan dan kebahagiaan tidak dalam pengertian seperti di atas. Kebahagiaan seorang
muslim adalah saat dia menjalankan fungsinya di dunia, yang menjadikannya bermartabat
dan mengangkat derajatnya lebih dari sekedar makhluk yang melata di permukaan bumi.
Saat menjalankan fungsinya tersebut, tak jarang pengorbanan yang dibutuhkan.
Pengorbanan yang menuntut hilangnya harta, membuat musuh-musuh membencinya, dan
memunculkan ancaman tercabutnya nyawa dari tubuhnya. Jelas sekali, dengan berislam
seseorang tidak akan secara otomatis hidupnya menjadi tenang (sebagaimana definisi
ketenangan menurut sebagian orang seperti di atas). Bahkan semakin dia memegang teguh

agamanya,

semakin

dia

ingin

lebih

banyak

berkorban

dan

menderita.

Lihatlah berapa ramai muslim saat ini yang tidak mengerti esensi keimanannya,
sehingga dengan mudah dia bisa meninggalkan agamanya, atau menjadi tidak peduli jika
agamanya dinodai dengan alasan persamaan hak dan kebebasan berbicara. Atau seorang
muslim tetap beragama tapi hanya melakukan ritual-ritual aneh untuk mendapatkan
ketenangan, yang pada akhirnya dia mirip seperti seorang biksu, pendeta, atau rahib, yang
pada akhir hidupnya dia juga akan bertanya, "apa yang terjadi, kenapa harus bagini?"
C. PENTINGNYA AGAMA ISLAM
Pada saat ini islam mengalami tantangan dari kehidupan dunia dan budaya modern, studi
keislaman menjadi sangat penting. Studi Islam dituntut untuk membuka diri terhadap
masuknya dan digunakannya pendekatan-pendekatan yang bersifat objektif dan rasional.
Secara bertahap meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektif doktriner,dengan demikian
dharapkan studi islam akan berkembang dan mampu beradaptasi dengan dunia modern.
Pentingnya Islam yang demikian dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut:
1. Umat Islam saat ini berada dalam kondisi problematic
saat ini umat Islam masih dalam posisi pinggiran (marginal) dan lemah dalam segala
bidang kehidupan social budaya. Dalam kondisi ini,umat Islam harus bisa melakukan
gerakan pemikiran yang dapat menghasilkan konsep pemikiran yang dapat menghasilkan
konsep pemikiran yang cemerlang dan operasional untuk mengantisipasi perkembangan
dan kemajuan tersebut. Umat islam jangan sampai terjebak dalam romantisme, dalam arti
menyibukkan diri untuk membesar-besarkan kejayaan masa lalu sebagaimana terwujud
dalam sejarah islam, sementara umat islam saat ini masih silau dalam menghadapi masa
depannya.
Dalam posisi problematic itu,jika mereka hanya berpegang pada ajaran-ajaran Islam hasil
penafsiran ulama terdahulu yang merupakan warisan doktriner turun-menurun dan
dianggapnya sebagai ajaran yang sudah mapan,sempurna, dan sudah paten, serta tidak ada
keberanian untuk melakukan pemikiran ulang, maka berarti mereka mengalami
kemandekan intelektual yang pada gilirannya akan menghadapi masa depan yang suram.
Di sisi lain, jika mereka melakukan usaha pembaruan dan pemikiran kembali secara kritis
dan rasional terhadap ajaran-ajaran Islam guna menyesuaikan terhadap tuntunan
7

perkembangan zaman dan kehidupan modern, maka akan dituduh sebagai umat yang
dianggapnya sudah mapan dan sempurna tersebut.
Melalui pendekatan yang bersifat, rasional-objektif, studi islam diharapkan mampu
memberikan alternatif pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang problematic
tersebut. Studi islam diharapkan dapat mengarah kepada dan bertujuan untuk mengadakan
usaha-usaha pembaruan dan pemikiran kembali ajaran-ajaran islam yang merupakan
warisan doktriner turun-menurun yang dianggapnya sudah mapan, sudah berhenti dan
sudah ketinggalan zaman tersebut, agar mampu beradaptasi dan menjawab tantangan serta
tuntunan zaman dan dunia modern, dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Studi islam tersebut
juga diharapkan mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup bagi imat islam,agar
tetap menjadi muslim yang sejati,yang hidup dalam dan mampu menjawab tantangan serta
tuntunan zaman modern maupun globalisasi sekarang ini.
2. Umat manusia peradabannya berada dalam suasana problematic
Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah
membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia, yang dikenal
dengan era globalisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak hubungan
komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. Dunia tampak sebagai suatu kesatuan
system yang saling memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Tidak ada
sstu bangsa dan Negara lainnya. Bangsa dan Negara yang sedang berkembang bergantung
pada bangsa dan Negara yang sudag maju, sekalipun ketergantungan itu memiliki motivasi
dan kualitas yang berbeda.
Pada suasana macam ini tentunya umat manusia membutuhkan adanya aturan-aturan, nilainilai dan norma-norma serta pedoman dan pegangan hidup yang universal dan diakui atau
diterima oleh semua bangsa . hal ini diperlukan demi terciptanya kehidupan yang aman dan
damai diantara mereka guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup dalam
kehidupan umat manusia di dunia.
Masalanya adalah : Dari mana sumber aturan,nilai dan norma serta pedoman hidup yang
universal tersebut diperoleh? Umat manusia dalam sejarah peradaban dan kebudayaannya

memang telah berhasil menemukan aturan, nilai dan norma sebagai pedoman dan pegangan
hidup, yang berupa agama,filsafat,serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Filsafat dan ilmu pengetahuan yang selama ini diandalkan ternyata juga tidak mampu
memberikan pedoman dan pegangan hidup,apalagi mengontrol terhadap perkembangan
budaya dan peradaban manusia pada modern dan era globalisasi saat ini.
Karena itu agama dan filsafat dipandang telah kehilangan otoritasnya. Filsafat dan peradaban
modern saat ini mendorong manusia kepada hidup tanpa tujuan dan membawanya kepada
kematian. Hal ini merupakan akibat dari perkembangan filsafat barat modern yang salah arah.
Islam sebagai agama yang rahmah lil al-alamin tentunya memiliki konsep-konsep atau
ajaran-ajaran yang bersifat manusiawi dan universal,yang dapat menyelamatkan manusia dan
alam semesta dari kehancuranna. Karena itu, islam harus bisa menawarkan nilai-nilai, normanorma dan aturan-aturan hidup yang bersifat manusiawi dan universal itu terhadap dunia
modern, dan diharapkan dapat memberikan alternatif-alternatif pemecahan terhadap keadaan
problematic. Kondisi ini juga berada dalam situasi yang serba problematic. Kondisi
kehidupan social budaya dan peradaban umat islam mewujudkan misi agamanya sebagai
rahmatan lil aalamin ?
Disinilah letak pentingnya islam, untuk menggali kembali ajaran-ajaran islam yang asli dan
murni, dan yang bersifat manusiawi dan universal, yang mempunyai daya untuk mewujudkan
dirinya sebagai rahmatan lil alamin hal ini kemudian transformasikan kepada generasi
penerusnya,dihadapkan dengan budaya dan peradaban modern, agar mampu berhadapan dan
beradaptasi.
D. METODE UNTUK MEMBUKTIKAN KEBENARAN ISLAM
METODE KORESPONDENSI
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian (correspondence) antara
pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan atau fakta tersebut.sebagai contoh al quran
diturunkan dalam bahasa arab.

Ini adalah sebuah pernyataan.apabila kenyataan membuktikan bahwa al quran


memang

diturunkan

dalam

bahasa

arab

pernyaaan

iu

berniali

benar.dengan

demikian,pernyataan tersebut adalah suatu kebenaran,termasuk juga kebenaran agama islam.


METODE KOHERENSI
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara suatu pernyataan
dengan

pernyataan

lainnya

yang

lebih

dahulu

ada,diakui,diterima,atau

diketaui

kebenarannya.sebagai contoh Sayyidina Ali adalah menantunya Rasulullah SAW


pernyataan ini kita ketahui dan terima kebenarannya dari sirah nabawiyyah.
Nah apabila ada pernyataan yang koheren (sesuai) dengan pernyataan tersebut,pernyataan ini
dinyatakan benar karena koheren dengan pernyataan sebelumnya misal:
a.Rasulullah SAW elah menjadikan Ali Bin Abi Thalib sebagai menantu beliau.
b.Sayyidina Ali menikah dengan salah seorang putri Rasulullah SAW
pernyataan-pernyataan diatas berniali benar karena sesuai dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya.inilah bukti kebenaran agama islam.
METODE PRAGMATISME
Teori ini menyatakan bahwa sesuatu dikatakan benar apabila memiliki nilai
kegunaan(utility) , dapat dikerjakan (workaability) dan mendatangkan akibat yang
memuaskan(Satisfactory consequence) dengan demikian,nilai manfaat yang dirasakan
menjadi inti dari teori ini.
BUKTI-BUKTI KEBENARAN AGAMA ISLAM
-Uji Teori Korespondensi
Di dalam Al Quran bertebaran ayat-ayatyang bercerita tentang berbagi fenomena
alam,pemberitaan tentang masa lalu dan masa depan,hal-hal gaib,kondisi psikologi
manusia,dan sebagainya.kita dapat menguji ayat-ayat tersebut dengan membandingkannya
dengan realitas yang ada,semisal dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Contoh:dalam QS Al-Anbiya disebukan bahwa : ..........langit dan bumi itu keduanya
dulu adalah suatu yang padu,kemudian kami pisahkan antara keduanya....apakah pernyataan
ini benar?
10

Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa ada ledakan dahsyat yang mengawali
terjadinya alam semesta.para ilmuwan menamainya Teori Big Bang.Jadi pernyataan ayat Al
Quran tersebut benar adanya.ini adalah salah satu bukti kebenaran agama islam.Al Quran
adalah salah satu bukti kebenaran agama Islam.
-Uji Teori Koherensi
Untuk menguji kebenaran Agama Islam,kita dapat mengajukan pertanyaan ,apakah
pernyataan pernyataan dalam Al Quran atau hadist nabi koheren dengan pernyataan lainnya
ataukah terdapat kontradiksi antara pernyataan satu den gan pernytaan lainnya,
Di sini kita bisa melihat unsur konsistensi Al Quran atau Hadist dalam suatu
masalah.sebagai contoh kita ambil masalah zina.Nabi SAW bersabdaJika seseorang hamba
berzina maka keimanan keluar dari dirinya.keimanan itu letaknya diatas kepalanya seperti
sebuah payung.jika dia meninggalkan perbuatan zina itu,maka keimanan itu,akan kembali
pada dirinya(HR At-Tirmidzi).
Apakah kandungan hadist ini benar?lihalah apakah hadist ini selaras dengan hadis lain
atu dengan ayat-ayat Al Quran.Ternyata,kandungan hadist ini adalah suatu kebenaran karena
nas-nash lain pun mendukung ayat ini.inilah bukti kebenaran agama Islam.
Dalam QS Al-Isra,17:32 misalnya,Allah SWT berfirman, Daan janganlah kamu
mendekati Zina;(sebab zina itu)sungguh perbuatan keji,dan suatau jalan yang buruk.realitas
pun membuktikan bahwa zina adalah perbuatan yang sangat buruk dan membahayakan.
-Uji Teori Pragmatisme
Adapun untuk menguji teori ini,kita bisa mengajukan pertanyaan,Apakah agama bisa
memberi manfaat bagi penganutnya?.kita dapat berkaca dari pengalaman diri dan
pengalaman banyak orang bahwa agama memberi manfaat yang besar bagi kehidupan
manusia.,setidaknya dalam 5 hal:
1.Agama mampu memenuhi sense of religion
2.Agama mampu menjawab masalah-masalah psikologis manusia
3.Agama mampu menghadirkan ketenangan,kedamaian,kebahagiaan,dan keteraturan dalam
hidup.
11

4.Agama menjadikan pemeluknya memiliki makna dan tujuan hidup.


5.Agama pun menjawab sekian banyak rasa ingin tahu manusia,semisal tentang hal-hal gaib.
Dengan menggunakan ketiga alat uji ini,kita akan semakin yakin akan kebenaran
Agama Islam yang kita anut.Amiin
E. PENDEKATAN UNTUK MENGKAJI ISLAM
Adapun pendekatan studi Islam, antara lain:
1. Pendekatan normatif
Normatif adalah peraturan yang mengatur tentang baik buruknya perbuatan berdasarkan
norma yang berlaku.
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat yang bertujuan untuk
mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Menurut Lubis (2011)
Pendekatan normatif adalah sebuah pendekatan yang lebih menekankan aspek norma-norma
dalam ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam Alquran dan Sunnah.
Pendekatan normatif diklasifikasikan menjadi tiga:

a.

Missionaris tradisional
Yaitu pendekatan yang bertujuan merubah suatu masyarakat agar masuk agama tertentu
diserta penyakinan akan pentingnya peradaban missionaris, seperti yang dilakukan oleh
Belanda dengan menjajah Indonesia, mereka tidak hanya meyakinkan betapa kuatnya
perabadaban yang mereka miliki, tetapi juga menyebarkan agamanya yaitu Agama Kristen.

b. Apologetik
Pendekatan yang bertujuan untuk menguatkan keimanan suatu kaum yang terlindas arus
modernitas agar bangkit dan percaya diri dengan identitas keislamannya.
c.

Irenic
Pendekatan yang dilakukan untuk menyatukan non muslim yang berorientasi negatif
tentang orang muslim, dengan Muslim yang berorientasi menyimpang. Supaya tercapai
perdamaian bangsa dan hilangnya prasangka, perlawanan dan saling menghina.

2. Pendekatan Antropologis
Antropologi berasal dari Bahasa Yunani anthropos artinya manusia/orang, dan
logos yang berarti wacana.

12

Menurut ilmutuhan.com (2011), antropolgi adalah ilmu yang membahas tentang


manusia, khususnya tentang asal usul, aneka warna, bentuk fisik, adat istiadat dan
kepercayaan masa lampau.
Antropologis adalah adalah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia
terdiri dari aspek fisik dan non fisik dan berbagai pengetahuan tentang kehidupan lainnya
yang bermanfaat.
Pendekatan antropologis adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara
melihat praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Kajian antropologi dibagi empat, yaitu:
a. Intelektualisme, yaitu mempelajari agama dari sudut pandang intelektual yang mencoba
melihat definisi agama dalam setiap masyarakat, kemudian melihat perkembangannya
(religius development) dalam suatu masyarakat. E.B. Taylor mengemukakan bahwa agama
sebagai kepercayaan terhadap adanya kekuatan supernatural.
b. Strukturalis
c. Fungsionalis
d. Simbolis
Ketiga teori ini dikembangkan Emile Durkheim, mengilhami banyak orang dalam
melihat agama dari sisi yang sangat sederhana sekaligus menggabungkannya secara struktur.
Objek antropologi agama ada empat, yaitu:
a. Modus pemikiran primitif
b.Komunikasi, seperti simbol dan mite
c. Teori dan praktik keagamaan
d. Praktik ritual sampingan seperti magic
Sedangkan aliran antropologi agama terdiri dari:
a. Aliran fungsional
Penelitian Brosnilaw Kacper Malinowski bertujuan mengetahui titik pandang pemikiran
masayarakat sederhana dan hubungannya dengan kehidupan serta mengatakan pandanganpandangan mereka tentang dunia.
b.Aliran historis
EE Evans Pritchard dalam penelitiannya mengatkan bahwa aliran historis adalah
membandingkan struktur masyarakat dan kebudayaan yang berbeda.
c. Aliran struktural

13

Claude Levi Strauss mengemukakan bahwa bahasa dan mite menggambaerkan kaitan
antara alam dengan budaya dan hubungan antara alam dan budaya itu ditemukan hukumhukum pemikiran masyarakat yang diteliti.
3. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi berasal dari Bahasa Latin socius artinya teman/kawan, dan logos yang
artinya ilmu pengetahuan. Sosiologi juga dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang
masyarakat.
Menurut Bapak Sosiologi Indonesia yaitu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari strukrtur sosial dan proses-proses sosial termasuk
perubahan sosial.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial yakni mengandung cara-cara
bertindak, berfikir, berperasaan yang berada di luar individu (Durkheim, 1970).
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang membatasi diri terhadap persoalan penilaian
(Soekarno, 2006).
Pendekatan sosiologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara
meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya agar pola fikir berkembang dan akan mengalami evolusi yang
menyebabkan perubahan sosial masyarakat baru dan akan tercipta tingkat integrasi lebih
besar.
Agama lebih memperhatikan bidang sosial (Rahmat, 2006), hal ini dapat kita lihat jelas
di dalam Al Quran dan Hadist bahawa perbandingan ayat ibadah dengan muamalah (masalah
sosial) adalah 1:100, dan sholat berjamaah lebih baik dari pada sendiri (1:27).
4. Pendekatan Teologis
Teologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan tentang hakekat
Tuhan serta keberadaanya.
Teologi berasal dari Bahasa Yunani, Theos yang berarti Allah (Tuhan) dan logis
yang artinya ilmu. Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan
dengan keyakinan beragama atau ilmu yang mempelajari tentang Tuhan.
Teologi adalah pembahasan materi tentang eksistensi Tuhan dan tuhan-tuhan dalam
dalam sebuah konsep nilai-nilai ketuhanan yang terkontruksi dengan baik sehingga pada
akhirnya menjadi sebuah agama/aliran kepercayaan.
Pendekatan teologis dibagi menjadi tiga:
a.

Teologi Normatif/Apologis
14

Pendekatan Teologi Normatif adalah sebuah upaya memahami agama dengan


menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang menimbulkan keyakinan bahwa agama yang
dianutnya dianggap paling benar dibandingkan yang lain.
b. Teologi Dialogis
Pendekatan Teologi Dialogis adalah mengkaji agama tertentu dengan menggunakan
perspektif agama lain. Teologi ini bertolak dari perspektif teologi kristen. Bahkan banyak
digunakan orientalis dalam mengkaji Islam.
c.

Teologi Konvergensi
Pendekatan Teologi Konvergensi adalah metode pendekatan terhadap agama dengan
melihat unsur-unsur persamaan dari masing-masing agama/aliran, untuk mempersatukan

unsur esensial dalam agama-agama sehingga tidak nampak perbedaan yang esensial.
5. Pendekatan fenomenologis
Fenomenologi adalah sebuah studi Islam dalam bidang filsafat yang mempelajari
manusia sebagai sebuah fenomena.
Pendekatan fenomenologi merupakan pendekatan agama dengan cara membandingkan
berbagai macam gejala dari bidang yang sama antara berbagai macam agama (Dhavamony,
1995).
Tokoh fenomenologi

adalah

Edmund

Hussert

dan Alfred

Schulta,

mereka

mengungkapkan bahwa Diam merupakan tindakan untuk mengungkapkan pengertian


sesuatu yang sedang diteliti, dengan diam akan mengetahui perilaku orang lebih lanjut.
Tujuan fenomenologi:
a.

Menginterprestasikan suatu teks berkenaan dengan persoalan agama dengan setepattepatnya.

b.

Merekonstruksi suatu kompleks tempat suci kuno/menerangkan permasalahan suatu cerita


dari mitos.

c.

Memahami struktur dan organisasi dari suatu kelompok masyarakat religius dengan
kehidupan sekitar.

6. Pendekatan filosofis
Kata filosofis berasal dari kata filsafat, dari Bahasa Yunani yaitu pilos yang artinya
cinta kepada kebenaran, ilmu dan hikmah.
Filsafat adalah berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal dalam
rangka mencari kebenaran, inti, hikmah atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada
(Galzaba, 1973).
15

Menurut Purwadarmita (1999), filsafat sebagai pengetahuan dan penyelidikan dengan


akal budi mengenal sebab-sebab, asas-asas hukum dsb terhadap sesuatu yang ada di alam
semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu.
Dari pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan filosofis (arti
sematik) merupakan studi proses tentang kependidikan yang didasari dengan nilai-nilai ajaran
Islam menurut konsep cinta terhadap kebenaran, ilmu dan hikmah yang bersumber dari Al
Quran dan Hadist.
Pendekatan filosofis (arti praktis) adalah suatu pendekatan yang penilaiannya
berdasarkan akal (rasional). Ukuran benar dan salahnya ditentukan dengan penilaian akal,
apakah bisa diterima oleh akal atau tidak.
7. Pendekatan historis (sejarah)
Historis adalah suatu ilmu yang membahas berbagai peristiwa dengan menggunakan
unsur-unsur tempat, waktu, objek, latar belakang dan perilaku dari peristiwa tersebut.
Pendekatan historis adalah salah satu upaya memahami agama dengan menumbuhkan
perenungan untuk memperoleh hikmah dengan cara mempelajari sejarah nilai-nilai Islam
yang berisikan kisah dan perumpamaan.
Al Quran terdiri dari dua bagian yaitu tentang konsep-konsep dan kisah sejarah
perumpamaan. Dari sejarah perumpamaan inilah seseorang bisa mengambil hikmah.
8. Pendekatan politis
Teori politik normatif adalah cara untuk membahas lembaga sosial, khususnya
berhubungan dengan kekuasaan publik, dan tentang hubungan antar individu di dalam
lembaga politik disebut juga sebagai moral/etika.
Perlawanan menghadapi penjajah merupakan pergerakan politik Islam yang kemudian
menjadi pembentukan negara Indonesia.
Pendekatan politis adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara menanamkan
nilai-nilai agama pada lembaga sosial agar timbul motivasi/keinginan untuk meraih
kebahagiaan dan kesejahteraan serta perdamaian pada masyarakat.
Pendekatan politis dibagi menjadi lima, yaitu:
a.

Pendekatan politis dekonfessionalisasi


Secara garis besar, untuk menyatukan perbedaan antara kelompok dan memelihara
hubungan politik bersama dalam sebuah negara, seluruh identitas keyakinan simbol-simbol
kelompok harus bisa ditinggalkan untuk sementara waktu dalam rangka mencapai suatu
kesatuan dan kebersamaan yang lebih besar (Grms, 2008).
16

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perdekatan politis De konfessionalisasi


adalah pendekatan/usaha dengan meningglakan seluruh identitas keyakinan yang berupa
simbol dalam sementara waktu untuk menyatukan perbedaan antar kelompok dan memelihara
hubungan politik besama dalam sebuah negara agar tercapai suatu kesatuan dan
keberdsamaan yang lebih besar.
Pancasila sebagai ideologi yang digunakan Bangsa Indonesia untuk menjadikan
bernegara (Nieuwenhujze, 1958), dari situ bukan berarti Islam kalah dengan pancasila tetapi
di dalam pancasila tersimpan nilai-nilai Islam yaitu keesaan Tuhan, demokrasi, keadilan
sosial dan kemanusiaan.
b. Pendekatan politis domestikasi Islam
Teori ini menggambarkan hebatnya Islam berkembang di Indonesia tetapi lumpuh karena
didominasi kekuatan lokal. Menurut Harry J. Benda dalam Daniel Dokhada, berpandangan
bahwa bangkitnya Mataram Islam sebenarnya adalah kekuatan Hindu Jawa bukanlah Islam
itu sendiri.
c.

Pendekatan politik skismatik aliran


Teori ini dikembangkan oleh Robert Jay dan Clifford Goerta. Pendekatan skismatik
memberikan gambaran tentang adanya realitas kelompok aliran dalam kehidupan sosial,
budaya dan politik serta agama dalam masyarakat jawa (Yudiwah, 2011).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, kekuatan diluar Islam yang
senantiasa menyaingi bahkan menjinakan yaitu kelompok abangan dan priayi.

d. Pendekatan politik trikotomi


Pendekatan ini dikembangkan Allan Samson dalam aliran ini menjelaskan karakteristik
Islam tidak dapat dilihat secara tanggal seperti santri yaitu mereka yang tetap
mempertahankankan Islam sebagai baris dan norma dalam berpolitiknya. Politik santri dibagi
menjadi tiga, yaitu:

Fundamentalis, yaitu menetapkan agama dalam aspek kehidupan, termasuk bernegara.


Reformis, yaitu menempatkan secara rasional posisi Islam dalam kehidupan politik
termasuk membanguin relasi bagi penerapan kepentingan Islam.

Akomodisionis, yaitu kelompok santri yang lebih terbuka walau sepintas tidak sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam.
Dari metode gerakan tersebut merupakan langkah terpenting sebagai jalan berfikir/alat
negosiasi dalam politik.

e.

Pendekatan politik kultural/diversifikasi


17

Menurut Emmerson (1987), Islam dalam skala kebudayaan memiliki kemenangan yang
hebat di Indonesia. Teori ini mengarahkan kembali energi politik umat Islam ke dalam
kegiatan non politik. Islam kultural akan memunculkan Islam yang lebih simpatik dan
subtantif (Grms, 2008).
Dari penjelasan di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kultural menjelaskan
islam sebagai kekuatan budaya yang berhasil dalam menakhlukan kekuatan politik.
9. Pendekatan Psikologi
Psikologi berasal dari Bahasa Yunani psych yang berarti jiwa dan logis yang
berarti ilmu. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa(Wundt, 1879). Pendekatan
psikologi adalah paradigma cara pandang memahami agama dengan mempelajari jiwa
seseorang dengan cara melihat gejala perilaku yang dapaat diamati. Dalam Islam banyak
sekali pengambaran batin. Seperti iman, taqwa kepada Allah. Perilaku seseorang dapat dilihat
dari sesuatu yang dia yakini.
Dengan psikologi, akan diketahui tingkat keagamaan yang dihayati, dipahami dan
diamalkan serta sebagai alat untuk memasukkan agama ke dalam jiwa seseorang.
10. Pendekatan interdisipliner
Pendekatan interdisipliner adalah adalah kajian dengan menggunakan sejumlah
pendekatan sejumlah pendekatan/sudut pandang dalam studi, misalnya menggunakan
pendekatan sosiologis, historis dan normatis secara bersamaan (Uicha, 2011).
Dari pendapat tersebut, pendekatan interdisipliner adalah upaya dalam memahami Islam
dengan menggunakan sejumlah sudut pandang pendekatan karena dalam teori interdisipliner
sangat penting dibanding hanya satu pendekatan saja.
Contoh interdisipliner adalah seperti aborsi, perlu dilacak nash Al Quran dan Sunnah
Nabi tentang larangan pembunuhan anak, dan tahap penciptaan manusia dihubungkan teori
embriologi.
Dari pendekatan interdisiplner akan memunculkan beberapa pendekatan baru dengan
catatan:
a.
b.

Perkembangan ilmu pengetahuan


Adanya penekanan terhadap bidang pendekatan tertentu, dimaksudkan agar mampu
memahami ajaran Islam lebih lengkap.
Dengan pendekatan interdisipliner akan memunculkan beberapa pendekatan studi Islam
yang lain, sebagian besar dipengaruhi studi kawasan. Misalnya:

Sastra Islam dan arkeologi


18

Linguistik (bahasa)

Sastra (literature)

Ekonomi

Ilmiah

Doktriner

Filologi (cinta terhadap kata-kata)

Semiotika (makna benda/lambang)

Mistis

Dll
Perkembangan Pendekatan dalam memahami Islam adalah suatu yang wajar. Sebab bila
tidak, agama tidak akan mendapatkan perhatian

BAB III
PENUTUP
19

A. KESIMPULAN
Dari sepenggal pembahasan di atas, dapat kita ketahui begitu pentingnya
memahami pengertian islam,begitu pentingnya memahami tujuan berislam,pentingnya
agama islam,apa saja metode untuk membuktikan kebenaran agama islam,dan
bagaimana upaya pendekatan untuk mengkaji islam dalam studi Islam melalui
beberapa aspek-aspek, metode-metode, yang mampu berkembang dalam kemajuan
ilmu pengetahuan pada zaman modern. Dalam hal ini umat islam harus bisa
melakukan gerakan pemikiran untuk mengantisipasi perkembangan dan kemajuan
studi Islam.
Di sinilah pentingnya menggali ajaran Islam untuk mewujudkan suatu
kedamaian, dan kesejahteraan suatu masyarakat dalam berbangsa, dan bernegara.
B. SARAN
Demikian makalah yang berjudul ISLAM yang Penulis buat. Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran
konstruktif penulis harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga
makalah ini menjadi motivator dan inspirator bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
> http://wikisyariah.com
> Buku ajar Al-Islam 1 (M.Mustaqim Fadhil)

20

Anda mungkin juga menyukai