Anda di halaman 1dari 9

Nama

: Nariendra Dyah Pramudhyanti


NIM : 131061006
Prodi
: Statistika
KUIS TEKNIK LINGKUNGAN
1. Dalam BAB I Ketentuan Umum, UU RI Nomor 32
tahun
2009
tentang
Perlindungan
&
Pengelolaan Lingkungan, disebutkan tentang
sumber daya alam, baku mutu lingkungan
hidup, konservasi sumber daya alam. Jelaskan
masing-masing hal tersebut !
Jawab :
a. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup
yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati
yang secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem.
b. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas
atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup
c. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan
sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana serta kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai serta
keanekaragamannya.
2. Jelaskan

tentang

Pengendalian,

Penanggulangan

dan

Pencegahan terhadap pencemaran Lingkungan !


Jawab :
a. Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1990 tentang
pengendalian pencemaran air disebutkan bahwa Pengendalian
adalah upaya pencegahan dan atau penaggulangan dan atau
pemulihan pada kondisi semula (pasal 1 ayat( 3))
Purwono, (2002) dalam bukunya mendefinisikan pengendalian
lingkungan adalah sebagai berikut:

Setiap hal yang dilakukan atas kegiatan manusia baik secara


perseorangan maupun secara kelompok dalam kegiatan usaha
memperoleh tatanan hidup menjadi lebih baik perlu dilakukan
pengendalian agar mampu menyeimbangkan dengan lingkungan
sekitarnya, baik pengendalian financial atau keuangan maupun
pengendalian secara struktural. Hal tersebut dapat berarti bahwa
pengendalian

pencemaran

lingkungan

merupakan

serangkaian

upaya dalam mencegah dan atau menanggulangi pencemaran


beserta dampaknya serta upaya pemulihan lingkungan akibat
pencemaran yang bersangkutan menjadi dalam taraf kondisi yang
sesuai dengan peruntukkan sebelumnya.
b. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Penanggulangan

pencemaran

lingkungan

adalah

upaya

yang

dilaksanakan untuk mencegah, menghadapi, atau mengatasi suatu


pencemaran yang mungkin akan terjadi pada lingkungan.
c. Pencegahan Pencemaran Ligkungan
Pencegahan pencemaran lingkungan adalah tindakan pihak yang
berwenang

dalam

mengurangi

dampak

usaha
atau

menghalangi,
akibat

dari

menghentikan
terjadinya

atau

risiko-risiko

pencemaran lingkungan yang dijamin


3. Apa

yang

saudara

ketahui

tentang

Teknologi

Serasi

Lingkungan ?
Jawab :
Teknologi serasi lingkungan produk atau hasil dari sebuah ilmu
pengetahuan yang bersifat praktis, yang diciptakan manusia untuk
membantu mengolah alam, mempermudah kegiatan, dan lain
sebagainya yang terkait dengan kebutuhan manusia.untuk menjaga
dan melestarikan kualitas lingkungan. Yang mana teknologi ini juga

berfungsi untuk mengelola lingkungan ini agar tetap serasi dan


selaras dengan kehidupan manusia.
4. Mengapa

Pemahaman

tentang

pencemaran

pada

masyarakat maupun pengusaha mutlak perlu ?


Jawab :
Pemahaman

tentang

pencemaran

pada

masyarakat

maupun

pengusaha mutlak perlu karena peran masyarakat dan pengusaha


sangat besar dalam pencemaran yang terjadi di muka bumi ini,
program-program
melestarikan
kesadaran

yang

telah

lingkungan

dari

pihak

dicanangkan

tidak

akan

pemerintah

berhasil

masyarakat

dan

untuk

tanpa

adanya

pengusaha

tentang

pentingnya menjaga lingkungan agar tetap lestari. Jika masyarakat


dan pengusaha tidak memahami pencemaran lingkungan dengan
maka

mereka

pencemaran

secara

tidak

lingkungan,

sadar

akan

misalnya

terus

menimbulkan

membuang

sampah

sembarangan, membuang limbah industri tanpa diolah terlebih


dahulu.
5. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup ?
Jawab :
Pengertian lingkungan hidup adalah sebuah kesatuang ruang
dengan segala benda dan makhluk hidup di dalamnya termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi keberlangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang
lainnya. Lingkungan hidup mencakup ekosistem, perilaku sosial,
budaya, dan juga udara yang ada.
6. Apa yang saudara ketahui tentang Limbah Padat atau
Sampah ?
Jawab :

Limbah atau sampah adalah kotoran yang dihasilkan karena


pembuangan sampah/zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah padat
adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau
bubur
yang
berasal
dari
proses
pengolahan.
7. Sebutkan sumber pencemaran B3 dari mana saja ?
Jawab :
Industri yang sangat berpotensi menghasilkan limbah B3 yaitu
industri kimia anorganik, industri kimia organik, industri pemurnian
minyak bumi, industri besi dan baja, industri penyamakan kulit,
industri cat dan pelapis, industri electroplating serta industri rumah
sakit yang menghasilkan limbah infeksius.Berbagai produk dapat
menjadi limbah B3. Adapun produk-produk yang dapat menjadi
limbah B3 diantaranya sebagai berikut:
Produk Automotif, contohnya: bahan bakar, oli kendaraan, aki,
dan pembersih kendaraan
Produk untuk pemeliharaan rumah, contohnya: cat, pewarna,
pengencer cat
Pestisida, contohnya: insektisida, racun tikus dan kamper
Pembersih rumah, contohnya: pembersih lantai, pemutih,
pengkilap oven
Produk lainnya, contohnya: baterai, kosmetik, dan pemoles
sepatu

8. Jelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum


mengolah Limbah Padat !
Jawab :
Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengolah Limbah Padat
[1]. Jumlah limbah
o

sedikit: mudah ditangani sendiri

banyak: membutuhkan penanganan khusus (tempat dan


sarana pembuangan)

[2]. Sifat fisik dan kimia limbah


o

Sifat fisik: mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana


pengangkutan dan pilihan pengolahan.

Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari


lingkungan dengan cara membentuk senyawa baru.

[3].Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan karena


lingkungan ada yang peka/tidak peka terhadap pencemaran, maka
perlu diperhatikan:
o

Tempat pembuangan akhir (TPA)

Unsur yang akan terkena

Tingakat pencemaran yang akan timbul

[4]. Tujuan akhir dari pengolahan


Tujuan pengelolaan yang bersifat ekonomis: Meningkatkan efisiensi
pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih
berguna
untuk
didaur
ulang/dimanfaatkan
lain.
Tujuan pengelolaan yang bersifat non-ekonomis: Untuk mencegah
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
9. Sebutkan manfaat pengelolaan sampah dan apa bencana yang
akan terjadi apabila sampah tidak dikelola dengan baik ?
Jawab :
Manfaat pengelolaan sampah :
Menghemat sumber daya alam
Menghemat energi
Mengurangi uang belanja
Menghemat lahan TPA
Lingkungan asri ( bersih, sehat, nyaman)
Sampah jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak
negatif terhadap manusia dan lingkungan, yaitu:
1. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai
(pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat
yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai berikut:
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat
bercampur air minum.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah
satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh
cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnnya masuk ke dalam
pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa
sisa makanan/sampah.

Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira


40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah
terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan
akumulator.
Sampah plastik apabila dibakar secara tidak sempurna (yang
umumnya dilakukan oleh masyarakat kita) akan menghasilkan
suatu senyawa dioksin yang mana ini merupakan zat beracun
berbahaya dan berpotensi memicu terjadinya penyakit kanker.

2. Dampak terhadap Lingkungan


Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai
akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati
sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan
berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan
asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan


yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap
dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimanamana.

Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya


tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah
meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati
orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk
kerja, rendahnya produktivitas).

Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir


dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum
seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.

Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah


yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah yang kurang
atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di
jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.

10.
Jelaskan tentang penurunan kualitas udara, kaulitas air, dan
kualitas tanah, sesuai tugas saudara masing-masing !

Jawab :
Penurunan Kualitas Udara
Penurunan kualitas udara terjadi setelah melalui serangkaian tahapan,
yaitu emisi gas yang dikeluarkan oleh sumber emisi, penyebaran dan
pemaparan. Adapun jenis-jenis pencemaran udara, yaitu sebagai
berikut.
a.
Pemanasan Global
Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya kadar gas rumah
kaca (CO2, CH4, dll.) di udara. Gas-gas tersebut menyerap sinar
matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan
permukaan air laut.
b.
Emisi CO2 (Karbon dioksida)
Emisi CO2 adalah pencemaran atau pelepasan gas karbon dioksida
(CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah
kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah
kaca dan pemanasan global.

c.
Emisi CH4 (Metana).
Emisi CH4 adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain,
dari gas bumi yang tidak terbakar, karena unsur utama dari gas bumi
adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca
yang menyebabkan pemanasan global.
d.
Hujan Asam
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan
dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang
merupakan asam kuat. Penyebaran dan perubahan zat-zat pencemar
disebut transmisi. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan
tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH
hujan normal), yang dikenal sebagai hujan asam yang
menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.

e.
Emisi NO (Nitrogen oksida).
Emisi NOx adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran
bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan
sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme
yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NO x tersebut berubah
menjadi asam nitrat (NHO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam.
f.
Emisi SO (Sulfur dioksida).
Emisi SO2 adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar
NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO 2 juga berasal dari kegiatan
manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam
sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
g.
Smog
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya
kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh
kendaraan bermotor, dan kegiatan industri.
Penurunan Kaulitas Tanah
Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahanbahan pencemar di tanah. Selain itu, kualitas tanah juga dapat
menurun disebabkan oleh erosi. Pada dasarnya erosi dapat
menyebabkan merosotnya produktivitas lahan, rusaknya llingkungan,
terganggunya keseimbangan ekosistem, dan rusaknya lingkungan. Bila
keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis. Erosi
menyebabkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam,
terbentuknya lapisan dengan kandungan allumunium yang lebih tinggi,
menurunkan kandungan bahan organik, unsur-unsur hara menjadi lebih
rendah dan terbentuknya lapisan bawah yang lebih padat.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah
memberikan dampak nyata pada kesehatan, seperti dampak dari
kekurangan unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan
terhadap kesehatan manusia. Salah satu contoh adalah Selenium (Se)
yang bersifat toksik pada dosis tinggi. tapi sangat dibutuhkan dalam
konsentrasi mikro. Kekurangan unsur mikro ini memberikan efek yang
merugikan bagi manusia dan hewan.

Adakalanya dampak kesehatan yang terjadi adalah sebagai akibat


pemaparan bahan bahan beracun tidak langsung tetapi melalui air
minum, udara ataupun rantai makanan. Ketika sumber air minum
melalui tanah yang terkontaminasi maka, kontaminan akan masuk ke
dalam air minum. Ketika makanan tumbuh di tanah yang
terkontaminasi, kontaminan masuk melalui rantai makanan.
Selain dampak dari kekurangan unsur unsur hara mikro, tanah juga
dapat berfungsi sebagai media penyebar penyakit. Penyakit yang
disebarkan melalui tanah tersebut dapat berupa penyakit menular dan
tidak menular. Penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri,
terutama pembuat spora seperti bakteri tetanus dan anthrax. penyaki
tidak menular umumnya diakibatkan karena kehadiran bahan
berbahaya dan beracun di dalam tanah.
Penurunan Kaulitas Air
Penurunan kualitas air merupakan masuknya atau dimasukannya
makluk hidup, zat, energi, atau bahan-bahan tertentu ke dalam air
yang berada di bawah permukaan bumi. Masukan tersebut sering
disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya
masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya
buangan limbah cair. Proses ini terjadi akibat aktifitas manusia yang
kurang memerhatikan lingkungan sekitarnya. Aktifitas manusia
sebagian besar menghasilkan limbah. Limbah inilah yang apabila tidak
dikelola dengan baik maka akan masuk ke dalam lapisan tanah hingga
sampai ke dalam air bawah tanah. Air yang tercampur itulah yang
menghasilkan pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai