Patway
Patway
SISTEM KARDIOVASKULAR
OLEH:
KELAS B
KELOMPOK IV
NAMA:
NIM:
841415071
841415086
841415070
4.
841415095
SKENARIO I
Anak 5 Tahun datang ke rumah sakit bersama orang tua dengan keluhan kebiruan,
TB 80 cm, BB : 10 kg. Orang tua klien mengeluh sering berjongkok, tidak bisa
bermain dengan teman sebaya, klien susah berbicara, TD : 70/50 mmHg, Nadi : 120
x/menit, RR : 45 x/menit, SB : 350C.
vascular.
Normal Denyut Nadi : Menurut WHO
Nadi: BBL: 120/60x/menit
<1 bulan : 90-170x/menit
1-12 bulan: 80-120x/menit
1 tahun : 80-160x/menit
1-2 tahun: 80-130x/menit
2 tahun: 80-120x/menit
2-6 tahun: 75-120x/menit
6 tahun: 75-115x/menit
6-12 tahun: 75-110x/menit
10 tahun: 70-110x/menit
12 tahun-dewasa: 60-100x/menit
14 tahun: 65-100x/menit > 60-100x/menit
lansia: 60-70x/menit
RR ( Respiratory Rate ) : Tingkat respirasi atau respiratory rate adalah
jumlah seseorang mengambil nafas permenit. Tingkat respirasinya
biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan
menghitung jumlah nafas selama satu menit dengan menghitung berapa
ARITMIA
TOF
Definisi :
Definisi :
merupakan
ditandai
dengan
kombinasi
hal yang
3. MAIN
MAP/
Lembarempat
Cheklis
a.
MIND
MAP
abnormal meliputi defek septum ventrikel,
frekuensi dan
Tetralogi
yang
abnormal
irama
jantung
fallot
muncul
pada
masa
otomatis
Etiologi :
1.Peradangan jantung, misalnya demam
reumatik,
namun
dalam
penyebabnya
kebanyakan
masih
Faktor
belum
endogen
kasus,
diketahui.
diantaranya
Gangguan
peradangan
sirkulasi
arteri
sebelumnya
bawaan,
menderita
endogen
miokard
koroner
jantung
(Doenges,
lahir
yang
Beberapa
sering
disebabkan
Sianosis (Kebiruan)
Etiologi :
komplikasi
koroner),
misalnya
iskemia
penyakit
diantaranya
bawaan
5. Ganggguan
6. Gangguan
alkalosis)
7.Gangguan
dan
Manifestasi klinis :
ToF.
psikoneurotik
pasien
dengan
stenosis
metabolik
(asidosis,
endokrin
(hipertiroidisme, hipotiroidisme)
8.Gangguan irama jantung karena
kardiomiopati atau tumor jantung
konduksi jantung)
pertama
kehidupan.
Bayi
tidak
hasil
penyempitan
secara
Manifestasi klinis :
1. Perubahan TD ( hipertensi atau
hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur;
defisit nadi; bunyi jantung irama tak
teratur bunyi ekstra, denyut menurun;
kulit
pucat,
sianosis,
berkeringat;
perubahan pupil
3. Nyeri dada ringan sampai berat,
pulmonal;
hemoptisis.
5. Demam; kemerahan kulit (reaksi
obat);
inflamasi,
(trombosis
eritema,
siperfisial);
edema
kehilangan
tonus otot/kekuatan
b. Lembar Cheklis
No
Manifestasi Klinis
TOF
Aritmia
Kebiruan
Berjongkok
Susah bicara
normal
Pernafasan meningkat
Kebutuhan
tubuh
akan
oksigen
meningkat
sehingga
tatalaksana yang tepat, mayoritas anak ToF dapat bertahan hidup hingga
dewasa. Artikel ini membahas diagnosis dan tata laksana terkini ToF.
LAPORAN PENDAHULUAN
8
10
e) Manifestasi klinis
Derajat stenosis pulmonal berpengaruh langsung pada berbagai macam
manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada pasien ToF. Seorang pasien
dengan stenosis pulmonal ringan mungkin tidak memiliki gejala apa pun
sampai akhir masa kanak-kanak, sementara pasien dengan stenosis pulmonal
berat memiliki kemungkinan lebih tinggi muncul gejala klinis dalam bulan
pertama kehidupan. Bayi tidak menunjukkan sianosis pada saat lahir, gejala
mulai berkembang antara umur 2-6 bulan. Manifestasi klinis paling umum
adalah murmur asimtomatik dan sianosis. Saturasi oksigen arteri bayi ToF
bisa tiba-tiba menurun dengan nyata. Fenomena ini disebut hypercyanotic
spell, biasanya merupakan hasil penyempitan secara mendadak aliran darah
ke paru. Serangan dapat terjadi setiap waktu antara usia 1 bulan dan 12 tahun,
terutama terjadi antara bulan ke-2 dan ke-3. Paling sering terlihat setelah
bangun tidur, menangis, buang air besar, dan makan. Serangan ditandai
dengan meningkatnya kecepatan dan kedalaman pernapasan (hiperpnea)
dengan sianosis yang bertambah parah.7 Anak ToF menjadi iritatif dalam
keadaan kadar oksigen berkurang, atau memerlukan asupan oksigen yang
lebih banyak, anak dapat menjadi mudah lelah, mengantuk, atau bahkan tidak
merespons ketika dipanggil, menyusu yang terputus-putus. Anak dengan
hypercyanotic spell akan melakukan gerakan jongkok (squating), agar aliran
darah ke paru menjadi bertambah, dan serangan sianosis dan sesak menjadi
berkurang. Pada anak ToF, biasanya dijumpai keterlambatan pertumbuhan,
tinggi dan berat badan dan ukuran tubuh kurus yang tidak sesuai dengan usia
anak.
11
f) Pemeriksaan Fisik
Sianosis sentral dapat diamati pada sebagian besar kasus ToF; desaturasi
arteri ringan mungkin tidak menimbulkan sianosis klinis. Clubbing fi ngers dapat
diamati pada beberapa bulan pertama kehidupan. Tanda-tanda gagal jantung
kongestif juga jarang ditemukan, kecuali pada kasus regurgitasi pulmonal berat
atau ToF yang dibarengi dengan tidak adanya katup pulmonal.5
Impuls ventrikel kanan yang lebih kuat mungkin didapatkan pada palpasi.
Systolic thrill bisa didapatkan di perbatasan sterna kiri bawah. Murmur sistolik
grade III dan IV disebabkan oleh aliran darah dari ventrikel kanan ke saluran
paru. Selama serangan hypercyanotic spell muncul, murmur menghilang atau
menjadi sangat lembut. Sama halnya pada ToF dengan atresia paru, tidak akan
terdengar murmur karena tidak ada aliran darah balik ke ventrikel kanan. Aliran
darah yang menuju atau melewati celah antar ventrikel tidak menimbulkan
turbulensi, sehingga biasanya tidak terdengar kelainan auskultasi.5 Murmur ejeksi
sistolik tergantung dari derajat obstruksi aliran darah di ventrikel kanan. Makin
sianosis berarti memiliki obstruksi lebih hebat dan murmur lebih halus. Pasien
asianotik dengan ToF (pink tet) memiliki murmur sistolik yang panjang dan keras
12
dengan thrill sepanjang aliran darah ventrikel kanan. Selain itu bisa ditemukan
klik ejeksi aorta, S2 tunggal (penutupan katup pulmonal tidak terdengar). Sering
pula pasien ToF mengalami skoliosis dan retinal engorgement.
g) Penatalaksanaan.
a. Medik
Tatalaksana farmakologi untuk ToF salah satunya adalah mengetahui dan
menatalaksana kondisi hypoxic spell dengan cepat agar tidak berujung pada
komplikasi yang membahayakan. Terapi propanolol oral dengan dosis 0,5 1,5
mg/kg tiap 6 jam dapat diberikan untuk mencegah hypoxic spell selama
menunggu koreksi melalui pembedahan pada keadaan tidak terdapatnya prosedur
pembedahan dengan bedah toraks. Dilatasi dengan balon pada RVOT dan katup
pulmonal, meskipun jarang dilakukan, dapat menjadi pilihan untuk menunggu
proses koreksi pembedahan yang ditunda dalam jangka waktu beberapa bulan.
Perawatan kebersihan mulut dan gigi serta pemberian profilaksis antibiotik untuk
mencegah terjadinya subacute bacterial endocarditis. Pada beberapa pasien, dapat
ditemukan kondisi defisiensi besi relatif karena adanya polisitemia. Kondisi ini
dapat membuat anak rentan mengalami komplikasi serebrovaskular sehingga
perlu dideteksi sedini mungkin. Nilai hemoglobin atau hematokrit yang normal,
atau menurunnya jumlah eritrosit mengindikasikan adanya defisiensi besi pada
pasien sianotik.
b. Non medik
a) Prosedur Palliative Shunt
Prosedur
ini
ditujukan
untuk
meningkatkan
aliran
darah
pulmonal.
Operasi shunt lebih dipilih dibandingkan koreksi primer pada kondisi di bawah
ini:
1.
2.
3.
4.
13
5.
Bayi dengan usia di bawah 3-4 bulan yang mengalami hypoxic spell yang
tidak tertangani dengan pengobatam
6.
14
d. Operasi Potts
Operasi Potts membuat adanya anastomsis antara aorta desendens dengan arteri
pulmonal kiri. Sama halnya dengan Waterston shunt, metode ini juga tidak lagi
dilakukan, karena dapat menyebabkan gagal jantung atau hipertensi pulmonal.
Insisi yang pada daerah berbeda (misal: torakotomi kiri) juga dibutuhkan untuk
menutup shunt pada saat pembedahan korektif yang dilakukan pada insisi
midsternal.
b) Koreksi Total
Koreksi total sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Indikasi dilakukannya
pembedahan untuk menentukan waktu pembedahan adalah sebagai berikut:
1.
Saturasi
oksigen
kurang
dari
75%
80%.
Munculnya hypoxic
Bayi simtomatik dengan anatomi RVOT dan atresia pulmonal dapat menjalani
pembedahan korektif pada usia 3 4 bulan. Namun demikian, pada beberapa
tempat, pembedahan elektif primer dilakukan pada usia 1 2 tahun, meskipun
pasien asimtomatik, asianotik, atau sianotik minimal. Pembedahan dini memiliki
keuntungan yaitu menurunkan derajat hipertrofi dan fibrosis pada ventrikel kanan,
pertumbuhan normal dari arteri pulmonal hingga unit alveolar, dan menurunkan
insidens kontraksi ventrikular prematur paskaoperasi, serta kematian. Pembedahan
dini juga menurunkan kebutuhan akan prosedur pembedahan tambahan, sehingga
dapat mereduksi lama rawat dan biaya operasi.
3.
4.
Pada pasien dengan ToF asimtomatik yang disertai dengan anomali arteri
koroner dapat menjalani pembedahan setelah usia 1 tahun, karena dibutuhkan
pembuatan kanal/saluran antara ventrikel kanan dan arteri pulmonal.
h) Pemeriksaan Penunjang
15
oksigen yang bervariasi, tetapi pH dan pCO2 normal kecuali pada kondisi tet
spell. Oksimetri berguna pada pasien kulit hitam atau pasien anemia yang
tingkat sianotiknya tidak jelas. Sianosis tidak akan tampak kecuali bila
hemoglobin tereduksi mencapai 5 mg/dL. Penurunan resistensi vaskular
sistemik selama aktivitas, mandi, maupun demam akan mencetuskan pirau
kanan ke kiri dan menyebabkan hipoksemia.
Pemeriksaan elektrokardiogram dapat menemukan deviasi aksis ke kanan
(+120 - +150), hipertrofi
hipertrofi
shunting
yang
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASCULAR
TOF (TETRALOGI OF FALLOT)
Anak 5 Tahun datang ke rumah sakit bersama orang tua dengan keluhan kebiruan,
TB 80 cm, BB : 10 kg. Orang tua klien mengeluh sering berjongkok, tidak bisa
bermain dengan teman sebaya, klien susah berbicara, TD : 70/50 mmHg, Nadi : 120
x/menit, RR : 45 x/menit, SB : 350C.
1. PENGKAJIAN
17
a. Identitas
1) Nama
: An.
2) Umur
: 5 Tahun
3) Jenis kelamin
b. Pengkajian system
1) Eliminasi
2) Pernapasan
3) Keamanan
c. Status Kesehatan
::: 45 x/menit
:-
Data
DS :
- klien dengan keluhan
kebiruan
- Nyeri diraskan
seperti ditekan
benda berat
DO :- TB 80 cm, BB : 10
kg
- TD : 70/50 mmHg
- Nadi : 120 x/menit
- RR : 45 x/menit
- SB : 350C.
Etiologi
Arterosklerosis
Problem
Penurunan jurah
Vasokontriksi
jantung (00029)
Domain 4:
pembuluh darah
Aliran O2 jantung
dan otot jantung
aktivitas/istirahat
Kelas4: respon
kardiovaskuler pulmonal
menurun
Iskemia otot jantung
Kontraksi otot
jantung menurun
Curah jantung juga
akan menurun
18
Penurunan curah
2
DS :
- klien mengeluh
sering berjongkok
- tidak bisa bermain
jantung
O2 ke Aorta
Tubuh memerlukan
asupan O2 yang lebih
dengan teman
sebaya
DO :- TB 80 cm, BB : 10
kg
- TD : 70/50 mmHg
- Nadi : 120 x/menit
- RR : 45 x/menit
- SB : 350C.
Mudah lelah,
mengantuk
Keletihan (00093)
Domain 4:
Aktivita/istirahat
Kelas 3:
keseimbangan energi
Gerakan jongkok
keletihan
Dx Keperawatan
NOC
NIC
Rasional
19
1
Penurunan Curah
Jantung (00029)
Domain 4:
Aktivitas/istirahat
Kelas 4 :
Respon
kardiovaskular/Pulmonal
NOC:
1. Cardiac pump
effectiveness
2. Circulation status
3. Vital sigh status
Tujuan:
Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
penurunan curah jantung
Perubahan
Frekuensi/irama jantung
Aritmia
Perubahan EKG
Perubahan Aferload
Penurunan resistansi
vascular
Penurunan
Cardiac care
1. Evaluasi adanya
nyeri dada(itensitas
lokasi durasi)
2. Catat adanya
disteretmia jantung
3. Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
Definisi:
Ketidakadekuatan darah
NIC:
kriteria hasi
Tanda vital dalam
rentang
normal(tekanan
darah,nadi,respirasi)
Dapat mentoleransi
aktivitas,tidak ada
kelelahan
Tidak ada edem
paru,perifer,dan tidak
ada esites
jantung
4. Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
5. Monitor espon
pasien terhadap efek
pengobatan
antiaretmia
6. Monitor adanya
dyspne
Vital sign monitoring
1. Monitor
resistansivascular
TD,nadi,suhu, RR
2. catat adanya
sistemik(sistemik
fluktuasi tekanan
vascular resistence,SVR)
Perubahan kontraktilitas
Penurunan indeks
jantung
Faktor yang
berhubungan:
Perubahan afterload
Perubahan kontraktilitas
Perubahan frekuensi
darah
3. monitor kualitas
dari nadi
4. monitor bunyi
jantung
5. identifikasi
penyebab dari
perubahan vital sign
Cardiac care
1. Agar perawat
dapat melakukan
pemeriksaan lebih
lanjut terhadap
pasien
2. Dapat memberikan
informasi tentang
adanya kelainan
denyut jantung
3. Agar perawat
mengetahui ketika
terjadinnya
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
4. Agar perawat
dapat memberikan
perubahan tekanan
darah
5. Agar mahasiswa
dapat mengontrol
pengobatan pasien
yang diberikan
Vital sign
monitoring
1. Agar dapat
mengetahui adanya
gejala subjektif
terhadap pasien
2. Agar mahasiswa
dapat
memperhatikan
20
jantung
Perubahan preload
Perubahan irama
Perubahan volume
tekanan darah,
nadi, suhu dan
Respirasi pada
klien
3. Agar dapat
sekuncup
memberikan
informasi tentang
tekanan darah
4. Agar dapat
mengetahui tekana
nadi
5. Agar dapat
mengetahui
adanya bunyi
jantung
6. Dapat melaporkan
perubahan vital sign
2
Keletihan (00093)
Domain 4:
Aktivita/istirahat
Kelas 3:
keseimbangan energi
NOC:
1.
2.
3.
4.
Endurance
Conceration
Energy conservation
Nutrional status:
energy
Definisi:
Rasa letih dan luar biasa
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
dapat menurunkan
aktivitas pasien.
secara terus-menerus.
Kriteria hasil:
Batasan karakteristik:
Gangguan konsentrasi
Menjelaskan
penggunaan energy
NIC:
Energy management
1. Observasi adanya
pembatasan klien
dalam melakukan
aktivitas
2. Dorong anak untuk
mengungkapkan
perasan terhadap
keterbatasan
3. Kaji adanya factor
yang menyebabkan
kelelahan
4. Monitor respon
1. Agar dapat
mengetahui apa
yang membuat
klien aktivitas
terbatas
2. Agar dapat
mengetahui
keterbatasan yang
dirasakan anak
tersebut
3. Agar dapat
mengetahui factor
apa yang
kardiaovaskuler
menyebabkan
terhadap aktivitas
5. Dukung pasien dan
keletihan
4. Agar pasien dapat
21
kelurga untuk
kelelahan
mengungkapkan
Kecemasan menurun
perasaan,
Kualitas hidup
berhubungan dengan
meningkat
perubahan hidup
mempertahankan
Istirahat cukup
yang disebabkan
Mempertahankan
kemampuan untuk
berkonsentrasi.
keletihan
6. Konsultasi dengan
ahli gizi untuk
mempertahankan rutinitas
meningkatkan
yang biasanya.
asupan makannan
Faktor yang
berhubungan:
Psikologis
- Mengatakan gaya hidup
membosankan,stress
Fisiologis
- status penyakit
- Peningkatan kelemahan
untuk mengatasi
melakukan
aktivitas
5. Agar dapat
membantu
mengungkapkan
perasaan apa yang
diraskan pasien
6. Agar dapat
meningkatkan
asupan makanan
yang bergizi
yang berenergi
tinggi
Behavior
management Activity
Terapy Energy
Management Nutrion
Management
fisik
Lingkungan
suhu, cahaya,kebisingan
Situasional
Peristiwa hidup negative
Pekerjaan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. Heather. 2012 Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta: EGC
Huda. Nurarif & Kusuma, 2015, NANDA NIC-NOC, Edisi I. Jogjakarta :
Mediaction Publishing.
Judith M, Wilkinson.2015. Diagnosa Keperawatan edisi 9. Jakarta: ECG.
Nike, Budi. 2009. Patofisiologi. Jakarta: EEGC.
Nurarif , Amin H dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA, Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta:
Mediaction Jogja
Nurarif, Amin. 2015. Nanda Jilid 1.Yogyakarta: Mediaction.
Nurarif, Amin. 2015. Nanda Jilid 2.Yogyakarta: Mediaction.
Nurarif,Amin.2015.Nanda Jilid 3. Yogyakarta: Mediaction.
07_202Diagnosis dan Tata Laksana Tetralogy of Fallot - Riska Habriel Ruslie,
Darmadi- RSUD ZA Pagar Alam, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Indonesia:
CDK-202/ vol. 40 no. 3, th. 2013
23
PHATWHAY
Penyakit rubenall,alkonol,sinar
radiasi,herediter
VSD
Stenosis pulmonal
Tekanan dua
ventrikel
Ventrikel
Kanan
Darah Mengalir
Ventrikel kanan
Ventrikel
kiri
Darah keparu O2
O2 ke Aorta
Saluran O2 keseluruh tubuh
Tubuh memerlukan
asupan O2 yang lebih
banyak
Sianosis
Untuk memenuhi O2
Hambatan paruh
Sionosis sesak
Gerakan jongkok
Dx keletihan
25
26