Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Konstruksi
Acuan Dan Perancah I
Disususn Oleh :
Umari Al Khawari Bethan
NIM : 1523714745
Semester III Program Studi Bangunan Air A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktek dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Penulisan laporan
praktek ini merupakan salah satu syarat yang digunakan untuk acuan penilaian dalam
mata kuliah Acuan dan Perancah I yang bertempat pada Lab. Konstruksi.
Pada kesempatan kali ini saya menulis laporan praktek yang didalamnya
membahas tentang job-job yang telah dilaksanakan pada mata kuliah Acuan dan
Perancah I seperti, Acuan dan Perancah Fondasi, Acuan dan Perancah Kolom, Acuan
dan Perancah Lantai, dan Acuan dan Perancah Tangga serta teknik-teknik
pembongkaran Acuan dan Perancah.
Laporan praktek ini saya akui masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun teknik penulisan. Oleh kerena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penting untuk penyempuranaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Manfaat Dan Tujuan
1.3 Jenis-Jenis Job
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Dasar
2.2 Bahan Pembuatan Acuan dan Perancah
2.3 Peralatan Yang Digunakan Dalam Pengerjaan Acuan dan Perancah
2.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
BAB III URAIAN JOB
3.1 Job 1 Acuan dan Perancah Fondasi
3.2 Job 2 Acuan dan Perancah Kolom
3.3 Job 3 Acuan dan Perancah Balok
3.4 Job 4 Acuan dan Perancah Lantai
3.5 Job 5 Acuan dan Perancah Tangga
3.6 Pembongkaran Acuan dan Peranca
BAB IV ANALISA BAHAN
4.1 Analisa Perhitungan Bahan Job 1 Acuan dan Perancah Fondasi
4.2 Analisa Perhitungan Bahan Job 2 Acuan dan Perancah Kolom
4.3 Analisa Perhitungan Bahan Job 3 Acuan dan Perancah Balok
4.4 Analisa Perhitungan Bahan Job 4 Acuan dan Perancah Lantai
4.5 Analisa Perhitungan Bahan Job 5 Acuan dan Perancah Tangga
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulam
5.2 Saran
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah praktek yang melingkupi pembuatan
alat bantu yang berfungsi untuk membentuk beton yang biasa dikenal dengan
sebutan Acuan dan Perancah/Bekisting/Form Work yang berupa cetakan dengan
berbagai macam bentuk dan mudah di bongkar.
1.2
1.3
Jenis-Jenis Job
Adapun beberapa jenis job yang akan di praktekan pada mata kulih Acuan
dan Perancah I yaitu :
Job 1 Acuan dan Perancah Fondasi
Job 2 Acuan dan Perancah Kolom
Job 3 Acuan dan Perancah Balok
Job 4 Acuan dan Perancah Lantai
Job 5 Acuan dan Perancah Tangga
Pembongkaran Acuan dan Perancah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Teori Dasar
2.1.1 Pengertian Acuan dan Perancah
Acuan yang dimaksud adalah sebagai cetakan atau gelagaran untuk ukuran
maupun bentuk beton yang diinginkan, sedangkan perancah adalah sebagai
penyokong tegak dan lurusnya acuan tersebut. Acuan dan perancah harus kuat
memikul beban sendiri, berat beton basah, beban hidup, dan beban peralatan kerja
selama proses pengecoran.
2.1.2. Fungsi Acuan dan Perancah
Acuan dan Perancah memiliki beberapa fungsi yaitu :
Memberikan bentuk kepadakonstruksi beton
Untuk mendapatkan permukaan struktur yang diharapkan
Menopang beton sebelum sampai dengan konstruksi cukup keras
Sebagai isolasi panas pada beton
2.1.3. Syarat-Syarat Acuan dan Perancah
Syarat-syarat Acuan dan Perancah adalah :
Kuat
Kaku
Rapi
Mudah di Bongkar
Ekonomis dan Efisien
Bersih
2.1.4. Bagian-Bagian Acuan dan Perancah
Bagian-bagian Acuan antara lain
Papan Cetakan
Dapat digunakan papan sebagai dinding acuan. Apabila digunakan papan
maka penyambungan dapat dilakukan dalam arah melebar ataupun
memanjang, perlu diiperhatikan dalam penyanbungan papan harus
benar-benar rapat agar tidak ada air yang keluar.
Klam Perangkai
Klam perangkai mempunyai 2 fungsi yaitu Sebagai bahan penyambung
papan acuan pada arah memanjang maupun melebar dan Sebagai bahan
pengaku acuan pada arah melebar
Bagian-bagian pada perancah yaitu
Tiang acuan/Tiang Penyangga
Tiang acuan biasanya digunakan kasau, kayu gelam, ataupun berbahan besi.
Umumnya jumlah tiang kolom 4 buah dan diletakkan diluar sudut kolom.
Gelagar berfungsi sebagai penopang langsung dari acuan yang ada serta
dapat berfungsi untuk mengatur elevasi yang diinginkan dari acuan. Gelagar
terbuat dari bahan kayu berukuran balok maupun papan
Skur
Skur merupakan bagian dari acuan perancah yang berfungsi untuk
memperkokoh atau memperkaku dari sistem acuan perancah yang ada
Landasan
Landasan merupakan untuk tiang penyangga agar tidak bergerak-gerak.
Landasan yang digunakan biasanya berupa balok kayu, baja atau beton
Penyokong
Setelah papan landasan siap, maka tiang-tiang yang sudah dipotong
diletakkan diatas papan tersebut dan dipasangkan penyokong agar
tiangtiang tersebut dapat berdiri dengan tegak dan kokoh.
2.1.5 Perencanaan Peranca
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan peranca adalah
Kecepatan dan cara pengecoran beton.
Beban yang harus dipikul, termasuk beban, horisontal dan beban kejut.
Selain kekuatan dan kekakuan acuan, kestabilitas juga perlu diperhitungkan
dengan baik.
Tiang-tiang acuan dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh
dan mudah distel dengan baji. Tiang-tiang acuan tersebut tidak boleh
mempunyai lebih
2.2
Kayu
Multipleks
Tripleks
Paku
Benang
2.3
Waterpass
Gergaji Mesin
Digunakan untuk memotong dan
membelah kayu sama seperti Gergaji
manual, namun gergaji ini
menggunakan daya listrik sehingga
kerjanya lebih cepat, rapi, dan mudah
digunakan
Palu Cakar
Umumnya digunakan untuk memukul
benda-benda dari besi/baja seperti paku
dan digunakan juga untuk mencabut paku
.
Gergaji Tangan
Kaka Tua
Selang Plastik
Selang digunakan sebagai penyama
elevasi
Pensil/Kapur Tulis
Digunakan sebagai penanda dimensi yang telah diukur
Benag
Alat ini berfungsi untuk pedoman
dalam menentukan kedataran atau
kelurusan titik-titik diantara dua titik
yang telah ditantukan kedudukannya
Linggis
Alat ini befungsi sebagai penggali
tanah
Siku
Alat ini berfungsi untuk mengukur kesikuan
2.4
Lantai kerja
Pekerjaan yang dilakukan di atas perancah
Resiko keselamatan
Perlengkapan dan pakaian keselamatan kerja meliputi:
Sepatu kerja
Sepatu kerja berfungsi untuk melindungi kaki dari benda tajam.
Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi kaki dari benda tajam.
Helm proyek
Helem proyek berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh
dari atas bangunan dan melidungi kepala dari panas mata hari di lapangan.
Pakaian kerja
Pakaian kerja berfungsi untuk melindungi tubuh.
BAB III
URAIAN JOB
3.1
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
rumus Phitagoras c a 2 b 2
Gunakan slang plastik yang telah terisi air sebagai pengatur elevasi tanah
untuk mengukur tinggi pondasi dari muka tanah pada gelagar lainya
dengan gelagar pertama sebagai acuan.
Setelah semuah gelagar telah diberi tanda pasang papan duga pada
gelagar-gelagar tersebut
tentukan as bangunan menggunakan benang sesuai gambar kerja dengan
penyetelan menggunakan unting-unting
Ukur kesikuan sudut dengan menggunakan perbandingan 3:4:5
Tunjukan hasi kerja kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi.
3.2
Multipleks 12 mm
Kaso 4/6 x 400
Paku 3 cm
Paku 5 cm
3.2.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Gergaji Mesin
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
Mistar Siku
3.3
Multipleks 12 mm
Kaso 4/6 x 400
Paku 3 cm
Paku 5 cm
3.3.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
Mistar Siku
3.4
3.4.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
3.5
3.5.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
3.6
b) Berdasarkan Metode
Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan
momen yang telah direncanakan.
Metode-metode yang digunakan dalam pembongkaran acuan dan perancah adalah :
Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan momen
yang telah direncanakan, sehingga momen yang terjadi akibat pembongkaran
sama dengan momen yang telah direncanakan.
Pembongkaran acuan dan perancahnya dimulai dari ujung untuk mendapatkan
bidang momen yang sama.
Pembongkaran tiang perancahnya harus dimulai dari tengah dan diteruskan di
kiri kanannya sampai ke tepi.
Kesimpulannya adalah ketika melakukan pembongkaran, tidak merusak konstruksi
yang telah jadi.
3.6.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk
Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pembongkaran bekisting dengan baik
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran bekisting kolom
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran bekisting balok
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran bekisting lantai dan tangga
3.6.3 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Palu cakar
Linggis kecil
Tang atau kaka tua
3.6.4 Langah Kerja
Pembongkaran acuan dan perancah fondasi
Persiapkan peralatan yang dibutuhkan
Bongkarlah sekur-sekur yang ada
Lepaskanlah tiang-tiang perancah yang ada
Cabutlah gelagar-gelagar yang terpasang
Bongkarlah papan acuan satu persatu
Cabutlah paku yang masih tertancap pada kayu atau papan acuan
Bersihkan tempat kerja dari bahan bekas bekisting tadi
Proses Pembongkaran Acuan dan Perancah Kolom, Balok, Lantai, dan Tangga
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN BAHAN
4.1
= 4 m'
= 12 batang
= 1 m'
Jadi jumlah Kaso 4/6 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan duga adalah 3 batang
= 4 m'
= 8 lembar
= 1.2 m'
Jadi jumlah Papan Borneo 1.2/20 yang harus diorder untuk digunakan pada
pekerjaan papan duga adalah 3 lembar
4.2
Jadi jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan kolom adalah 4 Lembar
Tinggi 1 Kolom
= 4 m'
= 8 batang
= 5 batang
= 0.13 m
= 0.13 m x 5 batang
= 0.65 mx 4 sisi
= 2.6 m x 4 kolom
= 10.4 m
= 2.44 m'
=4m
= 0.50 m
= 8 batang
4.3
Jadi jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan balok adalah 2 Lembar
=4m
= 0.50 m
= 5 batang
=4m
= 0.50 m
= 5 batang
4.4
Luas Lantai
Luas 1 Lembar Multipleks
5.95 m 2
2.97 m 2
= 2 lembar
Jadi jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan lantai adalah 2 Lembar
4.4.2 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Tiang Penopang Papan Acuan Lantai
Kaso 5/7
Diketahui
:
Panjang 1 Batang Kaso 5/7 ( p )
Lebar 1 Batang Kaso 5/7 ( l )
Tinggi 1Batang Kaso 5/7 ( t )
= 4 m'
= 1.22 m'
= 0.012 m'
= 14 lembar
Jadi jumlah Kaso 5/7 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan lantai adalah 14 Lembar
4.5
63 cm OK
BAB V
PENUTUP
4.2
Kesimpulan
Dengan adanya mata kuliah praktek Acuan dan Perancah 1, saya sebagai
mahasiswa mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimna cara membuat, memilih
bahan, menghitung bahan serta menyetel acuan dan perancah.
4.3
Saran
Setelah melaksanakan mata kuliah praktek Acuan dan Perancah 1, saya melihat
adanya beberapa kekurangan yang seharusnya tidak terjadi pada praktek ini yang
disebabkan oleh kurangnya komunikasi, baik dari pihak peserta praktek maupun
pembimbing praktek.D iharapkan setelah praktek ini kita sama-sama belajar dari
kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, agar tidak terulang kembali pada
praktek-praktek yang akan datang.