Basel I merupakan standar internasional bagi negara sebagai dasar untuk mengatur
jumlah pendanaan atau minimal modal pada perbankan agar dapat menghadapi resiko
keuangan dan operasional yang mungkin akan timbul. Basel I dibuat oleh Basel Committee
on Banking Supervison (BCBS) yang digunakan untuk menghindari terjadinya masalah yang
dihadapi komite saat terjadi likuidasi Bank Herstatt di Frankrut pada tahun 1974. Likuidasi
tersebut bermasalah karena adanya transaksi yang tertinggal di New York pada saat bank
tersebut dilikuidasi. Hal itu terjadi karena adanya perbedaan zona waktu sehingga pada saat
bank itu dilikuidasi terdapat transaksi yang belum diselesaikan. Akibat dari kejadian pada
Bank Hestatt pada tahun 1974, negara-negara yang tergabung dalam Group of Ten (G-10)
mendirikan Basel Committe on Banking Supervison (BCBS) yang bertujuan untuk menyusun
dan menetapkan berbagai aturan bagi industri perbankan termasuk kegiatan supervisi atas
operasional perbankan dengan standar internasional. Komite Basel pada pengawasan
perbankan, di bawah naungan Bank of International Settlement (BIS) yang terletak di Basel,
Swiss.
Pada Juli 1988 Basel Committee mengeluarkan laporan berjudul International
Convergence of Capital Measurement and Capital Standards (Accord 88 / Basel I) yang
memuat beberapa rekomendasi :
1.
2.
Bobot Resiko
0%
0%,
10%,
Jenis Tagihan
Kas
Tagihan kepada pemerintah dan Bank Sentral
Tagihan lainnya kepada pemerintah negara-negara OECD
Tagihan dengan agunan surat berharga yang diterbitkan atau
diluar
pemerintah pusat,
Pinjaman yang dijamin lembaga-lembaga tersebut
Tagihan kepada atau yang dijamin oleh multilateral development
banks
Tagihan keopada bank-bank di negara-negara OECD
Tagihan kepada atau yang dijamin oleh non domestic OECD
public sector entities, di luar pemerintah pusat.
Uang tunai yang masih dalam proses penagihan
Pinjaman yang dijamin sepenuhnya oleh mortgage on residential
100%
Ternyata dalam penerapan Basel I menuai banyak kritikan karena memiliki beberapa
kelemahan yaitu :
1) Kategori dalam pembobotan risiko sangat luas, sehingga tidak mencerminkan
tingkatan risiko kredit yang sebenarnya.
2) Mengabaikan implikasi diversifikasi portfolio.
3) Menciptakan pengaturan yang menempatkan bank pada posisi yang kurang
menguntungkan dibanding pesaing non bank.
4) Belum mencakup perkembangan risiko keuangan dalam pasar modal Pada
tahun 1996 Basel I disempurnakan dengan Market Risk Amendments untuk
Basel II menghitung kebutuhan modal yang sesuai dengan profil risiko bank, serta
memberikan insentif bagi peningkatan kualitas dalam praktek manajemen risiko di
perbankan. Berikut ini penjelasan terkait 3 pilar BASEL II:
1) Pilar I
Pada pilar pertama ini berkaitan dengan pemeliharaan persyaratan modal
(regulatory capital) yang diperhitungkan untuk tiga komponen utama risiko yang
dihadapi bank :
a) Risiko kredit yaitu memberikan klasifikasi penetapan bobot resiko didasarkan
pada rating yang diberikan oleh rating agency yang telah memenuhi
kualifikasi tertentu.
b) Risiko pasar yaitu risiko kehilangan yang terjadi karena kondisi pasar seperti
risiko perubahan harga pasar, risiko perubahan harga suku bunga, risiko
perubahan nilai tukar, risiko memegang posisi dalam komoditi, dll.
c) Risiko operasional (operational risk) Risiko operasional yang diartikan sebagai
ketiga Pilar yang terdapat dalam Basel II di atas tidak dapat dipisahkan dalam
mencapai industri perbankan dan sistem keuangan yang sehat dan stabil.
BASEL III adalah regulasi standar kecukupan modal perbankan dan risiko likuiditas
pasar yang disepakati oleh anggota Basel Committeee of Banking Supervision (BCBS) pada
2010 2011. Basel III rencananya akan diperkenalkan dari tahun 2013 2015, namun diubah
dari 1 April 2013 dan diperpanjang pelaksanaannya sampai dengan 31 Maret 2018. Tidak
seperti Basel I dan Basel II yang terutama terkait dengan tingkat yang diperlukan cadangan
kerugian bank yang harus dipegang oleh bank-bank untuk berbagai kelas pinjaman dan
investasi dan aset yang mereka miliki lainnya, Basel III terutama terkait dengan risiko bagi
bank berjalan dengan mengharuskan tingkat yang berbeda cadangan untuk berbagai bentuk
deposito bank dan pinjaman lainnya. Secara keseluruhan Basel III ini tidak menggantikan
Basel II namun berjalan berdampingan dengan Basel II.