Anda di halaman 1dari 2

Sirkulasi hepatosplanknik menerima 30% dari total curah jantung.

Sirkulasi mesenterika
terdiri dari muskularis propia, submukosa dan mukosa yang tersusun secara parallel.
Resistensi arteriol mengatur aliran darah ke daerah splanknik, sehingga pada tekanan
hidrostatik yang konstan berbanding terbalik dengan resistensi.

Meskipun arteriol

memiliki peranan kecil dalam sistem autoregulator dibandingkan ginjal atau otak,
mengkompensasi turunnya aliran darah.

Tekanan pembuluh darah bergantung pada

keseimbangan yang komplek antara vasokontriksi sipatis yang dimediasi secara neural,
aksi lokal substansi vasoregulator dibawah pengaruh saraf sensori motor, suplai
kolinergik nervus parasimpatis, sistem saraf enterik dan agen endothelial berasal.
Norepinefrin merupakan kunci vasokonstriktor yang dimediasi simpatis dengan
kotransmitter ATP dan neuropeptide Y, yang mempengaruhi 30% vasokonstriksi simpatis.
Pencernaan makanan menghasilkan peningkatan simpatis pada nadi, curah jantung, kadar
norepinefrin plasma dan resistensi vaskuler perifer. Pencernaan makanan dalam 15 menit
aliran daran arteri mesenterika superior dapat dinaikkan 2 kali dari 500 ke 1000cc/menit,
tergantung jumlah kalori, tipe dan volume makanan. Saluran cerna merupakan organ
endokrin paling besat, efek local dan kardiovaskuler dari banyaj hormone yang berasal
dari saluran cerna yang distimulasi dengan pemberian makanan. Agen humoral termasuk
peptide vasoaktif saluran cerna. Dan kolesistokinin menyebabkan vasodilatasi. Selama
ingesti, tekanan darah sistemik dan curah jantung dirumat oelh peningkatan simpatis.
Dalam waktu 5-30 menit setelah makan, mucul respon kardiovaskuler terhadap
pemberian makan, kecuali peningkatan aliran darah mesenterika. Digesti akan diikuti
peningkatan total tubuh, miokard, splanknik, dan konsumsi oksigen saluran cerna.
Angiotensin Imemiliki penan penitng.
Penanda Sirkulasi splanknik manusia pada sepsis yaitu terjadi peningkatan aliran
hepatosplanknik, dengan konsumsi dan ekstraksi oksigen splanknik lebih tinggi. Efek
aliran darah mesenteric belum jelas.
(Ackland G, Grocott MP, Mythen MG. 2000. Understanding gastrointestinal perfusion in
critical ill : so near, and yet so far. Crit Care 2000, 4:269-81)
Aliran darah splanknik dipengaruhi beberapa faktor seperti metabolism splanknik, perfusi
sistemik, dan pemberian makan. Kontrol saraf simpatis juga faktor penting pada aliran

darah di saluran cerna, melalui modulasi derajat vasokonstriksi arteriol yang mensuplai
vili. Pengaturan saraf simpatis dapat dipengaruhi tidak hanya oleh stimulasi saraf pusat,
tetapi juga sirkulasi katekolamin endogen. Pembuluh darah memberikan suplai ke daerah
splanknik sebagai stimulasi -adrenergik dengan vasodilatasi dan stimulasi -adrenergik
dengan vasokonstriksi.
Poeze M, Greve JWM, Ramsay G. 1999. AE Baue et al (eds). In: Sepsis and organ
dysfunction. Springer-Verlag Italia, Milano, 1999.

Anda mungkin juga menyukai