Anda di halaman 1dari 18

M.A.M.

Oktauk
BPPT

Synopsis
Energi yang berkelanjutan : mengutamakan sumbersumber Energi Terbarukan dan Esiensi Energi.

Kemampuan penetrasi pasar energi konvensional yang mapan


dan kompleks ?
-> perubahan teknologi, perubahan paradigma energi,
perubahan mindset, perubahan sistem energi: biaya=investasi
dgn dukungan R&D

Relokasi Subsidi untuk ET: pemakai vs penjual vs


pengembang.
Horison waktu pengelolaan energi > 20 tahun:

Dukungan perencanaan jangka panjang:


regulasi yang kondusif dan jaminan kepasLan kondisi masa
depan.

RANTAI ENERGI

10

4000
3500

3.798

H istorical

Biomass

Forecast
2.873

3000

Million BOE

2500

2.132

LPG
Electricity

1.520 1.575
1.079

Fuelwood

Biofuel

2.398

1.916

2000
1500

2.980

Gas

1.219

Coal

1000

Petroleum Fuel

500

TOTAL

0
BAU HIGH

BAU HIGH

BAU HIGH

BAU HIGH

BAU HIGH

2012

2015

2020

2025

2030

BAU HIGH
2035

Growth : BAU Scenario 4.5 % and High Scenario 5.6%


Energy Intensity in 2012 : 304 BOE/million Rupiahs become 263 BOE/million Rupiahs in 2035
October 22, 2015

4000
3500

H istorikal

Forecast

2.873

2500

1.916

2000
1500

1.079

1.219

2.132

2.980

Other
Commercial
Household
Transportation
Industry
TOTAL

2.398

1.520 1.575

1000

500

2012

2015

2020

2025

October 22, 2015

2030

HIGH

BAU

HIGH

BAU

HIGH

BAU

HIGH

BAU

HIGH

BAU

HIGH

0
BAU

Million BOE

3000

3.798

2035

6000
Historical

Forecast

Geothermal

5000
4.380

4.475

3.605

Biomass

3.188

Biofuel

2.829

3000
2.302
2000

Hydro
Fuelwood

4000

Million BOE

Other NRE

5.799

2.201

1.744
1.542

CBM
Gas

1.738

Oil

1000

Coal
Total (BAU)

Total (HIGH)
2012

2015

2020

2025

2030

2035

Growth: BAU Scenario 4.7 % and High Scenario 5.9%


October 22, 2015

100%

80%

8%

8%

20% 20%

8%

8%

23% 23%

13% 13%

15% 13%

15% 13%

19% 19%

14% 13%

11%

60%
46% 46%

39% 39%

35% 33%

33%

32%

31%

15% 12%

10%

10%

30%

29%

9%

29%

NRE
Gas

40%

Oil

20%

38% 42%

51%

43% 47%

46%

BAU HIGH

26% 26%

30% 30%

33% 36%

BAU HIGH

BAU HIGH

BAU HIGH

BAU HIGH

BAU HIGH

2012

2015

2020

2025

2030

Coal

0%

2035

The role of coal and NRE is increasing and replacing oil and natural gas
October 22, 2015

14,6%
13,1%

14,8%

Million BOE

600

400

15,0%

8,1%

Geothermal

629

Nuclear
12%

510

7,8%

387

8%

259
200
102

4%

122

Solar
Hydro
Biomass
Wind
Coal To Liquid
Biofuel
Coal Bed Methane

0%

2012

Ocean

16%

NRE Constribution Ratio

800

2015

2020

2025

2030

2035

NRE Total
NRE Constribution
Ratio

In the year 2025, NRE contribuLon is predicted only 14.8% and could not reach the target
October 22, 2015

8.000

7.000

Million BOE

6.000
5.000
4.000

BAU
BAU

Scenario
Net Energy Importer
2033

Import
NRE Production
Fossil Fuel Production

3.000

Export

2.000

Net Domestic Supply

1.000

2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035

8.000
7.000

5.000

4.000

Import
NRE Production

3.000

Fossil Fuel Production

2.000

Export

1.000

Net Domestic Supply

2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035

Million BOE

6.000

HIGH
Scenario
Net Energy Importer
2030

October 22, 2015

Kondisi & Tantangan Kelistrikan Kini:


Rasio Elektrikasi (DEN, 2014)

Outlook Kelistrikan:
Pembangkit Menurut Bahan Bakar (BPPT 2014)

Bila Ldak ada perubahan sistem yang signikan: Sumber-sumber Energi Baru Terbarukan
(NRE) pada 2035 hanya mampu meningkatkan pasokannya menjadi sekitar 17% untuk
kelistrikan, masih dibawah Migas yang bisa mencapai 20% dan Batubara yang semakin
dominan sekitar 60%
11

Outlook Kelistrikan Indonesia


Peningkatan permintaan listrik yang Lnggi: Outlook
didasarkan pada metode opLmasi markal oleh BPPT yang
menunjukkan:

Sejak 2012 hingga 2035, kapasitas pembangkitan listrik nasional (PLN dan nonPLN) akan meningkat dari 44.8 GW menjadi 215 GW, atau meningkat 7.1% per
tahun. Jika Ldak ada inovasi pada teknologi NRE + EE, Pembangkit
konvensional akan terus mendominasi hingga tahun 2035 dengan presentase
hingga 65% (139 GW).
Pandangan jangka panjang tentang perkembangan pasokan dan permintaan dan
komposisi energi campuran yang opLmal

Projeksi tren teknologi: terdistribusi, tersedia setempat, sumber


yang terbarukan.
Kelistrikan dengan smart grid atau Jaringan Listrik Cerdas di daerah
urban dan pedesaan: menggabungkan kualitas dan kehandalan yang
Lnggi, esiensi, respon permintaan, dan integrasi yang terbarukan

Solar power Received +55% (USD 149.6 billion) of total new investment in renewable
power and fuels Leading sector for New Investmen
13

KarakterisLk Sumber ET dan kondisi spesik penerapannya menyebabkan


perbedaan mendasar dalam perencanaan dan penerapan dengan sistem energi
konvensional (eksisLng)
Tidak ada rintangan teknis yang Ldak dapat diatasi untuk integrasi teknologi
variabel PV surya maupun tenaga angin, dan biaya sistem tambahan yang mungkin
dianggap lebih dan di atas LCOE Ldak terlalu besar.
Implikasi biaya untuk sistem transmisi dan distribusi biasanya minimal. Namun,
cadangan tambahan untuk memenuhi uktuasi tegangan, untuk memungkinkan
intermifency dan menyediakan kapasitas untuk menganLsipasi waktu yang lebih
lama saat sinar matahari atau angin yang rendah, dapat menambah biaya sistem
secara keseluruhan.
Perkiraan biaya ditentukan berbagai faktor, termasuk:
kongurasi spesik sistem kelistrikan,
aset pembangkitan yang ada,
pangsa variabel penetrasi terbarukan,
distribusi sumber daya terbarukan dan kovarians mereka, serta
struktur pasar yang ada.

Nilai esLmasi berada di kisaran Rp 0.035 untuk USD 0,05 / kWh dengan penetrasi
terbarukan variabel sekitar 40%. Sementara angka-angka ini harus diperlakukan
dengan haL-haL dan Ldak mengganLkan hasil pemodelan sistem yang rinci,
mereka bisa memberikan gambaran tentang skala besarnya.
Walau menggunakan pendekatan berbasis sistem, Ldak cukup untuk mengangkat
eksternalitas lingkungan dan kesehatan dari bahan bakar fosil yang digunakan
untuk pembangkit listrik.
Tanpa analisis tersebut, energi terbarukan Ldak dapat menghadapi Lngkat realitas
yang ada.
Jika kerusakan kesehatan manusia dari bahan bakar fosil di pembangkit listrik
diperhitungkan secara ekonomi, bersama dengan eksternalitas terkait dengan
emisi CO2 (dengan asumsi USD 20 hinggaUSD 80 / ton CO2), biaya pembangkitan
listrik berbahan-bakar fosil meningkat sekitar USD 0.01 USD 0,13 / kWh,
tergantung pada negara dan teknologi.
Dalam sebuah analisis yang melipuL 26 negara yang mewakili sekitar Lgaperempat dari konsumsi daya global (IRENA, 2014), biaya fosil listrik bahan bakar
minyak naik menjadi antara USD 0,07 dan USD 0,19 / kWh bila faktor kesehatan
dan lingkungan ini diperhitungkan

1
6

Anda mungkin juga menyukai