Disusun Oleh:
1. Ahmad Subari
2. Delia Tsuraya M.N
3. Husdanora
4. Sifa Fauziah
(A1C415011)
(A1C415003)
(A1C415041)
(A1C415026)
Dosen Pengampu:
1. Desfaur Natalia, S.Pd, M.Pd
2. Ali Sadikin, S.Pd, M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia dan hidayah-Nya
sehingga Makalah yang berjudul Teori-Teori Kognitif dapat diselesaikan dengan
baik dan lancar. Shalawat senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman jahiliyyah ke zaman
islamiyah.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar Dan
Pembelajaran yang di dalamnya membahas Pemrosesan Informasi, Metakognitif,
dan Sibernetik.
Penulis sadar bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca. Dan
penyusun berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan maksud memperoleh pengetahuan serta untuk
meningkatkan keterampilan yang dimiliki seseorang, kegiatan belajar dapat
dilakukan dimana saja misalnya di perpustakaan, museum, sekolah maupun
tempat rekreasi. Menurut Wertheimer proses belajar tidaklah tepat
mempergunakan metode menghafal, tetapi lebih baik bila murid belajar
dengan pengertian atau pemahaman.
Kegiatan belajar harus berlandaskan pada teori-teori dan prinsipprinsip belajar agar biasa mencapai tujuan dari kegiatan belajar tersebut. Teori
belajar membahas dan menjelaskan bagaimana individu belajar dengan
maksud memperoleh pengetahauan, keterampilan, sikap dan nilai dari suatu
proses pembelajaran. Teori-teori belajar dapat digunakan sebagai landasan
untuk menciptakan suatu proses atau kegiatan pembelajaran yang ingin
dicapai oleh seorang guru khususnya dan oleh masyarakat luas pada
umumnya, salah satunya teori belajar kognitif yang akan dibahas dalam
makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
internal dengan kondisi eksternal individu. Kondisi internal adalah kondisi dalam
diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal
serta proses kognitif yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan kondisi eksternal
adalah rangsanag
pembelajaran.
Model pengolahan informasi merupakan model dalam teori belajar yang
menjelaskan kerja motorik manusia yang meliputi Tiga macam system
penyimpanan ingatan, yaitu :
1. Memori sensori (sensory memory) , suatu sistem mengingat stimuli secara
cepat sehingga dapat berlangsung analisis persepsi, disini proses
berlangsung selama 3-5 detik, masukan utamanya dari penglihatan dan
suara.
2. Memori kerja (working memory), yaitu memori jangka pendek, short-term
memory (STM), mampu menyimpan 5-9 informasi dalam waktu sekitar
15-20 detik, sehingga cukup waktu bagi pengolahan informasi. Dalam
3. hal ini, informasi yang diberi kode (decode) serta persepsi setiap individu
akan menentukan apa yang disimpan dalam memori kerja.
4. Memori jangka panjang, long term memory (LTM). Berfungsi menyimpan
informasi yang sangat besar dalam waktu yang lama. Informasi yang
disimpan di dalamnya dapat bentuk verbal maupun visual.
SHORTERMS
INFORMATION
MEMORY
RECEPTORS
LONGTERMS
MEMORY
SENSORY
RECEPTORS
keterampilan
intelektual
5. Secara ideal pembelajar akan mampu mengelolah informasi baru dengan
cara mengevaluasi atau melakukan modifikasi terhadap skema miliknya.
2.3 Pembelajaran Metakognitif
Metakognitif adalah suatu kesadaran tentang kognitif kita sendiri,
bagaimana kognitif kita bekerja serta bagaimana mengaturnya. Kemampuan ini
sangat penting terutama untuk keperluan efisiensi penggunaan kognitif kita dalam
menyelesaikan masalah. Secara ringkas metakognitif dapat diistilahkan sebagai
thinking about thingking.
Weinert dan Kluwe (1987) menyatakan bahwa metakognisi adalah
second-order cognition yang memiliki arti berpikir tentang berpikir, pengetahuan
tentang pengetahuan, atau refleksi tentang tindakan-tindakan. Woolfolk (1995)
menjelaskan bahwa setidaknya terdapat dua komponen terpisah yang terkandung
dalam metakognisi, yaitu pengetahuan deklaratif dan prosedural tentang
keterampilan, strategi, dan sumber yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas.
Mengetahui apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, mengetahui prasyarat
dengannya
seseorang
dapat
memeriksa,
merencanakan,
mengatur,
(1)
(2)
mempertahankan sanggahan,
situasi kognitif dalam mengahadapi suatu masalah membuka peluang
(3)
(4)
dari
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan
seperti
membedakan
yang
solusi
diungkapkan
oleh
yang
lebih
Borkwoski;
Borkwoski, Johnson, & Reid; Pressley et al., 1987; Torgosen; Wong (Jacob, 2003:
17-18), bahwa dosen mengajar mahasiswa untuk merancang, memonitor, dan
merevisi kerja mereka sendiri mencakup tidak hanya membuat mahasiswa sadar
tentang apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan apabila mereka gagal untuk
memahami.
konsep metakognitif Marzano dengan meliputi 3 (tiga) tahapan strategi
sebagai berikut:
1.
yang
efektif.meliputi
proses
untuk
menetapkan
tujuan
belajar,
pilihan
yang
lain
di
dalam
pikirannyameliputi
proses
data
mengenai
temperatur
dan
kelembaban
mulai
memori
manusia
seperti
komputer
yang
mengambil
atau
Bahwa antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan
informasi dimana pada masing-masing tahapan dibutuhkan waktu tertentu.
b.
c.
Menurut Suciati dan Irawan (dalam Budiningsih, 2008: 92) aplikasi teori
belajar sibernetik dalam kegiatan pembelajaran baik diterapkan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Menentukan materi pembelajaran.
3. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pelajaran.
4. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi
5.
tersebut.
Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem
6.
informasinya.
Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang
sesuai dengan urutan materi pelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar kognitif lebih menekankan bahwa perilaku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori ini lebih mementingkan proses
belajar dari pada hasil belajar. Tokoh dalam teori belajar kognitivisme dari
Gestalt yang memandang bahwa objek atau peristiwa tertentu akan dipandang
sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi.
Metakognitif adalah metode belajar yang megasah kemampuan
siswa untuk mengembangkan diri mereka dengan memberi kebebasan untuk
mengatur waktu belajar sesuai kebutuhan.dan keberhasilan seseorang dalam
belajar dipengaruhi oleh kemampuan metakognisinya. Jika setiap kegiatan
belajar dilakukan dengan mengacu pada indikator dari learning how to learn
maka hasil optimal akan mudah dicapai.
Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi.
Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses
belajarpun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djaali, 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Hariyanto, Suyono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Remaja
Rosdakarya.
Sapaat,Asep.Metakognitif..08Agustus2016.https://SahabatGuru.wordpress.com/2
008/12/11/Metakognitif-belajar-bagaimana-untuk-belajar/
Togala,Zulrahmat.BerbagiIlmu.08Agustus2016.https://Zultogalatp.wordpress.com
/2013/06/15/Metakognitif-dalam-pembelajaran/
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................... ii
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penyusunan............................................................................... 1
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Teori Belajar Kognitif ........................................................................ 2
2.2 Konsep Pengolahan Ionformasi..........................................................3
2.3 Pembelajaran Metakognitif................................................................4
2.4 Teori Belajar Siberneti........................................................................
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA