Abstrak
Salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup adalah air. Air dibutuhkan untuk minum,
kebutuhan rumah tangga, irigasi dan lain sebagainya. Air mengalami siklus hidrologi yang
kemudian membentuk air permukaan dan airtanah. Airtanah diantaranya dimanfaatkan
untuk untuk irigasi pertanian dan air baku. Pemanfaatan airtanah dilalui dari beberapa
proses eksplorasi dan kemudian eksploitasi. Dimana proses eksplorasi airtanah memiliki
beberapa tahap survey awal. Setelah itu dilaksanakan pula pengeboran airtanah dengan
beberapa metodenya untuk kemudian diperoleh karakteristik sumur itu sendiri. Setelah
kegiatan eksplorasi selesai, dilanjutkan kegitan eksploitasi dengan memanfaatkan pompa
submersible dan tenaga penggerak pompa itu sendiri. Memanfaatkan jaringan perpipaan
yang kemudian disalurkan kepada masyarakat untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Contoh nyata dalam pemanfaatan airtanah pada Petani Pengguna dan Pemakai (P3A) di
Randublatung. Dengan memanfaatkan airtanah dengan sebaik-baiknya sehingga diperoleh
kas sebesar Rp...........
PENDAHULUAN
Siklus Hidrologi
1.
2.
Air Laut
:
97 %
Air Tawar
:
3 %,
yang meliputi :
a.
Salju, es, glester
75 %
b.
Air Tanah (Jenuh)
24 %
c.
Air Danau
0,3 %
d.
Butir-butir daerah tak jenuh
0,065 %
e.
Awan, kabut, embun, hujan
0,035 %
f.
Air Sungai
0,030 %
Pergerakan air tersebut dapat dilihat pada
siklus hidrologi berikut.
ETo = c . ETo*
Irigasi
dapat
dihitung
IR = (ET+Pd+P&I)-R
Dimana :
IR = Kebutuhan Air Irigasi (mm/hari)
ET = Kebutuhan Air bagi Tanaman
(mm/hari)
Pd = Kebutuhan Air untuk Persemaian
dan Pengolahan Tanah (mm/hari)
P&I = Perkolasi dan Infiltrasi (mm/hari)
R = Hujan (mm/hari)
Kebutuhan air tanaman (ET) adalah
sejumlah air yang dibutuhkan untuk
mengganti air yang hilang akibat
penguapan. Kebutuhan Air Tanaman
dapat dihitung dengan rumus :
ET = k . Eto
Dimana :
ET = Kebutuhan Air
(mm/hari)
Dimana :
ETo = Evaporasi Potensial (mm/hari)
c
= faktor koresi
Eto* = Evaporasi (mm/hari)
Kebutuhan Air Baku
Air baku adalah air yang dapat berasal
dari sumber air permukaan, cekungan air
tanah dan atau air hujan yang memenuhi
baku mutu tertentu sebagai air baku untuk
air minum. Untuk membuat perkiraan
kebutuhan air baku yang akan datang
diperlukan analisis dan perhitungan
pertambahan penduduk serta perkiraan
sebarannya.
Ketentuan teknis untuk tata cara
pengkajian proyeksi penduduk dijelaskan
sebagai berikut :
1.
Wilayah sasaran studi harus
dikelompokkan ke dalam kategori
wilayah
berdasarkan
jumlah
penduduk.
2.
Proyeksi jumlah penduduk
dihitung dengan metode arithmatik.
3.
Rumus-rumus
perhitungan
proyeksi jumlah penduduk adalah
sebagai berikut:
Pn = Po ( 1 + r.n )
bagi
Tanaman
Dimana :
Pn = Proyeksi jumlah penduduk pada n
tahun (jiwa)
ini
meliputi
studi
Peta topografi,
Peta geologi,
Peta cekungan air tanah (CAT),
dan
Peta hidrogeologi.
Pegunungan pra-tersier
Pegunungan lipatan
Daerah batu gamping
Daerah gungung api
Dataran