Anda di halaman 1dari 3

ANDALALIN

Perumahan Harvest City

B
BA
AB
B II
P
PEEN
ND
DA
AH
HU
ULLU
UA
AN
N
1.1.

Latar Belakang

Pembangunan suatu kawasan dan/atau lokasi tertentu mempunyai pengaruh terhadap


lalu lintas di sekitarnya. Kajian dampak lalu lintas dipergunakan untuk memprediksi
apakah infrastruktur transportasi dalam daerah pengaruh pembangunan tersebut dapat
melayani lalu lintas yang ada (eksisting) ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan
atau ditarik oleh pembangunan tersebut. Jika prasarana yang ada tidak dapat
mendukung pembebanan lalu lintas tersebut maka harus dilakukan kajian penanganan
prasarana atau pengaturan manajemen lalu lintas.
Secara umum telah diterima suatu konsep analisis poluter pays dengan pengertian
bahwa pihak pengembang harus memberikan kontribusi yang nyata di dalam
penanganan dampak lalu lintas sebagai akibat pengembangan suatu kawasan atau lokasi
tertentu.
Rencana Pembangunan Perumahan Harvest City yang berlokasi di Jalan Raya Transyogi
Cileungsi-Jonggol Km 2,5 kecamatan Cileungsi, kabupaten Bogor akan mengakibatkan
terjadinya penambahan pembebanan lalu lintas eksisting akibat mobilitas kendaraan
pengunjung dari dan ke lokasi Perumahan Harvest City. Pembebanan lalu lintas baru
akibat pembangunan tersebut secara langsung akan membawa dampak terhadap
penurunan unjuk kerja jaringan jalan dan persimpangan di sekitar lokasi pembangunan.
Oleh karena itu, diperlukan Studi Kajian Dampak Lalu Lintas sebagai upaya untuk
menentukan alternatif tindakan Manajemen serta Rekayasa Lalu Lintas yang mampu
meminimalkan dampak tersebut.

1.2.

Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud Studi


Maksud dari studi ini adalah untuk melakukan kajian sejauh mana dampak dari
Pembangunan Perumahan Harvest City terhadap lalu lintas di sekitar lokasi dan mencari
upaya penanganan untuk menentukan alternatif tindakan Manajemen serta Rekayasa
Lalu Lintas.

1.2.2. Tujuan Studi


Tujuannya adalah :
1.

Mengidentifikasi unjuk kerja lalu lintas sebelum dan sesudah pengembangan


Perumahan Harvest City;

2.

Memprediksi besarnya tarikan akibat pembangunan Perumahan Harvest City;

3.

Memprediksi permasalahan yang akan timbul setelah pembangunan akibat


peningkatan tarikan dan bangkitan perjalanan;

PPLH-LPPM, IPB
Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB , Darmaga, Bogor 16680
Phone. (0251)8621262, Fax. (0251)8622134, Email: pplh-ipb@indo.net.id

I-1

ANDALALIN
Perumahan Harvest City
4.

Melakukan pengaturan serta optimalisasi terhadap prasarana yang ada guna


meminimalisasi permasalahan lalu lintas di sekitar daerah pembangunan
Perumahan Harvest City;

5.

Menyusun rekomendasi penanganan dampak lalu lintas.

1.3.

Peraturan Perundang-Undangan

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintah Dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Daerah TK. I
dan Daerah TK. II.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas
Jalan.
4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 1993 Tentang Pengadaan
Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan Raya.
5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 62 Tahun 1993 Tentang Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas.
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 1993 Tentang Fasilitas
Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
7. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Lalu lintas dan
Angkutan Jalan.

1.4.

Batasan Pengertian

1.

Tarikan Perjalanan (Trip


Attraction)

Perjalanan yang ditarik oleh suatu kegiatan pada tata guna lahan
tertentu yang dinyatakan dalam tingkat tarikan perjalanan (trip
attraction rates) per satuan intensitas kegiatan atau tata guna
lahan tersebut.

2.

Bangkitan

Jumlah pergerakan yang dibangkitkan oleh suatu tempat atau


kawasan

3.

Pendekat (approach)

Bagian jalan masuk ke persimpangan yang terdiri dari beberapa


bagian sesuai gerakan lalu lintasnya.

4.

Tipe jalan

Tipe jalan yang menunjukkan jumlah lajur, arah lalu lintas, dan
pemisahan. Misalnya tipe jalan 2/2 UD artinya tipe jalan 2 lajur 2
arah dan tidak dipisahkan (undevided) dengan median. Untuk
notasi jalan D artinya dipisahkan median (devided).

5.

Kapasitas ruas jalan

Volume lalu lintas maksimum yang dapat dilayani oleh suatu ruas
jalan pada kondisi tertentu yang dinyatakan dalam satuan mobil
penumpang per jam.

PPLH-LPPM, IPB
Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB , Darmaga, Bogor 16680
Phone. (0251)8621262, Fax. (0251)8622134, Email: pplh-ipb@indo.net.id

I-2

ANDALALIN
Perumahan Harvest City

6.

Satuan mobil penumpang


(smp)

Nilai konversi unit-unit kendaraan ke dalam satuan mobil


penumpang.

7.

Nisbah Volume -Kapasitas


(V/C ratio)

Angka banding antara volume lalu lintas dengan kapasitas ruas


jalan.

8.

Kecepatan

Kecepatan rata-rata (km/jam) dihitung sebagai panjang jalan


dibagi waktu tempuh

PPLH-LPPM, IPB
Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB , Darmaga, Bogor 16680
Phone. (0251)8621262, Fax. (0251)8622134, Email: pplh-ipb@indo.net.id

I-3

Anda mungkin juga menyukai