dengan perusahaan lain, potensinya akan turun jika teknologi tersebut menjadi mudah diakses
dan tersedia bagi semua pihak.
Meskipun sedikit lebih kompleks dibanding teknologi-teknologi terdahulu, IT
memiliki fenomena yang mirip. Fungsi IT cenderung mengarah pada pemindahan data. Sifat
IT sebagai sarana transportasi ini akan lebih menguntungkan jika di sharing, sehingga IT
akan menjadi barang yang mengalami penurunan harga yang sangat cepat.
Saat ini kesempatan untuk meningkatkan keuntungan dari investasi berbasis IT
mengalami trend penurunan. Berdasarkan sejarah, teknologi yang memberikan dampak besar
terhadap perubahan perilaku industri pada suatu titik akan mengalami penurunan karena
waktu perkembangan teknologi tersebut sudah mendekati akhir. Saat ini IT berada pada posisi
penurunan tersebut.
Oleh karena itu, manajemen investasi IT harus melakukan perubahan paradigma
investasi IT. Paradigma investasi yang terus berupaya melakukan investasi IT hanya demi
memperoleh posisi strategis dalam kompetisi menjadi kurang tepat. Seharusnya perusahaan
saat ini lebih berpikir kearah bagaimana memanfaatkan teknologi IT yang sudah dimiliki
untuk dapat menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal.
Pola pikir seperti ini sering disebut sebagai pola defensif. Beberapa perusahaan saat
ini telah melakukan evaluasi terhadap kelemahan-kelemahan yang mereka miliki, bukan
malah melakukan investasi terhadap teknologi baru. Perusahaan berusaha mencari alternatif
yang lebih baik, lebih murah dan sederhana bahkan melakukan outsourcing.
Strategi investasi yang sesuai dengan pola pikir defensif adalah dengan melakukan
penundaan investasi IT hingga pada saat yang tepat. Biasanya, perusahaan kurang sabar dan
takut tertinggal dari kompetitor sehingga investasi IT menjadi membesar. Biaya riset dan
investasi IT akan sangat tingi dan tidak relevan dengan keuntungan yang didapatkan. Dilain
pihak terdapat perusahaan yang memiliki strategi cerdas. Perusahan tersebut dapat
mendapatkan keuntungan lebih dengan cara menunggu sampai teknologi tersebut telah
terstandardisasi dengan baik.
Dengan pola pikir defensif seperti ini, perusahaan tidak akan melakukan investasi
yang berlebihan di IT.
.