PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Transformator.
Selain itu makalah ini dapat ditujukan kepada mahasiswa teknik elektro
khususnya konsentrasi teknik listrik. Transformator sendiri sering ditemui
disekitar kita, dari alat elektronik sampai digunakan pada gardu induk.
Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam klasifikasi
mesin listrik statik yang berfungsi menyalurkan tenaga atau daya listrik dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan
mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet.
Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah
kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Makalah ini disusun berdasarkan dari hasil praktikum pada Kerja Bengkel
Listrik tentang perancangan transformator. Dibuatnya makalah ini supaya
mengerti bagaimana cara merancang transformator supaya didapat hasil yang
mendekati dengan teori yang didapat pada mata kuliah transformator.
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut
antaralain :
1. Bagaimana cara atau prinsip kerja dari transformator?
2. Bagaimana cara perancangan dan pembuatan transformator?
3. Bagaimana cara pengujian beban nol dan hubung singkat pada transformator?
C. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
juga untuk
dan
berfungsi
sebagai
konduktor
tersebut
dengan
tangki
dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus
tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan
Step-Down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada
Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut
Autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa
5.
Transformator isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama
Transformator pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk
memberikan
keluaran
gelombang
pulsa.
Transformator
jenis
ini
menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer
mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi
pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat
arus pada lilitan primer berbalik arah.
D. Prinsip Kerja Transformator
Transformator menggunakan
prinsip
hukum
induksi
Faraday
dan
sisi lain
yangdihubungkan
dengan
beban
disebut
sisi
sekunder.Apabila
Apabila kumparan primer
primer dihubungkan dengan tegangan (sumber),
maka akan mengalir arus
aru bolak-balik I1 pada kumparan tersebut. Oleh karena
kumparan
paran mempunyai inti, arus I1 menimbulkan fluks magnet yang
ang juga berubahubah pada intinya. Akibat
(2.1)
Fluks magnet yang menginduksi GGL induksi ep juga dialami oleh kumparan
sekunder karena merupakan fluks bersama (mutual fluks). Dengan demikian fluks
tersebut menginduksikan GGl induksi es pada kumparan sekunder.
Besarnya GGL induksi pada kumparan sekunder adalah,
=
(2.2)
dimana
Dari persamaan (2.1) dan (2.2) maka akan didapat perbandingan lilitan
berdasarkan GGL induksi,
=
(2.3)
sin(
(2.4)
karena arus yang lewat kumparan akan membangkitkan (fluks) yang sefasa
dengan arus sehingga persamaan fluks menjadi,
=
sin(
90) =
(2.5)
cos(
=
=
=
cos(
sin(
sin(
(2.6)
)
)
=
(2.7)
(2.8)
= 4,44
(2.9)
(2.10)
Jika pada kondisi ideal Ep =V1 dan Es = V2 maka akan berlaku perbandingan
transformasi,
=
(2.11)
(2.12)
BAB III.METODOLOGI
A. Spesifikasi
Spesifikasi dari transformator yang akan dirancang adalah sebuah
transformator satu fasa untuk tegangan input sebesar 220 Volt dan dengan
tegangan output sebesar 15 Volt dengan arus sebesar 10 A.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah trafo sesuai dengan
spesifikasi di atas antara lain:
1. Cutter
2. Alas Kaca
3. Bor Listrik
4. Gergaji kecil
5. Kikir
6. Kern E
83
7. Kern I
83
8. Gunting
secukupnya
secukupnya
secukupnya
13. Sirlack
secukupnya
14. Tenol
secukupnya
secukupnya
secukupnya
C. Rancangan
Pada perancangan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Inti Besi
Untuk inti besi (kern) yang digunakan yaitu berbentuk E dan I.
= 10 A
= 220 V
= 15 x 10 VA= 150 VA
Dengan besar daya dari trafo yang akan dibuat maka akan didapat
ukuran(luas) kern yang akan digunakan.
=
= 15,3
c,c1,c2
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
114
38
19
76
95
19
57
10
11
(3.1)
(3.2)
12
Belitan Sekunder
Jumlah Lilitan
Kumparan Primer
(Np)=N.V
Tap Tegangan
Sekunder (V)
Jumlah Lilitan
Kumparan Sekunder
(Ns)=1,1N.V
110
330
10
220
660
20
30
12
40
15
50
Selanjutnya melilit kawat pada koker dan setelah selesai pasang inti besi ke
koker maka transformator sudah jadi.
13
Resistansi(ohm)
Tap Tegangan
Resistansi (ohm)
0-220 V
20,7
0-9 V
0,92
0-3 V
0,8
0-12 V
0-6 V
0,9
0-15 V
1,1
Dari hasil pengukuran didapat semakin panjang lilitan maka didapat resistansi
yang semakin besar. Hasil ini sesuai dengan persamaan resistansi
=
Dimana
(4.1)
R = resistansi(ohm)
= Hambatan jenis kawat (ohm/m)
L = Panjang kawat (m)
A = Luas Penampang kawat (m2)
Dari persamaan diatas didapat semakin panjang kawat maka resistansinya akan
semakin besar. Sedangkan resistansi berbanding terbalik dengan luas penampang
semakin besar luas penampang maka resistansinya semakin kecil. Dari persamaan
dan hasil pengukuran didapat pada kumparan primer resistansi lebih besar karena
kawat yang digunakan lebih panjang dan luas penampangnya lebih kecil
dibandingkan kumparan sekunder.
14
Pada
Tap Tegangan
G-110 V
800
G-220 V
800
G-0 Primer
800
G-0 Sekunder
800
G-3
800
G-6
800
G-9
1000
G-12
1000
G-15
1000
pengukuran
tahanan
isolasi
didapat
hasil
paling
kecil
besar nilai kebocoran arus (leakage current) yang terjadi pada isolasi belitan atau
kumparan primer, sekunder atau tertier. Kebocoran arus yang menembus isolasi
peralatan listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara
meyakinkan bahwa transformator cukup aman untuk diberi tegangan adalah
dengan mengukur tahanan isolasinya. Kebocoran arus yang memenuhi ketentuan
yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi transformator itu sendiri sehingga
terhindar dari kegagalan isolasi. Pengukuran tahanan isolasi sendiri merupakan
pengukuran yang dilakukan pada 2 kawat atau kabel yang saling di isolasi dengan
kententuanminimal bernilai seribu kali dari nilai tegangan nominal. Berdasarkan
PUIL 1987(Pasal 220.B.1) syarat pengujian tahanan isolasi adalah tahanan isolasi
dari bagian instalasi dalam ruangan yang kering harus mempunyai nilai sekurangkurangnya 1000 ohm per satu volt tegangan nominal.
C. Pengujian Beban Nol
Bila sisi primer diberi tegangan sebesar nilai nominalnya (V1) dan sisi
sekunder terbuka, maka dapat ditentukan daya pada beban nol (Po).
(4.2)
16
Dari hasil pengukuran pada beban nol didapat hasil sebagai berikut,
Tabel 4.3 Hasil pengukuran beban nol
Primer
Tegangan
Sekunder
Masukan
Tap
Vp0
Ip0
Pp0
3V
6V
9V
110 V
110
110
0,15
16,5
2,64
5,5
8,1
11
14,9
220 V
220
220
0,1
22
2,6
5,85
12
15,5
12 V 15 V
V1 = 220
17
Penyelesaian:
P
Karena pada percobaan tidak menggunakan wattmeter tetapi Pp0 merupakan hasil
perkalian V1 dan Ip0 maka tidak dapat diketahui faktor dayanya.
100%
18
Karena sisi sekunder dihubung singkat, maka Ro>>R2 dan Xo>>R2 sehingga
Io<<I2, dengan demikian Io dapat diabaikan, sehingga dapat digambarkan seperti
gambar 4.5.
=
Karena rugi besi sebanding dengan V1 dan pada hubung singkat nilai V1
sangat kecil, maka rugi besi dapat diabaikan.
+
=
Tap
Vpsc
Ipsc
Ppsc
Tap 12 V
15
220
15
0,1
1,5
2A
22
220
22
0,18
3,96
3A
30
220
30
0,21
6,3
4A
37
220
37
0,24
8,88
5A
Menghitung Zek dan Xek serta rugi-rugi tembaga (Cu), sebagai contoh
perhitungan maka diambil contoh dari data pertama padapercobaan hubung
singkat.
Diketahu: V1
= 15 Volt
I1 = 0,1 A
P = 1,5 Watt
19
Penyelesaian:
=
Rek
Zek
= = , = 150
Xek
= 150
Z ek Rek
= 1502 1502
=0
20
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Satelah melakukan berbagai percobaan dan analisis terhadap transformator
yang telah dibuat dan dirancang ini, maka dapat disimpulkan :
1. Transformator merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk
menurunkan atau menaikkan tegangan bolak-balik(AC).
2. Konstruksi dasar transformator terdiri dari kumparan primer dan kumparan
sekunder yang dililitkan pada inti besi yang satu sama lainnya terhubung
secara elektromagnetis
3. Transformator
bekerja
berdasarkan
prinsip
induksi
B. SARAN
Dari perancangan transformator yang telah direalisasikan pada makalah ini,
diharapkan dapat menjadi dasar penelitian lebih lanjut, mengingat banyaknya
keterbatasan yang dihadapi maka diusulkan beberapa saran pengembangan, yaitu :
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Aprili,Ika,
2014,
Makalah
Transformator,http://tugas/MAKALAH/TRANSFORMATO/(TRAFO)/Let's
StudyTogether.html
Astuti,
Asia,
2013,
Transformasi,http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/transformator.html
Berahim, hamzah, 1996, Pengantar Teknik Tenaga Listri, Andi Offset,
Yogyakarta
Djiningrat, Surya,2010,TransformatorSatuFasa,Modul Praktikum TeknikTenaga
Listrik, Hal 26.
Ichsan, 2010,Pembuatan Transformator Sederhana,(http://ichsandi.blogspot.
com/2010/04/pembuatan-transformator-sederhana.html)
Musyaddad,
Anwaarul,
2013,
Laporan
Praktikum
Tentang
Transformator,http://tongkrongananakemo.blogspot.com/2013/04/laporanpraktikum-tentang-transformator.html
Purnomo,
Susanto
Budi,
2011,Menggulung
Transformator/Trafo,
(http://susantronika.blogspot.com/2011/09/menggulung-transformatortrafo.html)
Sumanto,1991,Teori Transformator,Andi Offset,Yogyakarta
Taqiani,
Ahmad,
2013,Transformator,http://softonezero.blogspot.com/2013/11/transformatortrafo.html
Widiyono, Nur, 2012, Dasar-dasar Perhitungan dan Perencanaan Transformator,
http://widypedia.blogspot.co.id/2012/09/dasar-dasar-perhitungan-danperencanaan.html
Zuhal, 1991, Dasar Tenaga Listrik, ITB, Bandung
23