Anda di halaman 1dari 48

PoenyaKu

Rabu, 22 April 2015


Makalah PHBS di tempat umum

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak,
harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah,
semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan
penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi
pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh
dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita
tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang
mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila
jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti
jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang
disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu
bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi

kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?
3. Apa yang d maksud PHBS di tatanan tempat umum ?
4. Apa tujuan PHBS di tatanan tempat umum?
5. Apa manfaat PHBS di tatanan tempat umum?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan !
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) !
3. Mahasiswa dapat mengetahui yang di maksud PHBS di tatanan tempat umum !
4. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan tempat umum
5. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan tempat umum !

BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau
individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang
sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor pelayanan kesehatan.
Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh dalam
kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta
merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang
sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan
pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersamasama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya
keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.
B. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau
aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan
lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan
penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan,
upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu
ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.

Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan : Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment. (Ottawa
Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi
kesehatan sebagai berikut : Health promotion is programs are design to bring about
changewithin people, organization, communities, and their environment . Artinya bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi
kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompokkelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses
pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial budaya
setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi
lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.

Visi dari Promosi Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif
secara ekonomi maupun sosial.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
1.
Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai program dan
sektor yang terkait dengan kesehatan.
2.
Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait
dengan kesehatan.
3.
Meningkatkan
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
Aspek Penting dalam Kesehatan
a)
Lingkungan
b)
Perilaku
c)
Kesehatan
C. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)
1.1 TUJUAN PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu

meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat
serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.

1.2 TATANAN PHBS


PHBS berada di lima tatanan yakni:
a. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
1) Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
2) Memberi bayi ASI eksklusif
3) Menimbang bayi dan balita.
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
5) Menggunakan air bersih.
6) Menggunakan jamban sehat.
7) Memberantas jentik di rumah.
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10) Tidak merokok di dalam rumah.

b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
c.
1)
2)
3)
4)
5)

Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :


Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
Olahraga yang teratur dan terukur.
Memberantas jentik nyamuk.
Tidak merokok.
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
Membuang sampah pada tempatnya.
Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :
Kawasan tanpa asap rokok.
Bebas jentik nyamuk.
Jamban sehat.
Kesehatan dan keselamatan kerja.
Olahraga teratur

d.
1)
2)
3)
e.
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :


Menggunakan jamban sehat.
Memberantas jentik nyamuk.
Menggunakan air bersih.
Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :
Menggunakan air bersih.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
Membuang sampah pada tempatnya.
Tidak merokok.
Tidak meludah sembarangan.
Memberantas jentik nyamuk.
Namun yang akan dibahas disini adalah Penerapan PHBS Ditatanan Tempat Umum

D. Pengertian PHBS di Tempat-tempat Umum


1. Tempat-tempat Umum
Tempat-tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata,
transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olah raga, rekreasi, dan sarana sosial
lainnya.
2. PHBS di Tempat-tempat Umum
PHBS di Tempat-tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung
dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan

perilaku hidup bersih dan sehat serta berperanaktif dalam mewujudkan Tempat-tempat
Umum Ber-PHBS.
E. Tujuan PHBS di Tempat-tempat Umum
1. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di tempat-tempat umum.
2. Meningkatnya tempat-tempat umum sehat, khususnya tempat perbelanjaan, rumah makan,
tempat ibadah dan angkatan-angkatan

F. Manfaat PHBS di Tempat-tempat Umum

Bagi Masyarakat:
Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
Masyarakat mampu mengupayakan lingungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi

Bagi Tempat Umum:


Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebi bersih, indah dan sehat, sehingga

meningkatkan citra tempat umum.


Meningkatkan pendapatkan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari meningkatnya
kunjungan pengguna tempat-tempat umum.

Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota :


peningkatan persentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah

kabupaten/kota yang baik.


Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan
PHBS di tempat-tempat umum.

G. Penjelasan Indikator PHBS di Tempat Umum


1.1 Menggunakan jamban.
a. Pengertian jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit
membersihkannya.
b. Jenis jamban
- Jamban cemplung

penampungan kotoran dan air untuk

Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan
kotoran / tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban
-

cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.


Jamban tangki septik / leher angsa
Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang
berfungsi sebagai wadah proses penguraian / dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi

c.
-

dengan resapannya.
Alasan harus menggunakan jamban
Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
Tidak
mengundang
datangnya
lalat
menjadi

penular

kecacingan,

penyakit

penyakit

kulit dan keracunan.


d. Syarat jamban sehat
Tidak
mencemari

Diare,

infeksi

sumber

atau
Kolera,

air

minum

e.
-

Cara memelihara jamban sehat


Lantai
jamban
hendaknya

selalu

genangan air.
Bersihkan

teratur

(jarak

bersih

penyakit

antara

dan

sehingga

dapat
Thypus,

pencernaan,

secara

yang

Disentri,

saluran

air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter).


Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

jamban

serangga

tidak
ruang

sumber

ada
jamban

dalam keadaan bersih.


- Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
- Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.
- Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).
- Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
f. Menggunakan jamban dengan benar
Ada dua model jamban yaitu jamban jongkok dan duduk. Bila kita menggunakan jamban
duduk jangan berjongkok karena kaki kita akan mengotori jamban apalagi bila kita memakai
-

alas kaki. Perilaku kita sangat merugikan pengguna jamban berikutnya.


Buang air besar dan buang air kecil haruslah di

jamban

untuk

mencegah penularan penyakit, karena tinja dan urine (air kencing) banyak mengandung
-

kuman penyakit.
Menyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang air kecil.

Buanglah sampah ditempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan penuh dengan sampah.
Pengelola Tempat-tempat Umum untuk mengawasi dan memastikan bahwa jamban yang
tersedia selalu dalam keadaan bersih.
1.2

Memberantas jentik di Tempat-tempat Umum.

a.

Alasan memberantas jentik di Tempat-tempat Umum. Tempat-tempat Umum


menjadi bebas jentik dan warga Tempat-tempat Umum serta masyarakat
Tempat-tempat Umum terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui
nyamuk seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.

b. Pengertian memberantas jentik di Tempat-tempat Umum


Memberantas jentik di Tempat-tempat Umum adalah kegiatan memeriksa
tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di Tempat-tempat Umum (bak
mandi, kolam, dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak.
c.

Kegiatan memberantas jentik.


-

Lakukan

Pemberantasan

Sarang

Nyamuk

(PSN)

dengan

cara

3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan


nyamuk).
-

PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong


nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Demam
Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat
perkembangbiakannya.

d. 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
-

Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,


kolam, tatakan pot kembang, dll.

Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol,


lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.

Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat


menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas air kemasan, plastik kresek,dll).

Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :


1)

Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya


memakai obat nyamuk oles/diusap ke kulit, dll.

2) Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.


3) Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.
4)

Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempattempat


yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.

5) Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya


ikan cupang, ikan nila,dll.
6)

Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia, Lavender,


Rosemary dll.

e.

Manfaat Tempat-tempat Umum Bebas Jentik


-

Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan


perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.

Kemungkinan

terhindar

dari

berbagai

penyakit

semakin

besar

seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, atau Kaki


Gajah.
f.
-

Lingkungan Tempat-tempat Umum menjadi bersih dan sehat.

Cara Pemeriksaan Jentik Berkala

Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.

Jika ditemukan jentik, warga Tempat-tempat Umum dan masyarakat Tempat-tempat Umum
diminta untuk ikut menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN

melalui 3 M atau 3 M plus


Mencatat hasil pemeriksaan jentik.

1.3 Menggunakan air bersih.


a.

Alasan harus menggunakan air bersih


Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya haruslah air

bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.
b. Syarat-syarat air bersih
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera (dapat dilihat, dirasa, dicium dan
diraba) antara lain :
1) Air tidak boleh berwarna harus bening / jernih.
2) Air tidak boleh keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran
lainnya.
3) Air tidak boleh berasa, harus bebas dari bahan kimia beracun, tidak berasa asin, tidak berasa
asam, tidak payau, dan tidak pahit.
4) Air tidak boleh berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
5) Air tersebut segar, artinya suhu air tidak melebihi suhu udara luar.
c. Manfaat menggunakan air bersih
1) Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Thypus,
kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
2)

Terhindar dari gangguan teknis seperti pipa air tersumbat, pipa berkarat,

bak air berlumut, lantai kamar mandi berkarat dan berlumut.


3)

Masyarakat pengunjung di tempat-tempat umum terpelihara kebersihan

dirinya.
d. Sumber air bersih
1) Mata air.
2) Air sumur atau air sumur pompa.
3) Air ledeng / perusahaan air minum.
4) Air hujan.
5) Air dalam kemasan.

e.

Cara menjaga kebersihan sumber air bersih


1) Jarak letak sumber air dengan jamban minimal 10 meter.
2) Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar.
3)

Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga

bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus
diplester.
4) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air sekitar sumber
air, tidak ada bercak-bercak kotoran pada lantai-dinding sumur. Ember / gayung pengambil
air tidak berlumut, harus tetap bersih dan tidak diletakan di lantai (ember/gayung digantung
di tiang sumur).
f.

Mengapa

air

bersih

harus

dimasak

mendidih

bila

ingin

diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. Kuman penyakit dalam air mati
pada suhu 100oC (saat mendidih).

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
PHBS di Tempat-tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperanaktif dalam mewujudkan
Tempat-tempat Umum Ber-PHBS.
Diposkan oleh ISMUNANDAR WAHYU K di 03.37
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
1 komentar:
1.
badrus kamali25 April 2016 23.02
sangat bermanfaat untuk tambah wawasan
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

ISMUNANDAR WAHYU K
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2015 (10)
o April (10)

MAKALAH IDENTITAS NASIONAL

MAKALAH SEJARAH BAHASA INDONESIA

MAKALAH GENERASI MUDA DAN BAHAYA NARKOBA

Makalah Kepribadian

Makalah PHBS di tempat umum

Makalah Glikogenesis

Askep Ulkus peptikum

Makalah Konsep Diri

Makalah biolistrik

Askep Bronchopneumonia

Template PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

About

Sitemap

Contact

Disclaimer

CINTA ILMU KESEHATAN


Seputar kesehatan, ilmu kesehatan, ilmu kebidanan, ilmu gizi, Kanker, kecantikan, obat
tradisional, macam-macam manfaat buah dan sayuran

KUMPULAN ASKEB
o
o
o

KTI KEBIDANAN

FARMASI

KEPERAWATAN

GIZI

MANFAAT BUAH DAN SAYURAN

VIDEO

Search...

CINTA ILMU KESEHATAN Ilmu Kesehatan Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)

Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS)
Jessica Angelina 7:39:00 AM Ilmu Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggitingginya.Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan
dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.Harapan tersebut dapat terwujud apabila
masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat
menerapkan PHBS dalam kehidupannya sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, di tempat
kerja. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap
individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
kembali.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok
dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah
satu pilar kesehatan yang menjadi salah satu program deri puskesmas.

B. Tujuan
Dapat mengetahui tenntang PHBS dan program puskesmas di bidang PHBS tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan
merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap
pembiayaan kesehatan.
B. Tujuan
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat berperan serta aktif mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
PHBS berada di lima tatanan :

1. tatanan rumah tangga,


2. tatanan sekolah,
3. tatanan tempat kerja,
4. tatanan tempat umum,
5. tatanan fasilitas kesehatan.
Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
1. persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
2. memberi bayi ASI eksklusif,
3. menimbang bayi dan balita,
4. mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
5. menggunakan air bersih,
6. menggunakan jamban sehat,
7. memberantas jentik di rumah,
8. makan sayur dan buah setiap hari,
9. melakukan aktivitas fisik setiap hari,
10. tidak merokok di dalam rumah.
Indikator PHBS di sekolah antara lain:
1. mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun,
2. mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah,
3. menggunakan jamban yang bersih dan sehat,
4. olah raga yang teratur dan terukur,
5. memberantas jentik nyamuk,
6. tidak merokok,
7. menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
8. membuang sampah pada tempatnya.
Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :
1. kawasan tanpa asap rokok,

2. bebas jentik,
3. jamban sehat,
4. kesehatan dan keselamatan kerja,
5. olah raga teratur.
Indikator PHBS di tempat umum antara lain :
1. menggunakan jamban sehat,
2. memberantas jentik nyamuk,
3. menggunakan air bersih.
Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain :
1. menggunakan air bersih,
2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,
3. membuang sampah pada tempatnya,
4. tidak merokok,
5. tidak meludah sembarangan,
6. memberantas jentik nyamuk.
Untuk meningkatkan kesehatan individu maupun masyarakat kita perlu bersamasama
menerapkan PHBS dalam hidup sehari-hari.
C. Program Kerja Puskesmas Di Bidang PHBS
1. Bidang gizi, misalnya:
a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka.
b. Mempelajari tenteang gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan gizi.
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
d. Melaksanakan program-program

Program perbaikan gizi keluarga melalui kelompok-kelompok penimbangan pos


pelayanan terpadu.

Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori yang cukup
kepada anak-anak umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui.

Memberi vitamin A kepada anak-anak di bawah umur 5 tahun.

2. Bidang kesehatan lingkungan, misalnya:


a. penyehatan air bersih
b. penyehatan lingkungan perumahan
c. penyehatan air buangan/limbah
d. pengawasan sanitasi tempat umum
e. penyehatan makanan dan minuman
3. Bidang KIA, misalnya:
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan
anak prasekolah.
b. Member nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk.
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak.
d. Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil.
e. Penyuluhan keehatan.

f. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada
mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu
berisiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit
ringan.
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
memberikan pendidikan tentang kesehatan.
4. Bidang Keluaga Berencana
a. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi
KIA.
b. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja ada
kesempatan, baik di puskesmas maupun sewaktu mengadakan kunjungan rumah.
c. Memesang IUD, cara penggunaan pil, kondom dan cara-cara lain dengan member
sarananya.
d. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.Puskesmas memiliki program kerja di bidang PHBS yang mencakup
lima sub bidang, yaitu bidang gizi,bidang kesehatan lingkungan, bidang KIA dan bidang
keluarga berencana.
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan di puskesmas, hendaknya menerapkan program-program kerja di
bidang PHBS yang telah direncanakan agar masyarakat dapat mewujudkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat

Author : Jessica Angelina

Share this
Google Facebook Twitter More

Related Posts

Penyebab Penyakit Hemoroid

Anatomi Sistem Pencernaan

Manfaat dan Khasiat Ampuh Daun Talok/Kersen/Seri Buat


Diabetes

Makalah Imunisasi

Next
Cara Mengatasi Varises Secara Alami
Previous
Manfaat Khasiat Bidara Upas Untuk Kesehatan Atau (Herbal)

1 komentar:
komentar
Bidan Anggun
February 8, 2015 at 10:55 PM delete

semoga bernanfaat yah, silahkan share materinya


Reply

Artikel Baru

Kumpulan Judul KTI Kebidanan Terbaru 2016

Kumpulan judul skripsi kebidanan terbaru

Manfaat Khasiat Daun Sirih Bagi Kesehatan

Tips dan Cara Alami Untuk Cepat Hamil

Makalah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia

Farmasetika Dasar

Prosedur Resusitasi Bayi Baru Lahir

Makalah Mola Hidatidosa

Label Pilihan
asam urat askep berat badan ideal buah contoh skripsi kesehatan Diabetes gizi Hipertensi ibu
hamil Ilmu Gizi ilmu kebidanan Ilmu Kesehatan insomnia Kanker kanker serviks Kebidanan
Kehamilan kesehatan kulit kesehatan tubuh kualitas sperma kulit kumpulan skripsi kebidanan
lansia makalah kesehatan makanan manfaat buah dan sayuran mengatasi rambut rontok obat
jerawat obat tradisional Payudara penyakit penyakit jantung penyakit maag sperma Tanaman
Obat Terminologi tetanus Tinggi badan vagina sehat Virus Cytomegalo wanita

TOP 8 INFO KESEHATAN

Kumpulan Judul KTI Kebidanan Terbaru 2016

Kumpulan judul skripsi kebidanan terbaru

Manfaat Khasiat Daun Sirih Bagi Kesehatan

Prosedur Resusitasi Bayi Baru Lahir

Makalah Asuhan Bayi Baru Lahir (neonatus)

Makalah Ketuban Pecah Dini

Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Makalah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia

ADMIN
SAHABAT ILMU KESEHATAN
Google+ Followers
HISTATS

Copyright 2016 CINTA ILMU KESEHATAN All Right Reserved |


Created by Arlina Design
| Distributed By Gooyaabi Templates

oudiens
Langganan
Pos
Komentar

........PENUH INSPIRASI.......
Penguat Hati........Sohib....
1. Kalau kita sering bertemu dengan orang yang pemarah, berbahagialah karena sebenarnya
orang pemarah adalah guru bagi kita untuk belajar sabar.
2. Kalau kita berhadapan dengan orang yang suka menyakiti hati kita, bersyukurlah, karena
sesungguhnya itu adalah tempaan agar kita kuat.
3. Kalau kita selalu berhadapan dengan orang yang sulit, bersyukurlah karena hal itu
mengajarkan kita untuk selalu aware dalam kehidupan.

Jumat, 23 April 2010

Beranda

MAKALAH PHBS
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya kami dapat
menyelesaikan Makalah ini tentang PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
KESEHATAN LINGKUNGAN.
Kedua kalinya Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan
habiibbana wanabiyyana Muhammad saw, yang insya Allah akan diberikan syafaat kapada
kita semua di Yaumil qiyamah nanti. Amiin..
Makalah ini kami disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas, Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada
para dosen mata kuliah tersebut.
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
makalah kami yang akan datang.
Demikian atas perhatianya kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua Amiin
Wassalamualaikum wr.wb
Cimahi, April 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan
2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2.3 Kesehatan Lingkungan
2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan
2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan
2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata
mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung
PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang
harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar
kegiatan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi
dari kondisi fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari
komunitas tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas
lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang
diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan
kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian
kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin
berkuasa dan memiliki harapan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas
perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui pengertian dan komponen lingkungan
1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1.2.3 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan
1.2.4 Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di negara berkembang
1.2.5 Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan kesehatan
lingkungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu. Menurut ahli
cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan menurut ahli teknologi
lingkungan, maka lingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli ekologi berpendapat
bahwa lingkungan sama artinya dengan habitat hewan dan tumbuhan.
Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia. Secara lebnih rinci, lingkungan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu
sebagai berikut :
1. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor factor
tersebut.
2. Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua organisme
hidup seperti binatang dan tumbuh tumbuhan, serta mikroorganisme lain.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara manusia,
yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.
2.2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya
manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Indikator Kesehatan
a. Indikator Positif
Status Gizi
Tingkat Pendapatan
b. Indikator Negatif
Mortalitas (Angka Kematian)
Morbiditas (Angka Kesakitan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan
(Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang
dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca
indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau
mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh
a. NILAI
b. SIKAP
c. PENDIDIKAN/PENGETAHUAN
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka
ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi
bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah
pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
2.3 KESEHATAN LINGKUNGAN
2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga
berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo
S.,2003)
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang
berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter R. L)
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada diantara manusia
dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (World Health
Organization Expert Commite)
Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara komunitas
dengan perubahan yang memiliki potensi bahaya/menimbulkan gangguan
kesehatan/penyakit, serta mencari upaya penanggulangannya (Susanna D. Dkk).
2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan
1. PHBS Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat Kerja
4. PHBS di Tempat-tempat Umum

5. PHBS di Institusi Kesehatan


2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan
a. Perumahan bersih dan sehat
Rumah merupakan salah satu persyaratan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagian
besar waktu kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Persyaratan rumah sehat menjadi
sangat penting. Beberapa faktor-faktor yang ikut berpengaruh dalam pembangunan rumah
antara lain adalah sebagian berikut:
1. Faktor lingkungan
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
3. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat
4. Kebijakan pemerintah
b. Penyediaan air bersih
Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Didalam
tubuh manusia sendiri, sebagaian besar terdiri dari air. Pada orang dewasa mengandung air
sekitar 55-60%,,anak-anak sekitar 65% dan pada bayi 80%. Menurut WHO, di negara maju,
tiap orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang
seperti Indonesia, tiap orang memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari.
c. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
Permasalahan pembuangan kotoran manusia (tinja) semakin meningkat dengan adanya
pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman. Ditinjau dari segi
ilmu kesehatan masyarakat, masalah pembuangan tinja merupakan yang urgen untuk diatasi,
karena tinja dapat menyebabkan penyakit, antara lain typoid, disentri, kolera dll.
d. Penanganan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut dapat
hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri patogen). Selain itu tempat
bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar penyakit(vektor). Oleh karena itu sampah
harus dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat.
e. Penanganan air limbah
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Secara garis besar,
air limbah dapat dibagi menjadi:
Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)
Industrial wastes water (berasal dari industri)
Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)
2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and Safety
Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC) adalah:
1. Pembuatan standar kualitas air dan udara
2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan
4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan
5. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru
6. Pemeliharaan data dasar
7. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang telah dibuat
dapat ditepati.
Adapun kegiatan kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen, yaitu :

a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga


1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Memberantas jentik di rumah
4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5. Tidak merokok
b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Membuang sampah pada tempatnya
c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja
1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok
2. Bebas jentik
3. Jamban Sehat
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Olah raga teratur
d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum
1. Menggunakan jamban sehat
2. Memberantas jentik nyamuk
3. Menggunakan Air Bersih
e. Kegiatan PHBS di institusi kesehatan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang
berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara
manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :
1. Perumahan bersih dan sehat
2. Penyediaan air bersih
3. Penanganan air limbah

4. Penanganan sampah
5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi kebutuhan
sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria kesehatan
pemukiman.
DAFTAR PUSTAKA
http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13
http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres
Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
Diposkan oleh oudiens di 18.34
1 komentar:
1.
ceu ima sisma porinda24 September 2011 21.25
kenalkan aku juga dari brebes... makalah'a bagusss n' psti'a brmnfaat... :)
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Langganan
Pos
Komentar

Cari Blog Ini

Ahlan Wasahlan......In My Blog

My_F@ReNt_GoOd LuCk

Pengikut
Arsip Blog

2010 (3)
o April (3)

Sekilas Keperawatan

MAKALAH PHBS

TENTANG AKU

2009 (1)

Mengenai Saya

oudiens
Berebes City, Central Java, Indonesia
"Tiada hari tanpa memperbaiki diri"
Lihat profil lengkapku

Kesehatan Lingkungan

Home

Fisioanatomi

Pedoman

PPT

Artikel

Makalah

Laporan

Facebook

Twitter

Home Makalah Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak,
harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah,
semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan
penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi
pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh
dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita
tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang
mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila
jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti
jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang

disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu
bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.
B.
1.
2.
3.
4.
5.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?
Bagaimana penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
Apa tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
Apa manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?

C.
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan !
Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) !
Mahasiswa dapat mengetahui penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
Mahasiswa dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan
Mahasiswa dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !

BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau
individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang
sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor pelayanan kesehatan.
Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh dalam
kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta
merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang
sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan
pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersamasama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya
keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

B. Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang


mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau
aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan
lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan
penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan,
upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu
ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan : Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment. (Ottawa
Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi
kesehatan sebagai berikut : Health promotion is programs are design to bring about
changewithin people, organization, communities, and their environment . Artinya bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi
kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan

bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompokkelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses
pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial budaya
setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi
lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.
Visi dari Promosi Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif
secara ekonomi maupun sosial.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
1. Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai program dan
sektor yang terkait dengan kesehatan.
2. Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait
dengan kesehatan.
3. Meningkatkan
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
Aspek Penting dalam Kesehatan
a) Lingkungan
b) Perilaku
c) Kesehatan
C. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)
1.1 TUJUAN PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu

meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat
serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
1.2 TATANAN PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1.
Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
a. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
b. Memberi bayi ASI eksklusif.
c. Menimbang bayi dan balita.
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
e. Menggunakan air bersih.
f. Menggunakan jamban sehat.

g.
h.
i.
j.
2.

Memberantas jentik di rumah.


Makan sayur dan buah setiap hari.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Tidak merokok di dalam rumah.

Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :


a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
d. Olahraga yang teratur dan terukur.
e. Memberantas jentik nyamuk.
f. Tidak merokok.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.

3.

Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :


a. Kawasan tanpa asap rokok.
b. Bebas jentik nyamuk.
c. Jamban sehat.
d. Kesehatan dan keselamatan kerja.
e. Olahraga teratur.

4.

Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :


a. Menggunakan jamban sehat.
b. Memberantas jentik nyamuk.
c. Menggunakan air bersih.

5.

Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :


a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.

Namun yang akan dibahas disini adalah Penerapan PHBS Ditatanan Pelayanan
Kesehatan
D. PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti
rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya
untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan
mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Pelayanan Kesehatan sangat diperlukan

sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan
mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :

Menggunakan air bersih


Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
Menggunakan jamban
Membuang sampah pada tempatnya
Tidak merokok di Institusi Kesehatan
Tidak meludah sembarangan
Memberantas jentik nyamuk

E. Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan


Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Institusi Kesehatan sangat diperlukan
sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit dan mewujudkan Institusi
KesehatanSehat.Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak ikut rnemelihara,
menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi kesehatan Sehat.
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.

F. Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan Kesehatan Tujuan PHBS
di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.

Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.


Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:


Pasien.
Keluarga Pasien.
Pengunjung.
Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
Karyawan di institusi kesehatan.
Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi

Kesehatan yang sehat.


Terhindar dari penularan penyakit.
Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
Peningkatan kesehatan pasien.
Bagi Institusi Kesehatan :
Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan
pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Bagi Pemerintah Daerah :
Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra
Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan
PHBS di Institusi Kesehatan.
Dukungan untuk PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwu-jud apabila ada keinginan dan kemampuan dari para
pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas sektor
terkait
Beberapa contoh perilaku di atas terlihat sangat sederhana, seperti halnya pengertian
PHBS sendiri yang terasa begitu mudah dimengerti, namun diperlukan ketekunan dan
kedisiplinan dalam penerapannya.
Untuk mengoptimalkan promosi tersebut maka para provider kesehatan yang
memiliki andil terbesar untuk menyadarkan masyarakat.
Diharapkan untuk terus berkreasi mensosialisasikan pentingnya perilaku yang tepat
pada masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga
beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara lain :
Mandi dua kali sehari dengan sabun mandi.
Menggosok gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.
Buang air besar dijamban/WC
Mencuci tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan sabun
Membuang sampah ditempat sampah
Mengganti pakaian sekali sehari dan pakaian jangan tetrlalu sempit
Pakaian dicuci sampai bersih dengan sabun cuci
Memetong kuku setiap minggu
mencuci rambut minimal dua kali seminggu atau setiap kali rambut kotor
Tidur dengan waktu yang cukup

DAFTAR PUSTAKA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilakuhidup-bersih-dan-sehat ,diakses pada 29 September 2013)
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih

dan

Sehat

(PHBS).

(Online),

act=program&id=12 ,diakses pada 29 September 2013)

(http://www.promosikesehatan.com/?

Promosi Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan ,diakses pada


29 Septeber 2013)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung
PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang
harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar
kegiatan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi
dari kondisi fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari
komunitas tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas
lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang
diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan
kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian
kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin
berkuasa dan memiliki harapan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas
perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui pengertian dan komponen lingkungan
1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1.2.3 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan
1.2.4 Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di negara berkembang

1.2.5 Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan kesehatan


lingkungan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu. Menurut ahli
cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan menurut ahli teknologi
lingkungan, maka lingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli ekologi berpendapat
bahwa lingkungan sama artinya dengan habitat hewan dan tumbuhan.
Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia. Secara lebnih rinci, lingkungan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu
sebagai berikut :
1. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor factor
tersebut.
2. Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua organisme
hidup seperti binatang dan tumbuh tumbuhan, serta mikroorganisme lain.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara manusia,
yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.
2.2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya
manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Indikator Kesehatan
a. Indikator Positif

Status Gizi
Tingkat Pendapatan
b. Indikator Negatif
Mortalitas (Angka Kematian)
Morbiditas (Angka Kesakitan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan
(Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang
dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca
indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau
mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh
a. NILAI
b. SIKAP
c. PENDIDIKAN/PENGETAHUAN
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka
ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi
bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah
pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
2.3 KESEHATAN LINGKUNGAN
2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga
berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo
S.,2003)
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang
berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter R. L)
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada diantara manusia
dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (World Health
Organization Expert Commite)
Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara komunitas
dengan perubahan yang memiliki potensi bahaya/menimbulkan gangguan
kesehatan/penyakit, serta mencari upaya penanggulangannya (Susanna D. Dkk).
2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan
1. PHBS Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat Kerja
4. PHBS di Tempat-tempat Umum
5. PHBS di Institusi Kesehatan
2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan
a. Perumahan bersih dan sehat
Rumah merupakan salah satu persyaratan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagian
besar waktu kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Persyaratan rumah sehat menjadi
sangat penting. Beberapa faktor-faktor yang ikut berpengaruh dalam pembangunan rumah

antara lain adalah sebagian berikut:


1. Faktor lingkungan
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
3. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat
4. Kebijakan pemerintah
b. Penyediaan air bersih
Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Didalam
tubuh manusia sendiri, sebagaian besar terdiri dari air. Pada orang dewasa mengandung air
sekitar 55-60%,,anak-anak sekitar 65% dan pada bayi 80%. Menurut WHO, di negara maju,
tiap orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang
seperti Indonesia, tiap orang memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari.
c. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
Permasalahan pembuangan kotoran manusia (tinja) semakin meningkat dengan adanya
pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman. Ditinjau dari segi
ilmu kesehatan masyarakat, masalah pembuangan tinja merupakan yang urgen untuk diatasi,
karena tinja dapat menyebabkan penyakit, antara lain typoid, disentri, kolera dll.
d. Penanganan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut dapat
hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri patogen). Selain itu tempat
bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar penyakit(vektor). Oleh karena itu sampah
harus dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat.
e. Penanganan air limbah
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Secara garis besar,
air limbah dapat dibagi menjadi:
Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)
Industrial wastes water (berasal dari industri)
Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)
2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and Safety
Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC) adalah:
1. Pembuatan standar kualitas air dan udara
2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan
4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan
5. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru
6. Pemeliharaan data dasar
7. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang telah dibuat
dapat ditepati.
Adapun kegiatan kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen, yaitu :
a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Memberantas jentik di rumah
4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5. Tidak merokok
b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah

1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun


2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Membuang sampah pada tempatnya
c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja
1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok
2. Bebas jentik
3. Jamban Sehat
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Olah raga teratur
d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum
1. Menggunakan jamban sehat
2. Memberantas jentik nyamuk
3. Menggunakan Air Bersih
e. Kegiatan PHBS di institusi kesehatan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang
berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara
manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :
1. Perumahan bersih dan sehat
2. Penyediaan air bersih
3. Penanganan air limbah
4. Penanganan sampah
5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi kebutuhan
sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria kesehatan
pemukiman.

DAFTAR PUSTAKA
http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13
http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres
Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via
email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di
Creating Website
Ketikkan em

Diposkan oleh Syarif Udin di 20.49


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Label: Makalah
1 komentar:
1.
Administrasi Kelas SD27 Februari 2016 19.05
kesehatan merupakan nikmat yang utama,trimakasih atas informasi PHBS ,untuk
mengimformasikan di keluarga,sekolah dan masyarakat.
BalasHapus
Muat yang lain...
Pages (10)1234

go green

Random
Comment
Recent
Artikel Terkait
Artikel Terbaru
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kondisi
dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Me...

PPT Jamban sehat


Di PPt ini terdapat ketentuan tentang kriteria jamban sehat, kerugian tidak memiliki
jamban, dan syarat membuat jamban sehat. Untuk lebih l...

Artikel Radiasi Handphone


Zaman semakin canggih serta teknologi semakin maju. Beberapa merk handphone
sudah banyak yang bermunculan serta berbagai macam ben...

Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Air Kran


Laporan ini berisikan bagaimana cara pengambilan sampel air yang baik dan benar.
Sehingga sempel air yang akan di uji di laboratorium terse...

Laporan Praktikum Pemeriksaan DO dan BOD


Ini adalah laporan praktikum pemeriksaan DO dan BOD. DO (Dissoved Oxygen)
pemeriksaan oksigen telratut didalam air, bila kadar DO pada air ...

Laporan Praktikum Pemeriksaan Angka Kuman Pada Makanan Dan Minuman


Dengan Metode Pour Plate
Laporan ini berisikan cara kerja pemeriksaan angka kuman dalam makanan dan
minuman, sehingga kita bisa mengetahui apakah makanan dan mi...

Laporan Praktikum Pemeriksaan Zat Organik

Laporan Praktikum Pemeriksaan Zat Organik adalah pemeriksaan zat organik yang
terdapat pada dalam air oleh KMnO4 dalam suasana asam dan jug...

Laporan Praktikum Pemeriksaan TDS Dan TSS


Ini adalah laporan praktikum pemeriksaan TDS dan TSS. Total suspended solid atau
pendataan tersuspensi total (TTS) adalah residu dari padat...

Laporan Asiditas dan Alkalinitas


Laporan yang berisikan Asiditas dan Alkalinitas. Asiditas adalah hasil dari adanya
asam lemah seperti H2 PO4-, CO2, H2S. Alkalinitas adalah...

PPT Sanitasi Air


Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan ba...

Mengenai Saya

Syarif Udin
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (38)
o Agustus (29)

Persyaratan Kualitas Air Minum

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Paka...

Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum

Pengertian Filariasis, Plasmodium, dan Toxoplasma

Pengertian Helmint Ascariasis, Thypus Abdominalis ...

Pengertian Hepatitis, Tetanus, Difteri, dan Pertus...

Pengertian Campak, Demam BerdarahDengue, dan Tuber...

Pengertian Patofisiologi Dan Patofisioanatomi, Inf...

Laporan Perkenalan Alat

PPT Daur Ulang Sampah Kertas

PPT Sanitasi Air

PPT Pencemaran Limbah

PPT Pengelolahan Limbah Kertas

PPT PHBS

PPT Jamban sehat

PPT Pencemaran Udara

PPT Sampah Padat

Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Artikel Radiasi Handphone

Artikel Berbagai Masalah Pencemaran Lingkungan

Laporan Praktikum Teknik Inokulasi Bakteri

Laporan Praktikum Pemeriksaan Bakteri Colifrom Dan...

Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Air Kran

Laporan Praktikum Pengenalan dan Sterilisasi Alat

Laporan Praktikum Pemeriksaan Angka Kuman Pada Mak...

Makalah Pencemaran Tanah

Makalah Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penangg...

Makalah Patofisioanatomi Penyakit-Penyakit Menular...

o Juli (9)

Instruction

Kategori

artikel

Fisioanatomi

Laporan

Laporan Kimia

Laporan Mikrobiologi

Makalah

Pedoman

Penyakit Menular

Peraturan Perundangan

PPT

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template


Copyright 2011. Kesehatan Lingkungan - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai