Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Seperti pada
gaya
ini
disebabkan
oleh
perpendekan
elastis
pada
balok
terjadinya
momen
yang
berbalik
arah
akibat
A. Metode Pratekan
Untuk memberikan tekanan pada beton pratekan dilakukan sebelum
atau setelah beton dicetak/dicor. Kedua kondisi tersebut mebedakan
sistem pratekan, yaitu Pre-Tension (pratarik) dan Post-Tension (pascatarik).
Pratarik
Pada cara ini, tendon pertama-tama ditarik dan diangkur pada
abutmen tetap. Beton dicor pada cetakan yang sudah disediakan dengan
melingkupi tendon yang sudah ditarik tersebut. Jika kekuatan beton sudah
mencapai yang disyaratkan maka tendon dipotong atau angkurnya
dilepas. Pada saat baja yang ditarik berusaha untuk berkontraksi, beton
akan tertekan. Pada cara ini tidak digunakan selongsong tendon.
Pascatarik
Dengan cara yang sudah disediakan, beton di cor disekeliling
Transfer
Tahap
transfer
adalah
tahap
pada
saat
beton
sudah
mulai
bekerja
sehingga
momen
yang
bekerja
adalah
minimum,
Servis
Kondisi Service (servis) adalah kondisi pada saat beton pratekan
Beton
Beton adalah campuran air, semen dan agregat serta suatu beban
yang
digunakan
untuk
beton
prategang
adalah
yang
mempunyai kekuatan tekan yang cukup tinggi dengan nilai fc antara 3045 Mpa. Kuat tekan yang tinggi diprelukan untuk menahan tegangan
tekan pada serat tertekan, pengangkuran tendon, mencegah terjadinya
keretakan, mempunyai modulus elastisitas yang tinggi dan mengalami
rangka lebih kecil.
Baja
Baja yang dipakai untuk beton prategang dalam taktik ada empat
macam, yaitu :
1. Kawat tunggal (wires), biasanya digunakan untuk baja prategang pada
beton prategang dengan sistem pratarik.
2. Untaian Kawat (strand), biasanya digunakan untuk baja prategang
untuk beton prategang dengan sistem pascatarik
3. Kawat Batangan (bars), biasanya digunakan untuk baja prategang pada
beton prategang dengan sistem pratarik.
seperti
tulangan
memanjang,
sengkang,
tulangan
untuk