Anda di halaman 1dari 4

ILUSTRASI PENGGUNA ESTIMASI SELISIH

Untuk mengilustrasikan konsep dan metodologi sampling variabel, kita telah memilih
estimasi selisih dengan menggunakan pengujian hipotesis karena relatif sederhana.
1. Merencanakan Sampel dan Menghitung Ukuran Sampel dengan Menggunakan
Estimasi Selisih
Menyatakan Tujuan Pengujian Audit
Tujuan pengujian audit adalah untuk menentukan apakah piutang usaha sebelum
mempertimbangkan penyisihan piutang tak tertagih mengandung salah saji yang

material.
Memutuskan Apakah Sampling Audit Dapat Diterapkan
Sampling audit diterapkan dalam konfirmasi piutang usaha karena besarnya jumlah

piutang usaha.
Merumuskan Kondisi Salah Saji
Kondisi salah saji merupakan kesalahan klien yang ditentukan melalui konfirmasi

setiap akun atau prosedur alternatif.


Merumuskan Populasi
Ukuran populasi ditentukan melalui perhitungan. Perhitungan yang akurat jauh lebih
penting dlam sampling variabel karena ukuran populasi mempengaruhi secara

langsung ukuran sampel batas presisi yang dihitung.


Merumuskan Unit Sampling
Unit sampling adalah suatu akun dalam daftar piutang.
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi
Jumlah salah saji yang bersedia diterima auditor merupakan pertanyaan tentang
materialitas.
Menetapkan Risiko yang Dapat Diterima
Audito menetepkan dua risiko :
a) Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (Acceptable risk of
incorrect acceptance/ARIA), yaitu risiko menerima bahwa piutang usaha adalah
benar, padahal sebenarnya mengandung kesalahan penyajian material. ARIA
dipengaruhi oleh risiko audit yang dapat diterima, hasil pengujian pengendalian
dan pengujian substansif atas transaksi, prosedur analitis, dan signifikansi relatif
piutang usaha dalam laporan keuangan.
b) Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah (Acceptable risk of
incorrect rejection/ARIR), yaitu risiko untuk menolak bahwa piutang usaha tidak
benar, padahal sebenarnya tidak mengandung kesalahan penyajian material.
ARIR dipengaruhi oleh biaya tambahan pengambilan ulang sampel.

Mengestimasi Salah Saji dalam Populasi


Estimasi ini memiliki dua bagian :
a) Estimasi titik estimasi yang diharapkan. Auditor memerlukan estimasi dimuka
atas titik estimasi populasi bagi estimasi selisih, seperti ketika mereka
memerlukan estimasi tingkat pengecualian populasi untuk sampling atribut.
b) Melakukan estimasi deviasi standar populasi dimuka variabilitis populasi.
Untuk menentukan ukuran sampel awal, auditor memerlukan estimasi di muka
atas variasi salah saji dalam populasi seperti yang diukur oleh deviasi standar

populasi.
Menghitung Ukuran Sampel Awal
Ukuran sampel awal dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

2. Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur


Memilih Sampel
Karena memerlukan sampel acak (selain PPS), auditor harus menggunakan salah
satu metode pemilihan sampel probabilistik guna memilih 100 item sampel untuk

konfirmasi.
Melaksanakan Prosedur Audit
Dalam konfirmasi salah saji adalah selisih antara respons konfirmasi dan saldo klien
setelah merekonsiliasi semua perbedaan waktu serta kesalahan pelanggan. Dalam
situasi nonrespons, salah saji yang ditemukan dengan prosedur alternatif akan
diperlakukan serupa dengan salah saji yang ditemukan melalui konfirmasi.

3. Mengevaluasi Hasil
Generalisasi dari Sampel ke Populasi
Secara konseptual, estimasi nonstatistik dan estimasi selisih akan melakukan hal
yang sama menggeneralisasi dari sampel ke populasi. Meskipun kedua metode itu
mengukur kemungkinan salah saji populasi berdasarkan hasil sampel, estimasi
selisih menggunakan pengukuran statistic untuk menghitung batas keyakinan.
Emapat langkah menggambarkan perhitungan batas keyakinan ;
a) Menghitung taksiran poin dari total kesalahan penyajian. Taksiran poin adalah
ekstrapolasi langsung dari salah saji dalam sampel kesalahan saji dalam
produksi.
b) Menghitung taksiran standar deviasi populasi. Standar deviasi populasi adalah
ukuran statistik dari variabilitas nilai setiap item dalam populasi. Jika ada

sejumlah besar variasi dalam nilai item populasi, deviasi standar akan lebih besar
dibandingkan jika variasinya kecil. Deviasi standar memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap interval presisi yang dihitung
c) Menghitunng precision interval. Interval presisi dihitung dengan menggunakan
rumus statistik. Hasilnya adalah berupa ukuran dolar dari ketidakmampuan
memprediksi salah saji populasi yang sebenarnya karena pengujian didasarkan
pada sampel, bukan pada populasi secara keseluruhan. Pengaruh perubahan
setiap faktor meskipun faktor-faktor lainnya tetap konstan yaitu :
Jenis Perubahan

Pengaruhnya terhadap Interval


Presisi yang Dihitung

Meningkatkan ARIA

Menurun

Meningkatkan titik estimasi salah saji

Meningkat

Meningkatkan deviasi standar

Meningkat

Meningkatkan ukuran sampel

Menurun

d) Menghitung confidence limit. Auditor menghitung batas keyakinan, yang


mendefinisikan interval keyakinan, dengan mengombinasikan titik estimasi dari
total salah saji dan interval presisi yang dihitung pada tingkat keyakinan yang
diinginkan.

Menganalisis Salah Kesalahan Penyajian


Auditor harus mengevaluasi kesalahan penyajian untuk menentukan penyebab setiap
salah saji dan memutuskan apakah perlu memodifikasi model risiko audit.

Memutuskan Akseptabilitas Populasi


Jika menggunakan metode statistik, maka untuk memutuskan apakah suatu populasi
dapat diterima auditor bergantung pada aturan keputusan sebagai berikut:
a) Jika interval keyakinan dua sisi untuk salah saji sepenuhnya berada dalam salah
saji yang dapat ditoleransi berupa plus dan minus, terima hipotesis bahwa nilai
buku tidak disalahsajikan dalam jumlah yang material.
b) Jika terjadi sebaliknya, terima hipotesis bahwa nilai buku disalahsajikan dalam

jumlah yang material.


Tindakan Apabila Hipotesis Ditolak
Jika satu atau kedua batas keyakinan terletak diluar rentang salah saji yang dapat
ditoleransi, populasi dianggap tidak dapat diterima. Tindakan yang akan diambil

auditor adalah sama seperti untuk sampling nonstatistik, kecuali estimasi yang lebih
baik terhadap salah saji populasi telah dibuat. Jika interval presisi yang dihitung
melampaui salah saji yang dapat ditoleransi, auditor tidak akan mengharuskan

pembukuan disesuaikan.
Analisis
Penggunaan ARIR yang kecil akan menyebabkan ukuran sampel menjadi lebih besar
ketimbang jika ARIR-nya sebesar 100 persen. Auditor dapat menggunakan ARIR
untuk mengurangi kemungkinan harus meningkatkan ukuran sampel jika deviasi
standar atau titik estimasi lebih besar dari yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai