: Nn. M
: 13 Tahun
: Makassar
: Perempuan
: Islam
: Siswa
: Bonto-Bonto
: 21 Januari 2016
: Jabbar
2. ANAMNESIS LENGKAP
A. Keluhan Utama
B. Anamnesis Terpimpin
: Compos Mentis
: nyeri regio epigastrium
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tidak Dilakukan
6. DIAGNOSIS
- INKONTINENSIA URIN KRONIK
7. PENATALAKSANAAN
A. Pengobatan farmakologi yang diberikan :
B comp. B6 2x1, B1 2x1, Papaverin 3x1
B. Pengobatan non farmakologi yang dianjurkan kepada pasien antara lain : Jika
sedang sementara membuang air kecil, tahan sedikit lalu dibuang, setelah itu
ditahan lagi lalu di buang. Begitu seterusnya hingga kantong kencing sudah dirasa
kosong.
8. PEMBAHASAN
INKONTINENSIA URIN KRONIK
A. Definisi
Keluarnya urin yang tidak dapat dikendalikan atau dikontrol yang secara
objekstif dapat diperlihatkan dan dapat menjadi maslaah untuk sosial atau
higienis
B. Klasifikasi
Berdasarkan sifat irreversibelnya, inkontinensia urin dapat dibagi menjadi
dua kelompok yaitu :
a. Inkontinensia Urin Akut (Transient Incontinence)
Terjadi secara mendadak, kurang dari 6 bulan dan biasanya berkaitan
dengan kondisi sakit akut atau iatrogenik dimana menghilang jika kondisi
akut tersebut di tangani.
b. Inkontinensia Kronik (Persisten)
Inkontinensia urin ini tidak berkaitan dengan kondisi aut dan
berlansung lama. (lebih dari enam bulan). Ada 2 Penyebab kelainan
yang melatar belakangi inkontinensia kronik (persisten) ini, yaitu
Menurunnya kapasitas kandung kemih atau hipeaktif dan karena
kegagalan pengosongan kandung kemih akibat lemahnya kontraksi
otot detrusor. Inkontinensia tipe ini dibagi lagi menjadi beberapa
bagian atau tipe lagi, antara lain :
i.
ii.
iii.
iv.
C. ETIOLOGI
a. Inkontinensia Urin tipe stress
- Peningkatan tekanan di dalam perut
iii.
iv.
b. Pemeriksaan
- Cough Stress Test
- Cytoscopy
G. PENATALAKSANAAN
a. Inkontinensia Urin tipe stres
b. Inkontinensia urin tipe urge
c. Inkontinensia urin tipe overflow
d. Inkontinensia tipe campuran (mixed)