Pembahasan
1. PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sejak berdiri tahun 1995 senantiasa mengabdikan
diri untuk bangsa dan negara Indonesia, serta mendorong perkembangan
perekonomian nasional dengan menyediakan energi listrik yang bermutu tinggi, andal
dan ramah lingkungan. Dengan visi menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik
Indonesia yang terkemuka dengan standar kelas dunia, PJB tiada henti berbenah dan
melakukan inovasi dengan tetap berpegang pada kaidah tata kelola perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance/GCG).
PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) adalah anak perusahaan dari PT. PLN Persero.
2. PT. PJB adalah salah satu pembangkit listrik terbesar yang ada di indonesiasebagai
pembangkit listrik tentu saja barang yang dijual adalah energy listrik.
3. PLN yang membeli energi listrik adalah P2B (Pusat Pengatur Beban)
yang menjadi konsumen dari PT. PJB UP Paiton adalah
a. GI Krian
b. GI Kraksaan
c. GI Situbondo
4. Sarana penjualannya adalah Kwh meter, jumlahnya ada 3
Ada di folder
5. GENERATOR
TIPE
PABRIK
RATING
KAPASITAS: 473.000 kVA
ARUS
: 15.172 AMPERE
TEGANGAN
: 18.000 VOLT
PUTARAN
: 3000 rpm
FREKUENSI
: 50 Hz.
FAKTOR DAYA : 0,85 LAGGING
TEKANAN GAS HYDROGEN: 4,2 Kg/cm2
PENGUAT GENERATOR
SISTEM
: PENGUAT STATIS DGN THYRISTOR
TIPE
: FULL BRIDGE
RATING
: 1,920 kW
VOLTAGE
: 490 VOLT
RATING (EACH) : 4.050 AMPERE
SISTEM PENDINGIN
LILITAN STATOR : DIDINGINKANLANGSUNG DG AIR
INTI STATOR
: DIDINGINKAN DENGAN H2 GAS
LILITAN ROTOR : DIDINGINKAN DENGAN H2 GAS
6. proses pembangkitan PLTU
10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater
sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan
untuk memutar turbin.
11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis generator akan
berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah
yang menghasilkan energi listrik.
12. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan
beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.
13. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
14. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar.
Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada
akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
Cara Penjualan
Cara penjualannya adalah adanya spesifikasi dari apa yang dijual semisal PT. PJB
menjual energi listrik yang dilihat adalah tegangan, frekuensi, dan urutan fasa. Dan
juga dalam penjualan terdapat timbangan (alat ukur) untuk syarat jual beli yang sah.
7. PERJANJIAN JUAL BELI LISTRIK
1. Mempunyai tegangan kerja yang sama
Dengan adanya tegangan kerja yang sama diharapkan pada saat diparalel dengan beban
kosong power faktornya.
a) Dengan power factor 1 berarti tegangan antara 2 generator persisi sama .jika 2
sumber tegangan itu berasal dari dua sumber yang sifatnya statis misal dari battery
atau
transformator
maka tidak akan ada arus antara kedunya. Namun karena dua sumber merupakan
sumber tegangan yang dinamis (generator) Maka power factornya akan terjadi
deviasi naik dan turun secara periodic bergantian dan berlawanan. Hal ini terjadi
karena adanya sedikit perbedaan sudut phase yang sesekali bergeser karena factor
gerak dinamis daripenggerak.Itu bisa dibuktikan dengan membaca secara bersamaan
Rpm dari misal dua Generator dalam keadaan sinkron Generator 1 mempunyai
kecepatan putar 1500 dan generator.
b) mempunyai kecepatan putar 1501 maka terdapat selisih 1 putaran / menit Dengan
perhitungan
1/1500
360
derajat
maka
terdapat
beda fase 0,24 derajat dan jika dihitung selisih teganan sebesar cos phi 0,24 derajat x
tegangan nominal (400 V) tegangan nominal (400 V) dan selisihnya sekitar V dan
selisih tegangan yang kecil cukup mengakibatkan timbulnya arus sirkulasi antara 2
buah generator tersebut dan sifatnya tarik menarik. Dan itu tidak membahayakan.
Dan pada saat dibebani bersama sama maka power faktornya akan relative sama
sesuai dengan power faktor beban. Memang sebaiknya dan idealnya masing masing
generator menunjukkan power factor yang sama. Namun jika terjadi power factor
yang berbeda dengan selisih tidak terlalu banyak tidak terjadi akibat apa apa.
Akibatnya
salah
satu
generator
yang
mempunyai
nilai
power.
Factor rendah akan mempunyai nilai arus yang sedikit lebih tinggi. Yang penting
diperhatikan adalah tidak melebihi arus nominal dan daya nominal dari generator.
Pada generator yang akan diparalel biasanya didalam alternatornya ditambahkan
peralatan yang dinamakan Droop kit . Droop kit ini berupa current transformer yang
dipasang. disebagian lilitan dan outputnya disambungkan ke AVR. Droop kit ini
berfungsi untuk mengatur power factor berdasarkan besarnya arus beban, Sehingga
pembagian beban KVAR diharapkan sama pada KW yang sama.
Didalam dunia industri dikenal 2 buah system frekuensi yaitu 50 hz dan 60 hz Dalam
operasionalnya sebuah generator bisa saja mempunyai frekuensi yang fluktuatif
(berubah ubah) karena factor factor tertentu. Pada jaringan distribusi dipasang alat
pembatas frekuensi yang membatasi frekuensi pada minimal 48,5 hz dan maksimal
51,5 Hz. Namun pada Generator pabrik over frekuensi dibatasi sampai 55 Hz
sebagai overspeed.Pada saat hendak paralel, dua buah generator tentu tidak
mempunyai frekuensi yang sama persis. Jika mempunyai frekuensi yang sama persis
maka generator tidak akan bisa parallel karena sudut phasanya belum Sesuai, salah
satu harus dikurang sedikit atau dilebihi sedikit untuk mendapatkan sudut phase yang
tepat. Setelah dapat disinkron dan berhasil sinkron baru kedua generator mempunyai
frekuensi yang sama-sama persis.
8.
Ada di folder
9.
Kerja Electric Governor Agar Putaran Mesin Tetap Stabil Pada Berbagai Level Beban
Governor system terdiri menjadi 3 bagian :
1. Governoor Control
Yaitu bagian yang mengontrol secara elektronik dan membandingkan antara input
berupa pulse dari magnetic pick-up dengan output berupa tegangan DC yang
menggerakan actuator
2. Governoor Actuator
Yaitu bagian yang menggerakan mekanisme fuel pump yang mengatur pembukaan
katup bahan bakar sehingga putaran mesin dapat naik atau turun
3. Magnetic Pick Up
Yaitu peralatan yang dapat menbangkitkan tegangan antara 5 50 VAC dengan
frekuensi sebesar 1000-2750 Hz. Dengan dasar induksi magnetic yang timbul
dikarenakan perputaran flywheel dimana terdapat gigi gigi antara 118 teeth sampai
148 teeth.
System Kerja:
1. Dalam keadaan running dan beban kosong engine di set dalam putaran 1500 Rpm
atau setara dengan 50 Hz.
2. Jika terjadi kenaikan beban pada generator maka arus yang mengalir ke stator
membuat perlawanan/ interaksi terhadap main rotor sehingga timbul gaya yang
sifatnya melawan dan menghambat putaran. Dengan demikian poros diesel generator
cenderung menurun putarannya karena beban tersebut. Semakin besar beban yang tiba
tiba masuk semakin kuat dan semakin turun putaran generator.
3. Melalui tranducer berupa magnetic pick up ini frekuensi impulse yang terbaca
menjadi ikut turun. Melalui referensi pulse, MPU ini dibaca dan di compare oleh
speed control. Karena sudah di set sedemikian rupa pada impulse 2,75 KHz akan
berputar pada 1500 Rpm. Maka jika terjadi penurunan impulse maka sesaat/ segera
speed control memerintahkan actuator untuk menabahkan sudut buka fuel sehingga
kecepatan ditambah sampai MPU mengirimkan sinyal pulse sebesar 2,75 KHz.
Dengan berbagai level beban maka didapat speed yang konstan. Waktu dan reaksi
yang dibutuhkan unutk kembali ke putaran nominal dapat diatur melalui setela
Proporsional, Diferensial dan Integral yang ada pada speed control.
4. Jika pada saat beban tinggi kemudian ada pengurangan beban yang tiba tiba atau
perlahan, maka terjadi pengurangan arus listrik yang ada pada stator generator.
Sehingga interaksi perlawanan medan magnet berkurang. Dengan demikian putaran
poros generator cenderung naik karena beban lebih ringan. Maka terjadi kenaikan
impulse pada MPU, segera speed control memerintahkan actuator untuk mengurangi
sudut buka fuel, sehingga kecepatan berkurang dan mendekati putaran nominal.
5. Demikian terus berkelanjutan berulang ulang sehingga dapat disimpulkan putaran
generator dan frekusensi generator akan tetap dengan berbagai level beban.
10.
Jika generator tersebut dalam keadaan beban kosong ,maka generator yang
tegangannya yang lebih rendah mempunyai Power factor leading. Pada saat leading
ini kw generator akan Minus dan bisa dikatakan Reveverse Power. Asal nilai reverse
powernya tidak mencapai lebihdari 5 % ( sesuai setting standar) maka tidak ada hal
yang dikhawatirkan. Hanya saja jika akan terjadi arus sirkulasi antar genset yang
cukup besar. Kondisi ini juga bisa dinamakan Los Of Excitation dimana dalam
beberapa modul memiliki fitur proteksi ini dan di setting pada nilai 10 %
Dan jika generator dalam keadaan berbeban kurang lebih 50 % maka Masing masing
generator akan menunjuk power factor yang berlainan .yang tegangannya lebih besar
akan menunjuk lebih induktif .Sebagai contoh :Beban motor listrik mempunyai power
factor 0,85 , maka diperkirakan generator yang awalnya tadi mempunyai tegangan
yang lebih besar akan menunjukkan power factor 0,7 dan generator yang awalnya
tegangan lebih rendah akan menunjuk 1.
Berbeda lagi jika beban bertambah sampai 80 100 % , maka penujukkan power
factor akan berbeda yang semula PF nya 0,7 berubah menjadi 0,8 dan yang semula PF
nya 1 menjadi 0,9 . Sehingga meskipun Tegangannya berbeda sebelum sinkron maka
setelah sinkron tegangannya seakan akan sama , yang membedakan adalah besarnya
arus excitasi yang akan merubah besarnya power factor. Dan dalam kondisi diatas
dapat disimpulkan bahwa perbedaan tegangan masih diperbolehkan sampai batas
tidak terjadi reverse power pada saat beban kosong dan tidak terjadi over current pada
saat beban penuh.
Peralatan
Instrumentasi
Untuk
Proses
Double
Sinkronisasi
Voltmeter
Double
Menampilkan
Frequency
nilai
frekuensi
dari
Meter
kedua
sumber
AC.
Synchroscope
Alat yang digunakan untuk mengetahui sudut phase dari kedua sumber. Terdiri dari
jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar tersebut berada pada posisi tepat
di jam 12, maka sudut phase dari kedua sumber sama dengan nol dan dapat dikatakan
kedua
Phase
sumber
sefase,
dalam
Sequence
sudut
phase
yang
sama.
Indikator
Alat ini sama dengan yang digunakan untuk mengetahui sequence phase dari motor
induksi. Dilengkapi dengan jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar
searah jarum jam, maka dapat dikatakan memiliki sequence positif RST dan jika
berputar
sebaliknya
ber-sequence
negative
atau
RTS.
Namun biasanya peralatan Phase Sequence tidak diikut sertakan di panel sinkron.
11. Adapun struktur organisasi PT. PJB UP Paiton adalah sebagai berikut :
MG
Ee
QM
Aa
eU
P
n
ea
nn
rn a j
ua
g s se
P
a i
il r i
an l i
ur r
j e
n
r
g
t y
a n
t o
General Manager
&
c
Mengelola Unit Pembangkit Paiton meliputi Peningkatan Kinerja Operasi dan Kompetensi
SDM Unit Pembangkitan sehingga mampu memproduksi tenaga listrik dengan efisien, mutu
dan keandalan yang tinggi dengan tetap memperhatikan aspek komersial, dengan harga jual
kompetitif sesuai kontrak kinerja yang ditetapkan oleh direksi PT. PJB (Pembangkitan Jawa
Bali).
Kerja (SMK3), Sistem Manajemen Lingkungan (SML), sistem manajemen mutu dan
manajemen resiko.
Manajer Operasi
Merencanakan, memonitor dan mengevaluasi program di bidang operasi dan pengendalian
bahan bakar yang mencakup penentuan dan penilaian kualitas ( efektifitas dan efisiensi )
pelaksanaan pengendalian operasi UP Paiton serta mengmupulkan data dan mengevaluasi
pelaksanaan bidang operasi dan bahan bakar.
-
Manajer Pemeliharaan
Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan bidang pengendalian dan
pemeliharaan agar selalu siap beroperasi setiap saat sehingga mampu mendukung upaya
pencapaian sasaran Unit Pembangkitan Paiton sesuai dengan kontrak kinerja yang
ditetapkan direksi.
-
serta
Supervisor Senior K3
Membantu manajer dalam menyusun rencana anggaran bidang lingkungan
serta
Manajer Logistik
Merencanakan, menentukan, dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran proses produksi listrik secara kontinyu di UP Paiton.
-