PENDAHULUAN
Irritable
Bowel
utama
difokuskan
pada
gejala-gejala
yang
muncul
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau Sindroma Kolon Iritabel (SKI)
merupakan gangguan sistem gastrointestinal bersifat kronis yang ditandai oleh
nyeri atau sensasi tidak nyaman pada abdomen, kembung dan perubahan
kebiasaan buang air besar. Penyakit ini didasari oleh perubahan psikologis dan
fisiologis yang mempengaruhi regulasi sistem gastrointestinal, persepsi viseral
dan integritas mukosa.2
Irritable bowel disease merupakan gangguan fungsional pada saluran
cerna bagian bawah berupa adanya nyeri perut, distensi dan gangguan pola
defekasi tanpa gangguan organik. Gejala-gejala IBS biasanya tidak spesifik,
gejalanya biasanya seperti gejala yang sering ditunjukkan pada hampir semua
individu.4
2.
EPIDEMIOLOGI
Kejadian dari IBS mencapai 15 % dari penduduk Amerika, hal ini
didasarkan pada gejala yang sesuai dengan kriteria IBS. Kejadian IBS lebih
banyak pada perempuan dan mencapai 3 kali lebih besar dari laki-laki. Prevalensi
IBS bisa mencapai 3,6-21, 8 % dari jumlah penduduk dengan rata-rata 11 %.1
3. ETIOLOGI
Sampai saat ini tidak ada teori yang menyebutkan bahwa IBS disebabkan
oleh salah satu faktor saja. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya IBS
4. PATOFISIOLOGI
nyeri antara lain adanya buang air besar yang cair dan peningkatan frekuensi
buang air besar saat timbulnya nyeri. Untuk kriteria Manning, gejala yang
sering didapat pada penderita IBS yaitu :1
-
sakitnya
Nyeri lebih dari 6 bulan
Nyeri hilang setelah defekasi
Nyeri meningkat jika stress dan menstruasi
IBS Predominan Diare
Diare pada pagi hari sering dengan urgensi
Biasanya disertai rasa sakit dan hilang setelah defekasi
IBS Predominan Konstipasi
Terutama wanita
Defekasi tidak lampias
Biasanya feses disertai lender tanpa darah
6. GEJALA KLINIS
Gejala klinik dari IBS biasanya bervariasi diantaranya nyeri perut,
kembung, dan rasa tidak nyaman di perut. Gejala lain yang menyertai biasanya
perubahan kebiasaan defekasi dapat berupa diare, konstipasi atau diarea yang
diikuti dengan konstipasi. Diare terjadi dengan karakteristik feses yang lunak
dengan volume yang bervariasi. Konstipasi dapat terjadi beberapa hari sampai
bulan dengan diselingi diare atau defekasi yang normal. Selain itu pasien juga
sering mengeluh perutnya terasa kembung dengan produksi gas yang berlebihan
dan melar, feses disertai mucus, keinginan defekasi yang tidak bisa ditahan dan
perasaan defekasi tidak sempurna. Gejalanya hilang setelah beberapa bulan dan
kemudian kambuh kembali pada beberapa orang.7
7. DIAGNOSIS
Diagnosis dari IBS berdasarkan atas kriteria gejala, mempertimbangkan
demografi pasien (umur, jenis kelamian, dan ras) dan menyingkirkan penyakit
organik. Melalui anamnesis riwayat secara spesifik menyingkirkan gejala alarm
(red flag) seperti penurunan berat badan, perdarahan per rektal, gejala nokturnal,
riwayat keluarga dengan kanker, pemakaian antibiotik dan onset gejala setelah
umur 50 tahun.7
Tidak ada tes diagnosis yang khusus, diagnosis ditegakkan secara klinis.
Pendekatan klinis ini kemudian dipakai guideline dengan berdasarkan kriteria
diagnosis untuk IBS diantaranya kriteria Rome III dan kriteria Manning. Menurut
kriteria Rome III, nyeri perut atau rasa tidak nyaman setidaknya 3 hari per bulan
dalam 3 bulan terakhir dihubungkan dengan 2 atau 3 simptom berikut: 7
-
Gejala lain :
o
Adanya mukus/lendir
Kembung
10
8. DIAGNOSIS BANDING
Beberapa penyakit harus dipikirkan sebagai diagnosis diferensial dari IBS
karena penyakit-penyakit ini juga mempunyai gejala yang lebih kurang sama
dengan IBS. Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan untuk mencari
penyebab nyeri perut dapat dilihat pada tabel berikut.1
Tabel 3. Daftar pertanyaan untuk diagnosis IBS1
11
Gejala
Pemeriksaan
Prognosis
IBS
IBS
merupakan
gangguan
fungsional
tanpa disertai adanya
inflamasi atau ulseratif
pada saluran cerna
Pasien dengan IBS dapat
disertai
lendir
pada
fesesnya tapi tidak ada
darah
Pasien IBS lebih banyak
menderita konstipasi atau
konstipasi yang diselingi
dengan diare
Tes feses, X-ray dan
endoskopi
tidak
menunjukan kelainan
IBS tidak berbahaya dan
tidak
menimbulkan
komplikasi kanker
IBS
IBD adalah suatu kondisi
yang
digambarkan
sebagai suatu inflamasi
dal ulserasi pada saluran
cerna
Pasien
dengan
IBD
biasanya menderita diare
yang disertai darah
Pasien biasanya lebih
banyak menderita diare
dibandingkan
dengan
konstipasi
Tampak kelainan pada Xray dan endoskopi
IBD adalah penyakit
serius
dengan
efek
samping yang besar dan
dapat
berkembang
menjadi kanker
9. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan IBS meliputi modifikasi diet, intervensi psikologi, dan terapi
farmakologi. Ketiga bentuk pengobatan ini harus berjalan bersamaan. Dalam
12
psikodinamik
atau
interpersonal
dan
cognitive
13
10. PENCEGAHAN
-
Hindari stress.
11. PROGNOSIS
14
DAFTAR PUSTAKA
.
1. Manan C, Syam AF. Irritable bowel syndrome (IBS). Dalam: Sudoyo AW,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiadi S, editor. Buku Ajar
IlmuPenyakitDalam. Edisi IV. Jakarta: FK UI. 2010. \h.583-0
2. Jacobus D. Irritable Bowel Syndrome (IBS) -
Diagnosis
15
16