30
Ha :
km/jam
Ha :
< 70
A B
1 2
g. Ada perbedaan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Q yang diajar
dengan model pembelajaran A, B, dan C.
H0 : 1 = 2 = 3
Ha : paling tidak ada satu rata-rata berbeda dari yang lain
h. Ada hubungan yang signifikan antara skor matematika dasar dan skor
statistika dasar.
0
Ha :
0
H0 :
2. Apa perbedaan antara kesalahan tipe I dan kesalahan tipe II dalam
pengujian statistika?
Kesalahan tipe I adalah menolak H0 padahal H0 itu benar, sebaliknya jika
kita menerima H0 padahal H0 itu salah, maka kita akan melakukan
kesalahan tipe II.
3. Mengapa pada pengujian statistika sering hanya digunakan kesalahan tipe
I ()?
Taraf signifikansi () adalah besarnya batas toleransi dalam menerima
kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Besarnya nilai
bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa
besarnya kesalahan yang akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut
sebagai daerah kritis pengujian (critical region of test) atau daerah penolakan
(region of rejection).
B, atau B lebih baik daripada A, maka uji yang kita lakukan adalah uji satu
pihak. Hipotesis ini diturunkan dari teori.
5. Apa makna derajat kebebasan?
Derajat kebebasan adalah jumlah amatan dalam populasi dikurangi jumlah
pembatasan amatan dalam populasi tersebut. Misalnya jumlah tiga
bilangan X, Y, dan Z adalah 10. Jika kita menentukan nilai X = 4, Y = 3,
maka nilai Z adalah tertentu, yaitu 3, tidak mungkin nilai yang lain. Jika X
= 2, Y = 7, maka nilai Z pasti = 1. Berarti dari tiga variabel (X, Y, Z) hanya
dua variabel yang dapat kita ubah-ubah dengan bebas, sedangkan
variabel ketiga nilainya tertentu. Dengan demikian, rumus df = N-jumlah
pembatasan, dalam hal ini df = n-1.
6. Pada uji statistika statistika satu sampel, mengapa rumus derajat
kebebasan df = n-1?
Mengacu pada penjelasan pada soal nomor 6, jika kita mempunyai jumlah
anggota sampel n, maka kita akan dapat melakukan pengubahan dengan
bebas sebanyak n-1.
7. Diketahui populasi tinggi badan (X) 30 orang mahasiswa jurusan tertentu
sebagai berikut.
Nomor
Nomor
Nomor
Tinggi
Tinggi
Tinggi
mahasis
mahasis
mahasis
(inc)
(inc)
(inc)
wa
wa
wa
1
63
11
65,5
21
59
2
76,5
12
69,5
22
73,5
3
70
13
64,6
23
72,5
4
68,5
14
66
24
60
5
63
15
63,5
25
70
6
58
16
67,5
26
60,5
7
72,5
17
69,5
27
66
8
67
18
68,5
28
59
9
65,5
19
58,5
29
64,5
10
70
20
65,5
30
75
a. Hitunglah x!
x = 66,42
b. Pilihlah dua sampel tinggi badan mahasiswa secara acak dengan
pengembalian, dan hitunglah rata-rata tinggi kedua sampel!
Bandingkan rata-rata tinggi sampel dan rata-rata tinggi populasi!
Karena ada 30 buah anggota populasi, maka akan ada 30 cara dimana
tinggi badan pertama dipilih dan juga 30 cara dimana tinggi badan
3
71-74
0,1
60-63
64-67
68-71
71-74
x o
s
n
t=
t = (144,64-140)/(13,22/5)
t = 1,75
Harga t tabel pada 5% dengan df = 25-1 = 24 adalah 2,064
t hitung < t tabel, dengan demikian H0 diterima; rata-rata IQ mahasiswa adalah 140.
9. Berikan kondisi kapan kita melakukan uji hipotesis menggunajan uji t
atau uji z!
Uji t untuk sampel kecil n 30, uji z untuk sampel besar n > 30.
10. Kerjakan soal-soal latihan dalam Buku Statistika untuk Penelitian
karangan Sugiono halaman 113 nomor soal 1-8 (soal terlampir)!
Soal-soal buku sugiono halaman 113
Jawab :
1) Kapan teknik statistik Binomial, chi kuadrat satu sampel, test run dan
t-test satu sampel digunakan dalam uji hipotesis.
- Teknik statistik Binomial
Digunakan untuk uji hipotesis satu sampel, populasi terdiri atas dua
kelompok atau kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah
sampelnya kecil (kurang dari 25).
- Chi kuadrat satu sampel
Digunakan untuk uji hipotesis satu sampel, populasi terdiri atas dua
kelas atau lebih, datanya nominal dan sampelnya besar.
- Test run
Digunakan untuk uji hipotesis satu sampel, datanya ordinal yang
dapat digunakan untuk mengukur urutan suatu kejadian.
- t-test satu sampel
Digunakan dalam uji hipotesis satu sampel, datanya interval atau
ratio.
2) Tuliskah rumus-rumus statistik pada uji Chi Kuadrat, test run, dan ttest satu samppel.
- Chi Kuadrat
f of h 2
x =
i=1
Test run
r
Z=
n 1n 2
+1 0,5
( 2.n 1+n
2 )
2n 1 n 2(2 n1 n 2n1n 2)
( n 1+n 2 )2 (n 1+n 21)
x=
t=
t=
6,38
1,6
20
t=
1,7
=4,53
0,38
Karena thitung lebih besar dari ttabel, maka hipotesis nol yang
menyatakan produktivitas padi 8 ton/ha ditolak sehingga dapat
dinyatakan bahwa produktivitas padi tidak sama dengan 8 ton/ha.
b. Produktivitas padi paling sedikit 5 ton / ha
H0 : 5
Ha : < 5
Menghitung t
x o
s
n
t=
t=
6,35
1,6
20
t = 3,46
Selanjutnya membandingkan antara thitung dengan ttabel
dk = 20 -1 = 19
ttabel dengan uji satu pihak adalah 1,729
thitung jatuh pada penerimaan Ha, oleh karena itu maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Produkyivitas padi kurang dari 5 ton/ha.
c. Produktivitas padi paling tinggi 10 ton/ha
H0 : 10
Ha : > 10
Menghitung t
x o
s
n
t=
t=
6,310
1,6
20
t = - 9,73
Selanjutnya membandingkan antara thitung dengan ttabel
dk = 20 -1 = 19
ttabel dengan uji satu pihak adalah 1,729
fo
fh
fo - fh
(fo - fh)2
f of h 2
1
2
Jumla
h
16
10
13
13
3
-3
9
9
0,69
0,69
26
26
18
1,38
10
No
fo
fh
fo - fh
725
475
725
725
75
-125
2
3
120
0
800
600
300
725
-425
Juml
ah
290
0
290
0
(fo - fh)2
225.62
5
5.625
15.625
180.62
5
427.50
0
f of h
311,21
7,76
21,55
249,13
589,65
11
20
Z=
.14
+ 1)0,5
( 2.16
16+14
= 1,331
Sx =
X2
N
15.764261094116
15(151)
248.92 = 15.77
13
2
y
N
Sy =
t=
t=
t=
15.66464952576
15(151)
211.34 = 14.54
s1
s
s
+ 2 2 r 1
n1 n2
n 1
X 1 X 2
248.92 211.34
15.77 14.54
+
2.0 .307
15
15
15 15
69.7364.06
5.67
21.29
s2
( )( )
n2
)(
= 0,26
Model
pembelajara
n tradisional
78
55
95
57
60
80
50
83
90
70
50
80
48
65
85
Model
pembelajaran
baru
74
45
88
65
64
75
41
68
80
64
43
82
55
57
75
Tanda
+
+
+
+
-
Model
pembelajaran
baru
74
45
88
Beda
-4
-10
-7
Tanda jenjang
Jenjan
+
g
2,5
-2,5
12,5
-12,5
7
-7
15
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
57
60
80
50
83
90
70
50
80
48
65
85
+8
+4
-5
-9
-15
-10
-6
-7
+2
+7
-8
-10
9,5
2,5
4
11
14
13
5
7
1
7
9,5
12,5
+9,5
+2,5
-4
-11
-14
-13
-5
-7
+1
+7
+20
-9,5
-12,5
-100
n( n+1)
4
n ( n+1 ) (2 n+1)
24
T
T T
T
z=
65
64
75
41
68
80
64
43
82
55
57
75
Jumlah
15(15+1)
4
15 (15+ 1 ) (2.15+1)
24
20
z=
z=
2060
310
= - 0,129
Pada taraf signifikasi 5% (uji dua pihak, berarti 0,025), maka harga z
tabel = 1,96. Harga z hitung 0,129 lebih kecil dari harga z tabel
(0,129 < 1,96), dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. Jadi, tidak
ada perbedaan hasil belajar antara siswa pada satu pasangan yang
diajar dengan model pembelajaran tradisional dan siswa pada
pasangan lain yang diajar dengan model pembelajaran baru.
12. Kerjakan soal-soal latihan dalam Buku Statistika untuk Penelitian
karangan Sugiono halaman 208 nomor 1-3 (soal terlampir).
1) Apakah yang dimaksud dengan pengujian hipotesis komparatif.
Tuliskan rumus-rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis
komparatif tersebut.
Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang menyatakan perbandingan
satu satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
16
17
2
X
N
Sx1 =
15.2022062890000
15(151)
681,38 = 26,10
2
X
N
Sx2 =
t=
t=
t=
15.282940036240400
15(151)
29526,66 = 171,83
s21
s22
s
+ 2 r 1
n1 n2
n 1
X1+ X 2
681.38 29526.66
26.10
+
2.0 .307
15
15
15
113.33+ 401.33
s
2
n
2
( )( )
514.66
119.96
)(
171.83
15
= 4.29
Sebelum
F
Membeli
Tidak
membeli
Jumlah
60
160
sesudah
F total
Tetap
berubah
135
45 + 90
85
70 + 15
220
220
115 + 105
A D 1
90 15 1
AD
Jadi
Jadi 2hitung = 52,15
90 15
5476
52,15
105
19
20