: TERMODINAMIKA II
DOSEN PEMBIMBING
: FARADIBA, M.Sc
Berkala Fisika
Vol. 12 , No. 4, Oktober 2009, hal 161 170
1. Masalah yang diangkat dalam jurnal tersebut diatas adalah : Perhitungan kembali atau
pengkoreksian tekanan gas ideal untuk plasma yang dilakukan oleh Yubero et al
(2007) dan penerapan langsung pada plasma korona argon dengan denisitas dan
temperatur tinggi.
2. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengetahui perbedaan tekanan sebagai
fungsi denisitas pada gas panas dan plasma khususnya pada plasma korona argon
3. Dalam jurnal ini ditemukan hal baru bahwa tekanan plasma selalu lebih kecil dari
P=
P gas
24
hasil penentuan tekanan yang menggunakan data Yubero et al (disingkat dengan PPY)
dengan tekanan yang menggunakan data Nur
plasma yang sama sekitar 1000 K, diperoleh nilai PPN = 20 PPY. Hal ini dapat
dijelaskan pada kondisi plasma korona Nur densitas dapat dikondisikan jauh lebih
besar. Hal lain yang berpengaruh adalah daya yang digunakan dalam pembangkitan
plasma. Pada Yubero at al, densitas n = 2.68677741025 atom m 3, temperatur sekitar
1000 K sedangkan pada penelian Nur temperatur 1000 K untuk densitas n =
5541025 atom m3.
4. Pemecahan masalah yang dilakukan dengan menenukan solusi yaitu dengan dua
tahapan yaitu Tahapan pertama dilakukan perhitungan secara analitik untuk
mendapatkan koreksi terhadap perumusan hubungan antara tekanan, densitas dan
temperatur dalam gas ideal untuk kondisi gas menjadi plasma. Perhitungan ini
megunakan fungsi-fungsi termodinamika dalam gas seperti entropi, entalpi, energi
bebas Helmholtz, energi bebas Gibs dan fungsi-fungsi partisi partikel dalam Plasma.
Tahapan berikutnya adalah menggunakan formula yang diperoleh untuk diterapkan
pada plasma korona argon. Data temperatur sebagai fungsi densitas ini merupakan
data skunder dari penelitian Nur (1997) dengan akuisisi data dilakukan melalui teknik
spektroskopi dan memanfaatkan pelebaran spektrum karena interaksi Van der Waals.
Tekanan dalam plasma yang diperoleh melalui formula tekanan terkoreksi terhadap
gas dibandingkan dengan tekanan gas dengan menggunakan persamaan gas ideal.
Hasil perhitungan analitik juga diterapkan untuk menentukan tekanan dalam gas
panas dan plasma pada plasma argon yang dibangkitkan dengan gelombang mikro
pada tekanan awal gas sebesar 1 atm, hasil penelitian Yubero et al.
5. Implikasinya adalah terjadinya perbedaan hasil perhitungan tekanan pada gas panas
dan pada plasma korona argon untuk penelitian Yubero et al dan penelitian Nur hanya
dengan tingkat denisitas tekanan yang berbeda dan pada temperatur yang sama yaitu
pada Yubero at al, densitas n = 2.68677741025 atom m 3, temperatur sekitar 1000 K
sedangkan pada penelian Nur temperatur 1000 K untuk densitas n = 5541025 atom
m3.
6. Jika paper ini dilanjutkan maka kelompok kami akan meneliti koreksi tekanan pada
plasma dengan menggunakan unsur lain dengan menggunakan metode yang sama
namun dengan mengubah tingkat denisitas tekanan, temperatur dan juga daya yang
digunakan membangkitkan plasma tersebut. Karena dilihat dari jurnal yang kami
baca, yang ketiga faktor diatas mempengaruhi tingkat tekanan plasma.