Lapkas Peb
Lapkas Peb
PEB + ANEMIA
Disusun Oleh :
Yenda Cahya E. P 2009730117
Pembimbing :
dr. Eko H. Susanto, Sp.OG
BAB I
LAPORAN KASUS
1.1
IDENTITAS
Nama
: Ny. E
Umur
: 19 tahun
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
: Sukanagara
Tanggal Masuk RS
: 24 Oktober 2016
No. CM
: 767368
1.2
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Os mengaku hamil 9 bulan, mengeluh sakit kepala sejak 1 hari SMRS.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
G1P0A0 hamil 9 bulan datang melalui IGD Kebidanan RSUD Cianjur melalui
rujukan dari Puskesmas dengan keluhan Sakit kepala sejak 1 hari yang lalu, disertai
tekanan darah 180/100 mmHg. Os merasakan mulas, penglihatan kabur disangkal ,
nyeri epigastrium disangkal . Os mengatakan tidak ada keluar ketuban atau air-air dan
tidak ada perdarahan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat hipertensi sebelum kehamilan
disangkal.
puskesmas.
RIWAYAT HAID
Pertama kali haid saat berusia 12 tahun, teratur, sering terasa sakit saat haid
namun setelah menikah sudah jarang sakit saat haid, durasi haid 5 hari, siklus 28 hari,
HPHT: 27 Januari 2016, TP: 4 Oktober 2016
RIWAYAT ALERGI
Tidak memiliki alergi terhadap suhu, makanan, minuman, obat, dll.
RIWAYAT OPERASI
Belum pernah operasi
RIWAYAT KB
Belum pernah mengikuti program KB
1.3
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
: Baik
KESADARAN
: Compos Mentis
TANDA VITAL
3
Suhu
: 36.50C
Pernapasan
: 21 kali/menit
Nadi
Mata
Hidung
Mulut
Leher
STATUS LOKALIS
Thorax
o I: Dinding dada simetris
o P: Teraba getaran di seluruh lapang paru
o P: Sonor
o A: Vesikuler (+/+), Ronkhi basah (-/-), Wheezing (-/-)
Extremitas
o
Atas
STATUS OBSTETRI
Abdomen
Inspeksi : Tampak perut membuncit
o
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
PD
Pemeriksaan Lab
24/10/16 19:18
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-SD
PDW
MPV
Protein Urin
Hasil
4.7
18.2
3.10
11.4
198
58.6
15.2
25.9
47.1
15.3
8.4
Positif (++)
Nilai Rujukan
12-16
37-47
4.2-5.4
4.8-10.8
150-450
80-94
27-31
33-37
37-54
9-14
8-12
Negatif
Satuan
g/dl
%
106/L
103/L
103/L
fL
pg
%
fL
fL
fL
Mg/dl
Hasil
4.5
18.0
3.05
10.4
220
59.0
14.8
25.0
42.1
Nilai Rujukan
12-16
37-47
4.2-5.4
4.8-10.8
150-450
80-94
27-31
33-37
37-54
Satuan
g/dl
%
106/L
103/L
103/L
fL
Pg
%
fL
25/10/16 08:18
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-SD
Morfologi Darah Tepi
Eritsorit
Leukosit
Trombosit
Kesan
Usul
26/10/16 09:43
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
PDW
CHCM
Hasil
9.4
28.3
3.70
10.9
191
63.0
18.8
29.9
22.4
15.3
28.7
Nilai Rujukan
12-16
37-47
4.2-5.4
4.8-10.8
150-450
80-94
27-31
33-37
37-54
9-14
33-37
Satuan
g/dl
%
106/L
103/L
103/L
fL
Pg
%
fL
fL
g/dl
Hasil
10.4
30.6
4.27
16.9
194
66.9
22.0
32.8
24.3
5.9
30.2
Nilai Rujukan
12-16
37-47
4.2-5.4
4.8-10.8
150-450
80-94
27-31
33-37
37-54
9-14
33-37
Satuan
g/dl
%
106/L
103/L
103/L
fL
Pg
%
fL
g/dl
g/dl
Hasil
10.6
Nilai Rujukan
12-16
Satuan
g/dl
27/10/16 13:50
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
HDW
CHCM
28/10/16 04:38
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-SD
PDW
MPV
30.3
4.31
17.9
193
70.4
22.7
32.0
38.1
15.3
8.2
37-47
4.2-5.4
4.8-10.8
150-450
80-94
27-31
33-37
37-54
9-14
8-12
%
106/L
103/L
103/L
fL
Pg
%
fL
fL
fL
Hasil
10.6
30.3
4.31
17.9
193
70.4
22.7
32.0
38.1
15.3
8.2
Nilai Rujukan
12-16
37-47
4.2-5.4
4.8-10.8
150-450
80-94
27-31
33-37
37-54
9-14
8-12
Satuan
g/dl
%
106/L
103/L
103/L
fL
Pg
%
fL
fL
fL
Hasil
10.6
30.3
4.31
17.9
193
70.4
22.7
32.0
38.1
15.3
8.2
Positif (+)
Nilai Rujukan
12-16
37-47
4.2-5.4
4.8-10.8
150-450
80-94
27-31
33-37
37-54
9-14
8-12
Negatif
Satuan
g/dl
%
106/L
103/L
103/L
fL
Pg
%
fL
fL
fL
mg/dl
29/10/16 05:08
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-SD
PDW
MPV
30/10/16 06:14
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-SD
PDW
MPV
Protein Urin
Riwayat Persalinan
N
Tempat
Penolon
bersalin
Thn
Ater
Jenis
Penyuli
Persalina
JK
Anak
Keadaan
n
1
Kehamila
n sekarang
Diagnosis
Ibu
Bayi
Observasi TTV
Protab PEB
Follow Up
Waktu
25/10/16
Follow Up
S : Anemis(+), Sesak (-), Sakit kepala (+), Mual (-), Muntah (-),
Penglihatan Kabur (-) , Mulas (+)
O : KU/KS : Sakit Ringan/ CM
TD :180/100 mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 21x/menit, DJJ:
140x/menit, His: (-), TFU: 31cm, edema (-), reflek patella(+)
A: G1P0A0 part Aterm kala 1 fase laten dengan PEB + Anemia
P:
Nifedipine 3x10mg
Dopamet 3x500mg
Terpasang DC
26/10/16
27/10/16
Nifedipine 3x10mg
Dopamet 3x500mg
Terpasang DC
28/10/16
Nifedipine 3x10mg
Dopamet 3x500mg
Dexamenthasone 2x1
Terpasang DC
O : KU/KS : Baik/ CM
TD :130/80 mmHg, Nadi: 88x/menit, RR: 21x/menit,
A: P1A0 post op SC 1 a/i PEB + Anemia
P:
Cefotaxime 2x1
Metronidazole 3x500
Kaltrof supp
RL+MgSO4 kolf IV
Aff DC
S : Nyeri pada luka jahitan (+), lemas (+), pusing (-)
29/10/16
O : KU/KS : Baik/ CM
TD :150/100 mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 21x/menit
A: P1A0 post op SC 2 a/i PEB + Anemia
P:
30/10/16
Dopamet 3x500mg
Cefotaxime 2x1
Metronidazole 3x500
Kaltrof supp
RL+MgSO4 kolf V
Cek proteinuria
S: Nyeri pada luka jahitan (-), luka jahitan kering (+), lemas (-),
pusing (-)
O : KU/KS : Baik/ CM
TD :150/100 mmHg, Nadi: 78x/menit, RR: 19x/menit,
A: P1A0 post op SC 3 a/i PEB + Anemia
P:
Dopamet 3x500mg
Cefadroxil 2x1
SF 1x1
Prognosis
Dubia ad Bonam
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.
DEFINISI
Preeklampsia adalah kelainan malafungsi endotel pembuluh darah atau vaskular
yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu,
mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang
menimbulkan terjadinya hipertensi, edema nondependen, dan dijumpai proteinuria
300mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif saat
pengambilan urin sewaktu (Brooks MD, 2011).
II.
EPIDEMIOLOGI
Klasifikasi Preeklampsia
Dari berbagai gejala, preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia ringan dan
preeklampsia berat.
1. Kriteria preeklampsia ringan :
Hipertensi dengan sistolik/diastolik > 140/90 mmHg, sedikitnya enam jam
pada dua kali pemeriksaan tanpa kerusakan organ.
Proteinuria > 300 mg/24 jam atau > 1 + dipstik.
Edema generalisata yaitu pada lengan, muka, dan perut.
2. Preeklampsia berat dibagi menjadi : preeklampsia berat tanpa impending eclampsia
dan preeklampsia berat dengan impending eclampsia.
Kriteria preeklampsia berat :
a. Tekanan darah sistolik/diastolik > 160/110 mmHg sedikitnya enam jam
pada dua kali pemeriksaan. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu
b.
hamil sudah dirawat di rumah sakit dan telah menjalani tirah baring.
Proteinuria > 5 gram/24 jam atau > 3 + dipstik pada sampel urin sewaktu
kapsula glisson.
g. Edema paru dan sianosis.
h. Hemolisis mikroangipatik
karena
meningkatnya
enzim
laktat
11
dehidrogenase.
i. Trombositopenia ( trombosit < 100.000 mm3)
j. Oligohidroamnion, pertumbuhan janin terhambat, dan abrupsio plasenta.
k. Gangguan fungsi hepar karena peningkatan kadar enzim ALT dan AST.
III. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Etiologi terjadinya preeklampsia hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Terdapat
banyak teori yang ingin menjelaskan tentang penyebab preeclampsia tetapi tidak ada
yang memberikan jawaban yang memuaskan.Tetapi, ada beberapa faktor yang
berperan, yaitu:
yang
mendukung
berperannya
faktor
genetik
pada
penderita
Disfungsi endotel
Kerusakan sel endotel vaskuler maternal memiliki peranan pada terjadinya
preeklampsia.
Kerusakan
endotel
vaskular
pada
preeklampsia
dapat
12
IV.
PENATALAKSANAAN PREEKLAMSIA
1.
Penanganan Umum
Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan
2.
3.
Berat
Ringan
istirahat
Rawat RS:
MgSO4
Oksigen
Anti hipertensif
Eklamsia
Rawat RS:
Anti konvulsan
MgSO4
Oksigen
Anti hipertensif
13
Gejala berkurang
progresif
KU stabil
Induksi Persalinan
Rawat jalan
Pertimbangkan
persalinan pervaginam
Stabil
Pervaginam
V.
Berhasil
Gagal
SC
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin. Usaha utama ialah
melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita pre-eklampsia dan eklampsia.
Komplikasi yang tersebut di bawah ini biasanya terjadi pada pre-eklampsia berat dan
eklampsia.
1. Solusio plasenta. Komplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita
hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada pre-eklampsia. Di Rumah Sakit Dr.
Cipto Mangunkusumo 15,5% solusio plasenta disertai pre-eklampsia.
2. Hipofibrinogenemia. Pada pre-eklampsia berat Zuspan (1978) menemukan 23%
hipofibrinogenemia, maka dari itu penulis menganjurkan pemeriksaan kadar
fibrinogen secara berkala.
3. Hemolisis. Penderita dengan pre-eklampsia berat kadang-kadang menunjukkan
gejala klinik hemolisis yang dikenal karena ikterus. Belum diketahui dengan
pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah.
Nekrosis periportal hati yang sering ditemukan pada autopsi penderita eklampsia
dapat menerangkan ikterus tersebut.
4. Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal
penderita eklampsia.
5. Kelainan mata. Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung
sampai seminggu, dapat terjadi. Perdarahan kadang-kadang terjadi pada retina;
hal ini merupakan tanda gawat akan terjadinya apopleksia serebri.
14
6. Edema paru-paru. Zuspan (1978) menemukan hanya satu penderita dari 69 kasus
eklampsia, hal ini disebabkan karena payah jantung.
7. Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada pre-eklampsia-eklampsia merupakan
akibat vasopasmus arteriol umum. Kelainan ini diduga khas untuk eklampsia,
tetapi ternyata juga ditemukan pada penyakit lain. Kerusakan sel-sel hati dapat
diketahui dengan pemeriksaan faal hati, terutama penentuan enzim-enzimnya.
8. Sindroma HELLP. yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low platelet.
9. Kelainan ginjal. Kelainan ini berupa endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya.
Kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal ginjal.
10. Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat kejangkejang pneumonia aspirasi, dan DIC (disseminated intravascular coogulation).
11. Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra-uterin.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis preeklamsia berat dimana tekanan darah
pasien 180/100mmHg dengan adanya proteinuria +2 .
SARAN
Penyuluhan bagi para ibu dengan kehamilan untuk melakukan Ante Natal
Care secara teratur di RS atau Bidan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
16
st
17