Makalah - Transplantasi - Upload - Docx Filename - UTF-8''makalah Transplantasi Upload
Makalah - Transplantasi - Upload - Docx Filename - UTF-8''makalah Transplantasi Upload
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Transplantasi adalah merupakan proses pengambilan sel, jaringan atau organ dari
satu individu dan memindahkannya ke individu yang lain. Individu yang memberikan
organ/graft disebut donor, sedangkan penerimaannya disebut resipien. Istilah lain yang
termasuk dalam transplantasi adalah transfusi yang berarti memindahkan sel darah
atau plasma dalam sirkulasi dari satu individu pada individu lain.
Faktor utama yang membatasi kesuksesan transplantasi adalah respon imun dari
resipien terhadap jaringan donor. Kegagalan dalam transplantasi biasanya diakibatkan
proses inflamasi yang disebut rejeksi. Rejeksi merupakan hasil dari proses reaksi
imflamasi yang masuk jaringan transplant. Antigen yang perlu mendapat perhatian
utama pada prses transplantasi adalah antigen golongan darah ABO, system HLA yang
polimorfik, antigen minor yang menyangkut golongan darah non-ABO dan antigen
yang berhubungan dengan kromosom sex. Antigen yang berperan utama sebagai target
rejeksi adalah protein major histocompability complex (MHC).
I.2. Rumusan Masalah
I.2.1. Apa yang dimaksud transplantasi;
I.2.2. Apa saja jenis-jenis transplantasi;
I.2.3. Apa tujuan transplantasi;
I.2.4. Apa saja istilah-istilah yang sering ditemukan;
I.2.5. Bagaimana macam-macam penolakan transplantasi terjadi;
I.2.6. Bagaimana mekanisme penolakan transplantasi;
I.2.7. Bagaimana cara penanggulangan penolakan transplantasi.
I.3. Tujuan
I.3.1. Mengetahui transplantasi;
I.3.2. Mengetahui jenis-jenis transplantasi;
I.3.3. Mengetahui tujuan transplantasi;
I.3.4. Mengetahui istilah-istilah yang sering ditemukan;
I.3.5. Mengetahui macam-macam penolakan tranplantasi;
I.3.6. Mengetahui mekanisme penolakan transplantasi;
I.3.7. Mengetahui cara penanggulangan penolakan transplantasi.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.
Pengertian Transplantasi
Transplantasi berasal dari bahasa Inggris to transplant, yang berarti to move from
one place to another, bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Adapun pengertian
menurut ahli ilmu kedokteran, transplantasi ialah pemindahan jaringan atau organ dari
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |1
tempat yang satu ke tempat lainnya. Yang dimaksud jaringan disini ialah kumpulan
sel-sel (bagian terkecil dari individu) yang sama dan mempunyai fungsi tertentu. Yang
dimaksud dengan organ ialah kumpulan jaringan yang mempunyai fungsi berbeda
sehingga merupakan satu kesatuan yang mempunyai fungssi tertentu, seperti jantung,
hati, dan lain-lain.
Transplantasi adalah memindahkan alat atau jaringan tubuh dari satu orang ke
orang lain (Baratawidjaja, 2006). Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau
organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau
tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu.
Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu :
Eksplantasi, yaitu usaha mengambil jaringan atau organ manusia yang hidup atau
transplantasi, yaitu:
Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang
diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup
tersebut, untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.
Jenis-Jenis Transplantasi
Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan menjadi:
Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain
II.2.
ini dilakukan dengan jaringan surplus, atau jaringan yang dapat memperbarui, atau
jaringan lebih sangat dibutuhkan di tempat lain (contoh termasuk kulit grafts,
ekstraksi vena untuk CABG, dll) Kadang-kadang autograft dilakukan untuk
mengangkat jaringan dan kemudian mengobatinya atau orang, sebelum
mengembalikannya (contoh termasuk batang autograft sel dan penyimpanan darah
sebelum operasi).
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |2
Allograft, yaitu suatu transplantasi organ atau jaringan antara dua non-identik
anggota genetis yang samaspesies. Sebagian besar jaringan manusia dan organ
transplantasi yang allografts. Karena perbedaan genetik antara organ dan penerima,
penerima sistem kekebalan tubuh akan mengidentifikasi organ sebagai benda asing
kekebalan.
Xenograft dan xenotransplantation, yaitu transplantasi organ atau jaringan dari satu
spesies yang lain. Sebuah contoh adalah transplantasi katup jantung babi, yang
cukup umum dan sukses. Contoh lain adalah mencoba-primata (ikan primata non
Istilah Transplantasi
Istilah Lama
Arti
Autograft
Memakai jaringan sendiri
Identitas genetic antara donor dan
Isograft
resipien sama (kembar mono zigot)
Homograft
Donor dan recipient dari spesies sama,
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |3
Xenograft/xeno-genetic
Heterograft
Transplantasi Autologus
Yaitu perpindahan dari satu tempat ketempat lain dalam tubuh itu sendiri, yang
identik
- Transplantasi Xenograft
Yaitu perpindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang tidak sama spesiesnya.
II.3. Tujuan Transplantasi Organ
Transplantasi organ merupakan suatu tindakan medis memindahkan sebagian tubuh
atau organ yang sehat untuk menggantikan fungsi organ sejenis yang tidak dapat
berfungsi lagi. Transplantasi dapat dilakukan pada diri orang yang sama
(autotransplantasi), pada orang yang berbeda (homotransplantasi) ataupun antar
spesies yang berbeda (xeno-transplantasi). Transplantasi organ biasanya dilakukan
pada stadium terminal suatu penyakit, dimana organ yang ada tidak dapat lagi
menanggung beban karena fungsinya yang nyaris hilang karena suatu penyakit.Pasal
33 UU No 23/1992 menyatakan bahwa transplantasi merupakan salah satu pengobatan
yang dapat dilakukan untuk penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Secara legal transplantasi hanya boleh dilakukan untuk tujuan kemanusiaan dan
tidak boleh dilakukan untuk tujuan komersial (pasal 33 ayat 2 UU 23/ 1992).
Penjelasan pasal tersebut menyatakan bahwa organ atau jaringan tubuh merupakan
anugerah Tuhan YME sehingga dilarang untuk dijadikan obyek untuk mencari
keuntungan atau komersial.
II.4. Istilah Lain
II.4.1. Hukum Transplantasi
Autograft dan isograft biasanya memberikan hasil yang baik, sedang allograft
sering ditolak. Telah dibuktikan bahwa rejeksi allograft disebabkan karena
reaksi imun yang ditimbulkan oleh limfosit. Reaksi tersebut terjadi dengan
memori, sehingga jaringan kedua yang dicangkok dari donor yang sama akan
menimbulkan rejeksi yang lebih cepat.
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |4
II.4.2. Histokompabilitas
Histokompabilitas adalah kemampuan seseorang untuk menerima graft dari
orang lain, suatu keadaan bila tidak terjadi respon imun.
II.4.3. Gen Histokompabilitas
Gen histokompabilitas adalah gen yang menentukan apakah graft dapat diterima.
Banyak lokus gen yang dapat menolak graft, tetapi yang terpenting adalah gen
MHC. Gen MHC diwarisi sebagai suatu kelompok (haplotype), satu dari setiap
orang tua. Dengan demikian, manusia mewarisi heterozigot satu dari ayah dan
satu dari ibu, masing-masing berisi tiga kelas-I (B,C dan A) dan tiga kelas-II
(DP, DQ dan DR) lokus.
II.4.4. Antigen Transplantasi
Sebelum transplantasi dilakukan, harus ditentukan terlebih dahulu kompatibilitas
donor dan resipient, untuk mendapatkan hasil optimal dan hidup graft serta
-
meminimalkan penolakan.
Antigen Golongan Darah
Kompatibilitas golongan darah ABO merupakan hal yang pertama harus
dilakukan. Antigen ABO yang merupakan golongan darah utama, ditemukan
pada permukaan sel darah merah. Gen yang member kodenya adalah polimorfik.
Genetik dan Golongan Darah ABO
Fenotip
Genotip
Isohemaglutinin
% Fenotip
A
AA atau AO
Anti-B
40
B
BB atau BO
Anti-A
10
O
OO
Anti-A dan Anti-B
45
AB
AB
Tidak ada
5
Antigen karbohidrat ditemukan pada sel darah merah dan beberapa jaringan lain.
Kebanyakan orang mempunyai antibody (isohemaglutin) yang mengenal antigen
tersebut. Subyek dengan golongan A mempunyai antibody terhadap B, golongan
B mempunyai antibody terhadap A. Transfusi golongan darah yang tidak
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |5
umumnya graft tidak akan hidup bila donor dan resipient tidak memiliki haplotif
DR pun yang sama. Sel Th resipient akan memberikan respon terhadap antigen
donor sedangkan sel Th donor akan memberikan respon yang sama terhadap
antigen dan resipient dengan kaibat matinya tandur. Kemungkinan antigen HLA
-
baru tampak beberapa minggu bahkan beberapa bulan kemudian. Penolakan bisa
bersifat ringan dan mudah ditekan atau mungkin juga sifatnya berat dan progresif
meskipun telah dilakukan pengobatan. Penolakan tidak hanya dapat merusak jaringan
maupun organ yang dicangkokkan tetapi juga bisa menyebabkan demam, menggigil,
mual, lelah dan perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba. Proses
penolakan, proses dimana tubuh menolak benda asing yg masuk kedalam tubuh.
Penolakan dibagi menjadi 2:
1. Penolakan pertama dan kedua
Sel Th (sel T helper) dan Tc (sel T citotoksik) resipien mengenal antigen MHC
alogenik, sehingga memacu imunitas humoral dan membunuh sel sasaran. Makrofag
juga dikerahkan ke tempat tandur atas pengaruh limfokin yang dihasilkan oleh Th.
2. Penolakan hiperakut, akut, dan kronik
a. Penolakan hiperakut: tejadi dalam beberapa menit sampai jam setelah transplantasi.
Disebabkan oleh destruksi oleh antibodi yang sudah ada pada resipien akibat
transplantasi/transfusi darah atau kehamilan sebelumnya. Antibodi mengaktifkan
komplemen yang menimbulkan edem dan perdarahan interstitial dalam jaringan
tandur sehingga mengurangi aliran darah ke seluruh jaringan.
Hyperakut rejeksi, antibody reaktif terhadap endotel vaskuler mengaktivasi
komplemen dan menginteger thrombosis intravaskuler dan nekrosis pembuluh
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |6
b. Penolakan akut: pada resipien yang sebelumnya tidak disensitasi terhadap tandur.
Terjadi sesudah beberapa minggu sampai bulan setelah tandur tidak berfungsi sama
sekali dalam waktu 5-21 hari. Umumnya terjadi 5-10 hari setelah pencangkokan,
dan dpt menghancurkan cangkokan tsb.apabila tidikenal dan dirawat. Obat penekan
sistem imun sangat efektif mencegah tipe penolakan ini. Hal ini berhasil 60-75%
pencangkokan ginjal pertama, 50-60% pada pencangkokan hati.
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |7
Rejeksi akut, limfosit T CD8 reaktif terhadap alloantigen pada sel endotel dan sel
parenchymal memediasi kerusakan tipe sel ini. Antibody alloreaktif yang terbentuk juga
berkontribusi dalam injury vaskuler.
Sel T berperan utama dalam proses penolakan. Setelah distimulasi, efektor CD4+sel
menghasilkan sitokin (antara lain inter-leukin -2 yang menyediakan signal untuk Sel
T sitotoksik dan sel T helper). IL-2 Juga meningkatkan ekspansi klonal sel T,yang
membantu dalam proses penolakan. Sitokin yang lain juga dihasilkan dalam
proses respons untuk mendeteksi antigen asing. Pengenalan antigen transplantasi oleh
sel T Helper disebut allorecognition.
Golongan darah dan molekul MHC diantara berbagai individu berbeda. Reaksi
penolakan dapat dikurangi dengan menggunakan anggota keluarga sebagai
donor,tissue typing, dan obat imunosupresi. Reaksi penolakan ditimbulkan oleh sel Th
resipien yang mengenal antigen MHC alogenik dan memicu imunitas humoral
(antibodi). Sel CTL/Tc juga mengenal antigen MHC alogenik dan membunuh sel
sasaran. Kemungkinan lain juga bahwa makrofag dikerahkan ke tempat tandur atas
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |8
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |10
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Translantasi adalah pemindahan organ tubuh yamg masih mempunyai daya hidup
sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi lagi
dengan baik. Terdapat istilah-istilah penting transplantasi yang harus dimengerti dan
jenis-jenis transplantasi berdasarkan donor serta resipientnya. Rejeksi graft
diklasifikasikan berdasarkan dari gambaran histopatologinya atau waktu terjadinya
rejeksi setelah transplanasi dengan istilah akut, hiperakut dan kronis.
III.2. Saran
Pembaca diharapkan lebih memahami mekanisme penerimaan graft pada resipient dan
mekanisme rejeksi graft yang terjadi. Selain itu, dihaapkan mengetahui mekanisme
pengobatan immunosupresan pada proses menekan rejeksi.
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |11
Daftar Pustaka
Baratawidjaja, KG. 2009. Immunologi Dasar-Edisi9. Jakarta: FKUI.
Gaffar A and Nagarkatti P.2010. MHC: Genetic and Role In Transplantation.
Http://Pathmicro .Med.Sc.Edu/ Book/ Immunol-Sat.htm. (diakses pada tanggal 7
Januari 2016)
Mustika, Dewi. 2010. Refrat Imunologi Lanjutan-Immunologi Tansplantasi. Malang:
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. http://scrirb.com/doc/100177647 (diakses
pada tanggal 7 Janusri 2016)
M a k a l a h T r a n s p l a n t a s i |12
MAKALAH TRANSPLANTASI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Imunologi II
DI SUSUN OLEH:
Kelompok IV
Anggota : Nadia Nuzularahim (1211C1020)
Inge Lestari
(1211C1021)
(1211C1025)
Kusmawati
(1211C1027)
Angga Rizky P
(1211C1028)
Wahyuni AB M
(1211C1029)
Clarentina S
(1211C1034)
Rizal Akbar
(1211C1039)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul
Makalah Transplantasi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah atau tulisan ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah selanjutnya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam bentuk pembelajaran,
perencanaan dan pengelolaan mata kuliah Imunologi II secara terpadu dan hasilnya dapat
bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................
ii
BAB I : Pendahuluan
I.1. Latar Belakang ..............................................................................................
I.2. Rumusan Masalah .........................................................................................
I.3. Tujuan Penulisan ..........................................................................................
1
1
1
BAB II : Pembahasan
II.1.
II.2.
II.3.
II.4.
II.5.
II.6.
II.7.
Pengertian Transplantasi..............................................................................
Jenis Transplantasi.......................................................................................
Tujuan Transplantasi ...................................................................................
Istilah-istilah Lain.......................................................................................
Penolakan Transplantasi...............................................................................
Cara Menanggulangi Kegagalan Transplantasi Organ ................................
Penerimaan Transplantasi............................................................................
2
2
4
5
7
10
10
12
12
Daftar Pustaka...................................................................................................................
13